Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

Bila dilihat sekilas ke belakang, perkembangan perekonomian di Negara Indonesia tidak stabil, atau mengalami maju mundur. Banyak upaya yang sudah dilakukan pemerintah untuk memajukan perekonomian dangan mendukung pelaksanaan Pembangunan Nasional, seperti terdapat pada APBN yang berasal Dalaam Negeri dan Luar Negeri. Pengaruh yang bisa kita rasakan adalah tingginya tingkat persaingan dalam mencari pekerjaan. Tentunya hal ini mendorong kita untuk semakin berupaya keras lagi dalam mendapatkan pekerjaan di tengah persaingan yang ketat. Seperti yang sudah kita ketahui dan dipelajari di awal semester, Pajak merupakan iuran wajib yang bayar oleh wajib pajak kepada negara berdasarkan undang - undang yang dapat dipaksakan, dan digunakan untuk membiayai pengeluaran - pengeluaran umum yang berhubungan dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pembangunan di segala bidang. Adapun diantaranya penyediaan fasilitas - fasilitas umum yang digunakan oleh masyarakat Indonesia. Di Indonesia salah satu sistem yang digunakan untuk memungut pajak ialah sistem self-assessment, dimana dalam sistem self-assessment wajib pajak diberikan wewenang untuk menghitung, membayar, dan melaporkan sendiri terutang pajaknya. Dalam sistem ini wajib pajak diwajibkan melaporkan secara teratur jumlah pajak yang terutang dan setelah dibayar sebagaimana ditentukan dalam perundang - undangan perpajakan yakni dengan surat pemberitahuan SPT sebagai medianya. Adapun fungsi surat pemberitahuan SPT adalah sebagai sarana wajib pajak untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan perhitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang dan laporan tentang pemenuhan pembayaran pajak yang telah dilaksanakan sendiri dalam satu tahun pajak atau bagian tahun pajak. Jenis - jenis surat pemberitahuan SPT ada beberapa macam, salah satu diantaranya adalah SPT Masa PPh pasal 21. SPT ini merupakan bentuk kerja sama antara wajib pajak dengan Dirjen Pajak untuk menentukan besarnya jumlah pajak terutang. Adapun yang dimaksud dengan mengisi SPT adalah mengisi formulir SPT secara benar, jelas, lengkap dan sesuai dengan petunjuk yang diberikan mengenai perhitungan jumlah pajak yang terutang berdasarkan ketentuan peraturan Perundang - undangan perpajakan. Pengisian SPT yang tidak benar yang berakibat timbulnya kerugian bagi negara akan dikenakan sanksi pidana berdasarkan Pasal 38 dan Pasal 39 dalam undang - undang perpajakan. Namun pada kenyataannya sampai sekarang ini, masih banyak Wajib Pajak yang belum memahami tentang tata cara pengisian SPT, dan juga masih banyak Wajib Pajak yang belum menyampaikan SPT dengan benar sesuai dengan peraturan perundang - undangan perpajakan yang diakibatkan karena kurangnya informasi yang di peroleh Wajib Pajak. Oleh karena itu, tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam pembayaran dan pelaporan SPT khususnya SPT masa PPh Pasal 21 perlu dimaksimalkan lagi. Dari yang telah diuraikan diatas, bahwa masih banyak Wajib Pajak yang belum memahami tentang pelaksanaan pengisian dan penyampaian SPT PPh Pasal 21, sehingga mempengaruhi tingakt kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar dan melapor pajaknya. Maka penulis tertarik untuk memilih judul Tugas Akhir yaitu: “ANALISA KEPATUHAN PEMBAYARAN DAN PELAPORAN SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PENGHASILAN PPh PASAL 21 PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN TIMUR”

B. Tujuan dan manfaat PKLM