Tabel 4.2 Data hasil pengujian dengan variasi beban I saluran udara masuk
melalui pipa bagian atas
No Waktu
Massa awal pakaian gr
Rh T
didalamlemari
C T
r.condensor
C Kecepatan
udara ms
1 14:00:01
3045 59.0
32.5 40.0
10.11 2
14:05:01 3014
60.0 34.5
40.5 10.11
3 14:10:01
2984 55.5
36.5 41.0
10.11 4
14:15:01 2924
53.5 37.5
41.0 10.11
5 14:20:01
2866 51.5
38.5 41.5
10.11 6
14:25:01 2780
50.5 38.5
42.0 10.11
7 14:30:01
2669 49.5
39.0 42.5
10.11 8
14:35:01 2588
47.5 39.0
43.0 10.11
9 14:40:01
2485 48.0
39.0 43.0
10.11 10
14:45:01 2385
47.5 39.0
43.5 10.11
11 14:50:01
2314 46.0
39.5 43.5
10.11 12
14:55:01 2268
45.5 39.5
44.0 10.11
13 15:00:01
2177 45.0
40.0 44.5
10.11 14
15:05:01 2112
44.0 40.0
45.0 10.11
15 15:10:01
2069 44.0
40.5 45.0
10.11 16
15:15:01 2028
44.0 41.0
45.5 10.11
17 15:20:01
2022 43.5
41.5 45.5
10.11 18
15:25:01 2002
43.0 42.0
46.0 10.11
19 15:30:01
1988 43.0
42.5 46.0
10.11
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.8 Pengujian dengan Variasi Beban I Berat akhir kering dari bahan adalah 1988 gr, yang diperoleh dari
pengukuran dengan menggunakan Load cell. Penentuan berat kering dilakukan dengan melihat grafik penurunan berat yang terjadi, dan dari grafik pada berat
1988 gr berat bahan dianggap konstan. Grafik proses pengeringan ini dapat diperlihatkan pada Gambar Grafik 4.9.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.9 Grafik penurunan berat pakaian dengan pengujian dengan variasi beban I
Dari data yang didapat, maka dapat dihitung laju pengeringan untuk pengujian dengan variasi beban I sebagai berikut:
Laju pengeringan :
M
̇
= W
−
W t
Dimana : W
o
= Berat bahan sebelum pengeringan gr W
f
= Berat bahan sesudah pengeringan gr t
= Waktu pengeringan menit V
= Kecepatan udara ms W
o
= 3045 gr, W
f
= 1988 gr, dan t = 90 menit dan untuk kecepatan udara V = 10,11 ms . Maka :
m
̇
= 3045
−
1918 90
= 11.74 gr menit
⁄
= 0,704 kg jam
3000 2950
2900 2850
2800 2750
2700 2650
2600 2550
2500 2450
2400 2350
2300 2250
2200 2150
2100 2050
2000 m
a s
s a
b a
h a
n y
a n
g d
ik e
ri n
g k
a n
g r
2:00 PM 2:10 PM
2:20 PM 2:30 PM
2:40 PM 2:50 PM
3:00 PM 3:10 PM
3:20 PM 3:30 PM
waktu pengeringan massa
Universitas Sumatera Utara
Diperoleh SMER :
SMER =
̇
+
Dimana : W
c
= Daya kondensor kW W
b
= Daya blower kW
M
̇ = Laju pengeringan kgjam
Daya kondensor W
c
adalah W
c
= V
c
x I
c
Tegangan pada kondensor V
c
= 220 Volt, I
c
= 4,7 A W
c
= 220 V x 4,7 A = 1034 V.A = 1034 Watt
= 1,034 kW Daya Blower W
b
adalah W
b
= V
b
x I
b
Tegangan pada Blower W
b
= 220 Volt, I
b
= 2 A W
b
= 220 V x 2 A = 440 V.A = 440 Watt
= 0,44 kW Maka SMER dapat diperoleh :
SMER = 0,704
kg jam 1,034
kW + 0,44 kW
= 0,704
kg jam 1,474
= 0,4776 kgkWh
Universitas Sumatera Utara
Maka SEC dapat diperoleh :
SEC =
1 SMER
=
,
= 2.094
kWh kg
Karakteristik temperatur dan Kelembaban Relatif RH dan Temperatur dari udara yang mengalir didalam ruang pengering pada proses pengeringan pakaian dengan
variasi beban I ini diperlihatkan pada gambar grafik 4.10.
Gambar 4.10 Grafik karakteristik kelembaban udara pada lemari pengering pada pengujian dengan variasi beban I.
4.4.3. Pengujian Pakaian dengan Variasi Beban II saluran udara masuk melalui pipa bagian bawah
Pakaian dengan berbagai jenis bahan Gambar 4.11 mempunyai berat awal basah adalah 5250 gr. Berat ini diperoleh dengan mengukur bahan dengan
menggunakan Load Cell, dimana proses pengukuran dilakukan setelah terlebih dahulu bahan yang basah diperlakukan pengeringan awal dengan memeras bahan,
hal ini dilakukan agar memperoleh bahan dengan standar pengeringan awal.
60 59
58 57
56 55
54 53
52 51
50 49
48 47
46 45
44 43
k e
le m
b a
p a
n u
d a
ra d
id a
la m
l e
m a
ri p
e n
g e
ri n
g r
h
2:00 PM 2:10 PM
2:20 PM 2:30 PM
2:40 PM 2:50 PM
3:00 PM 3:10 PM
3:20 PM 3:30 PM
waktu pengeringan rh
Universitas Sumatera Utara
Adapun data-data hasil pengujian pakaian dengan variasi beban II dapat dilihat pada tabel 4.3
Tabel 4.3 Data hasil pengujian pakaian dengan variasi beban II saluran udara
masuk melalui pipa bagian bawah
No Waktu
Massa awal pakaian gr
Rh T
didalamlemari
C T
r.condensor