Infeksi oleh bakteri merupakan penyebab tersering dari diare. Dari sudut kelainan usu, diare oleh bakteri dibagi atas non-invasif dan invasif merusak mukosa.
Bakteri non-invasif menyebabkan diare karena toksin yang disekresikan oleh bakteri tersebut Simadibrata,2006.
2.1.6.Manifetasi klinis
Pada gejala awal bayi dan anak menjadi cengeng, gelisah dan suhu badan yang biasanya meninggi, nafsu makan berkurang atau tidak ada dan akhirnya timbul
diare. Tinja cair dan mungkin mengandung darah atau lendir. Warna tinja makin lama berubah menjadi kehijauan-hijauan karena tercampur dengan empedu. Karena sering
defekasi maka anus dan sekitarnya lecet karena tinja makin lama makin asam sebagai akibat makin banyak asam laktat, hasil laktosa yang tidak dapat diabsorpsi usus
selama diare. Bila penderita telah kehilangan banyak cairan dan elektrolit, maka gejala
dehidrasi mulai tampak. Berat badan turun, turgor kulit berkurang, mata dan ubun- ubun besar menjadi cekung, selaput lendir bibir dan mulut serta kulit tampak kering.
Dehidrasi ini dapat dibagi menurut banyaknya cairan yang hilang dehidrasi ringan, dehidrasi sedang dan dehirasi berat dan menurut tonisitas daripada cairan dalam
tubuh dehidrasi hipotonik, dehidrasi isotonik dan dehirasi hipertonik.
2.1.7. Diagnosis
Diagnosis penyakit diare dibagikan kepada beberapa prosedur seperti di bawah ini.
1. Anamesis
Pasien dengan diare datang dengan berbagai gejala klinik tergantung penyebab penyakit dasarnya. Kriteria-kriteria seperti berikut harus ditanyakan untuk penegakan
diagnose 1 Frekuensi buang air besar BAB anak
2 Lamanya diare terjadibeberapa hari
Universitas Sumatera Utara
3 Apakah ada darah dalam tinja 4 Apakah ada muntah WHO, 2013
2. Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik perlu diperiksa: 1 Tanda-tanda dehidrasi seperti rewel, gelisah, letargia, mata cekung, cubitan
kulit perut kembalinya lambat dan haus. 2 Tinja apakah lembek, encer, berdarah dan warnanya
3 Tanda-tanda invaginasi 4 Tanda-tanda gizi buruk seperti tubuh pasien yang kurus
5 Perut kembung Berikut adalah tabel untuk penentuan derajat dehidrasi anak menurut WHO. Dalam
pemeriksaan fisik pada dokter dianjurkan memeriksa pasien berdasarkan kriteria- kriteria berikut WHO, 2013.
Tabel 2.1 Penentuan derajat dehidrasi menurut WHO 2005 Penilaian
A B
C
Lihat: Keadaan umum
Baik, sadar Gelisah, rewel
Lesu, lunglai,
atau tidak sadar Mata
Normal Cekung
Sangat cekung dan kering
Air mata Ada
Tidak ada Mulut dan lidah
Basah Kering
Sangat kering Rasa haus
Minum biasa
tidak haus Haus,
ingin minum banyak
Malas minum dan tidak
mampu minum
Periksa turgor
kulit Kembali cepat
Kembali lambat Kembali
sangat lambat
Kekurangan cairan
5 dari BB atau
50mlkg dari BB
5-10 atau 50- 100mlkg dari BB
10 dari
BB atau
100mlkg dari BB
Hasil pemeriksaan
Tanpa dehidrasi Dehidrasi
ringansedang Dehidrasi
Cara membaca tabel untuk menentukan kesimpulan derajat dehidrasi :
Universitas Sumatera Utara
a. Baca tabel penilaian derajat dehidrasi dari kolom kanan ke kiri C ke A b. Kesimpulan derajat dehidrasi penderita ditentukan dari adanya 1 gejala kunci
yang diberi tanda bintang ditambah minimal 1 gejala yang lain minimal 1 gejala pada kolom yang sama.
3. Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium lengkap pada diare akut umumnya tidak diperlukan, Hanya pada keadaan tertentu mungkin diperlukan, misalnya penyebab dasarnya tidak
diketahui atau ada sebab-sebab lain selain diare akut atau pada penderita dengan dehidrasi berat Juffrie, 2010.
2.1.8. Penatalaksanaan