Keterbukaan Dalam Perdagangan Trade Openness

Untuk memperoleh ukuran yang lebih baik, rasio ini dibandingkan dengan rasio efisiensi. Rasio efisiensi adalah rasio yang menggambarkan perbandingan antara besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan dengan realisasi pendapatan yang diterima. Semakin kecil rasio efisiensi, maka akan semakin baik kinerja pemerintah daerah. Biaya yang dikeluarkan untuk memungut PAD Rasio Efisiensi = X 100 2.28 Realisasi Penerimaan PAD c. Rasio Aktivitas Rasio ini menggambarkan bagaimana pemerintah daerah memprioritaskan alokasi dananya pada belanja rutin dan belanja pembangunan secara optimal. Semakin besar persentase dana yang dialokasikan untuk belanja rutin, maka semakin kecil dana yang dialokasikan untuk belanja pembangunan. Rasio Belanja Rutin terhadap APBD = Total Belanja Rutin Total APBD Rasio Belanja Pembangunan terhadap APBD = Total Belanja Pembangunan Total APBD

2.1.8 Keterbukaan Dalam Perdagangan Trade Openness

Teori perdagangan internasional menyatakan bahwa dengan adanya kelimpahan sumber daya, setiap wilayah yang memiliki keunggulan komparatif akan melakukan spesialisasi guna memproduksi komoditi yang harganya relatif murah, sehingga dapat bersaing di pasar domestik dan pasar internasional. Kondisi sebaliknya, apabila terjadi keterbatasan sumber daya, melalui perdagangan interregional dan pasar internasional, kebutuhan akan komoditi yang diinginkan dengan harga yang relatif murah, mengingat adanya keunggulan komparatif dari wilayah atau negara lain, dapat dipenuhi melalui kegiatan impor. Oleh karenanya, kegiatan ekspor-impor dianggap dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk suatu wilayah atau negara karena konsumen akan mendapatkan komoditi yang diinginkan dengan harga yang relatif murah, terkait dengan adanya spesialisasi antar wilayah atau negara Salvatore, 1996. Berdasarkan teori standar tersebut, seharusnya dengan semakin besar kapasitas perdagangan internasional dan interregional, maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah atau negara tersebut. Sehingga antara keterbukaan perdagangan trade openness dan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah mempunyai hubungan yang positif atau searah. Keterkaitan ini dibangun berdasarkan teori ekonomi Keynes yang menyatakan bahwa produksi output meningkat disebabkan karena pengaruh konsumsi rumahtangga, investasi, pengeluaran pemerintah, serta keterbukaan perdagangan yaitu ekspor dan impor. Dari teori ini, Buckner dan Tuladhar 2010 memasukkan komponen keterbukaan perdagangan sebagai salah satu variabel dalam pertumbuhan ekonomi yang terkait dengan investasi pemerintah public investment. 2.2 Regresi Data Panel Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dengan menggunakan metode ekonometrika melalui analisa regresi panel data. Data panel atau longitudinal data adalah data yang memiliki dimensi ruang individu dan waktu. Dalam data panel, data cross section yang sama diobservasi menurut waktu. Jika setiap unit cross section memiliki jumlah observasi time series yang sama maka disebut sebagai balanced panel. Sebaliknya jika jumlah observasi berbeda untuk setiap unit cross section maka disebut unbalanced panel. Penggabungan data cross section dan time series dalam studi data panel digunakan untuk mengatasi kelemahan dan menjawab pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh model cross section dan time series murni. Verbeek 2001 menjelaskan bahwa penggunaan model data panel memiliki dua keunggulan utama bila dibandingkan dengan model cross section dan time series murni. Pertama, dengan mengkombinasikan data time series dan cross section dalam data panel membuat jumlah observasi menjadi lebih besar. Dengan menggunakan model data panel marginal effect dari peubah penjelas dilihat dari dua dimensi individu dan waktu sehingga paramater yang diestimasi akan lebih akurat dibandingkan dengan model lain. Jumlah data dalam data panel meningkatkan jumlah derajat bebas degree of freedom dan mengurangi kolinieritas di antara variabel penjelas, yang dalam hal ini meningkatkan efisiensi dari penduga ekonometrik. Kedua, penggunaan model data panel adalah dapat mengurangi masalah identifikasi. Data panel lebih baik dalam mengidentifikasi dan mengukur efek yang secara sederhana tidak dapat diatasi dalam data cross section saja atau data time series saja. Data panel mampu mengontrol heterogenitas individu. Dengan metode ini estimasi yang dilakukan dapat secara eksplisit memasukkan unsur heterogenitas individu. Data panel juga lebih baik untuk studi dynamics of adjustment. Hal ini berkaitan dengan observasi pada cross section yang sama secara berulang, sehingga data panel lebih baik dalam mempelajari perubahan dinamis. Walaupun demikian, analisis data panel juga memiliki beberapa kelemahan dan keterbatasan dalam penggunaannya khususnya apabila data panel dikumpulkan atau diperoleh dengan metode survei. Permasalahan tersebut antara lain: i relatif besarnya data panel karena melibatkan komponen cross section dan time series menimbulkan masalah disain survei panel, pengumpulan dan manajemen data masalah yang umumnya dihadapi di antaranya: coverage, nonresponse, kemampuan daya ingat responden recall, frekuensi, dan waktu wawancara; ii distorsi kesalahan pengamatan measurement error yang umumnya terjadi karena kegagalan respon contoh: pertanyaan yang tidak jelas, ketidaktepatan informasi, dan lain-lain; iii masalah selektivitas, yakni: self selectivity, nonresponse, attrition jumlah responden yang terus berkurang pada survey lanjutan; dan iv cross section dependence contoh: apabila macro panel data dengan unit analsis negara atau wilayah dengan deret waktu yang panjang mengabaikan cross-country dependence maka dapat mengakibatkan kesimpulan yang tidak tepat miss leading inference. Menurut Baltagi 2005, meskipun dengan kelemahannya analisis data panel memiliki keunggulan dibandingkan dengan analisis ekonometrik lainnya yaitu sebagai berikut : 1. Data panel mampu mengakomodasi tingkat heterogenitas variabel-variabel yang tidak dimasukkan dalam model unobserved heterogeneity, memberikan informasi yang lebih banyak dan beragam serta meningkatkan jumlah derajat bebas dan lebih efisien, 2. Data panel mampu mengindikasikan dan mengukur efek yang secara sederhana tidak dapat diperoleh dengan data cross section murni atau time series murni, misalnya efek dari upah minimum, 3. Data panel mampu meminimalkan masalah kolinieritas antar variabel, 4. Data panel dapat menguji dan membangun model perilaku yang lebih kompleks, misalnya fenomena skala ekonomi dan perubahan teknologi, Data panel dapat meminimalkan bias yang dihasilkan oleh agregasi individu karena unit data lebih banyak.

2.2.1 Data Panel Statis