Pelanggaran Periode 2014-2019 Pelanggaran Kode Etik Anggota DPR RI Periode 2004-2019

tersebut tidak cukup besar tetapi besar kemungkinan akan terjadinya pelanggaran lebih banyak karena periode ini masih berlangsung. Usia MKD saat ini sebagai pembaharu alat kelengkapan yang bertujuan menegakan pelanggaran kode etik terhitung sangat dini untuk mengoptimalkan perannya, tetapi baru 3 tiga tahun berjalan MKD sudah banyak menerima berbagai pelanggaran etik, bahkan jumlah pelanggaran tersebut cukup mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan periode sebelumnya yang berjumlah 58 kasus pelanggaran dalam 1 satu periode. Terkait jumlah pelanggaran yang terjadi bisa dikatakan bahwa MKD saat ini belum melakukan fungsinya secara optimal sehingga belum terlihat dapat memperkuat pencegahan secara aktif akibat meningkatnya jumlah pelanggaran, belum lagi mengenai pelanggaran-pelanggaran yang tidak terselesaikan seperti pelanggaran yang telah disebutkan pada bab sebelumnya, di mana pelanggaran etik tersebut melibatkan 46 anggota DPR yang menunaikan ibadah haji dengan alasan kunjungan kerja ke Arab Saudi menggunakan fasilitas negara. Serta mengenai kasus pengakuan beberapa anggota DPR mengenai suap yang dilakukan BPPN Komisi IX yang juga tidak pernah ditanggapi sehingga memunculkan masalah baru terkait tugas MKD dalam pencegahan melalui pemantauan terhadap anggota DPR.

B. Kualifikasi Pelanggaran dan Sanksi Kode Etik

Terkait penyelidikan dan verifikasi yang telah dilakukan, dalam Periode 2004-2019, MKD telah memberikan sanksi berupa teguran tertulis maupun lisan, sampai pemberhentian sebagai anggota baik melalui pemanggilan langsung oleh MKD ataupun melalui Pimpinan Fraksi dari anggota yang melanggar Tata Tertib dan Kode Etik DPR, antara lain: 14 Tabel 4.5 Rekapitulasi Sanksi Mahkamah Kehormatan DPR RI 15 JenisNama Perkara Jenis Pelanggaran Jenis Sanksi Perkara dugaan pelanggaran pada peristiwa kericuhan Rapat Paripurna Ringan Teguran Tertulis Perkara dugaan percaloan dana bencana alam Ringan Teguran Lisan Perkara dugaan kunjungan kerja teknis luar negeri ke Mesir Ringan Teguran Lisan Perkara dugaan pencemaran nama baik dan fitnah terhadap Kepala BIN Ringan Teguran Lisan Perkara dugaan pemukulan Ringan Teguran Lisan Perkara dugaan pemerasan Ringan Teguran Tertulis Perkara sewa-menyewa rumah dinas di Kalibata Ringan Teguran Tertulis Perkara Uang Pansus RUU tentang Pemerintahan Aceh Ringan Teguran Tertulis Pelecehan dan pencemaran nama baik Presiden RI Berat Diberhentikan dari Pimpinan DPR Penelantaran rumah tangga Ringan Teguran Tertulis Intervensi terhadap proses hukum Ringan Teguran Tertulis Kasus percaloan Pemondokan Haji dan Katering Berat Diberhentikan sebagai anggota DPR 14 Sekretariat Jenderal DPR RI, Laporan Lima Tahun DPR RI 2004-2009: Mengemban Amanat dan Aspirasi Rakyat, Jakarta: Sekretariat Jenderal DPR RI, 2009, h. 132 15 Sumber: Sekretariat Mahkamah Kehormaatan DPR RI Foto asusila anggota DPR yang tersebar di media massa dan pelanggaran terhadap tatib Berat Pemberhentian sebagai anggota DPR Dugaan pelanggaran Tata Tertib dan Kode Etik DPR dan gratifikasi dalam penyelenggaraan haji Tidak terbukti melakukan pelanggaran etik Rehabilitasi Penyelewengan dana block grant dari Direktorat dan Pembinaan dan Pendidikan Luar Biasa Sedang Pemindahan keanggotaan di AKD Tindakan pendzaliman Sedang Pemindahan keanggotaan di AKD Dugaan melanggar Tata Tertib dan Kode Etik Tidak terbukti melakukan pelanggaran etik Rehabilitasi Perkara dugaan pelanggaran kode etik terkait dugaan melanggar perjanjian kerjasama dalam pembangun gudang pupuk PT Bangkitgiat Usaha Mandiri Tidak terbukti melakukan pelanggaran etik Rehabilitasi Perkara dugaan pelanggaran kode etik terkait dugaan penggunaan gelar dan ijazah Palsu Tidak terbukti melakukan pelanggaran etik Rehabilitasi Perkara dugaan pelanggaran kode etik terkait dugaan merokok di ruang rapat Ringan Teguran lisan Perkara dugaan pelanggaran kode etik terkait dugaan penipuan dana BSM sebagai kompensasi kenaikan BBM bersubsidi Tidak terbukti melakukan pelanggaran etik Rehabilitasi Perkara dugaan pelanggaran kode etik terkait dugaan perbuatan melawan hukum dan menguntungkan diri sendiri dalam urusan kepailitan PT Indonesia Antique Tidak terbukti melakukan pelanggaran kode etik Rehabilitasi Perkara dugaan pelanggaran kode etik terkait dugaan telah menelantarkan isteri Ringan Teguran lisan Perkara dugaan pelanggaran kode etik terkait dugaan belum membayarkan jahitan sebesar Rp. 7 juta Tidak terbukti melakukan pelanggaran kode etik Rehabilitasi Perkara dugaan pelanggaran kode etik terkait dugaan tindakan sewenang-wenang yang dilakukan oleh Teradu terhadap Pegadu, dalam hal pemberhentian pengadu sebagai staf administrasi tanpa alasan dan informasi yang jelas dan dugaan penggunaan gelar Doktor palsu pada kartu nama anggota DPR RI Ringan Teguran tertulis Permintaan izin tertulis pemanggilan dari Polda Kalimantan Barat atas dugaan tindak pidana penyimpangan dana Bantuan KONI Provinsi Kalimantan Barat Diberikan izin untuk pemanggilan karena sudah melewati batas waktu 30 hari Perkara dugaan pelanggaran kode etik terkait dugaan penyalahgunaan wewenang sebagai anggota dewan berupa penggunaan Kop Surat Sebagai Anggota DPR untuk berurusan dengan Kepolisian Republik Indonesia dalam urusan pribadinya Sedang Pemindahan alat kelengkapan dewan