kerja kolektif tetap saja berputar dan bergerak melalui individu yang ada di dalamnya. Artinya, seluruh individu menjadi ujung tombak partai. Mereka juga menjadi inti manuver dalam
memenuhi sasaran dan tujuan yang diinginkan partai dakwah. Tingkat kemampuan individu kader partai dakwah, sejalan dengan kemampuan gerak partai dalam mengembangkan potensi
para anggotanya. Dalam organisasi manapun ketika salah satu anggotanya merasa tidak puas dengan peran yang ia hasilkan dalam organisasi tersebut, atau lambat dari yang seharusnya,
maka orang tersebut akan mulai mengarahkan sisa potensinya untuk hal lain. Jika ketidak puasan itu berlangsung dalam waktu yang lama, dapat menyebabkan berhenti dari memberikan peran-
perannya terhadap organisasi.
12
Respon masyarakay yang baik terlihat karena lewat kesra, disamping ada baksos yang menjadi program rutin, minimal diadakan di enam dapil, sunatan masal, penanaman bibit ikan,
penghijauan, dll, dari sisi ekonomi, agama, dan politik, PKS banyak berperan aktif sehingga masyarakat sangat menyambut baik kehadiran PKS di Lebak.
Strategi PKS sebagai partai dakwah khuthuth’aridhah dalam transformasi bangsa, adalah gerakan kultural Strategi Mobilisasi Horizontalta’biah al-afaqiyah dan gerakan
struktural Strategi Mobilitas Vertikalta’biah al-amudiyah. Mobilisasi horizontal adalah penyebaran kader dakwah ke berbagai kalangan dan lapisan masyarakat untuk menyiapkan
masyarakat agar mereka menerima manhaj Islam serta produk kebijakan yang Islam. Sedangkan mobilisasi Vertikal adalah penyebaran kader dakwah keberbagai lembaga yang menjadi
mashidirulqarar pusat-pusat kebijakan, agar mereka dapat menterjemahkan konsep dan nilai- nilai Islam kedalam kebijakan-kebijakan publik, PKS selalu terjun langsung kelapangan,
melakukan observasi kedesa yang sangat kecil sekalipun, semua itu dilakukan selain untuk
12
www. jatimprov.go.idindex.php?ption=com_content.
menarik massa sebanyak-banyaknya dalam pemilihan mendatang dan untuk membantu memberdayaakan masyarakat yang ada di Kabupaten Lebak. PKS selalu perperinsip dengan
motonya “Bersih, Peduli, dan Profesional”. PKS selalu berperan aktif dengan turun kemasyarakat langsung untuk memantaumelihat kondisi, situasi dilapangan yang sedanag di
inginkan oleh masyarakat.
C. Tantangan Partai Keadilan Sejahtera PKS dalam Pemberdayaan Masyarakat
Terhadap Kehidupan Berdemokrasi di Lebak
Sebuah pemerintahan dianggap sehat jika kekuatan legislatif, eksekutif dan yudikatif hidup dan berjalan normal. Ketiganya berjalan sesuai dengan fungsinya. Jika salah satunya tidak
berjalan dengan normal, maka akan terjadi ketimpangan. Kehadiran mereka menjadi penting, manakala mereka yang mengisi pos-pos legislatif, eksekutif dan yudikatif. Dengan munculnya
partai-partai politik yang menjalankan fungsinya dan komitmen dengan misinya menciptakan keadilan dan mewujudkan kesejahteraan, itu berarti akan mempengaruhi wajah legislatif,
eksekutif dan yudikatif yang ada. Jika partai-partai politik yang lahir adalah partai politik yang sama sekali tidak komitmen dengan visi dan misinya, maka yang akan lahir caleg parpol yang
korupsi dan tidak memperjuangkan aspirasi rakyat. Akan melahirkan birokrat yang memperkaya diri sendiri, diatas penderitaan rakyat. demokrasi yang saat ini berjalan akan menjadi demokrasi
yang kondusif dan sehat dengan masyarakat yang sudah dewasa dan komitmen dengan norma dan keadilan. Seperti yang dijalankan oleh PKS saat ini.
13
Dalam melakukan program-program yang telah direncanakan dari uraian tersebut di atas, disamping peluang dan respon yang sekaligus menjadi faktor pendukung terjadinya
pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan kehidupan berdemokrasi, ada faktor yang
13
Wawancara Pribadi Dengan Dian Wahyudi, ST, Sekretaris Umum DPC-Lebak
menjadi kendala dan merupakan tantangan yang menghambat jalannya pemberdayaan masyarakat. Faktor-faktor itu adalah:
1. Tantangan yang dihadapi PKS dalam melakukan pemberdayaan masyarakat terhadap
kehidupan berdemokrasi ini sebenarnya sedikit, salah satunya yang mendasar adalah hanya terbentur pada masalah dana, karena PKS memiliki begitu banyak program kerja
pemberdayaan dan hanya memiliki dana yang minimum, walaupun demikian semangat juang PKS demi masyarakat khususnya di Kabupaten Lebak ini tidak rapuh seperti
kerupuk, karena mereka juga memiliki anggaran yang dikumpulkan berdasarkan iurankas anggota, itulah yang membantu berjalannya program-program PKS.
2. Sikap dan perilaku masyarakat kita yang sudah terbiasa dalam kehidupan yang tidak
demokratis dan tidak pula egalitarian untuk pemberdayaan masyarakat. Sistem pendidikan baik formal, non formal maupun informal yang selama ini dipraktekkan
kurang kondusif terhadap pemberdyaan masyarakat dan demokratisasi sehingga ini juga menjadi tantangan yang dihadapi oleh PKS dalam pemberdayaan masyarakat.
3. Ekses negatif dari pengaruh global. Artinya, ideology internasional yang meliputi
demokratisasi, HAM dan lingkungan hidup ketika sampai di sini dipahami oleh masyarakat ekses negatifnya. Umpamanya, demokrasi dipahami sebagai kebebasan tanpa
aturan dan tanpa etika, HAM dipahami sebagai kebebasan tanpa aturan dan tanpa etika, HAM dipahami sebagai egoisme mutlak yang mengakibatkan perampasan hak orang lain
dan anarkisme. Contoh lain mengenai ekses negatif ini adalah kemewahan orang Barat dipahami sebagai glamour yang menyebabkan jalan pintas dengan cara KKN, bukan
dipahami sebagai hasil kerja keras. 4.
faktor internal bangsa kita, baik nilai-nilai atau tradisi dan budaya lokal, etnis, atau