Analisa Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak PPh Pasal 21

47 BAB IV ANALISA DAN EVALUASI

A. Analisa Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak PPh Pasal 21

Untuk mengukur tingkat kepatuhan Wajib Pajak Pajak Penghasilan PPh pasal 21, penulis menganalisa tingkat kepatuhan Wajib Pajak Pajak Penghasilan pasal 21 dalam kaitannya dengan SPT Masa PPh pasal 21. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa Wajib Pajak PPh Pasal 21 mempunyai kewajiban untuk menyetor atau membayar kebajiban pajaknya paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir, dan melapor SPT masa PPh pasal 21 paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir. Berikut merupakan data yang di peroleh dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur pada tahun berjalan 2012-2014 Tabel 1 Wajib Pajak Terdaftar dan Wajib PPh Pasal 21 Tahun Pajak Wajib Pajak Terdaftar Wajib PPh Pasal 21 OP Badan Pemungut OP Badan Pemungut 2012 88.527 9.006 642 343 9.006 642 2013 93.027 9.125 595 332 9.125 595 2014 98.026 9.693 620 307 9.693 620 Adapun persentasi jumlah Wajib Pajak PPh Pasal 21 dari Wajib Pajak yang terdaftar adalah : - Tahun 2012 OP : 34388.527 x 100 = 0,387 Badan : 9.0069.006 x 100 = 100 Pemungut : 642642 x 100 = 100 - Tahun 2013 OP : 33293.027 x 100 = 0,356 Badan : 9.1259.125 x 100 = 100 Pemungut : 595595 x 100 = 100 - Tahun 2014 OP : 30798.026 x 100 = 0,313 Badan : 9.6939.693 x 100 = 100 Pemungut : 620620 x 100 = 100 Dari tabel 1 tersebut, kita dapat melihat daftar Wajib Pajak yang terdaftar dan yang Wajib PPh Pasal 21 dari sektor Orang Pribadi, Badan dan juga Pemungut. Kita dapat melihat bahwa Wajib Pajak yang Wajib PPh Pasal 21 di sektor Orang Pribadi dari tiga tahun berjalan mengalami penurunan di setiap tahunnya. Tercatat di tahun 2012 jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi sebanyak 343 Wajib Pajak, namun di tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 11 Wajib Pajak menjadi 332 Wajib Pajak, dan pada tahun 2014 juga mengalami penurunan sebanyak 25 Wajib Pajak menjadi 307 Wajib Pajak. Dengan menurunnya jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi, berarti menunjukkan jumlah pemotong pajak ataupun pemberi kerja semakin berkurang, yang artinya beberapa perusahaan yang dipimpin oleh si pemotong pajak tidak lagi beroperasi. Namun Wajib Pajak yang Wajib PPh Pasal 21 pada sektor Badan justru mengalami peningkatan pada 3 tahun terakhir, tercatat Wajib PPh Pasal 21 pada tahun 2012 sebanyak 9.006 Wajib Pajak lalu meningkat di tahun 2013 menjadi 9.125 Wajib Pajak dan pada tahun 2014 meningkat menjadi 9.693 Wajib Pajak. Ada beberapa hal yang mempengaruhi naik – turunnya Wajib Pajak dalam 3 tahun terakhir. Pada sektor Orang Pribadi. Berbeda dengan sektor OP, jumlah Wajib Pajak PPh Pasal 21 pada sektor Badan justru mengalami pertumbuhan di setiap tahunnya. Tingkat aktifitas yang tinggi dan dibarengi dengan kebutuhan yang tinggi pula tentu akan meningkatkan peluang usaha. Hal tersebut tentu menyebabkan bertambahnya suatu badan usaha dan juga semakin berkembangnya badan usaha yang telah ada. Tentu hal ini juga akan mempengaruhi Wajib Pajak PPh Pasal 21 pada sektor Badan. Data yang akan di analisa selanjutnya adalah data mengenai pembayaran dan pelaporan PPh Pasal 21 dalam tahun berjalan 2012 sampai 2014. Tabel 2 Bayar dan Lapor SPT PPh Pasal 21 Pada Tahun Pajak 2012 Bulan Bayar PPh Pasal 21 Lapor SPT PPh Pasal 21 OP Badan Pemungut OP Badan Pemungut N