2.4 Program Peningkatan Kerja Sama Bilateral, Regional, dan GlobalMultilateral
Tujuan program ini adalah meningkatkan kerja sama di bidang politik, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan, baik secara bilateral, regional, maupun globalmultilateral.
Sasaran program ini adalah terwujudnya kerja sama internasional yang saling menguntungkan di berbagai bidang, serta terciptanya stabilitas politik di kawasan Asia dan
Pasifik serta kawasan internasional lainnya. Kegiatan pokok yang dilakukan adalah 1 mengembangkan kerja sama keamanan
negara-negara ASEAN, Asia Pasifik, dan kawasan internasional lainnya dalam rangka memelihara stabilitas keamanan regional yang damai, bebas, netral, dan bebas senjata nuklir
serta memelihara ketertiban dunia; 2 meningkatkan penggalangan dan pemupukan solidaritas dan kerja sama antarnegara dalam upaya memperkuat diplomasi yang ditujukan untuk
mempertahankan dan memelihara integritas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; 3 memperjuangkan konsepsi damai, adil, dan sejahtera dalam mewujudkan situasi hubungan
internasional yang kondusif bagi pembangunan negara-negara berkembang; 4 meningkatkan partisipasi Indonesia dalam pembahasan isu-isu politik, HAM, keamanan, ekonomi, hukum,
sosial budaya, dan humaniter yang diabdikan pada kepentingan nasional dan perdamaian dunia; 5 meneruskan pendekatan melalui dialog multilateral, regional, dan bilateral dalam upaya
penyempurnaan organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB dan badan internasional lainnya di mana Indonesia ikut sebagai anggota seperti Organisasi Konferensi Islam OKI,
Organization of Petroleum Exporting Countries OPEC, International Telecommunication Union ITU, World Tourism Organization; 6 meningkatkan kerja sama internasional di
bidang program pengentasan kemiskinan dan mewujudkan ketahanan pangan food security.
3. Penyelenggara Negara
Penyelenggara negara mempunyai peran yang sangat menentukan terhadap keberhasilan pelaksanaan tugas pemerintahan umum dan pembangunan. Untuk itu, langkah-langkah yang
dilakukan adalah melalui pelaksanaan program pengawasan aparatur negara, program penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan, program peningkatan kualitas pelayanan publik, serta
program peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
3.1 Program Pengawasan Aparatur Negara
Tujuan program ini adalah mewujudkan aparatur negara yang bersih, berwibawa, dan bebas KKN.
Sasaran program ini adalah memberantas KKN di lingkungan aparatur negara yang didukung dengan penegakan peraturan, peningkatan kinerja, dan profesionalisme aparatur
negara baik di pusat maupun daerah. Kegiatan pokok yang dilakukan adalah 1 mengembangkan sistem informasi
pengawasan secara transparan dan terakunkan accountable; 2 meningkatkan kualitas informasi sistem pengawasan yang dipadukan dengan kebijakan peningkatan kualitas
perencanaan, pemantauan, pengendalian, dan pelaporan; 3 menegakkan etika dan moral di lingkungan aparat audit internal pemerintah dan menindaklanjuti hasil pengawasan internal
secara transparan serta penegakan aturan disiplin PNS; 4 melaksanakan UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme secara
V - 8
konsisten; 5 menyusun dan mengembangkan sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah AKIP sebagai tolok ukur keberhasilan danatau kegagalan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
instansi pemerintah; 6 mengefisienkan struktur kelembagaan yang terkait di bidang aparat pemeriksa.
3.2 Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan
Tujuan program ini adalah menyempurnakan kembali sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan penyelenggaraan negara dalam pelaksanaan tugas pemerintahan umum dan
pembangunan yang difokuskan pada pelaksanaan desentralisasi yang didukung oleh pengelolaan dokumenarsip yang lebih efektif dan efisien.
Sasaran program ini adalah terciptanya struktur kelembagaan yang efektif dan efisien, dan terciptanya sistem ketatalaksanaan yang terkait dengan penataan kewenangan dan hubungan
kerja antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupatenkota untuk mendukung pelaksanaan otonomi daerah.
Kegiatan pokok yang dilakukan adalah 1 menata kembali struktur organisasi departemenLembaga Pemerintah Non-Departemen LPND dan pemerintah daerah yang efektif
dan efisien; 2 menyempurnakan struktur jabatan bagi aparatur negara di pusat dan daerah melalui penetapan jabatan negeri, dan jabatan pada Badan Usaha Milik Negara BUMNBadan
Usaha Milik Daerah BUMD; 3 menyempurnakan berbagai peraturan perundang-undangan yang terkait dengan penataan kewenangan dan hubungan kerja antara pemerintah pusat,
pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten kota, untuk mendukung pelaksanaan otonomi daerah; 4 menata sistem perencanaan, sistem penganggaran dan pembiayaan, sistem
pengawasan, pemantauan dan pelaporan; 5 menata sistem kearsipan nasional; 6 menyempurnakan administrasi kebijakan pembangunan, terutama yang mendukung upaya
pemulihan ekonomi.
3.3 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik