Mekanisme Penciptaan Uang Teori Permintaan Uang

c. Uang internasional, merupakan uang yang berlaku antar Negara seperti US Dollar dan menjadi standar pembayaran internasional.

2.1.5 Mekanisme Penciptaan Uang

Terjadinya uang giral dan uang kuasi dapat melalui tiga cara, yaitu sebagai berikut. 1. Melalui Substitusi, seseorang menyetorkan uang kartal ke Bank Pencipta Uang Giral BPUG untuk dimasukan ke rekening giro, atau sebagai deposito berjangka maupun tabungan. 2. Melalui Transformasi, BPUG mendiskonto wesel atau membeli surat-surat berharga dan kemudian membukukan harga wesel yang di diskonto surat- surat berharga yang dibeli ke rekening giro atas nama bersangkutan atau membukukannya sebagai deposito berjangka maupun tabungan. 3. Melalui Pemberian Kredit, BPUG memberikan kredit kepada nasabahnya dan membukukan kredit yang diberikan ke rekening giro atas nama debitur. Kemampuan untuk menciptakan uang giral dapat terjadi karena sebagian dana simpanan yang diterima BPUG dapat dipinjamkan kepada masyarakat dan sebagian lainnya dipelihara sebagai alat-alat likuid. Jumlah yang dipinjamkan tersebut akan masuk kembali ke bank-bank sebagai uang simpanan. Sebagian dari simpanan ini dipinjamkan lagi. Demikian seterusnya. Apabila bagian yang harus dipelihara sebagai alat-alat likuid sesuai dengan ketentuan bank sentral sebesar 20 dan sisanya 80 dipinjamkan seluruhnya, maka akan tercipta uang giral sebesar lima kali simpanan pertama Pohan, 2008:18. Universitas Sumatera Utara

2.1.6 Teori Permintaan Uang

Menurut Keynes, motif permintaan masyarakat akan uang adalah sebagai berikut. 1. Permintaan Uang untuk Transaksi, apabila penerimaan uang tunai seseorang atau sebuah perusahaan, baik jumlah maupun saat terjadinya selalu sama dengan jumlah dan saat terjadi pengeluaran, tentunya mereka tidak perlu memiliki uang untuk kegiatan transaksi yang mereka adakan. 2. Permintaan Uang untuk Spekulasi, selain dipengaruhi oleh motif transaksi, permintaan uang juga dipengaruhi oleh motif spekulasi dalam melakukan transaksi surat-surat berharga khususnya obligasi. Untuk memperoleh keuntungan, pembelian obligasi dilaksanakan pada waktu harga obligasi murah dan penjualan dilakukan pada waktu harga obligasi mahal Pohan, 2011:30.

2.1.7 Sejarah Jenis-jenis Uang di Indonesia