18 Menurut Eastabrook 1977 yang dikutip oleh Yusuf 2009, 356 “Dalam
langkah pengambilan keputusan, kehadiran informasi dapat menciptakan pilihan- pilihan dan dapat menetapkan langkah pengambilan suatu keputusan yang
berarti”. Dengan menggunakan informasi yang sesuai untuk mengambil sebuah
keputusan, dengan hal ini akan diharapkan yang paling bermanfaat dan paling baik yang pada akhirnya akan dipilih. Informasi untuk pengambilan keputusan
juga dibatasi oleh waktu. Informasi yang datang terlambat kepada pencari informasi menyebabkan kurang berguna dan tentu tidak dibutuhkan lagi.
Sedangkan menurut Belkin 1978, 55 “Kebutuhan informasi terjadi ketika seseorang menyadari adanya kekurangan dalam tingkat pengetahuannya tentang
situasi atau topik tertentu dan berkeinginan mengatasi kekurangan tersebut”. Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa kebutuhan informasi
adalah permintaan terhadap informasi atau situasi dimana seseorang membutuhkan informasi untuk memenuhi pengetahuannya tentang topik tertentu.
2.2.4 Jenis-jenis Kebutuhan Informasi
Dalam kaitannya dengan lingkungan yang mendorong timbulnya kebutuhan, khususnya yang berkaitan dengan seseorang yang dihadapkan pada
berbagai media penampung informasi sumber-sumber informasi, maka Jenis kebutuhan informasi menurut Haas yang di kutip oleh Yusuf 1995, 3, terdapat
tiga jenis kebutuhan yaitu: a
Kebutuhan kognitif; Kebutuhan kognitif, berkaitan erat dengan kebutuhan untuk
memperkuat atau menambah informasi, pengetahuan dan pemahaman seseorang akan lingkungannya. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat
Universitas Sumatera Utara
19 seseorang untuh memahami dan menguasai lingkungannya. Disamping
itu kebutuhan ini juga dapat memberikan kepuasan atas hasrat keinginantahuan dan penyelidikan seseorang.
b Kebutuhan afektif;
kebutuhan afektif, dikaitkan dengan penguatan mengenai keindahan, menyangkut apresiasi keindahan, mempunyai nilai keindahan estetis,
hal yang dapat menyenangkan dan pengalaman menyentuh perasaan emosional. Contoh membaca buku-buku bacaan ringan dengan
tujuan untuk mencari hiburan.
c Kebutuhan integrasi personal Personal Integrative Needs
Kebutuhan integrasi personal, dikaitkan dengan penguatan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individu. Kebutuhan-kebutuhan ini
berasal dari hasrat seseorang untuk mencari harga diri.
d Kebutuhan integrasi sosial Social Integrative Needs
Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan hubungan dengan keluarga, teman, dan orang lain di dunia. Kebutuhan ini di dasari oleh hasrat
seseorang untuk bergabung atau berkelompok dengan orang lain.
e Kebutuhan berkhayal Escapist Needs;
Kebutuhan berkhayal, Kebutuhan ini dikaitkan dengan kebutuhan- kebutuhan untuk melarikan diri, melepaskan ketegangan, dan hasrat
untuk mencari hiburan atau pengalihan diversion. Kebutuhan informasi berkhayal dapat disimpulkan sebagai kebutuhan informasi
pemustaka sebagai tempat melarikan diri dari ketegangan atau hiburan yang berupa bahan cetak seperti novel, komik, dan noncetak seperti
audiovisual atau film yang merupakan hiburan tersendiri.
Menurut Prawati 2003, 27, Kebutuhan informasi dapat dilakukan dengan:
a current approach, yaitu memperhatikan kebutuhan pemustaka akan informasi mutakhir, b everyday approach, yaitu kebutuhan pemustaka
akan informasi yang diperlukan sehari-hari, c exhaustive approach, yaitu kebutuhan pemustaka akan informasi secara menyeluruh, dan d
catchingup approach, yaitu kebutuhan pemustaka akan informasi yang cepat dan singkat.
Menurut Krikelas yang dikutip oleh Tawaf 2012, 52, Seseorang individu
membutuhkan informasi karena tiga macam kebutuhan, yaitu : 1.
Kebutuhan untuk menyelesaikan suatu penelitian ilmiah yang sedang dilakukan.
2. Kebutuhan informasi yang ditimbulkan dari pekerjaannya maupun
profesi.
Universitas Sumatera Utara
20 3.
Kebutuhan informasi yang relevan dengan suatu subyek tertentu yang menjadi perhatian seseorang.
Sedangkan menurut Diao yang di kutip oleh Prahatmaja 2006, 5, membagi kebutuhan informasi manusia menjadi 3 macam kebutuhan informasi,
yaitu: 1. Kebutuhan informasi yang obyektif, yaitu kebutuhan yang seharusnya
ada kalau seseorang mau mencapai tujuannya dengan sukses. Kebutuhan informasi obyektif ini menentukan ruang lingkup informasi
potensial obyektif.
2. Kebutuhan informasi subyektif, yaitu kebutuhan informasi yang disadari seseorang sebagai persyaratan untuk suksesnya pencapaian tujuan.
Kebutuhan jenis ini menentukan ruang lingkup informasi potensial subyektif. Namum yang sering menjadi permasalahan adalah kebutuhan
informasi yang disadari pun kerap kali tidak selalu mudah untuk merumuskannya.
3. Kebutuhan informasi yang terpenuhi. Yaitu kebutuhan informasi yang disadari seseorang dan terpenuhi kebutuhannya.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa jenis kebutuhan informasi adalah kebutuhan informasi atas dasar keperluan atau kebutuhan
pemustaka untuk memenuhi kebutuhan informasinya. 2.2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi
Menurut Sulistyo-Basuki 2004, 396, kebutuhan informasi ditentukan oleh:
1. Kisaran informasi yang tersedia;
2. Pemustakaan informasi yang akan digunakan;
3. Latar belakang, motivasi, orientasi profesional, dan karakteristik
masing-masing pemakai; 4.
Sistem sosial, ekonomi, dan politik tempat pemakai berada; dan 5.
Konsekuensi pemustakaan informasi. Devadson yang dikutip oleh Tawaf 2012, 55 juga menyatakan bahwa:
Kebutuhan informasi dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti, a ketersediaan sumber informasi, b kegunaan informasi, c latar belakang,
Universitas Sumatera Utara
21 motivasi, kepentingan profesional, dan karakteristik lain yang dimiliki
pemakai, d sosial, politik, ekonomi, hukum dan sistem yang berkaitan dengan pemakai, dan e konsekuensi dari pemustakaan informasi.
Sementara itu, Pannen 1990, menyatakan bahwa faktor yang paling umum
mempengaruhi kebutuhan informasi adalah “pekerjaan, termasuk kegiatan profesi, disiplin ilmu yang diminati, kebiasaan, dan lingkungan pekerjaan”.
Hal senada juga dinyatakan Wilson 1981, bahwa “kebutuhan informasi berkaitan erat dengan masalah yang dihadapi, kesenjangan atau ketidak berdayaan
seseorang dalam mendapatkan sumber informasi”. Wilson 1981, juga menguraikan faktor yang secara bertingkat
mempengaruhi kebutuhan informasi, seperti pada gambar.
Gambar 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Informasi Sumber: Wilson, 1981.
Pada gambar di atas tersebut tiga faktor utama yang mempengaruhi kebutuhan informasi, yaitu:
1. Kebutuhan individu person Kebutuhan yang ada dalam diri individu meliputi kebutuhan psikologis psychological needs, kebutuhan afektif
Universitas Sumatera Utara
22 affective needs dan kebutuhan kognitif cognitive needs. Ketiga
kebutuhan ini secara langsung menghubungkan kebutuhan informasi. 2. Peran sosial social rate Peran sosial meliputi peran kerja work rule
dan tingkat kinerja performance level, akan menghubungkan faktor kebutuhan yang ada dalam diri individu.
3. Lingkungan environment Faktor lingkungan, meliputi lingkungan kerja work environment,
lingkungan sosial budaya social-culture environment, lingkungan politik ekonomi politic-economic environment dan lingkungan fisik
physical environment menghubungkan faktor peran sosial maupun faktor kebutuhan individu. Sehingga terjadi hubungan bertingkat yang
akan membentuk kebutuhan informasi Di kutip oleh Ishak, 2006.
Sedangkan menurut Nicholas yang dikutip oleh Ishak 2006, 93
menyatakan bahwa ada lima faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi pemakai, yaitu :
a. Jenis pekerjaan.
b. Personalitas, yaitu aspek psikologi dari pencari informasi, meliputi
ketepatan, ketekunan mencari informasi, pencarian sacara sistematis, motivasi dan kemauan menerima informasi dari teman, kolega, dan
atasan.
c. Waktu.
d. Akses, yaitu menelusur informasi secara internal di dalam organisasi
atau eksternal di luar organisasi e.
Sumber daya teknologi yang digunakan untuk informasi. Dari teori diatas dapat di artikan sebagai:
Nicholas 2000, 108, Faktor-faktor kebutuhan informasi adalah: 1.
Jenis Tugas Seseorang sering menemukan diri mereka membutuhkan informasi untuk
mengatasi berbagai pekerjaan. Meskipun sumber informasi yang bervariasi untuk pekerjaan yang berbeda-beda.
2. Personalitas
Kepribadian adalah karakteristik yang menunjukkan diri secara konsisten dalam perilaku idividu dalam berbagai situasi dan konteks, perbedaan
kepribadian dapat menyebabkan perbedaan gaya dalam pencarian informasi. Ciri-ciri kepribadian berperan dalam membentuk perilaku
informasi.
3. Waktu
Waktu adalah salah satu faktor kontekstual yang utama dalam mencari informasi. Dalam konsekuensi langsung, lebih sering tidak memiliki waktu
Universitas Sumatera Utara
23 daripada lamanya waktu yang diberikan untuk mencapai usaha tersebut,
termasuk pencarian informasi yang dibutuhkan. Hal itu tergantung pada tenggat waktu yang telah diberikan.
4. Akses
Penelusuran informasi dapat dilakukan secara internal di dalam organisasi atau eksternal diluar oeganisasi.
5. Sumber Teknologi yang digunakan
Sumber teknologi mampu mengatasi semua hambatan teknis dalam mengakses informasi. Namun, teknologi tidak akan pernah mengatasi
psikososial seseorang. Teknologi dianggap lebih prioritas dibandingkan dengan fasilitas konvensial yang sudah ada. Hal itu diamnfaatkan untuk
meningkatkan akses terhadap informasi.
Berdasarkan uraian diatas dapat di ketahui bahwa faktor-fakor yang mempengaruhi kebutuhan informasi seseorang antara lain jenis tugas, Personalitas
kepribadian, waktu, Akses informasi, dan sumber daya teknologi yang
digunakan untuk mengakses informasi. 2.3 Kebutuhan Informasi Kesehatan