2.2.2.3. Air Susu Matur Air susu matur merupakan ASI yang disekresi pada hari ke-10 dan
seterusnya. Komposinya relatif konstan mulai minggu ke 3 sampai minggu ke-5. Bagi ibu yang sehat, dimana produksi ASInya cukup, ASI inilah
merupakan makanan satu-satunya yang paling baik dan cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan. Air susu matur merupakan suatu cairan berwarna
putih kekuning-kunigan yang diakibatkan warna dari garam Ca-caseinat, riboflavin dan karoten yang terdapat di dalamnya. Air susu ini tidak
mnggumpal jika dipanaskan. Selain itu, di dalam ASI ini terdapat antimikrobial faktor, antara lain:
a. Antibodi terhadap bakteri dan virus b. Sel fagosit granulosit dan makrofag dan limfosit tipe T
c. Enzim lisozim, laktoperoksidase, lipase, katalase, fosfatase, amilase, fosfodiesterase, alkalinfosfatase
d. Protein laktoferin, B
12
binding protein e. Resistance factor terhadapa stafilokokud
f. Komplemen g. Interferon producing cell
h. Sifat biokimia yang khas, kapasitas buffer yang rendah dan adanya faktor bifidus
i. Hormon-hormon .
2.2.3 Faktor-Faktor Kekebalan di dalam Air Susu Ibu
Faktor-faktor kekebalan didalam ASI secara garis besar didapatkan dua macam kekebalan ialah :
2.2.3.1 Faktor Kekebalan non spesifik a. Faktor Pertumbuhan laktobasilus bifidus
Lactobasilus bifidus
merupakan kolonisasi
kuman yang
memetabolisir laktosa menjadi asam laktat yang menyebabkan rendahnya pH sehingga pertumbuhan kuman patogen akan dihambat.
Universitas Sumatera Utara
Di dalam ASI kadar bifidus factor 40 kali lebih banyak daripada di dalam usus sapi dan rusak apabila ASI dipanaskan. Bifidus factor dalam
suasana asam di dalam usus bayi akan menstimulir pertumbuhan Laktobasilus bifidus Bifidubacteria. Laktobacilus bifidus ini di dalam
usus bayi akan mengubah laktosa yang banyak terdapat di dalam ASI menjadi asam laktatdan asam asetat sehingga suasana akan lebih aman.
Suasana yang asam ini akan menghambat pertumbuhan Escherichia Coli patogen dan Enterobacteriaceae.
b. Laktoferin Laktoferin merupakan suatu iron binding protein yang bersifat
bakteriostatik yang kuat terhadap Escheria coli danjuga menghambat pertumbuhan Candida albicans. Kadar laktoferin bervariasi di antara 6
mgml kolostrum dan tidak lebih daripada 1mgml di dalam ASI matur . Pada Ibu dengan gizi yang kurang kadar ini sedikit lebih rendah.
Meskipun kadar laktoferin di dalam kolostrum susu sapi cukup tinggi ialah 5 mgml, tetapi kadar ini cepat menurun. Di dalam ASI yang
matur, laktoferin selain menghambat pertumbuhan Candida albicans, juga
bersama-sama sinergistik
dengan SIgA
menghambat pertumbuhan E. coli patogen . Laktoferin dapat mengikat zat besi
berkompetisi di dalam usus bayi dengan kuman-kuman patogen dalam mengikat zat besi, vitamin B
12
dan asam folat. c. Lisozim muramidase
Lisozim adalah suatu substrat anti-infeksi yang sangat berguna di dalam air mata. Akhir-akhir ini terbukti bahwa di dalam ASI terdapat
enzim lisozim dalam kadar yang cukup tinggi sampai 2 mg 100 ml, suatu kadar 5000 kali lebih banyak daripada di dalam air susu sapi.
