22
2.6. Pemeriksaan Payudara
Untuk deteksi adanya kanker payudara dilakukan:
2.6.1 SADARI Periksa Payudara Sendiri
Sebaiknya pemeriksaan dilakukan sehabis selesai masa menstruasi. Sebelum menstruasi 7-10 hari setelah menstruasi hari pertama, payudara agak membengkak
sehingga menyulitkan pemeriksaan. Caranya :
a. Lihat adanya kelainan pada payudara seperti:
Adanya benjolan
Kulit bersisik sekitar puting
Puting susu keluar darahcairan lain
Cekungan pada kulit payudaraseperti kulit jeruk
Perubahan bentukukuran
b. Jika tidak terlihat kelainan, lakukan pemeriksaan lagi dengan cara: Pemeriksaan Medik,
Pemeriksaan Payudara secara berkala oleh tenaga medis dokter
2.6.2. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan payudara dengan alat-alat penunjang seperti mamografi, USG, biopsi
Mamografi adalah pemeriksaan payudara dengan suatu alat dan merupakan suatu
cara pemeriksaan yang sederhana, tidak sakit dan hanya memakan waktu 5 - 10 menit saja. Saat terbaik untuk menjalani pemeriksaan mamografi adalah seminggu setelah
selesai menstruasi. Caranya adalah meletakkan payudara secara bergantian antara 2 lembar alas, kemudian dibuat foto rontgen dari atas ke bawah, kemudian dari kiri ke
kanan. Hasil foto ini akan diperiksa oleh dokter ahli radiologi. Sebuah benjolan sebesar 0,25 cm sudah dapat terlihat pada mamogram. Wanita usia 40-49 tahun
sebaiknya diperiksa setiap 2 tahun sekali, sedangkan usia 50 tahun sebaiknya diperiksa secara berkala tiap tahun.
USG : pemeriksaan USG pada payudara, bukan untuk tujuan skrining, melainkan
untuk lebih meyakinkan. Alat USGnya pun harus khusus.
Biopsi adalah operasi kecil untuk mengambil contoh jaringan dari benjolan, kemudian
diperiksa di bawah mikroskop laboratorium patologi anatomi
Prognosis
23
Yang disebut dengan prognosis adalah gambaran berat ringannya suatu penyakit. Terdapat beberapa faktor yang menentukan baik buruknya prognosis pada kanker
payudara. Antara lain:
Stadium kanker
Status nodus
Gambaran histologi
Status menopausal, dan reseptor hormonal
2.6.3. Penatalaksanaa n
Ba ta
s a
n sta
d i
u m yang m
a sih
operabelkur a
b el adalah sta
d ium
I IIa.
S eda
n gka
n t
e rapi
pa d
a s ta
di um
IIIb dan IV tidak la g
i mas te
k tom
i, melai n
ka n
pen g
obata n
paliatif. T
i nd
ak a
n o pe
rati f t
erga n
t ung pada
sta d
i u
m kanker ,
yaitu :
Pad a sta
diu m I dan II la
kuk a
n ma s
tektom i ra
d ikal ata
u m
od if
i kasi mas
te kt
o mi
radikal Set
elah it u p
e ri
ksa KG B
, bila ada
metastasis d i
lanjutkan d
engan ra d
ias i
re gional
dan kemoterapi ajuvan .
Dapat p
ula dilakukan maste k
to m
i simpleks yang harus diliputi radiasi tum
o r bed dan
daer ah K
GB regi
o n
a l.
P a
d a
T2N 1 d il
a kuk
an m
astektomi radikal dan radi a
si l o
kal di d
a er
ah t umor bed
d a
n KGB reg
i ona
l .
Unt uk
se ti
a p tum
o r yan
g terletak p
ada k
ua d
ran s
en t
r al at
au me di
a l
payuda r
a harus d il
a ku
kan r
ad i
a si p
a da r
an tai KG
B re
g i
onal. Alt
er n
a ti
f lain p ad
a tumor yang k
ec il
dapa t
d i
lak u
kan t ek
n ik
Br east
Conser vin
g The
rapy ,
b e
rupa sa tu p
aket yang terdiri dari pengangkatan tumor saj a tu
morektom i
, di
t a
mbah d i
se k
si ak sila
da n
rad i
asi kurati f u
kuran tu
mo r
3 cm d
engan sya ra
t te
r t
en t
u . M
e t
ode ini dilakuk a
n dengan eksisi baji, reseks i
segmenta l, re
seksi pars i
a l,
kwad r
a ne
kto mi
, ata
u lu mp
ekto m
i b
i a
s a
, d
ii k
u t
i denga
n disek s
i KGB
aksila seca ra
to tal
. Syar
a t
te knik ini a
da l
a h
:
Tu mor
primer tidak leb
ih d
a ri 2 cm
III b
kur a
ng dari 2
cm B
e lu
m ada metast a
sis j
au h
Tidak ada tum
o r prim
e r lainn
ya Payudara k
o ntrala
t eral bebas ka
nke r
Payudara bersangkutan belum pemah m en
da p
at peng ob
atan s
ebelumnya kecuali lumpekto
mi Tidak dilakuk
a n pa
da p
a yuda
r a ya
n g k
ec il karena hasil kosmetiknya tid
a k
24
terl a
lu menonjol T
umo r
pri mer
tidak te
rloka s
i d
i be
l a
ka ng pu
ti ng
sus u
Pada stadium III a
lak uk
an m a
stekt om
i r
a d
ik al
ditam b
ah ke m
oterapi aj u
va n
, ata
u maste
k t
or ni si
mple ks d
i t
ambah rad i
oterap i
pada t
umo r bed
dan K
GB regio
n al
. Pa
da stadium yan
g l
e bi
h l anju
t ,
l a
kukan ti
nd a
kan pal i
atif dengan tuj u
an: 1.
