4.4 Sikap Bidan tentang Penanganan Perdarahan Pasca Persalinan
Sikap bidan tentang Penanganan Perdarahan Pasca Persalinan dikategori atas dua yaitu baik, dan tidak baik. Sikap Bidan tersebut diukur melalui beberapa
pernyataan yang berkaitan dengan penanganan perdarahan pasca persalinan, secara rinci dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Tiap Pernyataan Sikap tentang Penanganan Perdarahan Pasca Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai
Cermin Kecamatan Tanjung Pura Tahun 2010
Pernyataan Sikap SS
S R
TS STS
TFU lebih dari normal pada kehamilan aterm dapat
menyebabkan terjadinya atonia uteri sebaiknya persalinan
dilakukan di RS. 9
27,3 15
45,5 2
6,1 4
12,1 3
9,1
Melakukan manajemen kala tiga merupakan salah satu
upaya untuk mencegah terjadinya perdarahan pada ibu
bersalin. 16
48,5 10
30,3 3
9,1 3
9,1 1
3,0
Pemberikan 0,2 mg ergometrin intramuskular atau misoprostol
600-1000 mg per rektal merupakan penanganan
terhadap atonia uteri untuk mencengah perdarahan
6 18,2
17 51,5
4 12,1
5 15,2
1 3,0
Pemasangan kateterisasi pada kandung kemih yang penuh
adalah untuk mencengah terjadinya retensio plasenta
12 36,4
16 48,5
1 3,0
1 3,0
3 9,1
Untuk retensio plasenta tanpa perdarahan pasien harus segera
dirujuk ke RS 2
6,1 7
21,2 1
3,0 18
54,5 5
15,2
47
Universitas Sumatera Utara
Retensio plasenta dengan perdarahan harus segera
dilakukan manual plasenta. 3
9,1 8
24,2 3
9,1 11
33,3 8
24,2 Untuk memastikan robekan
jalan lahir tingkat 3 dan 4 tindakan yang dilakukan
adalah memasukkan jari kedalam anus
14 42,4
13 39,4
2 6,1
3 9,1
1 3,0
Untuk menghentikan perdarahan pada robekan jalan
lahir dilakukan penjahitan yang dimulai dipuncak luka kurang
lebih 1cm. 8
24,2 17
51,5 2
6,1 5
15,2 1
3,0
Laparatomi merupakan tindakan penaganan yang tepat
dapat dilakukan bidan pada perdarahan pasca persalinan
2 6,1
1 3,0
2 6,1
6 18,2
22 66,7
Pemeriksaan jalan lahir tidak perlu dilakukan jika
perdarahan yang terjadi setelah plasenta lahir dan uterus
berkontraksi. 2
6,1 3
9,1 8
24,2 20
60,6
Pemberian oksitosin 10 IU intramuskuler sebelum bayi
lahir akan mempercepat pelepasan plasenta
8 24,2
5 15,2
11 33,3
9 27,3
Pemijatan uterus dan mendorongnya ke bawah akan
mempercepat plasenta dilahirkan
3 9,1
1 3,0
3 9,1
16 48,5
10 30,0
Melakukan tekanan yang keras pada uterus, sangat membantu
melahirkan plasenta pada ibu yang mengalami retensio
plasenta 2
6,1 4
12,1 1
3,0 15
45,5 11
33,3
48
Universitas Sumatera Utara
Robekan jalan lahir tingkat dua yang tidak dilakukan
penjahitan tidak mempengaruhi kehilangan darah
2 6,1
3 9,1
1 3,0
19 57,6
8 24,2
Alat dan bahan yang digunakan pada penjahitan robekan jalan
lahir tidak perlu dipastikan sudah didesinfektan tingkat
tinggi atau disterilkan. 1
3,0 1
3,0 3
9,1 7
21,2 21
63,6
Keterangan : SS = Sangat Setuju S = Setuju
R = Ragu-Ragu TS = Tidak Setuju
ST = Sangat Tidak Setuju Dari tabel 4.7, dapat diketahui bahwa 72,8 bidan setuju TFU lebih dari
normal pada kehamilan aterm dapat menyebabkan terjadinya atonia , 78,8 bidan setuju melakukan manajemen kala tiga, 69,7 bidan tidak setuju retensio plasenta
tanpa perdarahan pasien segera dirujuk karena manual dapat dilakukan bidan menurut teori retensio plasenta tanpa perdarahan tidak dapat dilakukan manual
karena tidak ada bagian plasenta yang terlepas, 57,5 bidan tidak setuju retensio plasenta dengan perdarahan dilakukan manual plasenta karena retensio plasenta
dengan perdarahan harus segera dirujuk untuk mengurangi resiko perdarahan menurut teori retensio plasenta dengan perdarahan harus segera dilakukan manual
plasenta karena sebagian plasenta sudah ada yang terlepas.
49
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Sikap Bidan tentang Penanganan Perdarahan Pasca Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin
Kecamatan Tanjung Pura Tahun 2010
Sikap N
Baik 28
84,8 Tidak Baik
5 15,2
Total 33
100,0
Berdasarkan Tabel 4.8, dapat dilihat bahwa sikap bidan dalam menangani perdarahan pasca persalinan yaitu 28 orang 84,8 yang mempunyai sikap baik, dan
hanya 5 orang 15,2 yang mempunyai sikap tidak baik.
4.5 Tindakan Bidan tentang Penanganan Perdarahan Pasca Persalinan