3 Interval Korelasi Nilai r

Tabel 3.3 Interval Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,80 – 1,000

Sangat Kuat

0,60 – 0,799 Kuat 0,40 – 0,599

Cukup Kuat 0,20 – 0,399

Rendah Rendah

Pengujian lanjutan yaitu uji signifikansi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna hubungan antara variabel X dengan Y, maka hasil korelasi PPM tersebut diuji dengan uji signifikansi.

Langkah 1. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat Langkah 2. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik Langkah 3. Menguji signifikansi dengan rumus t hitung:

T hitung:

Keterangan:

T hitung = Nilai T R = Nilai koefisien korelasi N = Jumlah responden

Langkah 4. Menentukkan keputusan pengujian korelasi

Jika t hitung t tabel, maka tolak Ho artinya signifikansi dan jika t hitung t tabel artinya tidak signifikan.

Langkah 5. Membandingkan t tabel dengan t hitung.

c. Uji Determinan (Konstribusi)

Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap variabel Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut:

KP = r² × 100 % Keterangan:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Variabel X (Peranan Orang Tua)

Variabel Peranan Orang Tua angketnya terdiri dari 34 butir pernyataan dengan alternatif jawaban sebanyak 4 pilihan. Rentang skor pilihan berskala 1-4, dengan demikian skor terendah yang diperoleh setiap responden adalah 34 dan skor tertinggi adalah 136.

Selanjutnya untuk menghasilkan deskripsi data yang lebih jelas maka akan dibuat suatu tabel. Adapun dalam menentukan kategori interpretasi untuk variabel Peranan Orang Tua didasarkan pada skor ideal dengan rumus sebagai berikut:

Tabel 4.1 Rumus Penentuan Kategori Variabel Peranan Orang Tua Berdasarkan Skor Ideal

(rerata + 1,5 SD) s.d (Rerata + 3 SD) : sangat tinggi (rerata) s.d (rerata + 1,5 SD) : tinggi (rerat – 3 SD) s.d (rerata) : sedang (rerata -3 SD) s.d (rerata – 1,5 SD) : rendah

Rerata = ½ (skor ideal tertinggi + skor ideal terendah)

SD = 1/6 (skor ideal tertinggi – skor ideal terendah)

Berdasarkan rumus di atas, maka diperoleh pedoman untuk mengkategorisasikan tingkat peranan orang tua sebagaimana tampak pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.2 Kategori Variabel Peranan Orang Tua

Sangat tinggi

Selanjutnya apabila data dimasukkan pada kategori di atas, maka akan diperoleh distribusi frekuensi berdasarkan skor sebagaimana tercantum pada tabel di bawah ini. (Lihat pada lampiran 9)

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Peranan Orang Tua Berdasarkan Skor

1. Sangat tinggi

Berdasarkan tabel 4.3 distribusi frekuensi skor di atas terlihat bahwa siswa yang menilai peranan orang tua berada pada kategori sangat tinggi sebanyak 12 orang atau sebesar (16%), kategori tinggi sebanyak 44 orang atau sebesar (59%), kategori sedang sebanyak 16 orang atau sebesar (21%) dan kategori rendah sebanyak 3 orang atau sebesar (4%).

Berdasarkan data tersebut sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa peranan orang tua di SMA Negeri 1 Manado berada pada kategori tinggi, dengan jumlah presentase terbanyak dibandingkan kategori yang lain yakni sebanyak 59%.

2. Variabel Y (Prestasi Belajar Siswa)

Dalam penelitian ini, data prestasi belajar siswa diambil dari nilai akhir ujian semeter genap kelas XI di SMA Negeri I Manado pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tahun ajaran 2014/2015. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI dengan jumlah siswa sebanyak 75 orang. (Lihat pada lampiran 6)

B. Pengujian Persyaratan Analisis

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul berdistribusi normal atau tidak. Teknik pengujian yang digunakan adalah dengan menggunakan bantuan SPSS 16.00. Adapun hasil output SPSS dapat dilihat pada tabel 4.5 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4

Hasil Output Uji Normalitas Variabel Peranan 0rang Tua

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic

df Sig. peranan orang tua

Df Sig.

Statistic

75 .160 a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan output di atas peneliti mencermati hasil statistik Kolmogorov- Smirnov pada tabel pengujian normalitas, diperoleh harga Sig. Variabel X sebesar 0,200(*). Teknik pengujian yang digunakan adalah apabila harga sig > 0,05 maka data berdistribusi normal tetapi apabila harga sig < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Dari hasil pengujian dapat diperhatikan, bahwa data signifikasi berada di atas taraf kesalahan 5%, atau harga sig > 0,05 (0.200 > 0,05). Hal ini memberi makna bahwa, seluruh data instrumen variabel X berdistribusi secara normal.

Agar memberi gambaran yang lebih jelas, hasil uji normalitas direkap pada tabel 4.6.

