D. Hipotesis
Berdasarkan pemikiran yang dikemukakan di atas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah :
1. Fasilitas dan Suasana Perpustakaan Daerah Sumatera Utara berpengaruh positif
dan signifikan terhadap minat berkunjung mahasiswa di kota Medan. 2.
Fasilitas Ruang Baca Perpustakaan Daerah Sumatera Utara paling dominan mempengaruhi minat berkunjung mahasiswa di kota Medan
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh fasilitas dan suasana
Perpustakaan Daerah Sumatera Utara terhadap minat berkunjung mahasiswa di kota Medan.
b. Untuk mengetahu faktor apakah yang paling dominan mempengaruhi minat
berkunjung mahasiswa di kota Medan ?
2. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : a.
Bagi Penulis, dapat melatih dan berfikir secara ilmiah serta menambah wawasan pengetahuan di bidang Manajemen Pemasaran.
b. Bagi Perpustakaan Daerah Sumatera Utara, dapat memberi masukan dan
informasi untuk semakin meningkatkan kinerjanya dalam bentuk perbaikan dan peningkatan Fasilitas dan Suasana Perpustakaan Daerah Sumatera Utara
untuk melayani pengunjung.
Universitas Sumatera Utara
c. Bagi Peneliti Lanjutan, sebagai referensi khususnya dalam mengembangkan
penelitian selanjutnya.
F.
Metodologi Penelitian
1. Batasan Operasional
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah : a. Variabel independen X yaitu seberapa besar pengaruh fasilitas Perpustakaan
Daerah Sumatera Utara Ruang Baca, Akses internet, Foto Copy, Katalog Online, Tempat Penitipan Tas, Toilet, Tempat Parkir dan pengaruh suasana
Layout, Rambu-rambu, AC dan kipas angin , Warna, Pencahayaan,Ventilasi Udara Perpustakaan Daerah Medan.
b. Variabel dependen Y yaitu minat berkunjung Mahasiswa di Kota Medan.
2. Defenisi Operasional Dan Pengukuran Variabel
Defenisi opersional dan pengukuran variabel akan dijelaskan sebagai berikut : a. Fasilitas adalah sarana untuk melancarkan dan memudahkan pelaksanaa fungsi.
KBBI, 2005 : 314 Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah fasilitas yang
disediakan oleh Perpustakaan Daerah Sumatera Utara meliputi : 1.
Fasilitas Ruang Baca 2.
Fasilitas Akses Internet 3.
Fasilitas Foto Copy 4.
Fasilitas Katalog Online 5.
Fasilitas Tempat Penitipan Tas 6.
Fasilitas Toilet
Universitas Sumatera Utara
7. Fasilitas Tempat Parkir
c. Suasana berarti desain lingkungan melalui komunikasi visual, warna, musik
dan wangi-wangian untuk merangsang respons emosional dan persepsi pelanggan dan mempengaruhi pelanggan dalam membeli barang
Utami,2006:238. Dalam penelitian ini indikator suasana yang digunakan adalah :
1. Layout
2. Rambu-rambu
3. Pendingin Ruangan AC dan Kipas Angin
4. Warna
5. Pencahayaan
6. Ventilasi Udara
d. Minat berkunjung adalah keinginan yang kuat untuk berkunjung menggunakan
jasa yang ada , dalam hal ini jasa perpustakaan. KBBI, 2005:614744. Skala pengukuran variabel adalah skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono, 2005:86. Dengan pengukuran sebagai berikut :
1. Sangat tidak setuju diberi skor 1
2. Tidak setuju diberi skor 2
3. Ragu-ragu diberi skor 3
4. Setuju diberi skor 4
5. Sangat setuju diberi skor 5
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.3 Defenisi Operaseional Variabel
NO VARIABEL
DEFENISI VARIABEL INDIKATOR
SKALA PENGUKUR
AN 1
Fasilitas Sarana untuk melancarkan
dan memudahkan pelaksanaan fungsi.
a. Ruang baca b. Akses Internet
c. Foto Copy d. Katalog Online
e.Tempat Penitipan tas f. Toilet
g. Tempat parkir Skala Likert
2 Suasana
Desain lingkungan untuk merancang respons
emosional dan persepsi pelanggan dan untuk
mempengaruhi pelanggan dalam membeli barang.
a. Layout b. Rambu-rambu
c. Pendingin ruangan AC dan Kipas
Angin d. Warna
e. Pencahayaan f. Ventilasi Udara
Skala Likert
Universitas Sumatera Utara
NO VARIABEL
DEFENISI VARIABEL INDIKATOR
SKALA PENGUKUR
AN 3
Minat Berkunjung
Keinginan yang kuat untuk berkunjung menggunakan
jasa yang ada, dalam hal ini jasa perpustakaan
a. Pengaruh situasioanal karena
fasilitas yang tersedia
b. Pengaruh situasinal karena suasana di
dalam perpustakaan Skala Likert
Sumber : KBBI, 2005 Utami, 2006 diolah
3. Lokasi Penelitan dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah di Perpustakaan Daerah Sumatera Utara Jln. Brigjen Katamso No 45 K Medan. Penelitian dilakukan sejak bulan Januari-september
2010
4. Populasi
Populasi penelitian ini adalah mahasiswa yang ada di kota Medan yang pernah berkunjung ke Perpustakaan Daerah. Populasi yang diambil dalam penelitian ini
berjumlah 520 orang mahasiswa yang ada di kota Medan dan masih aktif dalam perkuliahan T.A.20092010
5. Prosedur Pengambilan Sampel
Pada penelitian ini, sampel diambil dengan menggunakan metode Puposive Sampling yaitu sampel yang dipilih dengan pertimbangan tertentu Sugiyono,
Universitas Sumatera Utara
2005:78. Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang ada di Kota Medan dan masih aktif melakukan perkuliahan pada tahun akademik
20092010, yakni berjumlah 520 orang mahasiswa. Berdasarkan prosedur pengambilan sampel metode Purposive Sampling maka diambillah 10 dari
jumlah mahasiswa yang ada di kota Medan, yakni sebanyak 52 orang.
6. Jenis dan Sumber Data
a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh dari responden terpilih pada lokasi
penelitian melalui kuesioner kepada beberapa responden yang dilakukan pada penelitian awal dan juga sampai penelitian ini berakhir.
b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh penulis dari sumber-sumber lain
yang telah diolah yaitu jurnal, buku-buku pemasaran, data dari perpustakaan USU, data dari Perpustakaan Daerah, buku-buku pendukung dan
sebagainya.
7. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi yaitu pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian.
Teknik yang dipakai dalam penelitian adalah pengamatan langsung terhadap fasilitas dan suasana pada Perpustakaan Daerah Sumatera Utara
b. Kuesioner yaitu daftar yang berisi pertanyaan untuk diisi oleh responden.
c. Wawancara langsung kepada responden bila ada yang kurang jelas atau
kurang dimengerti oleh responden dalam pengisian kuesioner. d.
Studi dokumen yaitu mengumpulkan data dan informasi dari buku-buku, jurnal, majalah dan internet yang berkaitan dengan penelitian.
Universitas Sumatera Utara
8. Metode Analisis Data
a. Metode Analisis Deskritif yaitu metode dengan cara mengumpulkan dan
menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai pengumpulan data, penyusunan dan analisis data sehingga dapat
diketahui gambaran umum objek yang diteliti. b.
Metode Analisis Statistik
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji Validitas dan Reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah daftar pertanyaan layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Instrumen
yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti instrumen itu dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen yang reliabel adalah instrumen bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang
sama, akan menghasilkan data yang sama. Uji Validitas dan Reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS
15.00.
2. Analisis Regresi Berganda
Pada penelitian ini digunakan analisis regresi berganda yaitu menganalisis besarnya pengaruh variabel independen yang jumlahnya
dua variabel atau lebih. Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, penulis mengunakan bantuan program Sofware SPSS 15.00 for
windows.
Universitas Sumatera Utara
Bentuk persamaan regresi untuk 2 variabel independen yaitu :
Y = a+b
1
x
1
+b
2
x
2
+e
Dimana : Y = Minat berkunjung a = Konstanta
b
1,2
= Koefisien regresi X
1
= Fasilitas X
2
= Suasana e = Standar eror
3
. Uji Statistik F uji secara serentak
Dilakukan untuk menguji setiap variabel bebas Xi apakah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Yi
secara bersama-sama. Kriteria pengujian sebagai berikut:
Ho : bi = 0, artinya tidak terdapat pengaruh Xi terhadap minat berkunjung mahasiswa.
Ho : bi ≠ 0, artinya terdapat pengaruh Xi terhadap minat berkunjung
mahasiswa. Dengan kaidah pengambilan keputusan :
Ho diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 Ho ditolak jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
Universitas Sumatera Utara
4 .
