Pengertian kurikulum 2013

2.4.1. Pengertian kurikulum 2013

Dalam sistem pendidikan, kurikulum selalu bersifat dinamis serta harus selalu dilakukan perubahan dan pengembangan. Hal ini dilakukan agar kurikulum mampu mengikuti perubahan dan tantangan zaman. Perubahan dan pengembangan kurikulum dilakukan secara sistematis dan terarah, harus memiliki visi dan misi yang jelas. Kurikulum nasional telah mengalami banyak perubahan Dalam sistem pendidikan, kurikulum selalu bersifat dinamis serta harus selalu dilakukan perubahan dan pengembangan. Hal ini dilakukan agar kurikulum mampu mengikuti perubahan dan tantangan zaman. Perubahan dan pengembangan kurikulum dilakukan secara sistematis dan terarah, harus memiliki visi dan misi yang jelas. Kurikulum nasional telah mengalami banyak perubahan

Kurikulum 2013 merupakan serangkaian penyempurnaan terhadap kurikulum yang telah dirintis sejak tahun 2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi) yang diteruskan dengan kurikulum 2006 (KTSP). Kunandar (2014:21) menjelaskan bahwa pemerintah melalui kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2013 mengimplementasikan kurikulum baru sebagai penyempurnaan kurikulum sebelumnya yang diberi nama kurikulum 2013 yang mengalami penyempurnaan standar kompetensi lulusan, isi, proses, dan penilaian. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut: 1) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik; 2) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat- lingkungan alam-sumber/media lainnya); 3) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja); 4) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif mencari; 5) pola belajar individual menjadi belajar kelompok; 6) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat media; 7) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki peserta didik; 8) pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisiplines); dan 9) pola pembelajaran pasif menjadi Kurikulum 2013 merupakan serangkaian penyempurnaan terhadap kurikulum yang telah dirintis sejak tahun 2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi) yang diteruskan dengan kurikulum 2006 (KTSP). Kunandar (2014:21) menjelaskan bahwa pemerintah melalui kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2013 mengimplementasikan kurikulum baru sebagai penyempurnaan kurikulum sebelumnya yang diberi nama kurikulum 2013 yang mengalami penyempurnaan standar kompetensi lulusan, isi, proses, dan penilaian. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut: 1) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik; 2) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat- lingkungan alam-sumber/media lainnya); 3) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja); 4) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif mencari; 5) pola belajar individual menjadi belajar kelompok; 6) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat media; 7) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki peserta didik; 8) pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisiplines); dan 9) pola pembelajaran pasif menjadi

Orientasi dalam kurikulum 2013 adalah terjadi peningkatan dan keseimbangan antara ko

mpetensi sikap (attitude), keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge). Perubahan pengembangan kurikulum 2013 diharapkan dapat menyiapkan sumber daya manusia yang berkuaitas agar mampu menghadapi masalah dan tantangan yang semakin kompleks dan rumit.

Menurut Mulyasa (2013: 99) kurikulum 2013 diharapkan mampu menghasilkan insan Indonesia yang produktif, inovatif, efektif melalui penguatan terintegrasi agar mampu berkontribusi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, dalam pelaksanaan kurikulum guru dituntut untuk secara profesional merancang pembelajaran efektif dan bermakna, mengorganisasikan pembelajaran, memilih pendekatan pembelajaran yang tepat, menentukan prosedur pembelajaran dan pembentukan kompetensi secara efektif serta menetapkan kriteria keberhasilan.

Dari berbagai penjelasan tentang kurikulum 2013 tersebut dapat disimpulkan, kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pada pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter dimana siswa dituntut untuk memiliki pengetahuan dengan paham atas materi, aktif dalam proses pembelajaran serta memiliki sopan santun dan sikap disiplin yang tinggi.