Agenda Pembangunan Daerah Agenda dan Prioritas Pembangunan Daerah

Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 VII-80 Kota Payakumbuh tetap saja menerima penjalaran gempa bumi Propagations Of Disturbance yang episentrumnya di jalur patahan Sumatera maupun jalur patahan di perairan laut Mentawai. Morfologi Kota Payakumbuh yang didominasi oleh dataran, berakibat kurang atau jarang terjadi longsor. Beberapa peristiwa potensi longsor dapat terjadi di Kawasan Barat Kota Payakumbuh kawasan Balai Panjang, Kubu Gadang dan Pakan Sinayan dan Kawasan Selatan Kota Payakumbuh sekitar kawasan Kapalo Koto dan Ampangan. Selain itu, longsor skala kecil yang dapat mengganggu fasilitas umum jembatan dan jalan, dapat terjadi di alur Sungai Batang Agam, Batang Lampasi dan Batang Sinamar dan alur air lainnya. Berdasarkan catatan bencana alam di Kota Payakumbuh, juga kerap terjadi angin puting beliung yang dapat merusak atap bangunan, dan berpotensi terjadi pada kawasan bagian Timur Kota Payakumbuh.

7.3 Agenda dan Prioritas Pembangunan Daerah

7.3.1. Agenda Pembangunan Daerah

Agenda pembangunan merupakan kegiatan pokok yang akan dilakukan guna mendorong proses pembangunan daerah secara menyeluruh sesuai visi dan misi kepala daerah. Dalam rangka mewujudkan visi, misi, dan tujuan pembangunan daerah yang telah dirumuskan serta mempedomani agenda pembangunan nasional serta Provinsi Sumatera Barat, maka ditetapkan 5 lima agenda pembangunan Kota Payakumbuh untuk periode 2012-2017. Agenda 1: Peningkatan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Peningkatan kesejahteraan masyarakat tetap menjadi sasaran utama dan prioritas pembangunan daerah. Oleh sebab itu agenda peningkatan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu kegiatan yang strategis dalam mendorong proses pembangunan Kota Payakumbuh. Upaya-upaya yang termasuk ke dalam agenda pembangunan ini adalah; peningkatan pertumbuhan ekonomi di semua lapangan usaha, menumbuh kembangkan unit Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM, membangun iklim usaha yang bergairah, penanggulangan kemiskinan, peningkatan kesempatan usaha, pengembangan sarana dan prasarana pembangunan yang sejalan dengan prioritas nasional dan propinsi yang meliputi peningkatan kedaulatan pangan dan agribisnis serta pengembangan industri perdagangan dan UMKM. Agenda 2 : Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan Daerah Agenda pembangunan berupa perbaikan tata kelola pemerintahan yang baik merupakan upaya untuk mewujudkan pengelolaan pemerintahan yaitu keterbukaan, akuntabilitas, efektifitas dan efesiensi, menjunjung supremasi hukum dan membuka partisipasi masyarakat yang dapat menjamin kelancaran, Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 VII-81 keserasian dan keterpaduan tugas dan fungsi penyelenggraaan pemerintahan dan pembangunan. Dengan demikian agenda perbaikan tata kelola pemerintahan merupakan agenda penting dalam mendorong proses pembangunan di Kota Payakumbuh. Penekanan utama dalam perbaikan tata kelola pemerintahan daerah ini adalah penerapan kepemerintahan yang baik melalui e-government, peningkatan peningkatan kualitas pelayanan publik, peningkatan pengawasan dan akuntabilitas aparatur, penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan, pengelolaan sumber daya aparatur, peningkatan kemandirian keuangan daerah, optimalisasi pengelolaan keuangan daerah. Dalam rangka peningkatan kinerja penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Pemerintah Daerah dapat melakukan inovasi. Pemerintah Daerah wajib menyediakan informasi Pemerintahan Daerah yang terdiri atas informasi pembangunan Daerah dan informasi keuangan Daerah. Pemerintah Daerah mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk pembangunan sarana dan prasarana lokal kelurahan dan pemberdayaan masyarakat di kelurahan. Alokasi anggaran dimaksud dimasukkan ke dalam anggaran