BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif, yang bertujuan untuk menguraikan bagaimana gambaran stres kerja pada terapis anak autisme di yayasan
terapi anak autisme di Kecamatan Medan Baru Tahun 2010.
28
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di yayasan terapi anak autisme di Kecamatan Medan Baru. Adapun yang menjadi pertimbangan pemilihan lokasi penelitian adalah :
1. Menarik minat peneliti karena dari hasil observasi peneliti mendapatkan
gambaran bahwa hal ini sangat menarik 2.
Belum pernah dilakukan penelitian sejenis di tempat tersebut 3.
Adanya izin dari pihak yayasan terapi anak autisme di Kecamatan Medan Baru.
3.2.2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada Januari – Mei 2010.
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi
Populasi penelitian adalah seluruh terapis anak autisme dari 3 yayasan terapi anak autisme Yayasan Tali Kasih, Yayasan Kid Care, dan Yayasan Yakita di
Kecamatan Medan Baru di Medan yaitu sebanyak 28 orang.
Universitas Sumatera Utara
3.3.2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh terapis anak autisme yang menjadi populasi total sampling. Akan tetapi, saat penelitian dilaksanakan sample bekurang
1 menjadi 27 terapis dikarenakan cuti.
3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden dengan menggunakan kuesioner yang telah disiapkan sebelumnya.
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari yayasan terapi anak autisme di Kecamatan Medan Baru, yaitu berupa data umum yayasan tersebut.
3.5. Defenisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah : 1.
Terapis KIDCARE adalah terapis yang melakukan terapi wicara, fosioterapi pada anak, okupasi terapi, sensory integration, hydro therapy.orang yang
melakukan terapi kecuali terapi biomedik pada anak autisme. 2.
Terapis Tali Kasih adalah terapis yang melakukan terapi individual, gerak dan irama, pengenalan lingkungan, belajar kelompok, olah raga dan bermain,
berenang, bermain bola, bermain di playground, fisioterapi, speech therapy. 3.
Terapis YAKITA adalah orang yang melakukan terapi pada anak autisme. 4.
Umur adalah usia terapis yang dihitung berdasarkan ulang tahun terakhir saat penelitian dilakukan.
5. Jenis Kelamin adalah perbedaan antara pria dan wanita.
Universitas Sumatera Utara
6. Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal tertinggi yang telah diselesaikan
oleh terapis. 7.
Masa kerja adalah rentang waktu sejak terapis menjadi terapis sampai saat penelitian dilakukan.
8. Status pernikahan adalah status terapis yang terdiri dari menikah dan tidak
menikah 9.
Beban Kerja adalah tanggung jawab yang harus dikerjakan oleh terapis. 10.
Hubungan interpersonal adalah interaksi dan komunikasi terapis dengan rekan kerja, atasan, anak autisme, orangtua dan sebaliknya.
11. Pengembangan karier adalah kesempatan setiap terapis untuk mendapatkan
kesempatan menambah pengetahuan dan mengikuti pelatihan untuk menangani anak autisme.
12. Stres kerja adalah suatu peristiwa pada pekerja di yayasan terapi, yang
mempengaruhi terhadap psikologis dan fisik seseorang yang akan mengganggu pelaksanaan kerja.
3.6. Pengukuran Stres Kerja
Untuk mengetahui distribusi lingkungan kerja dengan stres kerja yang dialami terapis, maka diukur dengan menggunakan 15 pertanyaan Setiap jawaban dari
responden memiliki nilai : 1 = tidak pernah sama sekali
2 = Kadang-kadang 3 = Cukup sering
4 = Sangat sering
Universitas Sumatera Utara
5 = Terus-menerus jadi nilai tertinggi total skor dari 15 pertanyaan adalah 75. jika semakin tinggi nilai
yang diperoleh, semakin tinggi stres kerja yang dialami oleh terapis. Penilaian : 1.
jika nilai responden 45 : stres rendah 2.
jika nilai responden ≥ 45 : stres tinggi.
29
3.7. Pengolahan dan Penyajian Data