METODOLOGI PENELITIAN

2. Informan

Informan merupakan orang yang memberikan informasi sehubungan dengan permasalahan. Informan dibagi menjadi:

1. Informan yang paham: pemilik usaha Batik Banyumasan di Desa Pakunden yaitu Bapak dan Ibu Darmono, Bapak Slamet Hadipriyanto selaku pemilik usaha Batik Banyumasan di Desa Mruyung, Bapak Iskandar Tirtabrata selaku Ketua Koperasi PERBAIN, Bapak Hadi Siswanto selaku pemilik usaha Batik Banyumasan di Desa Sokaraja Kulon serta beberapa pengrajin/buruh batik di daerah Banyumas.

2. Informan yang ahli

a. Akademik : Dharsono sebagai pakar estetika dari ISI (Institut Seni Indonesia) Surakarta.

b. Non akademik : Muin sebagai salah satu pekerja di Koperasi PERBAIN

3. Dokumen dan arsip

Dokumen dan arsip yang didapat yaitu data yang berkaitan dengan Batik Banyumasan baik dilihat dari sejarah, proses, ciri motif serta daftar berbagai macam nama motif batik Banyumasan yang ada di Desa Pakunden, Desa Mruyung dan Di daerah Sokaraja.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik sebagai berikut:

1. Wawancara

a. Dilakukan wawancara secara langsung dengan pemilik usaha batik Banyumasan serta orang yang ahli pada masalah yang diteliti. Teknik wawancara yaitu dengan menggunakan teknik wawancara terstruktur yaitu wawancara yang sebelumnya telah disediakan daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada informan/ narasumber dan wawancara tidak berstruktur yaitu wawancara yang sebelumnya tidak terdapat daftar pertanyaan yang dibuat. Berdasarkan informasi yang didapat di daerah Mruyung dan di daerah Pakunden berkaitan dengan Batik Banyumasan yaitu bahwa ciri dari Batik Banyumasan dengan menggunakan warna cokelat soga dan biru wedelan yang diproses dengan teknik kerokan. Warna ini digunakan pada batik klasik Banyumasan atau batik asli sedangkan warna-warna a. Dilakukan wawancara secara langsung dengan pemilik usaha batik Banyumasan serta orang yang ahli pada masalah yang diteliti. Teknik wawancara yaitu dengan menggunakan teknik wawancara terstruktur yaitu wawancara yang sebelumnya telah disediakan daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada informan/ narasumber dan wawancara tidak berstruktur yaitu wawancara yang sebelumnya tidak terdapat daftar pertanyaan yang dibuat. Berdasarkan informasi yang didapat di daerah Mruyung dan di daerah Pakunden berkaitan dengan Batik Banyumasan yaitu bahwa ciri dari Batik Banyumasan dengan menggunakan warna cokelat soga dan biru wedelan yang diproses dengan teknik kerokan. Warna ini digunakan pada batik klasik Banyumasan atau batik asli sedangkan warna-warna

2. Observasi Yaitu metode yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap objek penelitian guna mendapat gambaran yang nyata tentang objek yang diteliti. Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik observasi tidak berpartisipasi. Jadi penulis hanya berperan sebagai pengamat saja dan memberikan pertanyaan kepada pemilik usaha Batik Tulis Banyumasan di Desa Pakunden yaitu Ibu Hj. Rusmini Darmono beserta suaminya, Bapak Slamet Hadipriyanto selaku pemilik usaha batik di Desa Mruyung, Bapak Iskandar Tirtabrata selaku ketua koperasi batik Indonesia PERBAIN, dan beberapa buruh/pekerja yang bekerja pada usaha pembuatan Batik Banyumasan. Pertanyaan yaitu seputar nilai estetis dari Batik Banyumasan baik dilihat dari segi motif, warna, bahan, corak, proses pembuatan, fungsi maupun latar belakang munculnya Batik Banyumasan itu sendiri.

G. Validitas Data

Data yang telah berhasil digali di lapangan studi, dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan penelitian, bukan hanya untuk kedalaman dan kemantapannya tetapi juga bagi kemantapan dan kebenarannya. Cara pengumpulan data dengan beragam tekniknya harus benar-benar sesuai dan tepat untuk menggali data yang diperlukan bagi kemantapan hasil penelitiannya. Ketepatan dan kemantapan data tersebut tidak hanya tergantung dari Data yang telah berhasil digali di lapangan studi, dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan penelitian, bukan hanya untuk kedalaman dan kemantapannya tetapi juga bagi kemantapan dan kebenarannya. Cara pengumpulan data dengan beragam tekniknya harus benar-benar sesuai dan tepat untuk menggali data yang diperlukan bagi kemantapan hasil penelitiannya. Ketepatan dan kemantapan data tersebut tidak hanya tergantung dari

1. Trianggulasi Data

Cara ini mengarahkan peneliti agar di dalam mengumpulkan data, peneliti wajib menggunakan beragam sumber data yang berbeda-beda yang tersedia. Artinya, data yang sama atau sejenis akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari sumber data yang berbeda. Teknik trianggulasi data merupakan metode pengumpulan data yang sejenis melalui beberapa sumber data yang berbeda seperti beberapa informan atau narasumber, tempat, arsip dan dokumen yang berhubungan dengan Batik Banyumasan.

2. Trianggulasi Metode

Trianggulasi Metode meliputi pengumpulan data mengenai Batik Banyumasan dengan menggunakan beberapa metode atau teknik yang berbeda, seperti observasi, wawancara, mengcopy beberapa data dan mendokumentasikan berbagai benda yang berkaitan dengan Batik Banyumasan.

I. Analisis Data

Dalam penelitian ini, teknik penganalisaan data menggunakan metode kualitatif model analisis interaktif antara tiga komponen analisis, yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan dengan verifikasinya.

”Reduksi data adalah bagian dari proses analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal yang tidak penting dan mengatur ”Reduksi data adalah bagian dari proses analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal yang tidak penting dan mengatur

Jadi reduksi data adalah proses paling awal yang dilakukan seorang penulis dengan mencatat data yang diperoleh di lapangan selanjutnya dilakukan proses penyeleksian mengenai data-data yang berkaitan dengan batik Banyumasan sehingga dihasilkan suatu rangkuman.

”Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan penelitian dapat dilakukan.”. (H. B Sutopo, 2002: 92).

Agar mudah dipahami maka data-data yang diperoleh di lapangan dibuat secara narasi, hal ini merupakan bagian dari sajian data. Dalam penelitian ini sajian data terdiri dari deskripsi motif batik Banyumasan baik dilihat dari segi kajian estetis, jenis, proses maupun fungsi.

Model Skema Analisis Data

Pengumpulan Data

Reduksi Data Sajian Data

Penarikan

simpulan/verifi

kasi

Bagan 1. Model analisis interaktif Sumber: HB. Sutopo, 2002: 96