15 hanyalah eratnya hubungan antara variabel bebas
dengan sedangkan arah
hubungan tidak menjadi persoalan.
2.6.1 Membentuk Matriks Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi yang dicari adalah koefisien korelasi linier sederhana antara
Y
dengan
X
i
, dengan rumus: �
�
= ∑
−
�
̅ − ̅ √∑ −
�
̅ ∑ − ̅ Dengan: ̅
=
∑ �
, j = 1, 2, 3, ..., n
�
̅ =
∑
�
�
, i = 1, 2, 3, ..., k
Bentuk matriks koefisien korelasi linier sederhana antara
Y
dan
X
i
: � =
� �
⋮ �
�
2.6.2 Membentuk Regresi Pertama Persamaan Regresi Linier
Variabel pertama yang diregresikan adalah variabel yang mempunyai harga mutlak koefisien korelasi yang terbesar antara
Y
dengan
X
i
, misalkan
X
h
. Dari variabel ini dibuat persamaan regresi linier
= � + �
ℎ ℎ
=
ℎ ℎ
⋮ ⋮
ℎ�
′
−
= �
∑
ℎ
∑
ℎ
∑
ℎ −
= ⋮
� ′
= ∑ ∑
ℎ
16 =
′
−
.
′
= ��
Keberartian regresi diuji dengan tabel analisis variansi Anava. Perhitungan untuk membuat anava sebagai berikut:
SSR =
′ ′
−
′
� � = ∑
∑ −
∑ �
SST =
′
− ′�
� = ∑ −
∑ �
Dimana: SSR = Sum Square Regresion Jumlah Kuadrat Regresi SST = Sum Square Total Jumlah Kuadrat Total
� = [
… …
… ⋮ ⋮ … ⋮
… ]
n x n
J = Matriks berordo n x n dengan semua nilai adalah 1 SSE = SST
– SSR MSR =
p−
MSE =
E n−p
SSE = Sum Square Error Jumlah Kuadrat Kesalahan MSE = Mean Square Error Rata-Rata Kuadrat Kesalahan
Sehingga didapat harga standart error dari b, dengan rumus �
= �� ′
−
� � = √� �
Tabel 2.3 Analisis Variansi Untuk Uji Keberartian Regresi Sumber Variansi
df SS
MS F
hitung
Regresi
�
�
p -1 SSR
MSR MSR
MSE
Residu n - p
SSE MSE
Total SST
Uji Hipotesa: H
: Regresi antara
Y
dengan
X
h
tidak signifikan H
1
: Regresi antara
Y
dengan
X
h
signifikan
17
Keputusan: Bila F
hitung
F
p – 1; n – p; 0,5
maka terima H Bila F
hitung
≥ F
p – 1; n – p; 0,5
maka tolak H
2.6.3 Seleksi Variabel Kedua Diregresikan
Cara menyeleksi variabel yang kedua diregresikan adalah memilih parsial korelasi variabel sisa yang terbesar. Untuk menghitung harga masing-masing korelasi
parsial dengan rumus: �
ℎ �
= �
ℎ
− �
�
�
ℎ �
√ − �
�
− �
ℎ �
Dimana:
�
merupakan variabel sisa
2.6.4 Membentuk Regresi Kedua Persamaan Regresi Linier Berganda
Dengan memilih korelasi parsial variabel sisa terbesar untuk variabel tersebut masuk dalam regresi, persamaan regresi kedua dibuat
= � + �
ℎ ℎ
+ �
� �
dengan cara sebagai berikut:
=
ℎ ℎ
� �
⋮ ⋮
ℎ�
⋮
��
′
−
= �
∑
ℎ
∑
�
∑
ℎ
∑
ℎ
∑
ℎ �
∑
�
∑
ℎ �
∑
� −
= ⋮
� ′
= ∑
∑
ℎ
∑
�
= ′
−
.
′
= �
�
ℎ
�
�
18 Uji keberartian regresi dengan tabel anava sama dengan langkah kedua
yaitu dengan menggunakan tabel 2.2. Selanjutnya diperiksa apakah koefisien regresi b
k
signifikan, dengan hipotesa: H
: b
k
= 0 H
1
: b
k
≠ 0 F
hitung
=
�
�
� �
�
Keputusan: a
Bila F
hitung
F
1; n – p; 0,05
, terima H artinya b
k
dianggap sama dengan nol, maka proses diberhentikan dan persamaan yang terbaik
= � + �
ℎ ℎ
. b
Bila F
hitung
≥ F
1; n – p; 0,05
, tolak H artinya b
k
dianggap tidak sama dengan nol, maka variabel X
k
tetap di dalam penduga.
2.6.5 Seleksi Variabel Ketiga Diregresikan