17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Organik, Laboraturium OperasiTeknik Kimia, Laboraturium Kimia Analisa Departemen Teknik Kimia,
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, Medan. Penelitian ini dilakukan selama lebihkurang 6 bulan.
3.2 BAHAN DAN PERALATAN
3.2.1. Bahan - Bahan
Pada penelitian ini bahan yang digunakan antara lain: 1.
Limbah kulit buah kakao 2.
Aquadest
3. Asam sulfat
4. Natrium hidroksida
3.2.2 Peralatan
Pada penelitian ini peralatan yang digunakan antara lain: 1.
Oven 2.
Cawan 3.
Alumunium
foil
4.
Blender
5. Ayakan 100 mesh
6. Labu leher tiga
7. Gabus
8. Termometer
9.
Magnetic Stirrer
10. Beaker Glass
18
11. Erlenmeyer
12. Gelas Ukur
13. Timbangan
14.
Stopwatch
15. Spatula
16. pH meter
17. Kertas saring
3.3PROSEDUR 3.3.1 Prosedur Penelitian
Tahap Persiapan Sampel
Kulit coklat yang diambil dari perkebunan kakao dijemur hingga kering untuk mengurangi kandungan air kemudian dijadikan bentuk yang lebih kecil setelah itu di
giling dengan menggunakan
ball mill
. Tujuannya yaitu agar ukuran partikel substrat menjadi lebih kecil dan luas permukaan lebih luas, sehingga dapat memperluas
permukaan kontak antara substrat dengan H
2
SO
4
dan kandungan gula yang dihasilkan akan lebih optimum dibandingkan dengan substrat dengan ukuran yang lebih besar.
Gambar 3.1. Kulit Kakao Dan Tepung Kulit Kakao
Hidrolisa Kulit Buah Kakao
Prosedur hidrolisa kulit buah kakao dengan menggunakan asam sulfat diadopsi dari [6], [5]sebagai berikut:
1. Tepung kulit kakao dimasukkan kedalam labu leher tiga.
19 2.
Ditambahkan asamsulfat H
2
SO
4
2 M , 3 M, dan 4 M dengan perbandingan padatan : air = 1:10, 1:7,5, 1: 5.
3. Dipanaskan pada suhu 100
o
C dan diaduk dengan
magnetic stirrer
selama 120 menit.
4. Didinginkan hingga suhu ruangan.
5. Hasil hidrolisis disaring, sehingga didapat hidrolisat.
6. Dianalisa kadar glukosa dengan menggunakan metode
Luffh-Schorl
.
3.3.2 Prosedur Analisa
3.3.2.1
Analisa kuantitatif kadar gula reduksi
Kadar gula reduksi dalamkulit buah kakao diukur dengan metode
Luff-Schoorl
.
3.3.2.2
Analisa kualitatif kadar gula reduksi
Analisa kualitatif gula reduksi dilakukan dengan beberapa metode uji, yaitu:
Uji
Benedict
1. Dimasukkan 5 ml larutan Benedict ke dalan tabung reaksi.
2. Ditambahkan 8 tetes hidrolisat, kemudian dikocok hingga homogen
3. Diletakkan di dalam penangas air selama 5 menit
4. Didinginkan, kemudian diamati perubahan warnanya atau terbentuknya
endapan merah bata [37]. Uji Barfoed
1. Diambil 3 ml pereaksi Barfoed yang terdiri dari cupri asetat dan asam
asetat ke dalam tabung reaksi. 2.
Ditambahkan 1 ml hidrolisat, kemudian larutan ditempatkan kedalam air mendidih selama 3 menit.
3. Didinginkan kemudian ditambahkan 0,5 fosfomolibdat lalu dikocok
4. Diamati, terbentuknya warna biru tua dan endapan merah bata
menandakan terdapatnya gula reduksi pada hidrolisat [38].
20 Uji Fehling
1. Masukkan 5 ml hidrolisat ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan dengan 2 ml larutan Fehling A dan 2 ml larutan Fehling B,
kemudian campuran dikocok sampai homogen. 3.
Lalu dipanaskan dalam air mendidih selama 5 menit. 4.
Diamati, timbulnya endapan warna merah bata atau kuning menunjukan adanya gula reduksi [39].
21
3.4 FLOWCHART 3.4.1 Flowchart Penelitian