Kecamatan pada bagian anggaran kelurahan untuk dimanfaatkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Agenda 3 : Peningkatan Pengamalan Ajaran Agama Penerapan ajaran agama merupakan landasan utama untuk dapat mewujudkan proses pembangunan daerah yang baik sesuai dengan keinginan masyarakat umum. Melalui agenda pembangunan daerah ini diharapkan akan dapat mewujudkan keselarasan antara ajaran agama dan budaya daerah dengan tingkah laku dan kebiasaan hidup masyarakat setempat sehingga tercipta kehidupan yang sejahtera dan agamais menuju masyarakat madani. Termasuk kedalam agenda pembangunan ini adalah perbaikan moral dan akhlak, peningkatan kualitas dan kuantitas kegiatan keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat, peningkatan kepedulian sosial, pengembangan pendidikan bernuansa agama, peningkatan toleransi beragama, revolusi mental dan karakter bangsa serta penerapan “adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah”. Agenda 4 : Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia melalui Revolusi Mental dan Pengembangan Iptek dan Seni Kemampuan suatu daerah dalam memanfaatkan,mengembangkan, dan menguasai IPTEK secara tepat, telah menunjukkan adanya kaitan dengan keberhasilan dalam pertumbuhan pembangunan. Demikian pula, perkembangan sosial budaya masyarakat yang makin mantap karena kualitas Sumber Daya manusia SDM yang meningkat dapat mendorong produktivitas, kreativitas, dan kemajuan IPTEK.PembangunanIPTEKharus ditunjang oleh kemampuan pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan teknik produksi, teknologi, ilmu pengetahuan terapan dan ilmu pengetahuan dasar secara seimbang dalam hubungan yang dinamis dan efektif antara pembinaan SDM, dan pengembangan sarana dan prasarana IPTEK. Termasuk Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 VII-82 dalam agenda pembangunan ini adalah peningkatan kualitas pendidikan yang mencakup pendidikan dasar, menengah dan pendidikan tinggi, peningkatan derajat kesehatan tinggi dan pelayanan kesehatan merata, perbaikan gizi dan pengembangan IPTEK tepat guna serta perbaikan etos kerja masyarakat. Dalam mengembangkan sumber daya manusia diperlukan revolusi mental. Pengembangan SDM juga harus dilihat dari sisi budaya yang perlu diperbaiki dengan revolusi mental. Revolusi mental adalah cara pandang yang masuk dan melekat pada hasil dari pendidikan itu sendiri sebagai jati diri dan nilai. Revolusi mental menciptakan paradigma, budaya, politik, dan pendekatan nation building baru yang lebih manusiawi, sesuai dengan budaya nusantara, bersahaja, dan berkesinambungan. Perubahan mentalitas masyarakat akan sangat dibutuhkan untuk memajukan bangsa Indonesia ditengah persaingan global yang semakin ketat. Merubah pola pikir dan mentalitas yang kuat bukan hal yang mudah, tetapi bukan berarti tidak bisa dilakukan. Karena ini adalah persoalan kebiasaan yang lama-lama akan menjadi budaya, maka perlu perubahan sedikit demi sedikit untuk merubah banyak pola pikir dan sifat serta pikiran masyarakat. Agenda 5 : Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya. Pembangunan kesehatan tersebut merupakan upaya seluruh potensi yang ada baik masyarakat, swasta, maupun pemerintah. Pada saat ini, dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, masyarakat masihdiposisikan sebagai obyek dan belum sebagai subyek. Selain itu masih banyak upaya kesehatan yang belum merata dan terjangkau. Untuk itu perlu, adanya upaya kesehatan yang bersumberdaya masyarakat, agar upaya kesehatan lebih tercapai accessible, lebih terjangkau affordable, serta lebih berkualitas quality. Pembangunan kesehatan harus diimbangi dengan intervensi perilaku yang memungkinkan masyarakat lebih sadar, mau dan mampu melakukan hidup sehat sebagai prasyarat pembangunan yang berkelanjutan sustainable development. Untuk menjadikan masyarakat mampu hidup sehat, masyarakat harus dibekali dengan