Uji statistik t uji secara parsial
Dilakukan untuk menguji setiap variabel bebas Xi apakah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap varibel terikat Yi secara parsial.
Kriteria pengujian sebagai berikut : Ho : bi = 0, artinya tidak terdapat pengaruh variabel bebas Xi terhadap
minat berkunjung mahasiswa. Ho : bi
≠ 0, artinya terdapat pengaruh Xi terhadap minat berkunjung mahasiwa.
Dengan kriteria pengambilan keputusan : Ho diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 Ho ditolak jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
5. Determinan R2
Menunjukkan kuat lemahnya pengaruh atau besarnya kontribusi variabel bebas X terhadap variabel terikat Y, dapat dilihat dengan tingkat
determinan yang dapat dirumuskan sebagai berikut : D = R
2
Semakin besar nilai koefisien determinasi semakin baik kemampuan variabel X menerangkan variabel Y.
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Fikriyah 2006 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi pada
Perpustakaan Universitas Sumatera Utara. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa variabel pelayanan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara meliputi : variabel
Keandalan, Daya Tanggap, Jaminan, Empati dan Bukti Fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara. Secara parsial, Variabel Bukti Fisik tangibles merupakan variabel yang dominan mempengaruhi kepuasan Mahasiswa Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi terhadap Perpustakaan Universitas Sumatera Utara.
Budiman 2008 melakukan penelitian dengan judul ” Pengaruh Fasilitas dan Suasana Perpustakaan USU terhadap Minat Berkunjung Mahasiswa Departemen Sastra
Inggris Fakultas Sastra USU medan” . Penelitian ini menyatalan bahwa Fasilitas dan Suasana perpustakaan USU berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
berkunjung Mahasiswa Departemen Sastra Inggris Fakultas Sastra USU Medan. Disamping itu juga penelitian ini menyatakan bahwa Variabel Suasana X
2
merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi minat berkunjung Y pada Perpustakaan
USU. Hal ini karena jumlah t
hitung
variabel X
2
lebih besar dari t
hitung
variabel X
1
.
B. Jasa 1 Defenisi Jasa
Beberapa penulis mengungkapkan defenisi jasa sebagai berikut :
16
Universitas Sumatera Utara
a. William J. Stanton dalam Alma 2003:2, jasa adalah sesuatu yang dapat
diindentifikasi secara terpisah tidak berwujud ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan. Jasa dapat dihasilkan dengan menggunakan benda-benda berwujud
atau tidak berwujud. b. Menurut Kotler dalam Lupiyoadi 2006:6, jasa adalah setiap tindakan atau
kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihk ke pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksi jasa bisa
berkaitan dengan produk fisik atau sebaliknya. c. Valarie A. Zeithalm dan Mary Jo Bitner dalam Alma 2003:3 menyatakan jasa
adalah suatu kegiatan ekonomi yang outputnya bukan produk dikomsumsi bersamaan dengan waktu produksi dan memberikan nilai tambah seperti
kenikmatan, hiburan, santai, sehat bersifat tidak berwujud.
2. Karakteristik dan Klasifikasi Jasa Perusahaan harus mempertimbangkan empat karakteristik jasa tertentu ketika
merancang program pemasaran Kotler Armstrong,, 2001:376 yaitu : a.
Intangibility ketidak-berwujudan Tidak berwujudnya jasa berarti bahwa jasa tidak bisa dilihat, dicicipi, dirasakan,
didengar, atau dibaui sebelum dibeli. b.
Inseparibility ketidakterpisahan Ketidakterpisahan jasa maksudnya bahwa jasa tidak dapat dipisahkan dari
penyedianya apakah penyedia tadi adalah orang atau mesin.
Universitas Sumatera Utara
c. Service Variability keragaman
Keragaman jasa berarti bahwa kualitas jasa tergantung pada siapa yang menyediakan jasa, dan waktu tempat, dan bagaimana cara mereka disediakan.
d. Perishability tidak tahan lama
Tidak tahan lama maksudnya jasa tidak dapat disimpan untuk penjualan atau pemakaian yang akan datang.
Griffin dalam Lupiyoadi dan Hamdani 200:6 menyebutkan karakteristik jasa sebagai berikut :
a. Intangibility tidak berwujud
Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Nilai penting dari hal ini adalah nilai tidak berwujud yang dialami
konsumen dalam bentuk kenikmatan, kepuasan, atau kenyamanan. b.
Unstorability tidak dapat disimpan Jasa tidak mengenal persediaan atau penyimpanan dari produk yang telah
dihasilkan. Karakteristik ini disebut juga Unstorability tidak dapat disimpan, mengingat pada umumnya jasa dihasilkan dan dikomsumsi secara bersamaan.
c. Customization kustomisasi
Jasa sering kali didesain khusus untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Berdasarkan klasifikasi Organisasi Perdagangan Dunia World Trade
Organization-WTO, sesuai dengan GATSWTO-Central Product Classification MTN. GNSW120 dalam Lopiyoadi dan Hamdani 2006:7, ruang lingkup
klasifikasi jasa meliputi : a. Jasa bisnis
Universitas Sumatera Utara
b. Jasa komuniksi c. Jasa konstruksi dan jasa teknik
d. Jasa distribusi
e.
Jasa pendidikan f. Jasa lingkungan hidup
g. Jasa keuangan. h. Jasa kesehatan dan jasa sosial
i. Jasa kepariwisataan dn jasa perjalanan j. Jasa rekreasi budaya, dan olah raga
k. jasa transportasi l. jasa lain-lain.
Klasifikasi jasa lebih rinci dikemukakan oleh Zeithaml dalam Alma 2003:16 yaitu :
a. Transportasi termasuk di dalamnya kereta api, truk, bus, transportasi air,
transportasi udara. b.
Komunikasi berupa telepon, radio, televisi. c.
Public utilities berupa listrik, gas, kebersihan. d.
Perdagangan besar termasuk agen-agen dari produsen. e.
Perdagangan eceran termasuk di dalamnya berbagai bentuk pertokoan. f.
Jasa hotel g.
Business service h.
Personal service
Universitas Sumatera Utara
i. Finansial, asuransi, perumahan berupa simpan pinjam, bursa efek,
perusahaan investasi, usaha pembangunan perumahan. j.
Jasa parkir k.
Jasa bengkel l.
Jasa bioskop dan tempat rekreasi m.
Jasa di bidang kesehatan n.
Jasa di bidang hukum o.
Jasa pendidikan p.
Jasa sosial q.
Jasa organisasi r.
Jasa yang yang ditawarkan pemerintah, perizinan, keamanan PolisiTNI dan sebagainya.
C.
Penciptaan Suasana
Penciptaan suasana atmospherics berarti desain lingkungan melalui komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik, dan wangi-wangian untuk merancang respon
emosional dan persepsi pelanggan dan untuk mempengaruhi pelanggan dalam membeli barang. Penciptaan suasana dapat dilakukan melalui komunikasi visual, pencahayaan,
warna, dan wangi-wangian.
1. Komunikasi Visual
Komunikasi visual yang terdiri atas grafik, papan tanda, efek panggung, baik di toko dan di jendela toko membantu meningkatkan penjualan dengan memberikan
informasi tentang produk dan menyarankan pembeli barang.
Universitas Sumatera Utara
2. Pencahayaan
Pencahayaan toko bukan merupakan hal yang sederhana. Pencahayaan digunakan untuk memberikan sorotan highlight pada barang dagangan. Pencahayaan toko yang
baik akan mempengaruhi keinginan pelanggan untuk berbelanja.
3. Warna
Penggunaan warna yang kreatif bisa meningkatkan kesan ritel dan menciptakan suasana hati. Penelitian menunjukkan bahwa warna-warna hangat merah dan kuning
menghasilkan efek psikologis dan fisiologis yang berlawanan dari warna-warna dingin biru dan hijau, yang berlawanan pada spektrum warna. Warna hijau dan biru adalah
warna tenang, damai, dan menyenangkan. Warna-warna dingin paling efektif bagi ritel dalam menjual produk-produk dengan harga yang mahal atau jasa seperti yang ada pada
ruangan dokter gigi.
4. Wangi-wangian
Banyak keputusan membeli yang didasarkan pada emosi, dan bau yang memiliki dampak yang besar pada emosi konsumen. Bau, lebih dari indera yang lainnya, adalah
penentu perasaan gembira, kelaparan, jijik, dan nostalgia. Penelitian menunjukkan bahwa wangi-wangian memiliki dampak positif pada pembelian dan kepuasan pelanggan.
Penelitian lain menyatakan bahwa meskipun ada tidaknya wangi-wangian mempengaruhi penilaian dan perilaku konsumen tentang toko, sifat wangi-wangian tersebut tidak
menjadi hal yang penting. Toko-toko yang menggunakan wangi-wangian bisa meningkatkan pengalaman berbelanja subjektif pelanggan dengan membuat mereka
merasa menghabiskan sedikit waktu untuk melihat barang atau menunggu tenaga penjualan atau antrean di kasir.
