Metode Pengumpulan Data

2.5. Metode Pengumpulan Data

2.5.1. Studi Lapangan

Merupakan teknik pengumpulan data yang diperoleh secara langsung dari obyek penelitian, yaitu :

a. Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Dalam membuat kuesioner perlu diperhatikan bahwa kuesioner disamping bertujuan untuk menampung data sesuai dengan kebutuhan juga merupakan suatu kertas kerja yang harus ditatalaksanakan dengan baik.

Suatu kuesioner yang baik harus memenuhi persyaratan umum yaitu :

a) Mudah ditanyakan oleh petugas pengumpul data

b) Mudah dijawab oleh pihak responden

c) Mudah diproses oleh peneliti untuk selanjutnya dianalisis Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur tingkat kesiapan

kontraktor yang dipengaruhi oleh adanya Perpres No. 54 Tahun 2010 dan peraturan yang terkait. Indikator kesiapan yang terkait adalah dari segi finansial, Sumber daya manusia, Inovasi dan teknologi serta kelengkapan kualifikasi. Pengukurannya dilakukan dengan skala likert dimana responden diberi pilihan (option) yang kemudian tinggal memilih tingkat kualitas atau intensitas terjadinya pertanyaan yang diajukan.

Untuk menguji dari keandalan kuesioner yang digunakan adalah dengan menggunakan uji :

1) Uji Validitas Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada uji validitas dan reliabilitas. Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Validitas

commit to user

menyatakan hasil pengukuran/pengamatan yang ingin diukur.

Uji validitas dilakukan dengan mengukur korelasi antara variabel/item dengan skor total variabel. Cara mengukur validitas konstruk yaitu dengan mencari

korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total menggunakan rumus pearson product moment, sebagai berikut :

..... .........(2.1.1) Dimana :

r : koefisien korelasi product moment X : skor tiap pertanyaan/ item Y : skor total n : jumlah responden Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus :

...................... (2.1.2) Dimana : t = Nilai t hitung r = Koefisien korelasi r hitung

n = Jumlah responden Distribusi (Tabel t) untuk = 0,05 dan derajad kebebasan (dk = n – 2) Kaidah keputusan :

Ø Jika t hitung >t tabel berarti valid Ø Jika t hitung <t tabel berarti tidak valid

2) Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan penterjemahan dari kata reliability yang berasal dari kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel. Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil suatu pengukuran dapat dipercaya apabila

dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang

∑ōú

∑ō.∑ú

.∑ō

∑ō..∑ú

∑ú

䘘 abr

ﱐ√

2 √1 ﱐ

commit to user

belum berubah (Azwar, 2001).

Reliabilitas artinya adalah tingkat keterpercayaan hasil suatu pengukuran. Kadang-kadang reliabilitas disebut juga sebagai keterpercayaan,keterandalan,

keajegan, konsistensi, kestabilan, dan sebagainya, namun ide pokok dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, artinya sejauh mana skor hasil pengukuran terbebas dari kekeliruan pengukuran (measurement error). Tinggi rendahnya reliabilitas, secara empiris ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas Suatu alat pengukur dikatakan reliable bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang

berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Jadi alat yang reliabel secara konsisten memberi hasil ukuran yang sama.

Dalam suatu percobaan kita biasanya mengadakan pengukuran sebelum dan sesudah percobaan itu. Bila terdapat perbedaan, maka itu dianggap bahwa perubahan yang terjadi itu adalah pengaruh variabel eksperimen. Untuk itu tentu diperlukan alat pengukuran yang reliabel, sehingga dapat diketahui adanya perubahan dan besarnya perubahan sebagai akibat variabel eksperimen itu. Kalau alat itu tidak reliabel jadi tidak konsisten, sehingga tiap kali memberi hasil yang berlainan, maka tidak ada jaminan bahwa perbedaan hasil pngukuran sebelum dan sesudah eksperimen itu terjadi atas pengaruh variabel eksperimen itu.

Pengujian reliabilitas dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satu cara dan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian reliabilitas dengan Metode Alpha, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

........................ (2.2.1) Dimana :

r 11 = Nilai reliabilitas ∑S i = Jumlah varians skor tiap-tiap item

S t = Varians total

= Jumlah item

ﱐ 

commit to user

Langkah-langkah yang dilakukan untuk analisis data dengan metode Alpha, sebagai berikut :

Langkah 1

: Menghitung Varians Skor tiap-tiap item

Dengan rumus :

................... (2.2.2)

Dimana :

S i = Varians skor tiap-tiap item ∑X i 2 = Jumlah kuadrat item X i ( ∑X i ) 2 = Jumlah item X i dikuadratkan

= Jumlah responden

Langkah 2

: Menjumlahkan Varians semua item

Dengan rumus :

......... (2.2.3)

Dimana :

∑S i = Jumlah varians semua item S 1 ,S 2 ,S 3 .. n = Varian item ke- 1,2,3…..n

Langkah 3

: Menghitung Varians total

Dengan rumus :

....................... (2.2.4)

Dimana : S t = Varians total

∑X t 2 = Jumlah kuadrat X total ( ∑X t ) 2 = Jumlah X total dikuadratkan

= Jumlah responden

∑ō a

∑ō a

commit to user

Langkah 4

: Masukkan nilai Alpha

................... (2.2.5)

Dimana :

r 11 = Nilai reliabilitas ∑S i = Jumlah varians skor tiap-tiap item

S t = Varians total

= Jumlah item

Langkah 7

: Menentukan kaidah pengujian

Hasil r 11 dikonsultasikan dengan r tabel Product Momen dengan dk = n – 1 tingkat signifikasi 5%.

Langkah 8 : Membuat Kesimpulan dengan membandingkan r tabel

dengan r hitung Ø Jika r 11 >r tabel berarti Reliabel Ø Jika r 11 <r tabel berarti Tidak Reliabel

Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut :

Tabel 2.2. Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien

Tingkat Hubungan

0,80 – 1,000 0,60 – 0,799

0,40 – 0,599 0,20 – 0,399 0,00 – 0,199

Sangat Kuat

Kuat Cukup Kuat

Rendah Sangat Rendah

b. Observasi

Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan.

ﱐ 

commit to user

c. Wawancara

Wawancara ialah teknik pengumpulan data melalui pertanyaan kepada responden secara langsung baik individu maupun kelompok. Wawancara digunakan bila ingin mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam serta jumlah responden sedikit. Ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi arus informasi dalam wawancara, yaitu : pewawancara, responden, pedoman wawancara, dan situasi wawancara.

2.5.2. Studi Pustaka

Dalam teknik pengumpulan data dilakukan melalui riset kepustakaan untuk mendapatkan dasar teori yang kuat sebagai dasar dari masalah yang diteliti, sehingga akan memperoleh kesimpulan yang bersifat ilmiah.