Hak dan Kewajiban Para Pihak dalam Perjanjian Pengadaan Barang dan Jasa

61 secara kompetitif dan tidak ada intervensi yang mengganggu terciptanya mekanisme pasar dalam Pengadaan BarangJasa. f. Adiltidak diskriminatif, berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon Penyedia BarangJasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu, dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional. g. Akuntabel, berarti harus sesuai dengan ketentuan yang terkait dengan Pengadaan BarangJasa sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Penetapan prinsip-prinsip dasar tersebut bertujuan untuk : 67 1. Mendorong terwujudnya pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang lebih baik; 2. Menekan kebocoran anggaran pemerintah; 3. Meningkatkan efisiensi penggunaan uang Negara; 4. Mewujudkan pemerintahan yang baik.

C. Hak dan Kewajiban Para Pihak dalam Perjanjian Pengadaan Barang dan Jasa

Pengadaan barangjasa pemerintah adalah kegiatan yang dibiayai dengan dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja Negara APBN dan atau anggaran pendapatan dan belanja daerah APBD, baik yang dilaksanakan secara swakelola maupun oleh penyedia barangjasa. Menurut pengertian tersebut terdapat dua unsur penting yang juga merupakan pihak dalam kegiatan pengadaan barangjasa pemerintah, baik perorangan maupun lembaga, yaitu pemerintah dan penyedia barangjasa. 67 Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, Pengedalian Pengadaan BarangJasa Pemerintah. Bahan Ajar DTSS Pengadaan Barang dan Jasa Jakarta, 2007 hal.19. Universitas Sumatera Utara 62 Para pihak dalam kontrak pengadaan barangjasa terdiri dari pemerintah yang merupakan pihak pemberi kerja dan pihak penyedia barangjasa. Dalam Pasal 1 angka 2 Perpres No. 4 Tahun 2015 dirumuskan bahwa KementrianLembaga Satuan Kerja Perangkat DaerahInstitusi, yang selanjutnya disebut KLDI adalah instansiinstitusi yang menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN danatau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD. Dari definisi tersebut dapat diartikan bahwa yang dimaksud dengan “pemerintah” dalam pengadaan barangjasa adalah KLDI. Namun, dalam hal penandatanganan kontrak pengadaan, pemerintah yang dalam hal ini KLDI diwakili oleh Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK. Berikut ini para pihak dalam kegiatan pengadaan barangjasa pemerintah menurut Perpres No. 4 Tahun 2015, meliputi: 1. Pengguna BarangJasa Pemerintah selaku pihak pengguna barangjasa dalam struktur organisasi pengadaan diwakili oleh Pengguna AnggaranKuasa Pengguna Anggaran PAKPA, Pejabat Pembuat Komitmen PPK, Panitia PengadaanULP Unit Layanan Pengadaan, Panitia Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan PPHP dan Aparat Pengawas Intern Pemerintah APIP. 2. Pengguna Anggaran PA PA adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran Kementerian NegaraLembagaSatuan Kerja Perangkat Daerah atau Pejabat yang disamakan pada Institusi Pengguna APBNAPBD. 68 68 Perpres No. 54 Tahun 2010, Pasal 1 Ayat 5 Universitas Sumatera Utara 63 Pejabat yang ditunjuk sebagai PA tersebut adalah : a. Menteripimpinan lembaga b. GubernurBupatiWalikota selaku kepala pemerintahan daerah c. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah bagi satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya. Dengan demikian, PA merupakan pejabat tertinggi yang mewakili pemerintah pada KL.DI yang dipimpinnya dalam pengelolaan keuangan Negara yang dibantu oleh beberapa perangkat di bawahnya. Dalam prakteknya kewenangan pimpinan KLDI selaku Pengguna Anggaran dapat didelegasikan kepada pejabat di bawahnya. Tugas dan kewenangan PA adalah : 1. Menetapkan dan mengumumkan rencana umum pengadaan RUP 2. Mengawasi pelaksanaan anggaran 3. Menetapkan PPK, PP, PPHP, tim teknis, dan tim juri 4. Menetapkan pemenang pengadaan, yakni : a. Barangpekerjaan konstruksijasa lainnya lebih dari Rp100 miliar b.Jasa Konsultasi lebih dari Rp10 miliar c. Pelaporan Keuangan d.Menyimpan seluruh dokumen e. Menyelesaikan perselisiiihan pihak yang diangkat. Universitas Sumatera Utara 64 3. Kuasa Pengguna Anggaran KPA KPA adalah pejabat yang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau ditetapkan oleh kepala daerah untuk menggunakan APBD. 69 PPK adalah pejabat yang diangkat oleh Pengguna Anggaran Kuasa Pengguna Anggaran sebagai pemilik pekerjaan, yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan barangjasa. Tugas pokok KPA adalah melaksanakan sebagian kewenangan pengguna anggaran yang dilimpahkan kepadanya 4. Pejabat Pembuat Komitemen PPK 70 Pejabat Pembuat Komitmen bertanggung jawab dari segi administrasi, fisik, keuangan dan fungsional atas pengadaan barangjasa yang dilaksanakannya. 