44
3.9.1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk
lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng kekiri atau menceng ke
kanan Situmorang dan Lutfi, 2014:114. Pengujian normalitas ini dapat dilakukan melalui:
a. Analisis Grafik
Menurut Ghozali 2012: 160, Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram
yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun demikian hanya dengan
melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih handal adalah
dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Dasar pengambilan
keputusan dari analisis normal probability plot adalah sebagai berikut:
1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal, maka menunjukkan pola distribusi normal. Model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Universitas Sumatera Utara
45
2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak
mengikuti arah garis diagonal serta tidak menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas. b.
Analisis Statistik Untuk mendeteksi normalitas data, dapat pula dilakukan melalui
analisis statistik Kolmogorov-Smirnov Test K-S. Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis:
H
O
= Data residual berdistribusi normal. H
a
= Data residual tidak berdistribusi normal. Dasar pengambilan keputusan dalam uji K-S adalah sebagai
berikut: 1.
Apabila probabilitas nilai Z uji K-S signifikan secara statistik ditolak, yang berarti data terdistribusi tidak normal.
2. Apabila probabilitas nilai Z uji K-S tidak signifikan secara
statistik maka H
O
diterima, yang berarti data terdistribusi normal.
3.9.2. Uji Multikolinearitas