Pengaturan siklus sel Karsinogenesis

commit to user 9 deferensiasi dan tahap selanjutnya mencerminkan progresifitas sel menjadi ganas. 17,20,24 Gen penekan tumor berfungsi sebagai penghambat pertumbuhan sel, apabila diaktifkan akan menghentikan siklus pembelahan sel, sehingga dapat mencegah pertumbuhan sel selanjutnya. Bila terjadi malfungsi yang disebabkan mutasi, maka sel abnormal akan terus membelah diri. Selain itu, tidak respon terhadap zat penghambat pertumbuhan yang dikeluarkan oleh sel sekitarnya untuk menghentikan pembelahan sehingga terjadi keganasan. Kelainan pada gen penekan tumor bersifat resesif, artinya akan menimbulkan tumor bila kedua allele menunjukkan kelainan atau kehilangan. 9,17,23

2.1.1. Pengaturan siklus sel

Siklus pembelahan sel pada dasarnya dibagi dalam dua fase, yaitu fase mitosis M dan interval interfase. Penggandaan DNA terjadi pada interfase yang disebut fase sintesis S, sedangkan penggandaan sel terjadi pada fase mitosis M. Gap antara akhir fase M dengan awal fase S disebut sebagai fase G1 dan gap antara akhir fase S dengan awal fase M disebut fase G2. Sehingga siklus sel dikenal ada empat fase, yaitu fase mitosis M, prasintesis G1 , sintesis S dan pramitosis G2. Fase G1 mulai mempersiapkan untuk sintesis DNA, RNA dan protein. Fase S terjadi replikasi DNA dan pada akhir fase ini sel telah berisi DNA ganda dan kromosom yang telah mengalami replikasi. Fase G2 sel mengandung DNA dua kali lebih banyak daripada sel fase lain. Fase M terjadi sintesis RNA disebabkan protein berkurang dan terjadi pembelahan menjadi dua commit to user 10 sel. Setelah itu sel memasuki fase istirahat G0. Sel dalam fase G0 masih dapat berproliferasi yang disebut dengan sel induk stem cell atau klonogenik. 20,23,25 Gambar 2.2. Siklus sel Dikutip dari Sinauer, 2001 Perubahan dari satu fase ke fase berikutnya pada siklus sel diatur oleh beberapa checkpoint . Fungsinya untuk memastikan bahwa kromosom utuh, dan siklus sel telah sempurna sebelum memasuki tahap berikutnya. Pengaturan checkpoint tersebut melibatkan aktivasi dan degradasi cyclin , aktivasi cyclin dependent kinases CDKs dan cyclin dependent kinase inhibitor CDKIs. Interaksi diantara ketiga kelas protein tersebut berperan untuk mengontrol berbagai tahap siklus sel. Selain itu, mencegah sel ke tahap selanjutnya, jika terjadi kerusakan DNA melalui mekanisme checkpoint dan deregulasi proses ini berperan dalam terjadinya keganasan. 9,18,23 Pada keganasan terjadi perubahan pengaturan siklus sel secara genetik dan mempengaruhi ekspresi protein pengatur siklus sel. Hal ini dapat menyebabkan overekspresi cyclin dan kehilangan ekspresi CDKIs serta deregulasi commit to user 11 aktivitas CDKs. Selain itu terjadi ketidakmampuan kontrol checkpoint , mengakibatkan respon yang menyimpang terhadap adanya kerusakan sel. Ketidakmampuan ini juga menyebabkan inisiasi fase S atau fase M tetap berlangsung, meskipun terjadi kerusakan sel dan ketidakstabilan genetik yang selanjutnya menimbulkan clone maligna. 7,19

2.1.2. Apoptosis