2 Rencana Kerja METODOLOGI PENELITIAN

Erwin F. Simanjuntak : Analisa Pemilihan Moda Transportasi Bus Angkutan Kota Dan Kereta Api Rute Medan Tanjung Balai Terhadap Kenaikan Harga BBM, 2009. USU Repository © 2009

III. 2 Rencana Kerja

III.2.1 Studi Pendahuluan dan Kajian Pustaka Sebelum mulai melakukan suatu kegiatan diperlukan suatu penelitian berupa studi pendahuluan untuk mendapatkan data yang ada pada saat ini data ekisting. Kemudian dicari maksud dari penelitian serta tujuan akhir yang akan dicapai dari penelitian ini. Setelah itu dilakukan studi pustaka untuk mencari dan mengumpulkan bahan-bahan literatur berupa landasan teori, metode-metode yang akan digunakan dalam pengolahan data maupun dalam melakukan analisis, serta hasil-hasil penelitian yang akan dilakukan sebelumnya dimana memiliki kaitan dan mendukung penelitian itu sendiri. III.2.2 Perancangan dan Pelaksanaan Survei Pendahuluan Dalam perancangan survei pendahuluan kegiatan-kegiatan yang dilakukan mencakup: 1. Penentuan metode survei untuk mendapatkan data-data yang digunakan dalam penelitian, data primer diperoleh dari cara sampling yaitu dengan wawancara langsung dan pengisian kuisioner oleh responden. 2. Perancangan desain kuisioner dengan melakukan analisa teknik Stated Preference. Perancangan kuisioner ini dilakukan berdasarkan kondisi eksiting dari moda yang ada untuk kemudian pada proses selanjutnya dilakukan perubahan baik peningkatan, pengurangan ataupun tidak ada perubahan pada atribut yang ada. Adapun kondisi sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM pada moda bus KUPJ dan kereta api yang ditinjau dapat dilihat pada tabel berikut : Erwin F. Simanjuntak : Analisa Pemilihan Moda Transportasi Bus Angkutan Kota Dan Kereta Api Rute Medan Tanjung Balai Terhadap Kenaikan Harga BBM, 2009. USU Repository © 2009 Tabel 3.1 Kondisi sebelum kenaikan harga BBM pada moda bus KUPJ dan Kereta Api NO. ATRIBUT JENIS MODAKENDARAAN BUS KUPJ KERETA API 1. Biaya Perjalanan COST RP. 25.000,- RP. 15.000,- 2. Waktu Tempuh Perjalanan TIME ± 4.30 jam ± 4.30 jam 3. Jadwal Keberangkatan HEADWAY Pkl. 05.00 - 22.00 WIB setiap 30 menit sekali Pkl. 06.50 WIB Pkl.12.50 WIB Pkl. 17.00 WIB Tabel 3.2 Kondisi setelah kenaikan harga BBM pada moda bus KUPJ dan Kereta Api NO. ATRIBUT JENIS MODAKENDARAAN BUS KUPJ KERETA API 1. Biaya Perjalanan COST RP. 30.000,- RP. 15.000,- 2. Waktu Tempuh Perjalanan TIME ± 4.30 jam ± 4.30 jam 3. Jadwal Keberangkatan HEADWAY Pkl. 05.00 - 22.00 WIB setiap 30 menit sekali Pkl. 06.50 WIB Pkl.12.50 WIB Pkl. 17.00 WIB Erwin F. Simanjuntak : Analisa Pemilihan Moda Transportasi Bus Angkutan Kota Dan Kereta Api Rute Medan Tanjung Balai Terhadap Kenaikan Harga BBM, 2009. USU Repository © 2009 Berikut ini merupakan penjelasan untuk masing-masing atribut : 1. Biaya Perjalanan COST Biaya yang harus dikeluarkan untuk pembayaran ongkos transportasi dalam satuan rupiah per orangnya, yang merupakan biaya dari stasiun bus dan kereta api hingga ke tempat tujuan. 2. Waktu Tempuh Perjalanan TIME Waktu tempuh kendaraan dalam satuan jam, yang merupakan waktu tempuh dari stasiun bus dan kereta api hingga ke tempat tujuan. 3. Jadwal Keberangkatan HEADWAY Jarak waktu keberangkatan kendaraan saat meninggalkan terminal, antara satu kendaraan dengan kendaraan berikutnya. 4. Tingkat Pelayanan SERVICE Fasilitas yang diberikandisediakan oleh pengelola moda transportasi kepada pengguna jasa angkutan umum selama proses keberangkatan. Kemudian dalam format kuisioner yang akan disebarkan kepada penumpang bus KUPJ dan penumpang kereta api, dimana responden dapat mengekspresikan pilihannya dengan mengunakan teknik point rating dengan lima point skala semantik sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM, yaitu : a. Pasti pilih bus KUPJ b. Mungkin pilih bus KUPJ c. Pilihan berimbang d. Mungkin pilih kereta api e. Pasti milih kereta api Erwin F. Simanjuntak : Analisa Pemilihan Moda Transportasi Bus Angkutan Kota Dan Kereta Api Rute Medan Tanjung Balai Terhadap Kenaikan Harga BBM, 2009. USU Repository © 2009 Dari lembar kuisioner ini juga dapat dilihat pengaruh BBM terhadap pemilihan moda yang digunakan oleh penumpang, adakah perubahanperalihan dari satu moda ke moda lain karena beberapa alasan tertentu. Dari yang biasa menggunakan bus beralih ke kereta api atau sebaliknya atau justru tidak ada pengaruh sama sekali. Selanjutnya dilakukan survei di lapangan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan terhadap responden pengguna angkutan umum. Pelaksanaan survei pendahulu ini dilakukan untuk mengetahui banyaknya jumlah kuisioner yang dibutuhkan untuk survei penelitian yang sebenarnya serta mengantisipasi kesulitan-kesulitan yang akan dihadapi dalam proses pengumpulan data untuk mengetahui apakah dari kuisioner yang telah dibuat dapat diperoleh keseluruhan data yang dibutuhkan. III.2.3 Perancangan dan Pelaksanaan Survei Penelitian Dalam memperoleh data primer untuk penelitian, data dari hasil survei pendahuluan diolah untuk mengetahui apakah kuisioner yang diberikan pada survei pendahuluan memiliki kekurangan-kekurangan untuk dapat diperbaiki misalnya data yang dihasilkan kurang lengkap. Selain itu, juga dipersiapkan upaya-upaya untuk mengatasi kesulitan yang dialami selama proses pengumpulan data yang dibutuhkan. Pelaksanaan survei dilakukan untuk memperoleh ata primer dan data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian. Data primer diperoleh dengan mengadakan survei langsung pada penumpang angkutan bus dan kereta api yang melakukan perjalanan Medan-Tanjung Balai. Adapun data yang diambil meliputi pilot survei dan kuisioner. Data sekunder yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data jaringan jalan lintas dan jaringan rel. Secara umum lintas yang digunakan untuk trayek Medan-Tanjung Balai adalah jalur lintas timur. Data ini diperlukan untuk mengetahui kondisi masing-masing ruas jalan dan rel serta fungsi dari jalan lintas timur yang menghubungkan kota Medan- Tanjung Balai. Erwin F. Simanjuntak : Analisa Pemilihan Moda Transportasi Bus Angkutan Kota Dan Kereta Api Rute Medan Tanjung Balai Terhadap Kenaikan Harga BBM, 2009. USU Repository © 2009 Data operator angkutan umum bus antar kota dalam provinsi dan kereta api digunakan untuk mengetahui jumlah angkutan antar kota dalam provinsi AKDP dan kereta yang beroperasi di wilayah studi. Data kapasitas angkutan umum bus dan kereta api untuk mengetahui kapasitas angkutan umum bus dan kereta api. III.2.4 Pengumpulan dan Pengolahan Data Data primer dan data sekunder yang telah diperoleh dari hasil survei selanjutnya diolah agar dapat digunakan sebagai data masukan dalam bentuk data kualitatif. Kemudian dilakukan kuantifikasi dan transformasi terhadap data kualitatif dimana skala semantik selanjutnya ditransformasikan ke dalam skala numerik. III.2.5 Estimasi Parameter Model Nilai skala numerik digunakan sebagai variabel tidak bebas dan sebagi variabel bebas adalah selisih nilai atribut bus KUPJ dan Kereta Api. Proses analisa dilakukan dengan cara analisi regresi linier dengan input data adalah varibel bebas dan variabel bebas tersebut. Dari hasil estimasi paraneter ini akan diperoleh bentuk model pemilihan moda. III.2.6 Analisa Statistik Validasi terhadap model dilakukan untuk mengui tingkat kepercayaan terhadap model yang diperoleh, yaitu dengan mengukur kemampuannya dalam mengestimasi nilai utilitas nilai guna pemilihan moda. Ukuran statistik digunakan untuk menentukan sifat penting yang menjadi dasar dalam memahami dan meramalkan perilaku. III.2.7 Kompilasi Data Kompilasi data merupakn data yang digunakan dalam studi, merupakn hasil dari survei yang berupa jawaban dari responden. Hasil dari pilihan responden merupakan nilai Erwin F. Simanjuntak : Analisa Pemilihan Moda Transportasi Bus Angkutan Kota Dan Kereta Api Rute Medan Tanjung Balai Terhadap Kenaikan Harga BBM, 2009. USU Repository © 2009 skala numerik yang digunakan sebagai variabel tidak bebas dan sebagai varibel bebas adalah selisih nilai atribut bus KUPJ dan kereta api. Proses analisa dilakukan dengan cara analisa regresi linier dengan input data adalah varibel bebas dan varibel tidak bebas tersebut. Dari hasil estimasi parameter ini akan diperoleh bentuk model pemilihan moda. III.2.8 Uji statistik Ukuran statistik digunakan untuk menentukan sifat penting yang menjadi dasar dalam memahami perilaku penumpang, yaitu konsep goodness of fit yaitu ukuran kesesuaian model R² atau yang disebut koefisien determinasi. III.2.9 Uji Sensivitas Sensivitas model dimaksudkan untuk memahami perubahan nilai probabilitas pemilihan moda salah satu bus atau kereta api seandainya terjadi perubahan harga akibat kenaikan harga BBM yang dilakukan secara gradual. Apakah kenaikan harga BBM memberikan pengaruh pada penumpang dalam memilih moda yang disediakan. III.2.10 Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan akan diperoleh beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan karakteristik pemilihan moda yang dilakukan oleh pelaku perjalanan. Setelah memperoleh kesimpulan dari hasil penelitian, selanjutnya dapat diberikan rekomendasi atau saran, baik yang berkaitan dengan penelitian lebih lanjut maupun yang berkaitan dengan pihak pengelola moda transportasi mengenai langkah-langkah perbaikan. Erwin F. Simanjuntak : Analisa Pemilihan Moda Transportasi Bus Angkutan Kota Dan Kereta Api Rute Medan Tanjung Balai Terhadap Kenaikan Harga BBM, 2009. USU Repository © 2009

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA