Gambar 4.3 Kurva Biaya Total Tipe Iris
4.4. Kurva Permintaan
Untuk mengetahui harga kesediaan para responden dalam membeli rumah pada proyek perumahan La Grandia dalam tingkatan harga tertentu, maka dilakukan
survey. Hasil survey dapat dilihat pada tabel 4.6 sd 4.7 0,00
2.000.000.000,00 4.000.000.000,00
6.000.000.000,00 8.000.000.000,00
10.000.000.000,00 12.000.000.000,00
14.000.000.000,00 16.000.000.000,00
1 11
21 31
41 51
61 71
B iay
a R
p
Jumlah Unit
KURVA BIAYA TOTAL TIPE IRIS
Biaya Variabel Biaya Total
Biaya Tetap
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6 Hasil Kuisioner Type Primrose Harga
Rp Pasti
membeli Ingin
membeli Mungkin
membeli Tidak
Ingin membeli
Pasti Tidak
membeli Total
705,000,000 15 10
5 30
715,000,000 12 14
2 2
30 725,000,000 4
11 10
5 30
735,000,000 0 5
10 8
7 30
745,000,000 0 3
13 10
4 30
755,000,000 0 7
15 7
30 765,000,000 0
6 24
30
Tabel 4.7 Hasil Kuisioner Type Iris
Harga Rp
Pasti membeli
Ingin membeli
Mungkin membeli
Tidak Ingin
membeli Pasti
Tidak membeli
Total
405,000,000 18 8
4 30
415,000,000 15 10
4 1
30 425,000,000 3
12 14
1 30
435,000,000 0 8
12 6
4 30
445,000,000 0 3
16 6
4 30
455,000,000 0 10
12 8
30 465,000,000 0
5 7
18 30
Universitas Sumatera Utara
Agar dapat dijadikan kurva permintaan yang menggambarkan hubungan harga yang ditetapkan pada berbagai tingkatan dan tingkat permintaan, hasil survey
perlu diolah kembali. Pengolahan data hasil survey dilakukan dengan cara pembobotan.
Pembobotan dilakukan untuk mendapatkan jumlah permintaan menurut tingkat harga.pembobotan merupakan proses perkalian antara jumlah kesediaan
responden pada masing-masing tingkat permintaan dengan nilai probabilitasnya. Nilai probababilitas untuk masing tingkat permintaan yaitu: pasti membeli 1, ingin
membeli 0,75, mungkin membeli 0,5, tidak ingin membeli 0,25, pasti tidak membeli 0. Berdasarkan perhitungan, maka jumlah permintaan per tipe rumah
dapat dilihat pada tabel 4.8 dan 4.9. Tabel 4.8 Jumlah Permintaan Type Primrose
Harga Pasti
membeli Ingin
membeli Mungkin
membeli Tidak
Ingin membeli
Pasti Tidak
membeli Total
Rp 705,000,000
15 7.5
2.5 25
715,000,000 12
10.5 1
0.5 24
725,000,000 4
8.25 5
0.4 17.45
735,000,000 3.75
5 2
10.75 745,000,000
2.25 6.5
2.5 11.25
755,000,000 3.5
3.75 7.25
765,000,000 1.5
1.5
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Jumlah Permintaan Type Iris
Harga Pasti
membeli Ingin
membeli Mungkin
membeli Tidak
Ingin membeli
Pasti Tidak
membeli Total
Rp 405,000,000
18 6
2 26
415,000,000 15
7.5 2
0.25 24.75
425,000,000 3
9 7
0.25 19.25
435,000,000 6
6 1.5
13.5 445,000,000
2.25 8
1.5 11.75
455,000,000 5
3 8
465,000,000 2.5
1.75 4.25
Hubungan antara tingkat harga dan jumlah permintaan menghasilkan kurva seperti gambar 4.4 dan gambar 4.5
Gambar 4.4 Kurva Permintaan Rumah Tipe Primrose
765000000 755000000
745000000 735000000
725000000 715000000
705000000
67000000 68000000
69000000 70000000
71000000 72000000
73000000 74000000
75000000 76000000
77000000
1,5 7,25
10,75 11,25 17,45 24
25
H ar
g a
R p
Jumlah Permintaan
Kurva Permintaan Tipe Primerose
Kurva …
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.5 Kurva Permintaan Rumah Tipe Iris Dari kurva permintaan dapat diperoleh persamaan harga jual dari setiap rumah yang
ada pada proyek peumahan La Grandia Setia Budi dengan rumus persamaan linear : −
− =
− −
Untuk tipe primrose:
25 ; 705.000.000 1,5 ;765.000.000
Y − 705.10
60.10
=
−25 −23,5
- 23,5Y + 16567,5. 10
6
= 60.10
6
x – 1500. 10
6
23,5 Y = -60.10
6
x + 18067,5. 10
6
Y = -2.553.191,5 x + 768.829.787,23
465000000 455000000
445000000 435000000
425000000 415000000
405000000
37000000 38000000
39000000 40000000
41000000 42000000
43000000 44000000
45000000 46000000
47000000
4,25 8
11,75 13,5 19,25 24,75 26
H ar
g a
R p
Jumlah Permintaan
Kurva Permintaan Rumah Tipe Iris
Kurva Permintaan Rumah Tipe Iris
Universitas Sumatera Utara
Untuk tipe iris 26 ; 405.000.000
4,25 ; 465.000.000
−405.10 60.10
=
−25 −21,75
-
21,75 Y + 8.808 . 10
6
= 60.10
6
x – 1560. 10
6
-21,75 Y = 60. 10
6
x – 10368. 10
6
21,75 Y = -60. 10
6
x + 10.368. 10
6
Y = -2.758.620,7 x + 476.724.137,93 Dari kurva permintaan dapat diperoleh persamaan harga jual dari setiap
rumah yang ada pada proyek perumahan La Grandia, yaitu: 1.
Tipe primrose, P = -2.553.191,5Q1+ 768.829.787,23 2.
Tipe iris, P = -2.758.620,7Q2 + 476.724.137,93
4. 5. Penetapan Harga
Dalam menetapkan harga, penelitian ini menggunakan metode analisa titik impas, yang mempertemukan antara kurva permintaan dan kurva biaya. Persamaan
MR=MC digunakan untuk mencari volume atau Q untuk mendapatkan keuntngan maksimum. Gasperz, 2001
MR atau Marginal Revenue adalah perubahan pendapatan untuk perubahan satu unit yang terjual, merupakan turunan dari TR. TR atau Total Revenue adalah
total pendapatan yang diperoleh dari hasil perkalian antara harga jual dan volume.
Universitas Sumatera Utara
MC atau Marginal Cost adalah perubahan biaya yang disebabkan oleh perubahan satu unit rumah yang terjual, merupakan turunan dari TC. TC atau Total Cost adalah
biaya total yang dibutuhkan untuk membuat seluruh unit rumah. 1.
Penetapan harga Tipe Primrose Dari perhitungan kurva permintaan, diperoleh persamaan harga jual untuk
tipe Primrose adalah: P = -2.553.191,5Q1 + 768.829.787,23
Dimana P adalah harga jual, dan Q1 adalah jumlah unit terjual unit terjual unit rumah tipe Primrose.
Dengan demikian dapat ditentukan persamaan pendapatan total TR sebagai berikut:
TR = P x Q1 = -2.553.191,5Q1+ 768.829.787,23 x Q1
= -2.553.191,5Q1
2
+ 768.829.787,23Q1 Keuntungan maksimum tercapai apabila:
MR = MC MR adalah turunan dari persamaan pendapatan total TR terhadap jumlah
unit terjual, sehingga MR dapat ditentukan melalui perhitungan sebagai berikut:
MR = Δ TR Δ Q1 MR = -5.106.383Q1 + 768.829.787,23
MC adalah turunan dari persamaan biaya total TC terhadap jumlah unit terjual, sehingga MC dapat ditentukan melalui perhitungan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
MC = Δ TC Δ Q1 Persamaan biaya total TC sesuai dengan perhitungan yang terdapat pada
Tabel 4.5 adalah: TC = 3.662.547.089 + 259.684.598 Q1
Sehingga MC dapat dihitung sebagai berikut: MC = Δ TC Δ Q1
MC = 259.684.598 Volume untuk mencapai keuntungan maksimum adalah:
MR = MC -5.106.383Q1 + 768.829.787,23 = 259.684.598
Q1 = 99,7 = 100 Unit Berdasarkan jumlah unit untuk mencapai keuntungan maksimum tersebut,
dapat dihitung harga jual sebagai berikut: P = -2.553.191,5Q1+ 768.829.787,23
P =- 2.553.191,5100+ 768.829.787,23 P = Rp. 513.510.637,2
Dengan demikian harga jual unit rumah tipe Primrose berdasarkan analisa titik impas untuk mendapat keuntungan maksimum adalah Rp. 513.510.637,2
per unit dengan jumlah unit terjual optimum 100 unit.
Universitas Sumatera Utara
2. Penetapan Harga Tipe Iris
Dari perhitungan kurva permintaan dapat diperoleh persamaan harga jual untuk tipe Iris adalah: P = -2.758.620,7Q2 + 476.724.137,93
Dengan demikian dapat ditentukan persamaan pendapatan total TR sebagai berikut:
TR = P x Q2 = -2.758.620,7Q2 + 476.724.137,93 x Q2
= -2.758.620,7Q2
2
+ 476.724.137,93Q2 Keuntungan maksimum tercapai apabila:
MR = MC MR dapat ditentukan melalui perhitungan sebagai berikut:
MR = Δ TR Δ Q2
MR = -5.517.241,4Q2 + 476.724.137,93 MC dapat ditentukan melalui perhitungan sebagai berikut:
MC = Δ TC Δ Q2
Persamaan biaya total TC sesuai dengan perhitungan yang terdapat pada Tabel 4.5 adalah:
TC = 4.349.274.668 + 130.048.032,13 Q2
Universitas Sumatera Utara
Sehingga MC dapat dihitung sebagai berikut: MC = Δ TC Δ Q2
MC = 130.048.032,13 Volume untuk mencapai keuntungan maksimum adalah:
MR = MC -5.517.241,4Q2+ 476.724.137,93= 130.048.032,13
Q2 = 62,8 unit = 63 unit Berdasarkan jumlah unit untuk mencapai keuntungan maksimum
tersebut, dapat dihitung harga jual sebagai berikut : P= -2.758.620,7Q2 + 476.724.137,93
P= -2.758.620,763 + 476.724.137,93 P= Rp 302.931.033,83
Dengan demikian harga jual unit rumah tipe Primrose berdasarkan analisa titik impas untuk mendapat keuntungan maksimum adalah Rp.
302.931.033,83 per unit dengan jumlah unit terjual optimum 63 unit Harga Rumah
Type rumah primrose Type rumah iris
Harga rumah berdasarkan developer
Rp.705.000.000 Rp.405.000.000
Harga berdasarkan hitungan
Rp.513.510.637,5 Rp. 302.931.033,83
Universitas Sumatera Utara
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1.
Model Permintaan pasar untuk tipe primrose adalah P = -2.553.191,5Q + 768.829.787,23. Dan tipe iris, P= -2.758.620,7Q + 476.724.137,93. Dimana
Q adalah jumlah unit rumah. 2.
Biaya yang harus diperhitungkan dalam penetapan harga jual rumah perunit diperumahan La Grandia Setia Budi ialah biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya tetap meliputi biaya pembelian lahan,biaya pematangan lahan untuk fasum, biaya sertifikat tanah, biaya pembuatan jalan dan saluran, biaya
pemasaran brosur,banner, iklan Koran dan analisa, biaya transport marketing, dll, biaya konstruksi taman dan pos jaga, biaya penerangan jalan,
biaya pembuatan kantor, biaya pembongkaran kantor, gaji karyawan, operasional kantor, biaya penggantian yang jumlah totalnya sebesar Rp.
8.011.821.757,27 Biaya variabel meliputi pekerjaan persiapan, pekerjaan tanah, pekerjaan
pasangan, pekerjaan beton 1:2:3, pekerjaan pintu dan jendela, pekerjaan atap dan plafond, pekerjaan keramik, pekerjaan sanitasi, pekerjaan cat, pekerjaan
instalasi listrik. Besar biaya variabel untuk tipe primrose Rp 247.083.998,00 dan untuk tipe iris Rp 119.968.032,13.
3. Berdasarkan kurva permintaan, besar harga jual setiap unit rumah yang dapat
diterima konsunen untuk tipe primrose adalah Rp. Rp. 513.510.637,2 per unit dengan jumlah unit terjual optimum 100 unit. Sedangkan untuk tipe iris ialah
Rp.302.931.033,83 dengan jumlah unit terjual optimum 63 unit.
Universitas Sumatera Utara
5.2 Saran