Tabel 4.5 Rekapitulasi Uji Normalitas

Variabel Derajat Data Hasil Uji Taraf kesalahan 5 % Pernyataan Kebebasan

normalitas (dk)

jika sig > 0,05

X 75 0.200(*)

Normal dan sangat signifikan

2. Uji Homogenitas

Setelah dilakukan uji normalitas data maka dilanjutkan dengan uji homogenitas. Uji homogenitas merupakan pengujian asumsi dengan tujuan untuk membuktikan data yang dianalisis berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya (varians). Hal tersebut dimaksudkan untuk memberi keyakinan apakah varians variabel terikat (Y) pada setiap skor variabel bebas (X) bersifat homogen atau Setelah dilakukan uji normalitas data maka dilanjutkan dengan uji homogenitas. Uji homogenitas merupakan pengujian asumsi dengan tujuan untuk membuktikan data yang dianalisis berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya (varians). Hal tersebut dimaksudkan untuk memberi keyakinan apakah varians variabel terikat (Y) pada setiap skor variabel bebas (X) bersifat homogen atau

Tabel 4.6 Hasil Output Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

peranan orang tua

Levene Statistic

Berdasarkan hasil perhitungan Levene Test diperoleh nilai Sig > 0,05 atau 0,130 > 0,05 untuk keseluruhan variabel. Hal ini menunjukan penerimaan H a

sehingga dapat disimpulkan bahwa varians seluruh variabel bersifat homogen. Agar memberi gambaran yang lebih jelas, hasil uji homogenitas ditabelkan sebagai berikut:

Tabel 4.7 Rekapitulasi Uji Homogenitas

Variabel

Taraf kesalahan 5 Pernyataan Kebebasan

Derajat

Nilai Sig.

homogenitas

(dk)

(α = 0,05) jika sig > 0,05

C. Pengujian Hipotesis

1. Uji Korelasi

Pada penelitian ini penulis menggunakan Korelasi Pearson Product Moment (r). Adapun kegunaan dari korelasi ini adalah untuk mengetahui derajad hubungan Pada penelitian ini penulis menggunakan Korelasi Pearson Product Moment (r). Adapun kegunaan dari korelasi ini adalah untuk mengetahui derajad hubungan

Tabel 4.8 Uji Korelasi

Measures of Association

Eta Eta Squared Prestasi belajar * peranan orang

R Squared

Berdasarkan hasil output diperoleh nilai koefisien korelasi R 0,552 yang apabila jika dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r (dapat dilihat pada lampiran 11) berada pada kategori cukup kuat.

2. Uji Signifikansi Korelasi

Pengujian lanjutan yaitu uji signifikansi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna hubungan antara variabel X dengan Y, maka hasil korelasi PPM tersebut diuji dengan uji signifikansi.

Langkah 1. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat Ha: Terdapat hubungan yang signifikan antara peranan orang tua dengan

prestasi belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Manado.

Ho: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara peranan orang tua dengan prestasi belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Manado.

Langkah 2. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik Ha : r ≠0 Ho : r = 0

Langkah 3. Menguji signifikansi dengan rumus t hitung :

t " hitung

Tabel 4.9 Hasil Output Uji Signifikansi Korelasi

Coefficients a

Standardized

Unstandardized Coefficients

Coefficients

Model

t Sig. 1 (Constant)

B Std. Error

Beta

27.707 .000 peranan orang tua

Langkah 4. Menentukkan keputusan pengujian signifikansi korelasi

Jika t hitung # t tabel , maka tolak Ho artinya signifikansi dan jika t hitung $ t tabel

artinya tidak signifikan. Langkah 5. Membandingkan t hitung dengan t tabel

Koefisien signifikansi t hitung = 5,657 sedangkan harga t tabel pada taraf kesalahan 5% ( α = 0,05) = 1,996 (lihat pada lampiran 12) maka pernyataan dapat ditulis bahwa, t hitung lebih besar dari t tabel atau 5,657 # 1,996 maka Ho Koefisien signifikansi t hitung = 5,657 sedangkan harga t tabel pada taraf kesalahan 5% ( α = 0,05) = 1,996 (lihat pada lampiran 12) maka pernyataan dapat ditulis bahwa, t hitung lebih besar dari t tabel atau 5,657 # 1,996 maka Ho

3. Uji Determinan (Konstribusi)

Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut:

KP = r² % 100 % = 0,552² X 100% = 0,305X 100% = 30,5%

Berdasarkan data di atas, ini berarti peranan orang tua memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar siswa sebesar 30,5 % dan sisanya 69,5 % ditentukan oleh variabel lain.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara peranan orang tua dengan prestasi belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Manado. Pembahasan hasil penelitian ini mengacu pada hasil pengujian hipotesis penelitian.

Berdasarkan hasil penelitian dan interpretasi data setelah diadakan pengujian hipotesis dengan judul yang berbunyi “Hubungan antara peranan orang tua dengan prestasi belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Manado ” dari hasil analisis data yang telah diuji, bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara peranan orang tua dengan prestasi belajar siswa. Hal ini terlihat dari harga t hitung yang lebih besar dari t tabel (t hitung ≥t tabel ) yaitu (5,657 ≥

1,996) pada taraf signifikansi 5%. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis nol (H 0 ) yang berbunyi “Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara peranan orang tua dengan prestasi belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

di SMA Negeri 1 Manado”, yang diuji di tolak, dan sebaliknya hipotesis (H a ) yang berbunyi “Terdapat hubungan yang signifikan antara peranan orang tua dengan prestasi belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Manado”, diterima.

Hal ini dapat diartikan bahwa peranan orang tua merupakan salah satu komponen utama yang sangat dibutuhkan oleh anak untuk menunjang keberhasilan belajar anak.

Berdasarkan hasil pengujian korelasi antara peranan orang tua dengan prestasi belajar diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar r = 0,552. Jika nilai tersebut dikonsultasikan pada tabel interpretasi koefisien korelasi nilai r xy = 0,552 berada pada taraf cukup kuat. Kepositifan dan cukup kuat ini memberikan konstribusi sebesar 30,5 % bagi prestasi belajar siswa dan sebanyak 69,5 % ditentukan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalan penelitian ini.

Jadi untuk orang tua perlu meningkatkan peranannya dalam meningkatkan prestasi belajar anak. Karena peranan orang tua merupakan salah satu komponen utama yang sangat dibutuhkan oleh anak untuk menunjang keberhasilan belajar anak.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN