Klasifikasi diare Pengobatan diare Obat - obat diare

15 chymus, kemudian diteruskan ke usus halus untuk diuraikan lebih lanjut oleh enzim - enzim. Setelah terjadi proses resorpsi, sisa chymus yang terdiri atas 90 air dan sisa - sisa makanan yang sulit dicernakan didorong masuk ke usus besar. Dengan bantuan bakteri pengurai yang terdapat diusus besar sebagian besar sisa makanan masih dapat diserap dan air diresorpsi kembali. Dengan demikian, lambat laun isi usus menjadi suatu massa yang lebih padat Endang dan Puspadewi, 2012.

2.4.1 Klasifikasi diare

Berdasarkan lama waktu diare menurut Sudoyo, dkk 2009 diare dibagi menjadi dua kelompok yaitu: a. Diare akut Adalah diare yang berlangsung kurang dari 15 hari. Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi bakteri, parasit, virus, keracunan makanan, efek obat - obatan dan lain - lain. b. Diare kronis Adalah diare yang berlangsung lebih dari 15 hari. Diare kronis terjadi pada tumor dan penyakit - penyakit usus beradang kronis. Berdasarkan penyebab terjadinya diare menurut Sundari, dkk 2001 diare dibagi menjadi dua kelompok yaitu: a. Diare tidak bersifat langsung Disebabkan karena higiene perorangan dan sanitasi lingkungan yang kurang baik, lingkungan hidup yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Hal ini sangat ditentukan oleh sosial ekonomi masyarakat. Universitas Sumatera Utara 16 b. Diare yang bersifat langsung Dapat dibagi atas: 1. Infeksi mikroorganisme seperti bakteri, virus, parasit. 2. Rangsangan zat atau makanan yang masuk ke dalam saluran pencernaan seperti keracunan makanan, alergi makanan tertentu. 3. Melabsorpsi atau gangguan absorpsi makanan Sundari, dkk., 2001.

2.4.2 Pengobatan diare

Pengobatan diare secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu: a. Pengobatan simtomatik Dimana daya kerja obat mengurangi peristaltik usus atau memproteksi usus, menciutkan lapisan permukaan usus adstringensia dan zat - zat yang dapat menyerap racun yang dihasilkan oleh bakteri adsorben Sundari, dkk., 2001. b. Pengobatan kausatif Dimana bakteri yang menjadi penyebab diare dimatikan dengan zat antibakteri.

2.4.3 Obat - obat diare

Kelompok obat yang sering digunakan pada diare adalah: a. Kemoterapeutika Untuk terapi kausal, yakni memberantas bakteri penyebab diare, seperti antibiotika, sulfonamida, kinolon, dan furazolidon. b. Obstipansia Untuk terapi simtomatis, yang dapat menghentikan diare dengan beberapa Universitas Sumatera Utara 17 cara yakni: 1. Zat - zat penekan peristaltik sehingga memberikan banyak waktu untuk resorpsi air dan elektrolit oleh mukosa usus: candu dan alkaloidnya, derivat - derivat petidin difenoksilat dan loperamid, dan antikolinergika atropin, ekstrak belladona. 2. Adstringensia, yang menciutkan selaput lendir usus, misalnya asam samak tanin dan tanalbumin, garam - garam bismut dan aluminium. 3. Adsorbensia, misalnya carbo adsorbens yang permukaannya dapat menyerap adsorpsi zat - zat beracun toksin yang dihasilkan oleh bakteri atau yang berasal dari makanan udang, ikan. 4. Spasmolitika, yakni zat - zat yang dapat melepaskan kejang - kejang otot yang mengakibatkan nyeri perut pada diare, antara lain papaverin, dan oksifenonium Tan dan Rahadja, 2007.

2.5 Loperamid Hidrokloridum

Dokumen yang terkait

Karakterisasi Simplisia Dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Sarang Semut (Myrmecodia Tuberosa Jack. Var Versteegii.)

3 49 77

Skrining Fitokimia dan Karakterisasi Simplisia serta Uji Efek Antidiare Ekstrak Etanol Majakani Terhadap Tikus

2 67 86

Karakterisasi dan Skrining Fitokimia serta Uji Efek Antidiare Ekstrak Etanol Umbi Sarang Semut (Myrmecodia tuberosa Jack.) Pada Tikus Putih Jantan

3 18 64

Cover Karakterisasi dan Skrining Fitokimia serta Uji Efek Antidiare Ekstrak Etanol Umbi Sarang Semut (Myrmecodia tuberosa Jack.) Pada Tikus Putih Jantan

0 1 15

Abstract Karakterisasi dan Skrining Fitokimia serta Uji Efek Antidiare Ekstrak Etanol Umbi Sarang Semut (Myrmecodia tuberosa Jack.) Pada Tikus Putih Jantan

0 0 2

Chapter I Karakterisasi dan Skrining Fitokimia serta Uji Efek Antidiare Ekstrak Etanol Umbi Sarang Semut (Myrmecodia tuberosa Jack.) Pada Tikus Putih Jantan

0 0 6

Chapter II Karakterisasi dan Skrining Fitokimia serta Uji Efek Antidiare Ekstrak Etanol Umbi Sarang Semut (Myrmecodia tuberosa Jack.) Pada Tikus Putih Jantan

0 1 13

Reference Karakterisasi dan Skrining Fitokimia serta Uji Efek Antidiare Ekstrak Etanol Umbi Sarang Semut (Myrmecodia tuberosa Jack.) Pada Tikus Putih Jantan

0 1 4

Appendix Karakterisasi dan Skrining Fitokimia serta Uji Efek Antidiare Ekstrak Etanol Umbi Sarang Semut (Myrmecodia tuberosa Jack.) Pada Tikus Putih Jantan

0 0 1

KARAKTERISASI SIMPLISIA DAN SKRINING FITOKIMIA SERTA UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL SARANG SEMUT (Myrmecodia tuberosa Jack. var versteegii) SKRIPSI

0 0 15