Universitas Sumatera Utara
D.
Tata Ruang
Perencanaan tata ruang hendaknya didasarkan pada hubungan antar ruang dan dipandang dari segi efisiensi dan alur kerja, mutu pelayanan, serta pengawasan. Sebagian
besar luas lantai bangunan perpustakaan dipergunakan sebagai ruang koleksi yang berisi rak buku dan meja baca. Oleh karena itu, untuk mencapai efisiensi hendaknya
perancangan didasari cara penataan rak buku dan meja-kursi baca. Ukuran penataan rak buku disesuaikan dengan kebutuhan dan sifat penggunaannya.
E.
Sistem Ventilasi 1. Ventilasi pasif
Bangunan perpustakaan yang direncanakan dengan pemanfaatan ventilasi pasif alam, haruslah didirikan dengan mempertimbangkan kondisi angin tempat bangunan
perpustakaan tersebut akan dibangun, arah angin, kecepatan angin, area yang terbuka dan jenis vegetasi di sekeliling bangunan serta tinggi bangunan. Konsep perencanaan dengan
ventilasi pasif yang terbaik adalah dengan sistem Bangunan perpustakaan yang direncanakan dengan pemanfaatan ventilasi pasif alam, haruslah didirikan dengan
mempertimbangkan kondisi angin tempat bangunan perpustakaan tersebut akan dibangun, arah angin, kecepatan angin, area yang terbuka dan jenis vegetasi di sekeliling
bangunan serta tinggi bangunan. Konsep perencanaan dengan ventilasi pasif yang terbaik adalah dengan sistem ventilasi silang. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk
perancangan perpustakaan dengan ventilasi pasif adalah sebagai berikut: a.
Penempatan lubang ventilasi jendelalubang angin pada sisi dinding yang berhadapan.
b. Lubang ventilasi tersebut sejajar dengan arah angin.
Universitas Sumatera Utara
c. Luas lubang ventilasi sebanding dengan persyaratan dan fasilitas ruang.
2.
Ventilasi aktif
Bangunan perpustakaan dapat direncanakan dengan menggunakan sistem ventilasi aktif atau sistem penghawaan buatan air conditioning walaupun ventilasi pasif
mungkin dianggap telah mencukupi. Dasar pemikiran sistem ini adalah untuk menjaga agar kondisi temperatur dan kelembaban ruang perpustakaan stabil sehingga koleksi
perpustakaan terjamin keawetannya
F.
Penerangan
Penerangan harus tidak menyebabkan terjadinya penurunan gairah membaca serta tidak membuat silau. Usaha ini ditempuh dengan cara:
1. Menghindari sinar matahari langsung.
2. Memilih jenis lampu yang dapat memberikan sifat dan taraf penerangan yang
tepat.
G.
Sistem warna
Sistem warna merupakan pemilihan warna dinding dan perabot yang mendominasi ruang yang dapat memantulkan atau menyerap sinar yang datang.
Pemilihan warna yang tepat dapat mempengaruhi intensitas terang dan dapat pula memberikan suasana ruang pada area tersebut.
Universitas Sumatera Utara
H. Rambu-rambu
Pada lingkungan seperti ruang perpustakaan, diperlukan rambu-rambu sebagai penunjuk arah dan informasi untuk lebih mengefektifkan pemanfaatan fasilitas yang
tersedia. Rambu-rambu di lingkungan perpustakaan juga dimaksudkan untuk membantu pengguna dalam menemukan dan memanfaatkan pelayanan perpustakaan, disamping
menambah keindahan lingkungan dan ruangan perpustakaan.
I.
Fasilitas perpustakaan
Fasilitas adalah sarana untuk melancarkan dan memudahkan pelaksanaan fungsi. Keterlibatan pustakawan dan tenaga administrasi sangat menentukan pengadaan fasilitas
perpustakaan perguruan tinggi ini, sehingga ketersediaan koleksi perpustakaan menjadi bermakna karena dukungan fasilitas yang dirancang dengan baik. Fasilitas-fasilitas yang
terdapat pada perpustakaan Daerah Sumatera Utara antara lain ruang bacaruang diskusi, akses internet, fotokopi, katalog online, tempat penitipan tas, toilet, tempat parker dan
lain-lain.
J. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi prilaku konsumen