Sistem Pemberian Pembiayaan PEMBAHASAN

peningkatan profitabilitas bank. Dengan adanya peningkatan laba usaha, maka tingkat profitabilitas bank akan mengalami kenaikan. Pada bank konvensional istilah pembiayaan disebut dengan kredit. Secara garis besar fungsi kredit dalam perekonomian, perdagangan dan keuangan adalah sebagai berikut: a. Meningkatkan utility daya guna dari modaluang. b. Meningkatkan utility daya guna suatu barang. c. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang. d. Menimbulkan gairah masyarakat untuk berusaha. e. Alat stabilitas ekonomi. f. Jembatan untuk peningkatan pendapatan nasional. g. Sebagai alat meningkatkan hubungan ekonomi internasional.

4. Langkah-langkah Pemberian Pembiayaan

a. Menganalisa permasalahan. b. Pemberian R3 Rescheduling, Reconditioning, dan Restrukturing dalam meneruskan hubungan. c. Pemutusan hubungan dengan eksekusi jaminan adalah suatu cara untuk menyelesaikan permasalahan.

B. Sistem Pemberian Pembiayaan

Sistem pemberian pembiayaan pada PT Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Belawan adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Penetapan Target Market Target market merupakan identifikasi awal terhadap bidang usaha calon nasabah targeted customer yang potensial sekaligus merupakan arah dan prioritas usaha yang akan dibiayai oleh bank. 2. Permohonan Pembiayaan Bank hanya memberikan pembiayaan apabila permohonan pembiayaan oleh nasabahcalon nasabah diajukan secara tertulis baik untuk pembiayaan baru, perpanjangan, tambahan pembiayaan maupun permohonan perubahan persyaratan pembiayaan. Permohonan pembiayaan harus memuat informasi yang lengkap dan memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh bank termasuk riwayat pembiayaan pada bank lain. 3. Prinsip Investigasi Bank harus menyakini kebenaran data dan informasi yang disampaikan dalam permohonan pembiayaan. Bank hanya akan memproses permohonan pembiayaan yang telah memenuhi persyaratan dan kelengkapan dokumen. 4. Analisis Pembiayaan Menilai pembiayaan secara obyektif dan tidak dipengaruhi oleh pihak -pihak yang berkepentingan dengan pemohon pembiayaan. Menganalisis pembiayaan secara benar, bukan hanya formalitas untuk memenuhi prosedur pembiayaan. Menganalisis minimal aspek 5 C yaitu karakter, kemampuan, modal, agunan, prospek usaha nasabah, aspek lingkungan, dan sumber pelunasan pembiayaan. Analisis ini dititikberatkan pada hasil usaha serta menyajikan evaluasi aspek yuridis pembiayaan dengan tujuan untuk melindungi bank atas risiko yang mungkin timbul. Universitas Sumatera Utara 5. Agunan Pembiayaan Dalam melakukan penilaian terhadap agunan, bank harus menilai barang, proyek atau hak tagih yang dibiayai dengan fasilitas pembiayaan yang bersangkutan dan barang lain, surat berharga atau garansi risiko yang ditambahkan sebagai agunan tambahan. Hal ini untuk memastikan kecukupannya sehingga apabila nasabah penerima fasilitas kelak tidak dapat melunasi kewajibannya, agunan tersebut dapat digunakan untuk menanggung pembayaran kembali pembiayaan dari bank syariah danatau UUS yang bersangkutan. Penilaian terhadap agunan pembiayaan meliputi kuantitas ukuran dalam satuan nilai uang maupun kualitas status hukum, jaminan, letak, marketability, dan lainnya. 6. Persetujuan Pembiayaan Setiap pemberian pembiayaan harus memperoleh persetujuan secara tertulis dari Komite Pembiayaan secara full consensus sesuai dengan limitwewenang yang ditetapkan Direksi. Setiap pemberian persetujuan pembiayaan harus memperhatikan analisis dan rekomendasi persetujuan pembiayaan. 7. Akad Pembiayaan Akad pembiayaan harus memenuhi keabsahan dan persyaratan hukum yang dapat melindungi kepentingan hukum dan bisnis bank. Akad pembiayaan harus memuat limit pembiayaan, jangka waktu, nisbah bagi hasilmargin, agunan, asuransi agunan, tatacara pembayaran kembali pembiayaan, dan persyaratan-persyaratan pembiayaan lainnya yang ditetapkan dalam keputusan pembiayaan, serta hal-hal yang lazim diatur dalam akad pembiayaan termasuk pemilihan domisili dan pilihan hukum. Akad pembiayaan dibuat secara Universitas Sumatera Utara notariil, namun dengan mempertimbangkan limit pembiayaan, tingkat risiko, jenis pembiayaan atau hal lainnya, maka akad pembiayaan dapat dibuat secara di bawah tangan. 8. Pencairan Pembiayaan Pencairan pembiayaan adalah pengalihan atas sejumlah dana milik danatau yang dikuasai bank kepada nasabah berdasarkan akad pembiayaan. Pencairan pembiayaan dilakukan setelah nasabah memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan dalam akad pembiayaan dan dokumen pembiayaan lainnya yang terkait. Sebelum realisasi pembiayaan dilakukan, Bank harus memastikan bahwa seluruh aspek yuridis yang berkaitan dengan pembiayaan telah diselesaikan dan telah perlindungan hukum yang memadai bagi bank. 9. Pemutusan Pembiayaan yang Memerlukan Wewenang Khusus Pada prinsipnya pemutusan pembiayaan mengacu pada ketentuan pembiayaan yang berlaku di bank. Namun pemutusan untuk skema pembiayaan yang yang berbeda dari ketentuan intern tetapi tidak menyimpang dari ketentuan perundang-undangan dan ketentuan Bank Indonesia, dikategorikan sebagai pemutusan pembiayaan dengan kebijakan khusus. Prosedur pemberian dan penilaian kredit oleh dunia perbankan secara umum antarbank yang satu dengan bank yang lain tidak jauh berbeda. Yang menjadi perbedaan mungkin hanya terletak dari prosedur dan persyaratan yang ditetapkannya dengan pertimbangan masing-masing. Pemberian kredit kepada nasabah harus mendapat persetujuan sekurang-kurangnya tiga orang pejabat kredit sesuai tingkat wewenang persetujuan kredit. Universitas Sumatera Utara Dalam perkembangan bisnis perbankan ada permasalahan yang akan muncul semakin rumit, karena masalah ini mengacu pada perkreditan yang akan saling berkaitan dengan kegiatan-kegiatan lainnya yang membentuk jaringan kerja terus-menerus. Oleh karena itu, untuk mengatasi berbagai masalah tersebut maka di perlukan suatu kebijakan kredit. Karena kebijakan ini merupakan suatu pedoman kebijakan perkreditan bank yang berisi prosedur dalam pemberian kredit oleh bank.

C. Sistem Pengawasan atau Pemantauan Pembiayaan