Tidak dihancurkan di dalam usus dan di dalam tinja masih ditemukan dalam konsentrasi yang cukup tinggi. Khasiat lisozim, bersama-sama
dengan sistem komplemen dan SIgA ialah memecahkan dinding sel bakteri bakteriolitik dari kuman-kuman Enterobacteriaceae dan
Universitas Sumatera Utara
kuman-kuman gram positif, Diduga lisozim juga melindungi tubuh bayi terhadap berbagi penyakit infeksi virus antara lain Herpes hominis.
d. Laktoperoksidase Kadar laktoperoksidase di dalam ASI lebih rendah daripada kadar
laktoperoksidase di dalam air liur bayi. Khasiat daripada enzim ini belum diketahui dengan jelas Soetjiningsih, 1997.
2.2.3.2 Faktor-faktor Kekebalan Spesifik di dalam ASI a. Sistem komplemen
Sistem komplemen adalah suatu sistem yang terdiri atas sebelas komplemen-komplemen itu disebut ; CIq, CIr, CIs, C2, C3, C4, C5,
C6, C7, C8 dan C9. Sistem komplemen diaktifkan oleh kompleks antigen-antibodinya. Pada prinsipnya aktivitas sistem komplemen itu
berlangsung menurut fenomena classical pathway yaitu mulai dari C1 sampai C9.
Telah dibuktikan bahwa di dalam ASI terdapat ke sebelas komplemen dari sistem komplemen, meskipun beberapa di antara
kadarnya sangat rendah. b. Khasiat seluler
Kolostrum ibu mengandung bermacam –macam sel, yang
terutama terdiri dari makrofag 90, Limfosit 1-15 dan sedikit leukosit polimorfnuklear.
Makrofag bergerak bebas, bersifat ameboid dab fagositik terhadpa kuman-kuman Staphylococcus, E. coli dan Candida
albicans. Makrofag juga menghasilkan C3, C4, enzim laktoferin dan enzim lisozim. Makrofag ini mempunyai peranan penting untuk
mencegah terjadinya nocrotizing enterocolitis. Limfosit di dalam ASI seperti halnya di dalam darah terdiri dari
sel T dan sel B. Tetapi berbeda dengan sel T di dalam peredaran darah, peranan sel T di dalam ASI terhadap antigen di dalam usus
seperti E. coli sangat besar, sebaliknya terhadap tetanus toksoid
Universitas Sumatera Utara
rendah. Selain daripada itu sel T juga menghasilkan interferon. Populasi Sel B di dalam ASI, primer berasal dari sel-sel pada
dinding usus dan mukosa lain dari ibu, terbukti bahwa prekursor dari sel B ini ditemukan di dalam sel mesenterium, antibodi yang
terbentuk terutama adalah SIgA. c. Immunoglobulin
Semua macam immunoglobulin dapat ditemukan di dalam ASI. Dengan teknik-teknik yang baru seperti immunoelectrophoresis,
radioimmune assay, elisa dan sebagainya dapat diidentifikasikan lebih dari 30 macam immunoglobulin. Immunoglobulin terpenting
dan terbanyak di dalam darah manusia adalah immunoglobulin G, kadar IgA hanya seperlima daripada kadar IgG. Sebaliknya di dalam
ASI immunoglobulin A merupakan immunoglobulin terpenting, tidak saja karena konsentrasinya yang tinggi, juga karena aktivitas
biologiknya. SIgA yang palin dominan, 90 daripada seluruh kadar immunoglobulin di dalam kolostrum maupun ASI matur. Fungsi
utama SIgA ialah mencegah melekatnya kuman-kuman patogen pada didinding mukosa usus halus SIgA diduga dapat menghambat
proliferasi kuman-kuma tersebut di dalam usus, meskipun tidak dapat membunuhnya. Immunoglobulin memberikan mekanisme
pertahanan yang efektif terhadap bakteri dan virus terutama IgA dan bila bergabung dengan komplemen dan lisozim merupakan
antibakterial yang langsung terhadap E. coli . Faktor lisozim dan komplemen ini adalah suatu antibakterial nonspesifik yang mengatur
pertumbuhan flora usus Soetjiningsih, 1997
2.2.4 Sifat Anti-Alergi Air Susu Ibu