KB LB N KB LB N KB LB Januari 129 500 35 166 129 - 1.792 500 2 - 24 - Februari 79 475 42 211 79 - 1.812 475 1 - 24 - Maret 68 487 52 222 68 - 1.801 487 2 - 23 - April 61 495 57 233 61 - 1.795 495 3 - 20 - Mei 65 490 54 230 65 - 1.814 490 4 - 21 - Juni 60 498 65 236 60 - 1.814 498 4 - 20 - Juli 60 509 67 223 60 - 1.815 509 2 - 21 - Agustus 70 503 60 220 70 - 1.832 503 2 - 20 - September 55 504 64 238 55 - 1.829 504 1 - 20 - Oktober 60 515 61 227 60 - 1.823 515 2 - 20 - November 75 529 63 210 75 - 1.813 529 2 - 19 - Desember 93 604 74 191 93 - 1.720 604 3 - 18 - Rata – rata Wajib Pajak yang bayar dan lapor PPh Pasal 21 pada tahun 2012 Bayar PPh Pasal 21 Lapor SPT PPh Pasal 21 OP Badan Pemungut OP Badan Pemungut N KB LB N KB LB N KB LB 72,916 500,083 57,833 217,25 72,916 - 1.805 509,083 2,33 - 20,833 - Keterangan : Pada Tabel 2 Tahun 2012 dapat disimpulkan informasi sebagai berikut: a. Pada kolom Bayar PPh Pasal 21 pembayaran PPh Pasal 21 paling banyak yaitu sektor Badan pada bulan Desember sebanyak 604 Wajib Pajak, sedangkan pembayaran PPh Pasal 21 paling sedikit yaitu sektor Pemungut pada bulan Januari sebanyak 35 Wajib Pajak. b. Pada kolom Lapor SPT PPh Pasal 21 : b.1 Pelaporan SPT PPh Pasal 21 Nihil paling banyak yaitu sektor Badan pada bulan Agustus sebanyak 1832 Wajib Pajak, sedangkan pelaporan SPT PPh Pasal 21 Nihil pada sektor Pemungut tidak ada sama sekali. b.2 Pelaporan SPT PPh Pasal 21 Kurang Bayar paling banyak yaitu sektor Badan pada bulan Desember sebanyak 604 Wajib Pajak, sedangkan pelaporan SPT PPh Pasal 21 Kurang Bayar paling sedikit yaitu sektor Pemungut pada bulan Desember sebanyak 18 Wajib Pajak. c. Pelaporan SPT PPh Pasal 21 Lebih Bayar paling banyak yaitu sektor Badan pada bulan Mei dan Juni sebanyak 4 Wajib Pajak, sedangkan pelaporan SPT PPh Pasal 21 Lebih Bayar pada sektor Orang Pribadi dan Pemungut tidak ada sama sekali. Tabel 3 Bayar dan Lapor SPT PPh Pasal 21 Pada Tahun Pajak 2013 Bulan Bayar PPh Pasal 21 Lapor SPT PPh Pasal 21 OP Badan Pemungut OP Badan Pemungut N KB LB N KB LB N KB LB Januari 67 497 39 224 67 - 1.847 497 12 - 21 - Februari 48 484 44 240 48 - 1.871 484 8 - 20 - Maret 49 492 58 237 49 - 1.856 492 3 - 19 - April 53 499 60 231 53 - 1.852 499 3 - 18 - Mei 50 508 66 237 50 - 1.839 508 2 - 17 - Juni 46 505 61 237 46 - 1.827 505 3 - 15 - Juli 49 521 63 236 49 - 1.810 521 2 - 15 - Agustus 50 524 53 232 50 - 1.816 524 3 - 16 - September 53 529 61 218 53 - 1.811 529 1 - 11 - Oktober 48 517 58 231 48 - 1.808 517 1 - 11 - November 46 533 55 232 46 - 1.779 533 1 - 12 - Desember 69 605 71 209 69 - 1.628 605 8 - 7 - Rata – rata Wajib Pajak yang bayar dan lapor PPh Pasal 21 pada tahun 2013 Bayar PPh Pasal 21 Lapor SPT PPh Pasal 21 OP Badan Pemungut OP Badan Pemungut N KB LB N KB LB N KB LB 52,333 517,833 57,416 230,333 52,33 - 1.812 517,833 3,916 - 15,166 - Keterangan : Pada Tabel 3 Tahun 2013 dapat disimpulkan informasi sebagai berikut : a. Pada kolom Bayar PPh Pasal 21 pembayaran PPh Pasal 21 paling banyak yaitu sektor Badan pada bulan Desember sebanyak 605 Wajib Pajak, sedangkan pembayaran PPh Pasal 21 paling sedikit yaitu sektor Pemungut pada bulan Januari sebanyak 39 Wajib Pajak. b. Pada kolom Lapor SPT PPh Pasal 21 : b.1 Pelaporan SPT PPh Pasal 21 Nihil paling banyak yaitu sektor Badan pada bulan Februari sebanyak 1871 Wajib Pajak, sedangkan pelaporan SPT PPh Pasal 21 Nihil pada sektor Pemungut tidak ada sama sekali. b.2 Pelaporan SPT PPh Pasal 21 Kurang Bayar paling banyak yaitu sektor Badan pada bulan Desember sebanyak 605 Wajib Pajak, sedangkan pelaporan SPT PPh Pasal 21 Kurang Bayar paling sedikit yaitu sektor Pemungut pada bulan Desember sebanyak 7 Wajib Pajak. b.3 Pelaporan SPT PPh Pasal 21 Lebih Bayar paling banyak yaitu sektor Badan pada bulan Januari sebanyak 12 Wajib Pajak, sedangkan pelaporan SPT PPh Pasal 21 Lebih Bayar pada sektor Orang Pribadi dan Pemungut tidak ada sama sekali. Tabel 4 Bayar dan Lapor SPT PPh Pasal 21 Pada Tahun Pajak 2014 Bulan Bayar PPh Pasal 21 Lapor SPT PPh Pasal 21 OP Badan Pemungut OP Badan Pemungut N KB LB N KB LB N KB LB Januari 78 590 40 198 78 - 1.669 590 4 - 10 - Februari 39 576 39 237 39 - 1.706 576 2 - 9 - Maret 46 593 52 224 46 - 1.683 593 4 - 11 - April 38 595 56 229 38 - 1.697 595 5 - 10 - Mei 51 593 59 210 51 - 1.666 593 3 - 9 - Juni 49 603 61 206 49 - 1.669 603 3 - 9 - Juli 47 608 61 206 47 - 1.663 608 4 - 10 - Agustus 45 602 64 217 45 - 1.684 602 1 - 11 - September 47 624 63 208 47 - 1.683 624 5 - 10 - Oktober 49 600 61 207 49 - 1.710 600 9 - 9 - November 54 602 62 202 54 - 1.712 602 6 - 8 - Desember 86 657 71 171 86 - 1.643 657 6 - 10 - Rata – rata Wajib Pajak yang bayar dan lapor PPh Pasal 21 pada tahun 2014 Bayar PPh Pasal 21 Lapor SPT PPh Pasal 21 OP Badan Pemungut OP Badan Pemungut N KB LB N KB LB N KB LB 52,416 603,583 57,416 209,583 52,416 - 1.682,083 603,583 4,333 - 9,666 - Keterangan : Pada Tabel 4 Tahun 2014 dapat disimpulkan informasi sebagai berikut : a. Pada kolom Bayar PPh Pasal 21 pembayaran PPh Pasal 21 paling banyak yaitu sektor Badan pada bulan Desember sebanyak 657 Wajib Pajak, sedangkan pembayaran PPh Pasal 21 paling sedikit yaitu sektor Pemungut pada bulan Februari sebanyak 39 Wajib Pajak. b. Pada kolom Lapor SPT PPh Pasal 21 : b.1 Pelaporan SPT PPh Pasal 21 Nihil paling banyak yaitu sektor Badan pada bulan November sebanyak 1712 Wajib Pajak, sedangkan pelaporan SPT PPh Pasal 21 Nihil pada sektor Pemungut tidak ada sama sekali. b.2 Pelaporan SPT PPh Pasal 21 Kurang Bayar paling banyak yaitu sektor Badan pada bulan Desember sebanyak 605 Wajib Pajak, sedangkan pelaporan SPT PPh Pasal 21 Kurang Bayar paling sedikit yaitu sektor Pemungut pada bulan November sebanyak 8 Wajib Pajak. b.3 Pelaporan SPT PPh Pasal 21 Lebih Bayar paling banyak yaitu sektor Badan pada bulan Oktober sebanyak 9 Wajib Pajak, sedangkan pelaporan SPT PPh Pasal 21 Lebih Bayar pada sektor Orang Pribadi dan Pemungut tidak ada sama sekali. Tabel 5 Target dan Realiasasi Penerimaan PPh Pasal 21 KPP Pratama Medan Timur Tahun Target Realisasi 2012 Rp. 76.828.400.000 Rp. 116.036.483.982 2013 Rp. 115.537.293.000 Rp. 110.357.309.908 2014 Rp. 123.389.762.000 Rp. 116.039.345.475 Keterangan : Pada Tabel 5 disajikan informasi mengenai target dan realisasi penerimaan PPh Pasal 21 pada KPP Pratama Medan Timur dengan analisis sebagai berikut : a. Realisasi penerimaan terbesar yaitu pada tahun 2014 sebesar Rp. 116.039.345.475, sedangkan yang terkecil yaitu pada tahun 2013 sebesar Rp. 110.357.309.908. b. Realisasi penerimaan yang mencapai target yaitu pada tahun 2012, dengan target sebesar Rp. 76.828.400.000, dan realisasi sebesar Rp. 116.036.483.982. c. Pada tahun 2013 target penerimaan naik sebesar Rp. 38.708.893.000 yaitu sekitar 50 dari tahun sebelumnya, sedangkan realisasi penerimaan turun sebesar Rp. 5.679.174.074 yaitu sekitar 4,9 dari tahun sebelumnya. d. Pada tahun 2014 target penerimaan naik sebesar Rp. 123.389.762.000 yaitu sekitar 