Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Kontribusi Penelitian Metodologi Penelitian

Sri Jayanti Napitupulu : Pengukuran Risiko Operasional Dengan Metode Aggregating Value At Risk, 2009. teknologi. Sebaliknya, kejadian besar seperti serangan teroris dan kebakaran jarang terjadi namun dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar pada setiap kejadiannya disebut dengan kerugian yang bersifat Low frequencyHigh severity. Berdasarkan ketentuan Basel Commitee Basel II Accord, maka bank berupaya menerapkan internal model dalam perhitungan rasio modalnya terutama untuk mengetahui seberapa besar potensi kerugian yang akan ditanggung oleh bank dimasa yang akan datang. Untuk menentukan optimasi Frequency of Loss dan severity of Loss yang tepat maka digunakan metode Aggregating Value at Risk dalam manajemen risiko operasional. Data historis risiko operasioal yang digunakan Loss Event Data BaseLEDB bersumber dari hasil audit internal. Selanjutnya dengan metode Aggregating Value at Risk akan dibentuk Aggregated Loss Distribution dengan meng-aggregasi dua distribusi yaitu fitted frequency dan fitted severity distribusi, kemudian dilakukan perhitungan potensi kerugian maksimal operasional dengan pendekatan Value at Risk OpVar. Berdasarkan hal-hal diatas, maka penulis tertarik untuk membahas metode pengukuran pembebanan modal risiko operasional yang dikembangkan sesuai dengan karakteristik bank itu sendiri sehingga besarnya modal yang harus disediakan lebih risk sensitif. Oleh karena itu untuk mendapatkan titik terang dari permasalahan tersebut diadakan pembelajaran lebih lanjut dengan judul : “Pengukuran Risiko Operasional dengan Metode Aggregating Value at Risk”

1.2 Perumusan Masalah

Pengukuran risiko operasional dengan menggunakan pendekatan Aggragating Value at Risk pada dasarnya adalah mengukur seberapa besar potensi kerugian yang akan ditanggung oleh bank. Oleh karena itu, bagaimanakah bank memformulasikan model atau mengukur pembebanan risiko operasional dengan menggunakan pendekatan Aggragating Value at Risk. Sri Jayanti Napitupulu : Pengukuran Risiko Operasional Dengan Metode Aggregating Value At Risk, 2009.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah memformulasikan model matematis untuk menghitung potensi kerugian maksimal risiko operasional dengan menggunakan pendekatan Aggregating Value at Risk OpVar, sehingga diharapkan aktivitas operasional tidak menimbulkan kerugian yang melebihi kemampuan bank.

1.4 Kontribusi Penelitian

Kontribusi yang diambil dari pengukuran risiko operasional dengan menggunakan pendekatan Aggregating Value at Risk OpVar ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak manajemen perusahaan dalam proses pengukuran resiko operasional guna meminimumkan, mengalokasikan, dan mengestimasi modal risiko operasional demi kelangsungan usaha perusahaan dan mengendalikan kerugian yang lebih besar pada masa yang akan datang.

1.5 Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada tugas akhir bersifat literatur yaitu disusun berdasarkan rujukan pustaka dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Mengumpulkan dan mempelajari bahan-bahan berupa buku, jurnal ilmiah, dan makalah yang menimbulkan gagasan dan mendasari penelitian yang dilakukan. b. Identifikasi risiko operasional Pada bagian ini diuraikan mengenai identifikasi risiko operasional yang merupakan subproses awal dalam manajemen risiko operasional. Risiko operasional ini timbul sejak bank melakukan transaksi pertamanya. c. Formulasikan model matematis pengukuran pembebanan risiko operasional dengan menggunakan metode Aggregating Value at Risk yang dapat di implementasikan sebagai alat ukur besarnya risiko operasioanal. Sri Jayanti Napitupulu : Pengukuran Risiko Operasional Dengan Metode Aggregating Value At Risk, 2009.     − ≈ t VarX t EX x x F φ dimana φ = x menyatakan distribusi normal d. Studi kasus Pada bagian ini dikemukakan contoh kasus penggunaan model Aggregating Value at Risk, dan menentukan insentif yang diterima bank sehubungan penggunaan model ini dibandingkan dengan model pengukuran pembebanan risiko operasional yang standar.

1.6 Sistematika Penulisan