M emper
tah ankan
kual ita
s bi dup pasien
a gar tetap b
a ik
t i
nggi dan men
g angg
a p
b ahw
a k
ematian a
dalah pro se
s yang normal .
2. Tidak mempercepa
t a
t au menunda kematian.
3. M
engh i
langkan rasa n
yeri dan keluhan l
ain yang rnengganggu .
P eraw
atan pa li
a ti
f pun d il
ak u
k a
n berdasarkan stadium ,
yait u:
P a
d a
stad i
um Illb d il
akuka n
b i
opsi ins i
si ,
dilanju t
ka n
radia s
i .
B i
l a r
e s
idu ti
dak ada ,
tu nggu
. B
ila r elaps
, ta mbahk
a n dengan pengobatan
hor mona
l da
n k em
oter ap
i .
Na m
un, b
ila re s
idu setelah radiasi tet a
p ada ,
langsung diberikan pengoba tan h
o r
mo n
al s
ebagai be
r i
kut :
a. Pada pasien pre
m enopause dilakuk
a n ooforek
t om
i bi
l ateral.
b. Pada pas
i en su
dah 1
. -5 tahun menop
a use per
i ksa e
fek e stroge
n .
B ila positif
, la
k uka
n seper ti
a .
Bi la
· n
ega t
i f, la
kuka n
seperti e
. Ob
serva s
i se
l a
ma 6 -
8 minggu. Bil
a r espons
b a
ik ,
t erus
k a
n t e
rapi ,
tetap i
b il
a respons ne
g atif
d ila
k uka
n k
e m
o t
e ra
p i
de n
gan C MF
C A
F m
inim a
l 12 s
ikl us
s e
lama 6
m i
nggu .
c. P
ada p
a si
en p as
c a
me n
opause l
aku kan
terap i h
or m
ona l i
n hi
b itif
pad a st
ad i
um IV
d. Pada pasien pre
m enopause di
lakuka n oofore
kt o
mi bilat era
l .
B ila re
spons po
sit i
f, beri
kan a minog
l u
t e
ti mi
d atau tamofe
n .
B ila
re l
ap sresp
o n
s n
eg atif,
berika n
k emot
er api CMF
IC AF
. e.
Pad a p
a s
ien su da
h 1
- 5 t
ahun m
enopause ,
pe riksa
efe k
e str
og e
n .
Efek est
ro ge
n dap
at dip eri
k s
a d e
n gan
estr ogenlprogest
er on rese
ptor ER lPR
. B ila
p osi
tif, l a
kuk an
s eper
ti a
. Bi la ne
ga t
i f
, lak
u ka
n seperti c.
f. Pada pasien pascamenopause berikan obat-obat hormonal seperti tamoksifen,
estrogen, progesteron, atau kortikosteroid. Keterangan: C= cyclophosphamide, M= methotrexate, F= 5-fluourasil.
2.6.4 Diagnosis Banding
1. Fibroadenoma mamae FAM, merupakan tumor jinak payudara yang biasa
25
terdapat pada usia muda 15-30 tahun, dengan konsistensi padat kenyal, batas tegas, tidak nyeri, dan mobil. Terapi pada tumor ini cukup dengan eksisi.
2. Kelainan fibrokistik, merupakan tumor yang tidak berbatas tegas, konsistensi
padat kenyal atau kistik, terdapat nyeri terutama menjelang haid, ukuran membesar, biasanya bilateralmulti pel. Terapi tumor ini dengan
medikamentosa simtomatis. 3.
Kistosarkoma filoides menyerupai FAM yang besar, berbentuk bulat lonjong, berbatas tegas, mobil, dengan ukuran dapat mencapai 20-30 cm. Terapi tumor
ini dengan mastektorni simpel. 4.
Galaktokel, merupakan massa tumor kistik yang timbul akibat tersumbatnya saluran duktus laktiferus. Tumor ini terdapat pada ibu yang barusedang
menyusui. 5.
Mastitis, yaitu infeksi pada payudara dengan tanda radang lengkap, bahkan dapat berkembang menjadi abses. Biasanya terdapat pada ibu yang menyusui.
2.7 kerangka konsep