6,8 dari tahun sebelumnya, dan realisasi penerimaan naik sebesar Rp. 5.682.035.567 yaitu sekitar 5,1 dari tahun sebelumnya. e. Selisih antara target dan penerimaan sebagai berikut : - Tahun 2012 : Rp. 39.208.083.982, defiasi 51.03 terhadap target melebihi target. - Tahun 2013 : Rp. - 5.179.983.092, defiasi - 4,48 terhadap target tidak mencapai target. - Tahun 2014 : Rp. - 5.179.983.092, defiasi - 5,95 terhadap target tidak mencapai target. Adapun hal – hal yang menjadi penyebab tidak tercapainya target penerimaan pajak pada adalah : - Faktor kepatuhan Wajib Pajak itu sendiri, Wajib Pajak yang sudah memiliki NPWP harus memperbaiki catatan pembayaran yang sudah dilakukan dalam 5 tahun terakhir, sementara bagi Wajib Pajak yang belum memiliki NPWP, harus dilakukan ekstensifikasi Wajib Pajak oleh pemerintah dengan tujuan untuk menyasar Wajib Pajak yang belum membayar sama sekali. - Kurangnya Sumber Daya Manusia SDM di KPP Pratama Medan Timur, jika dibandingkan Pegawai Pajak dengan Wajib Pajak di KPP Pratama Medan Timur terutama di seksi Account Representative atau yang lebih dikenal dengan seksi Pengawasan dan Konsultasi Waskon, jumlah pegawai pajak di seksi AR sebanyak 31 pegawai sedangkan jumlah Wajib Pajak terdaftar pada tahun 2014 sebanyak 98.026, itu artinya satu orang Pegawai Pajak harus melayani setidaknya 3100 Wajib Pajak. Dengan menambah lagi jumlah Pegawai Pajak tentu akan sangat membantu mengoptimalkan penerimaan pajak di tahun – tahun berikutnya. - Masalah infrastruktur TI atau lebih dikenal dengan Sumber Daya Teknologi. Dibutuhkannya infrastruktur TI yang lebih besar dan lebih tajam dalam menjangkau Wajib Pajak. Rekapitulasi jumlah Wajib Pajak disajikan dalam tabel berikut : No Tahun Bulan Total Bayar PPh Pasal 21 Lapor SPT PPh Pasal 21 Nihil KB LB 1 2012 Januari 664 1.958 653 2 2 Februari 596 2.023 578 1 3 Maret 607 2.023 578 2 4 April 613 2.028 576 3 5 Mei 609 2.044 576 4 6 Juni 623 2.050 578 4 7 Juli 636 2.038 590 2 8 Agustus 633 2.052 593 2 9 September 623 2.067 579 1 10 Oktober 636 2.050 595 2 11 November 667 2.023 623 2 12 Desember 771 1.911 715 3 13 2013 Januari 603 2.071 585 12 14 Februari 576 2.111 552 8 15 Maret 599 2.093 560 3 16 April 612 2.083 570 3 17 Mei 624 2.076 575 2 18 Juni 612 2.064 566 3 19 Juli 633 2.046 585 2 20 Agustus 627 2.048 590 3 21 September 643 2.029 593 1 22 Oktober 623 2.039 576 1 23 November 634 2.011 591 1 24 Desember 745 1.837 581 8 25 2014 Januari 708 1.867 678 4 26 Februari 654 1.943 624 2 27 Maret 691 1.907 650 4 28 April 689 1.926 643 5 29 Mei 703 1.876 653 3 30 Juni 713 1.875 661 3 31 Juli 716 1.869 665 4 32 Agustus 711 1.901 658 1 33 September 734 1.891 681 5 34 Oktober 710 1.917 658 9 35 November 718 1.914 664 6 36 Desember 814 1.814 753 6 Dari rekapitulasi di atas, kita dapat melihat total lapor SPT PPh Pasal 21 sangat mendominasi di 3 tahun terakhir, dan juga total Wajib Pajak yang membayar PPh Pasal 21 tidak sama jumlahnya dengan total KB dan LB. Total Wajib Pajak yang membayar PPh Pasal 21 lebih besar dari total KB dan LB, itu artinya ada Wajib Pajak yang membayar PPh Pasal 21 namun tidak melapor pajaknya. Ada beberapa hal yang menyebabkan Wajib Pajak tidak melapor pajaknya, ada yang beralasan tidak sempat atau sibuk sehingga tidak melapor pajak hingga batas yang telah ditentukan. Ada juga yang menunggu di hari – hari terakhir pelaporan namun akhirnya lupa melapor pajaknya.

B. Kendala - Kendala Dalam Pembayaran dan Pelaporan SPT Masa PPh Pasal 21