pengetahuan tentang cara-cara hidup sehat. Oleh sebab itu promosi kesehatan hendaknya dapat berjalan secara integral dengan berbagai aktivitas pembangunan kesehatan sehingga menjadi arus utama pada percepatan pencapaian MDGs dan mewujudkan jaminan kesehatan masyarakat semesta. Agenda 6 : Penguatan peran nagari dan lembaga kemasyarakatan dalam pembangunan masyarakat Kota Payakumbuh Ketika bergulirnya reformasi tahun 1999 yang ditandai dengan lahirnya undang- undang No. 22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah, yang lazim dikenal Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 VII-83 sebagai Undang-Undang Otonomi Daerah Rakyat Sumatera Barat dengan penuh antusias mencanangkan “kembali ke sistem pemerintahan nagari”. Suatu pemerintahan terendahan di Sumatera barat yang sudah ada semenjak sebelum pemerintahan kolonial belanda. Pencanangan “kembali ke sistem pemerintahan nagari” dikukuhkan dengan terbitnya peraturan daerah Perda Propinsi Sumatera Barat No. 9 tahun 2000 tentang Ketentuan Pokok Pemerintahan Nagari, yang kemudian diubah dengan Perda No. 2 tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Nagari. Pencanangan kembali ke sistem pemerintahan nagari, yang secara bersamaan juga diikuti oleh semangat memperkuat kehadiran lembaga-lembaga adat Lembaga Kemasyarakatan. Ini mencerminkan adanya kemauan politik Political Will yang kuat untuk memberdayakan kembali nagari dan lembaga-lembaga yang menyertainya. Langkah ini diyakini akan mampu mempercepat terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur sejahtera, berdasarkan prinsip-prisip demokrasi yang berakar pada tradisi budaya dan adat istiadat setempat adat salingka nagari. Dengan dasar inilah pemerintah Kota Payakumbuh melakukan agenda membangun penguatan peran nagari dan lembaga kemasyarakatan nagari. Fokus agenda ini bukan mengarah untuk kembali ke pemerintahan nagari melainkan penguatan nagari sebagai satu kesatuan masyarakat hukum adat dengan memperjelas kedudukannya, meningkatkan SDM dan penataan kelembagaan Agenda 7 : Peningkatan Sarana Prasarana dan Perbaikan Kualitas Lingkungan Hidup Dalam rangka penyediaan fasilitas dan layanan infrastruktur yang berkualitas, Pemerintah telah melakukan berbagai upaya baik dalam bentuk pengaturan dengan kerangka kebijakan regulasi maupun kerangka kebijakan investasi melalui rehabilitasi kapasitas layanan infrastruktur yang rusak dan peningkatan kapasitas layanan melalui pembangunan baru. Melalui dua kerangka kebijakan tersebut diharapkan ketersediaan fasilitas dan layanan serta mempercepat pemulihan infrastruktur yang rusak. Sarana dan prasarana memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung aktivitas ekonomi, sosial, budaya, serta meningkatkan kesatuan dan persatuan bangsa. Melalui pembangunan infrastruktur yang ditempuh dengan pembangunan sumber daya air, jalan dan jembatan, perumahan dan permukiman, Air Minum, sanitasi, diharapkan pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkeadilan dapat dicapai. Pembangunan yang baik tidak hanya dalam bentuk peningkatan kemakmuran masyarakat, tetapi juga dalam bentuk terwujudnya kondisi lingkungan hidup yang baik dan menyenangkan. Oleh karena itu, agenda Peningkatan Sarana Prasarana dan Perbaikan Kualitas Lingkungan Hidup juga merupakan unsur yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan proses pembangunan Kota Payakumbuh. Fokus utama agenda ini adalah pada perbaikan kualitas rencana penataan ruang RTRW, peningkatan disiplin aparatur pemerintah dan Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 VII-84 masyarakat dalam mematuhi dan melaksanakan rencana tata ruang, serta terus berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya peningkatan kualitas lingkungan hidup. Disamping itu, juga menggalakkan pentingnya pembangunan yang berwawasan lingkungan atau sustainable development.

7.3.2 Prioritas Pembangunan Daerah