71 i. Menetapkan rencana pelaksanaan pengadaan barangjasa pemerintah spesifikasi teknis, harga perkiraan sendiri HPS, dan rancangan kontrak. Tugas pokok PPK, sebagai berikut : ii. Menerbitkan surat penunjukan Penyedia BarangJasa SPPBJ dan menandatangani kontrak. iii. Melaksanakan dan mengendalikan kontrak. iv. Melaporkan kemajuan pekerjaan dan hambatannya. v. Melaporkan pelaksanaan dan menyerahkan hasil pekerjaannya. vi. Menyimpan seluruh dokumen pelaksanaan. 69 Perpres No. 54 Tahun 2010, Pasal 1 Ayat 6 70 Perpres No. 54 Tahun 2010, Pasal 1 Ayat 7 71 Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemrintah, Jakarta:CV Eko Jaya, 2006 hal.28-35. Universitas Sumatera Utara 65 Pejabat Pembuat Komitmen harus memiliki persyaratan sebagai berikut : 72 a. Memiliki integritas; b. Memiliki integritas yang tinggi; c. Memiliki tanggung jawab dan kualifikasi teknis serta manajerial untuk melaksanakan tugas. Yang dimaksud dengan kualifikasi manajerial tersebut adalah : 1 Berpendidikan paling kurang Sarjana Strata Satu S1 dengan bidang keahlian yang sedapat mungkin sesuai dengan tuntutan pekerjaan, atau berdasarkan Perpres No. 70 Tahun 2012 dapat diganti dengan paling kurang golongan IIIa atau disetarakan dengan golongan IIIa apabila jumlah Pegawai Negeri yang memenuhi persyaratan terbatas; 2 Memiliki pengalaman paling kurang 2 dua tahun terlibat secara aktif dalam kegiatan dengan Pengadaan BarangJasa; 3 Memiliki kemampuan kerja secara berkelompok dalam melaksanakan setiap tugaspekerjaannya. 73 d. Mampu mengambil keputusan, bertindak tegas dan memiliki keteladanan dalam sikap perilaku serta tidak pernah terlibat korupsi, kolusi dan nepotisme KKN; e. Menandatangani Pakta Integritas; f. Tidak menjabat sebagai Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar PPSPM dan bendahara, kecuali PPK yang dijabat oleh PAPPK pada Pemerintah Daerah; dan 72 Perpres No. 54 Tahun 2010, Pasal 12 Ayat 2 73 Perpres No. 54 Tahun 2010, Pasal 12 Ayat 3 Universitas Sumatera Utara 66 g. Memiliki Sertifikat Keahlian Pengadaan BarangJasa. 5. Unit Layanan Pengadaan ULP Pejabat Pengadaan Unit Layanan Pengadaan ULP adalah unit yang dibentuk oleh MenteriPimpinan LembagaKepala DaerahPimpinan Institusi yang dapat memberikan pelayanan pembinaan dibidang pengadaan barangjasa. 74 Keanggotaan ULP tersebut wajib ditetapkan untuk Pengadaan BarangPekerjaan KonstruksiJasa lainnya dengan nilainya adalah di atas Rp. 200.000.000 dan pengadaan Jasa Konsultasi dengan nilai diatas Rp. 50.000.000,00. Pengadaan Langsung dilaksanakan oleh ULP atau 1 satu orang Pejabat Pengadaan. 75 Pemilihan Penyedia BarangJasa dalam ULP dilakukan oleh Kelompok Kerja di mana anggota Kelompok Kerja tersebut berjumlah asal dengan beranggotakan paling kurang 3 tiga orang dan dapat ditambah sesuai dengan kompleksitas pekerjaan serta dapat dibantu oleh tim atau tenaga ahli pemberi penjelasan teknis aanwijzer. 76 Anggota ULPPejabat Pengadaan berasal dari pegawai negeri baik instansi sendiri maupun instansi lainnya, kecuali LembagaInstitusi Pengguna APBNAPBD yang memiliki keterbatasan pegawai yang berstatus Pegawai Negeri, Kepala ULPanggota Pokja ULP dapat berasal dari pegawai tetap LembagaIstitusi Pengguna APBNAPBD yang bukan Pegawai Negeri, dan juga untuk Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola, Kepala ULPanggota Kelompok Kerja ULP dapat berasal dari bukan pegawai negeri. Apabila 74 Perpres No. 54 Tahun 2010, Pasal 1Ayat 8 75 Perpres 70 Tahun 2012, Pasal 16 Ayat 1 2 3 76 Perpres 70 Tahun 2012, Pasal 15 Ayat 3 Universitas Sumatera Utara 67 Pengadaan BarangJasa bersifat khusus sehingga memerlukan keahlian khusus, maka ULPPejabat Pengadaan dapat menggunakan tenaga ahli yang berasal dari pegawai negeri atau swasta. 77 a. Memiliki integritas, disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas; PegawaiPejabat yang ditunjuk sebagai Kepala ULPanggota kelompok kerja ULPPejabat Pengadaan tersebut harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : b. Memahami pekerjaan yang akan diadakan; c. Memahami jenis pekerjaan tertentu yang menjadi tugas ULPPejabat Pengadaan yang bersangkutan; d. Memahami isi dokumen, metode dan prosedur Pengadaan; e. Tidak mempunyai hubungan keluarga dengan Pejabat yang menetapkannya sebagai anggota ULPPejabat Pengadaan; f. Memiliki Sertifikat Keahlian Pengadaan BarangJasa sesuai dengan kompetensi yang diisyaratkan; dan g. Manandatangani Pakta Integritas. 78 Tugas pokok dan kewenangan ULPPejabat Pengadaan adalah sebagai berikut : a. Menyusun rencana pemilihan Penyedia BarangJasa b. Menetapkan dokumen pengadaan c. Menetapkan besaran nominal jaminan penawaran 77 Perpres 70 Tahun 2012, Pasal 17 Ayat 2a angka 4 5 6 78 Pepres 54 Tahun 2010, Pasal 17 Ayat 1 Universitas Sumatera Utara 68 d. Mengumumkan pelaksanaan Pengadaan BarangJasa di website Kementrian Lembaga Pemerintah Daerah Institusi masing-masing dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat serta menyampaikan ke LPSE untuk diumumkan dalam Portal Pengadaan Nasional e. Menilai kualifikasi Penyedia BarangJasa melalui prakualifikasi atau pascakualifikasi f. Melakukan evaluasi administrasi, teknis dan harga terhadap penawaran yang masuk 6. Panitia Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan PPHP PanitiaPejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah pejabat atau pegawai yang ditetapkan oleh Pengguna AnggaranKuasa Pengguna Anggaran yang bertugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan. 79 Anggota PanitiaPejabat Penerima Hasil Pekerjaan berasal dari pegawai negeri baik dari instansi sendiri maupun instansi lainnya, kecuali apabila PanitiaPejabat Penerima Hasil Pekerjaan pada Instansi lain Pengguna APBNAPBD atau Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola dapat berasal dari bukan pegawai negeri. 80 1 Melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan Pengadaan BarangJasa sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak; Adapun tugas pokok dan wewenang PanitiaPejabat Penerima Hasil Pekerjaan meliputi ; 2 Menerima hasil Pengadaan BarangJasa setelah melalui pemeriksaanpengujian; dan 79 Perpres No. 54 Tahun 2010, Pasal 1 Ayat 10 80 Perpres 70 Tahun 2012, Pasal 18 Ayat 1 2 3. Universitas Sumatera Utara 69 3 Membuat dan menandatangani Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan. 81 7. Aparat Pengawas Intern Pemerintah APIP Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau pengawas intern pada institusi yang selanjutnya disebut APIP adalah aparat yang melakukan pengawasan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi. 8. Penyedia BarangJasa Pihak kedua yang merupakan bagian penting setelah pihak pemerintah dalam pengadaan barangjasa adalah penyedia barangjasa. Penyedia dalam hal ini adalah badan usaha atau orang perseorangan yang menyediakan barangpekerjaan konstruksijasa konsultasijasa lainnya. Penyedia barangjasa dalam pelaksanaan pengadaan barangjasa wajib memenuhi pesyaratan sebagai berikut : a. Memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjalankan kegiatanusaha. b. Memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan teknis dan manajerial untuk menyediakan barangjasa. c. Memperoleh paling kurang 1 satu pekerjaan sebagai penyedia barangjasa dalam kurun waktu 4 empat tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta, termasuk pengalaman 81 Perpres 70 Tahun 2012, Pasal 18 Ayat 5 Universitas Sumatera Utara 70 subkontrak, kecuali bagi penyedia barangjasa yang harus berdiri kurang dari 3 tiga tahun. d. Memiliki sumber daya manusia, modal, peralatan dan fasilitas lain yang diperlukan dalam pengadaan barangjasa. e. Jika penyedia barangjasa yang akan melakukan kemitraan harus mempunyai perjanjian kerja sama operasikemitraan yang memuat persentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan tersebut. f. Memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai untuk usaha mikro, usaha kecil, dan koperasi kecil serta kemampuan pada subbidang pekerjaan yang sesuai untuk usaha nonkecil. g. Memiliki kemampuan dasar KD untuk usaha nonkecil, kecuali untuk pengadaan barang dan jasa konsultasi. h. Khusus untuk pelelangan dan pemilihan langsung pengadaan pekerjaan konstruksi memiliki dukungan keuangan dari bank. i. Khusus untuk pengadaan pekerjaan konstruksi dan jasa lainnya, harus memperhitungkan sisa kemampuan paket SKP sebagai berikut : SKP = KP – P KP = nilai Kemampuan Paket, dengan ketentuan : a untuk Usaha Kecil, nilai Kemampuan Paket KP ditentukan sebanyak 5 lima paket pekerjaan, dan b untuk usaha non kecil, nilai Kemampuan Paket KP ditentukan sebanyak 6 enam atau 1,2 satu koma dua N. P = jumlah paket yang sedang dikerjakan Universitas Sumatera Utara 71 N = jumlah paket pekerjaan terbanyak yang dapat ditangani pada saat bersamaan selama kurun waktu 5 lima tahun terakhir. c Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan danatau direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana, yang dibuktikan dengan surat pernyataan yang ditandatangani penyedia barangjasa. d Sebagai wajib pajak sudah memiliki nomor pokok wajib pajak NPWP, telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir PPTK Tahunan, dan memilki laporan bulanan PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 bila ada tranksaksi, PPh Pasal 25Pasal 29 atau PPh Pasal 4 ayat 2. e PPN bagi pengusaha kena pajak PKP paling kurang 3 tiga bulan terakhir dalam tahun berjalan. f Secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan diri pada kontrak. g Tidak masuk dalam daftar hitam. h Memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan jasa pengiriman. i Menandatangani pakta integritas. 82 Perpres 70 Tahun 2014 tanggal 28 Maret 2012 menambahkan satu persyaratan lagi yaitu khusus untuk Pengadaan Jasa Konsultansi Badan Usaha, apabila Penyedia Jasa Konsultansi pernah melaksanakan pekerjaan Jasa 82 Perpres 70 Tahun 2012, Pasal 19 Ayat 1 Universitas Sumatera Utara 72 Konsultansi yang bernilai di atas Rp 500.000.000,00 lima ratus juta rupiah maka Penyedia Jasa Konsultansi tersebut tidak dapat mengikuti paket yang bernilai sampai dengan Rp. 500.000.000,00 lima ratus juta rupiah. Hal-hal yang dikecualikan terhadap syarat-syarat tersebut diatas serta larangan-larangan terhadap Penyedia BarangJasa adalah sebagai berikut : 1 Penyedia BarangJasa Perorangan tidak dikenakan syarat pada huruf c, huruf d, huruf f, huruf h dan huruf I di atas. 83 2 Pegawai KLDI dilarang menjadi penyedia BarangJasa, kecuali yang bersangkutan mengambil cuti diluar tanggungan KLDI. 84 3 Penyedia BarangJasa yang keikutsertaannya menimbulkan pertentangan kepentingan dilarang menjadi Penyedia BarangJasa. 85 Menurut Perpres No. 54 tahun 2010 terdapat ketentuan mengenai hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan olek PPK dan Penyedia dalam melaksanakan kontrak. Hak dan kewajiban para pihak adalah ketentuan mengenai hak-hak yang dimiliki serta kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan oleh pengguna barangjasa dan penyedia barangjasa dalam melaksanakan kontrak. Hak dan kewajiban para pihak adalah : 86 1. Hak dan kewajiban PPK : a. Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia; b. Meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia; 83 Perpres 70 Tahun 2012, Pasal 19 Ayat 2 84 Perpres 70 Tahun 2012, Pasal 19 Ayat 3 85 Perpres 70 Tahun 2012, Pasal 19 Ayat 4 Universitas Sumatera Utara 73 c. Membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam kontrak yang telah ditetapkan kepada penyedia; d. Memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai kontrak. 2. Hak dan kewajiban Penyedia : a. Menerima pembayaran untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan harga yang telah ditentukan dalam kontrak; b. Berhak meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PPK untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan kontrak ; c. Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodic kepada PPK; d. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak; e. Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK; f. Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak. g. Penyedia harus mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk melindungi lingkungan tempat kerja dan membatasi perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun pemiliknya akibat kegiatan penyedia. 86 Herry Kamaroesid, Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan BarangJasa Pemerintah. Jakarta : Mitra Wacana Media,2009 hal.13. Universitas Sumatera Utara 74

D. Metode pengadaan barang dan jasa