2. Pengkatalogan cataloguing, yaitu semua kegiatan yang dilakukan dalam
rangka mempersiapkan cantuman record bibliografi untuk pembuatan catalog yang digunakan sebagai sarana temu balik.
3. pengawasan Informasi circulation control, yaitu semua kegiatan yang
berkaitan dengan peminjaman dan pengembalian bahan pustaka, biasanya untuk penggunaan di luar perpustakaan Dengan kata lain, kagiatan ini
berhubungan dengan pengontrolan peredaran koleksi perpustakaan. 4.
Pengawasan serial serial control, yaitu kegiatan pengawasan koleksi terbitan berkala seperti majalah,jurnal dan bulletin.
5. Pengelolaan keanggotaan, yaitu sebuah kegiatan penerimaan layanan
keanggotaan, pembuatan kartu tanda anggota, layanan surat keterangan bebas tagihan, dan lain-lain.
6. Katalog online OPAC, yaitu penyediaan fasilitas temu balik koleksi
perpustakaan melalui terminal komputer untuk digunakan oleh penggunaan perpustakaan.
E. Penerapan Sistem Otomasi Perpustakaan
Proses penerapan sistem otomasi perpustakaan dilakukan dengan dua tahap, yaitu:
1. Identifikasi Perencanaan Pengadaan Sistem Otomasi Perpustakaan
Menurut Rowley
10
, ada beberapa tahapan dalam pengembangan sistem otomasi perpustakaan, yaitu:
10
Rowley, Computer’s for Libraries, London: Clive Bingley, 1988 h.8-21
22
a Tahap penetapan tujuan. Tujuan dan sasaran sistem otomasi harus lebih
diuraikan secara jelas agar mendapat sistem yang baik b
Tahap studi kelayakan. Tahap studi kelayakan dimulai dengan identifikasi sistem yang ingin dicapai. Ciri tahap ini biasanya menggunakan prinsip
apa, mengapa, bilamana, siapa, dan di mana. Misalnya: Apa yang diminta perpustakaan? Mengapa diperlukan? Tenggang waktu apa yang
dikehendaki, apakah restrospektif artinya mencakup suatu masa dari dahulu sampai sekarang, apakah hanya pada priode tertentu saja?
Siapakah pemakainya? Di mana akan digunakan?. Kelima ciri di atas who, why, where, when, what praktis dapat digunakan dalam setiap
sistem.
11
Tahapan studi kelayakan berguna untuk memutuskan apakah usulan pengguna sistem baru dapat diterima dan pantas untuk diteliti lebih
lanjut. Jadi dalam tahapan ini perpustakaan harus mengkaji kebutuhan informasi sebanyak-banyaknya tentang sistem yang baru diterapkan.
c Tahap definisi. Tahap ini merupakan tahap pemberian batasan sistem
yang akan digunakan perpustakaan. d
Tahap disainperencanaan. Pada tahap ini secara rinci dideskripsikan dyang benar-benar sesuai dengan kebutuhan perpustakaan, pustakawan
dan juga pemakai. e
Tahap implementasi. Yakni perencanaan diubah menjadi pelaksanaaan oprasional
11
Sulistyo Basuki, Automasi Perpustakaan Perguruan Tinggi, Majalah Ilmu Perpustakaan dan Informatika, V, 1-2 1998, h.16
23