Rumusan Masalah Diagnosa Keperawatan Prioritas Perencanaan PERENCANAAN KEPERAWATAN DAN RASIONAL

3. Ds : klien mengatakan tidak BAB sudah 5 hari walaupun sudah mengonsumsi obat laksatif, Do : - peristaltik usus 6 xmenit - tidak dapat mengeluarkan BAB Curah Jantung menurun Penurunan supali O 2 ke miokardium Perubahan metabolisme miokardium Nyeri dada Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Konstipasi Konstipasi

2. Rumusan Masalah

Setelah anlisa data dilakukan, dapat dirumuskan beberapa masalah kesehatan. Masalah yang muncul berdasarkan prioritas yang didasari kriteria yang harus ditangani dan segera. Berikut beberapa masalah yang muncul berdasarkan analisa data : a Nyeri b Gangguan pola tidur c Konstipasi Universitas Sumatera Utara

3. Diagnosa Keperawatan Prioritas

a Nyeri bd penurunan suplai darah ke jaringan dd skala nyeri 6, klien tampak meringis kesakitan, klien memegangi daerah yang sakit, akral dingin, keringit dingin, Perubahan pola tidur, merubah posisi, gelisah, mengurangi interaksi dengan orang lain TD : 12090 mmHg, HR : 85 xmenit, dan RR : 20 x menit. b Gangguan pola tidur bd nyeri dd klien mengatakan sulit untuk istirahat atau tidur karena rasa nyeri yang dirasakannya, klien tidak merasakan kepuasan dalam tidurnya dikarenakan sering terbangun yang disebabkan nyeri yang muncul dan durasi tidur klien lebih kurang 4 jam dalam sehari semalam, mata terlihat sayu, dan wajah lelah. c Konstipasi bd imobilisasi dd klien mengatakan tidak BAB sudah 5 hari walaupun sudah mengonsumsi obat laksatif 3 kali dalam sehari yaitu diwaktu pagi pukul 06.00 WIB, siang pukul 14.00 WIB, dan malam pukul 22.00 WIB, sebanyak satu sendok makan 5 ml, sehabis makan, peristaltik usus 6xmenit, dan tidak bisa mengeluarkan BAB. Universitas Sumatera Utara

4. Perencanaan PERENCANAAN KEPERAWATAN DAN RASIONAL

Hari Tanggal No DX Perencanaan Keperawatan Senin, 26 2014 1 Tujuan dan kriteria hasil : - Klien menyatakan secara verbal pengetahuan tentang cara alternatif untuk meredakan nyeri. - Menunjukkan tingkat nyeri pasien berada pada skala ringan skala 1-3. - Mengenali faktor-faktor yang meningkatkan nyeri dan melakukan tindakan pencegahan nyeri. Rencana Tindakan Rasional 1 Kolaborasi : pemberian analgesik - Tentukan lokasi nyeri, karekteristik, kualitas, dan keparahan sebelum mengobati klien. - Ikuti prinsip lima benar dalam pemberian obat. - Kaji riwayat alergi obat. - Evaluasi efek samping pemberian analgesik secara berkala, khususnya setelah pemberian dosis awal, observasi juga tanda dan gejala dari efek samping yang tidak di inginkan contoh : sesak, mual, muntah, mulut kering, dan konstipasi. - Jelaskan tentang peggunaan analgesik, cara menurunkan efek samping, dan keterlibatan dalam 1 Penggunaan agen farmakologis untuk meredakan atau menghilangkan nyeri. Universitas Sumatera Utara pengambilan keputusan tentang relif nyeri. - Evaluasi kemampuan klien dalam mengikuti pemakaian analgesik, cara, dosis, dan libatkan pasien secara tepat. 2 Modifikasi Perilaku - Identifikasi sikap dan situasi klien. - Berikan kenyamanan fisik sebelum berkomunikasi. - Pertahankan sikap terbuka klien. - Monitor pesan nonverbal klien dengan melihat respon fisiologis dan repon perilaku klien. - Ringkas percakapan ketika mengakhiri diskusi. - Dukung klien berinteraksi dengan yang lain dengan cara yang positif. 3 Peningkatan koping - Dukung klien berinteraksi dengan yang lain dengan cara yang positif. - Bantu klien dan keluarga untuk mencari dan memberikan dukungan. - Dorong klien merubah pola pandang diri sendiri secara realita. 4 Manejemen medikasi - Ikuti lima benar dalam manejemen medikasi. 2 Meningkatkan perubahan perilaku. Stres emosi akan menghasilkan vasokontriksi, yang meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan frekuensi jantung. 3 Membantu pasien untuk beradaptasi dengan persepsi stressor, perubahan, atau ancaman yang menghambat pemunuhan tuntutan dan peran hidup. 4 Memfasilitasi penggunaan obat resep atau obat bebas Universitas Sumatera Utara - Periksa resep atau obat. - Perhatikan kadaluwarsa obat pada wadah. - Dukung klien dalam pengobatan. 5 Manejemen nyeri - Lakukan pengkajian nyeri yang komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri, dan faktor pencetus. - Observasi isyarat nonverbal yang tidak nyaman, khususnya mereka yang tidak dapat berkomunikasi secara efektif. - Gunakan strategi komunikasi terapeutik untuk menggali pengalaman nyeri dan menerima respon pasien tentang nyeri. - Kaji pengetahuan klien dan keyakinan mengenai nyeri. - Pertimbangkan pengaruh budaya pada respon nyeri. - Tentukan dampak pengalaman nyeri terhadap kualitas hidup misal : tidur, nafsu makan, aktivitas, pikiran, perasaan, hubungan dengan yang lain, dll. - Kaji faktor yang memperbaikimemperburuk nyeri. - Bantu klien dan keluarga untuk mencari dan memberikan dukungan. secara aman dan efektif. 5 Menghilangkan nyeri atau menurunkan nyeri atau menurunkan nyeri ke tingkat yang lebih nyaman yang dapat ditoleransi oleh klien. Universitas Sumatera Utara - Berikan informasi tentang nyeri, seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan hilang, dan antisipasi letidaknyamanan dari prosedur. - Kontrol faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi respon ketidaknyamanan pasien misal : suhu ruangan, cahaya, bising. - Kurangi faktor pencetus yang meningkatkan pengalaman nyeri misal : ketakutan, kelelahan, menetap, kurang pengetahuan. - Ajarkan menggunakan teknik nonfarmakologis misal : relaksasi, hipnosis, terapi musik, distraksi, dan pijat. 6 Kontrak pasien - Dukung individu untuk mengidentifikasi kekuatan dan kemampuan yang dimilkinya. - Bantu klien mengidentifikasi praktik yang sehat yang ingin diubah. - Identifikasi dengan klien tujuan perawatan. - Bantu klien mengidentifikasi realita, dan tujuan yang dicapai. - Mulai tujuan dengan yang positif. - Telusuri dengan klien cara untuk evaluasi, dan reward dari tujuan. 7 Bantuan analgesia yang dikendalikan oleh pasien Patient 6 Menegosiasi persetujuan dengan individu yang menekankan perubahan perilaku tertentu. 7 Memfasilitasi pengendalian Universitas Sumatera Utara Controlled Analgesia. - Beritahu klien dan keluarga untuk memantau intensitas nyeri, kualitas, dan durasi. - Beritahu klien untuk memantau pernapasan dan tekanan darah. - Beritahu klien dan keluarga bagaimana penggunaan Patient Controlled Analgesia. - Rekomendasi regimen BAB untuk menghindari konstipasi. pemberian dan pengaturan analgesik oleh klien. Universitas Sumatera Utara

5. Pelaksanaan Keperawatan