Tinjauan Penelitian Terdahulu PENDAHULUAN

nilai energi yang dipergunakan, serta nilai modal dalam bentuk sewa gedung dan alat-alat yang dipergunakan dalam proses produksi BPS, 2000.

2.3. Tinjauan Penelitian Terdahulu

2.3.1. Penelitian Terdahulu Mengenai Output

Kurniawan 2008, dengan penelitian berjudul Faktor-faktor yang Mempengaruhi Output Industri Sepeda Motor Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari BPS dan AISI. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh input terhadap output, elastisitas dari masing-masing input dan skala usaha, nilai tambah dan efisiensi industri, serta dampak dari pemberlakuan KepMen Lingkungan Hidup nomor 1412003 tentang standar emisi kendaraan bermotor. Penelitian ini menggunakan metode OLS dengan hasil bahwa faktor produksi bahan baku, modal, dan tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap meningkatnya nilai output, sedangkan energi berdampak negatif. Nilai tambah cendering meningkat selama tahun 1980 hingga 2005 dan pemberlakuan KepMen LH no 1412003 membuat produsen menjadi lebih produktif dan efisien. Fitriani 2005 dengan penelitian berjudul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Output Industri Ban di Indonesia Periode 1984 - 2002. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari BPS dan APBI. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi output industri ban dan mengetahui nilai elastisitas, skala usaha, efisiensi, dan nilai tambah industri ban di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode OLS dengan hasil bahwa faktor produksi bahan baku, bahan bakar, dan tenaga kerja berpengaruh positif, sedangkan faktor produksi modal berpengaruh negatif. Faktor produksi bahan baku memiliki nilai elastisitas terbesar sedangkan faktor produksi modal memiliki nilai elastistas terkecil. Industri ban Indonesia merupakan industri yang increasing returns to scale dengan nilai skala usaha sebesar 1,215.

2.3.2. Penelitian Terdahulu Mengenai Industri Mobil

Atikah 2008, dengan penelitian berjudul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Integrasi Vertikal Industri Mobil di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari BPS, Gaikindo, CSIS, dan Departemen Perindustrian RI. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat integrasi vertikal industri mobil serta faktor-faktor yang mempengaruhinya baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan menggunakan metode Error Correction Model ECM, penelitian memperoleh hasil yang menyatakan bahwa terdapat nilai rata–rata integrasi vertikal sebesar 0,74 antara industri mobil dengan industri pendukung lainnya seperti industri komponen dan suku cadang. Sutriyono 2007, dengan penelitian berjudul Faktor-faktor yang Mempengaruhi Industri Mobil di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari BPS dan Gaikindo. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi industri mobil di Indonesia dan pengaruh krisis ekonomi tahun 1997 terhadap industri mobil di Indonesia. Dengan menggunakan OLS PCM, penelitian ini memperoleh hasil bahwa effisiensi-X berpengaruh positif signifikan, tingkat pertumbuhan produksi berpengaruh positif signifikan, produktifitas perusahaan dalam menghasilkan output berpengaruh positif signifikan, dan dummy krisis berpengaruh negatif.

2.4. Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu