tersebut tidak cukup besar tetapi besar kemungkinan akan terjadinya pelanggaran lebih banyak karena periode ini masih berlangsung.
Usia MKD saat ini sebagai pembaharu alat kelengkapan yang bertujuan menegakan pelanggaran kode etik terhitung sangat dini untuk mengoptimalkan
perannya, tetapi baru 3 tiga tahun berjalan MKD sudah banyak menerima berbagai pelanggaran etik, bahkan jumlah pelanggaran tersebut cukup
mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan periode sebelumnya yang berjumlah 58 kasus pelanggaran dalam 1 satu periode.
Terkait jumlah pelanggaran yang terjadi bisa dikatakan bahwa MKD saat ini belum melakukan fungsinya secara optimal sehingga belum terlihat dapat
memperkuat pencegahan secara aktif akibat meningkatnya jumlah pelanggaran, belum lagi mengenai pelanggaran-pelanggaran yang tidak terselesaikan seperti
pelanggaran yang telah disebutkan pada bab sebelumnya, di mana pelanggaran etik tersebut melibatkan 46 anggota DPR yang menunaikan ibadah haji dengan
alasan kunjungan kerja ke Arab Saudi menggunakan fasilitas negara. Serta mengenai kasus pengakuan beberapa anggota DPR mengenai suap yang
dilakukan BPPN Komisi IX yang juga tidak pernah ditanggapi sehingga memunculkan masalah baru terkait tugas MKD dalam pencegahan melalui
pemantauan terhadap anggota DPR.
B. Kualifikasi Pelanggaran dan Sanksi Kode Etik
Terkait penyelidikan dan verifikasi yang telah dilakukan, dalam Periode 2004-2019, MKD telah memberikan sanksi berupa teguran tertulis maupun
lisan, sampai pemberhentian sebagai anggota baik melalui pemanggilan
langsung oleh MKD ataupun melalui Pimpinan Fraksi dari anggota yang melanggar Tata Tertib dan Kode Etik DPR, antara lain:
14
Tabel 4.5 Rekapitulasi Sanksi Mahkamah Kehormatan DPR RI
15
JenisNama Perkara Jenis Pelanggaran
Jenis Sanksi
Perkara dugaan pelanggaran pada peristiwa kericuhan Rapat
Paripurna Ringan
Teguran Tertulis
Perkara dugaan percaloan dana bencana alam
Ringan Teguran Lisan
Perkara dugaan kunjungan kerja teknis luar negeri ke Mesir
Ringan Teguran Lisan
Perkara dugaan pencemaran nama baik dan fitnah terhadap
Kepala BIN Ringan
Teguran Lisan
Perkara dugaan pemukulan Ringan
Teguran Lisan Perkara dugaan pemerasan
Ringan Teguran Tertulis
Perkara sewa-menyewa rumah dinas di Kalibata
Ringan Teguran Tertulis
Perkara Uang Pansus RUU tentang Pemerintahan Aceh
Ringan Teguran Tertulis
Pelecehan dan pencemaran nama baik Presiden RI
Berat Diberhentikan dari
Pimpinan DPR Penelantaran rumah tangga
Ringan Teguran Tertulis
Intervensi terhadap proses hukum
Ringan Teguran Tertulis
Kasus percaloan Pemondokan Haji dan Katering
Berat Diberhentikan
sebagai anggota DPR
14
Sekretariat Jenderal DPR RI, Laporan Lima Tahun DPR RI 2004-2009: Mengemban Amanat dan Aspirasi Rakyat,
Jakarta: Sekretariat Jenderal DPR RI, 2009, h. 132
15
Sumber: Sekretariat Mahkamah Kehormaatan DPR RI
Foto asusila anggota DPR yang tersebar di media massa dan
pelanggaran terhadap tatib Berat
Pemberhentian sebagai anggota
DPR
Dugaan pelanggaran Tata Tertib dan Kode Etik DPR dan
gratifikasi dalam penyelenggaraan haji
Tidak terbukti melakukan
pelanggaran etik Rehabilitasi
Penyelewengan dana block grant
dari Direktorat dan Pembinaan dan Pendidikan Luar
Biasa Sedang
Pemindahan keanggotaan di
AKD
Tindakan pendzaliman Sedang
Pemindahan keanggotaan di
AKD
Dugaan melanggar Tata Tertib dan Kode Etik
Tidak terbukti melakukan
pelanggaran etik Rehabilitasi
Perkara dugaan pelanggaran kode etik terkait dugaan
melanggar perjanjian kerjasama dalam pembangun gudang
pupuk PT Bangkitgiat Usaha Mandiri
Tidak terbukti melakukan
pelanggaran etik Rehabilitasi
Perkara dugaan pelanggaran kode etik terkait dugaan
penggunaan gelar dan ijazah Palsu
Tidak terbukti melakukan
pelanggaran etik Rehabilitasi
Perkara dugaan pelanggaran kode etik terkait dugaan
merokok di ruang rapat Ringan
Teguran lisan
Perkara dugaan pelanggaran kode etik terkait dugaan
penipuan dana BSM sebagai kompensasi kenaikan BBM
bersubsidi Tidak terbukti
melakukan pelanggaran etik
Rehabilitasi
Perkara dugaan pelanggaran kode etik terkait dugaan
perbuatan melawan hukum dan menguntungkan diri sendiri
dalam urusan kepailitan PT Indonesia Antique
Tidak terbukti melakukan
pelanggaran kode etik
Rehabilitasi
Perkara dugaan pelanggaran kode etik terkait dugaan telah
menelantarkan isteri Ringan
Teguran lisan
Perkara dugaan pelanggaran kode etik terkait dugaan belum
membayarkan jahitan sebesar Rp. 7 juta
Tidak terbukti melakukan
pelanggaran kode etik
Rehabilitasi
Perkara dugaan pelanggaran kode etik terkait dugaan
tindakan sewenang-wenang yang dilakukan oleh Teradu
terhadap Pegadu, dalam hal pemberhentian pengadu sebagai
staf administrasi tanpa alasan dan informasi yang jelas dan
dugaan penggunaan gelar Doktor palsu pada kartu nama
anggota DPR RI Ringan
Teguran tertulis
Permintaan izin tertulis pemanggilan dari Polda
Kalimantan Barat atas dugaan tindak pidana penyimpangan
dana Bantuan KONI Provinsi Kalimantan Barat
Diberikan izin untuk pemanggilan
karena sudah melewati batas
waktu 30 hari
Perkara dugaan pelanggaran kode etik terkait dugaan
penyalahgunaan wewenang sebagai anggota dewan berupa
penggunaan Kop Surat Sebagai Anggota DPR untuk berurusan
dengan Kepolisian Republik Indonesia dalam urusan
pribadinya Sedang
Pemindahan alat kelengkapan dewan