Stabilitas Sistem Keuangan SSK

harga apabila dibeli dengan uang bukan redenominasi, dan harga jika dibeli dengan uang redenominasi. Seperti di toko-toko luar negeri, juga ada banyak konversi dalam mata uang asing pada satu label harga, misalnya harga dalam USD, dalam EURO, atau mata uang lain Nurullah,2013.

2.6 Stabilitas Sistem Keuangan SSK

Sistem keuangan secara prinsip diartikan sebagai kumpulan pasar, institusi, peraturan dan teknik dimana surat berharga diperdagangkan, tingkat suku bunga ditentukan, jasa keuangan dihasilkan dan ditawarkan kesuluruh dunia. Sistem keuangan dalam perekonomian memiliki fungsi pokok, yaitu fungsi tabungan, fungsi peyimpangan kekayaan, fungsi likuiditas, fungsi kredit, fungsi pembayaran, fungsi resiko, dan fungsi kebijakan. Sesuai Undang-Undang No. 23 tahun 1999 Undang-Undang Bank Indonesia secara tegas dinyatakan bahwa tujuan pokok Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Untuk mencapai kestabilan nilai rupiah harus didukung oleh tiga bidang utama tugas Bank Indonesia, yaitu : menetapkan dan melaksanakan kebijaksanaan moneter, mengatur dan menjaga sistem pembayaran, mengatur dan dan mengawasi bank. Stabilitas Sistem Keuangan SSK sebenarnya belum mempunyai definisi yang baku. Oleh karena itu, muncul beberapa definisi SSK yang pada intinya mengatakan bahwa sistem keuangan memasuki tahap tidak stabil lada saat sistem tersebut telah membahayakan dan menghambat kegiatan ekonomi. Sistem keuangan yang stabil yaitu sistem keuangan yang kuat dan tahan terhadap berbagai gangguan ekonomi sehingga tetap mampu melakukan fungsi Universitas Sumatera Utara intermediasi, melaksanakan pembayaran dan meyebar resiko secara baik. Stabilitas sistem keuangan merupakan suatu kondisi dimana mekanisme ekonomi dalam penetapan harga, alokasi dana dan pengelolaan risiko berfungsi secara baik dan mendukung pertumbuhan ekonomi Gambar 2.1 Hubungan Stabilitas Sistem Keuangan dan Stabilitas Moneter Identifikasi terhadap sumber ketidakstabilan sistem keuangan umumnya lebih bersifat fordward looking melihat kedepan. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui potensi risiko yang akan timbul serta akan mempengaruhi kondisi sistem keuangan mendatang. Atas dasar hasil identifikasi tersebut selanjutnya dilakukan analisis sampai seberapa jauh risiko berpotensi menjadi semakin Ekonomi Makro Rumah Tangga Korporasi Probability of default Probability of default Bank Lembaga keuangan non Bank Pasar Keuangan Infrastruktur Sistem Keuangan Profitabilitas Permodalan Profitabilitas Permodalan IHSG, Yield curve, PUAB Produk Domestik Bruto Inflasi Stabilitas Sistem Keuangan Stabilitas Moneter - Risiko Kredit - Risiko Likuiditas - Risiko Pasar - Intermediasi - Mekanisme transmisi Internasional dan domestik : - Faktor Ekonomi - Faktor non Ekonomi Kondisi Keuangan Kinerja Keuangan Universitas Sumatera Utara membahayakan, meluas dan bersifat sistemik sehingga mampu melumpuhkan perekonomian. Sumber utama dari instabilitas sistem keuangan adalah adanya informasi yang asimetri yaitu situasi dimana satu pihak dalam kesepakatan keauangan tidak memiliki informasi yang akurat disbanding pihak lain Nasution, 2003. Berdasarkan teori, ketidaksamaan informasi ini akan menimbulkan apa yang disebut sebagai tindakan moral hazard dan adverse selection. Moral hazard merupakan tindakan penyelewengan amanah atau tanggung jawab karena adanya kesempatan untuk melakukan hal tersebut tanpa diketahui oleh pihak lain Miskhin, 2001. Adverse selection adalah adanya bias dalam pemilihan untuk mendapatkan pilihan yang tepat Miskhin, 2001. Stabilitas sistem keuangan penting untuk meminimalisasi permasalahan diatas. Pertama , sistem keuangan yang stabil akan menciptakan kepercayaan dan lingkungan yang mendukung bagi nasabah penyimpan dan investor untuk menanamkan dananya pada lembaga keuangan, termasuk menjamin kepentingan masyarakat terutama nasabah kecil. Kedua, sistem keuangan yang stabil akan mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi. Ketiga, kestabilan sistem keuangan akan mendorong beroperasinya pasar dan memperbaiki alokasi sumber daya dalam perekonomian. Stabilitas sistem keuangan bergantung pada lima elemen yang saling berkaitan, yaitu : 1. Lingkungan makro ekonomi 2. Lembaga finansial yang dikelola dengan baik Universitas Sumatera Utara 3. Pasar keuangan yang efisien 4. Kerangka pengawasan prudensial yang sehat 5. Sistem pembayaran yang amal dan handal. MacFarlane, 1999

2.7 Sistim Keuangan Konvensional dan Inflasi