Tahun 2014 tentang Tata Tertib DPR RI menetapkan susunan dan keanggotaan MKD yang terdiri atas semua Fraksi dengan memperhatikan perimbangan dan
pemerataan jumlah anggota setiap Fraksi pada permulaan masa keanggotaan DPR dan permulaan tahun sidang.
Perubahan nama BK menjadi MKD juga bertujuan untuk memperkuat sebuah Mahkamah Kehormatan Dewan dalam menjaga dan menertibkan moril
dan perilaku buruk seorang anggota dewan serta melindungi anggota DPR dari citra buruk pelaku pelanggar etik. Perubahan nomenklatur ini tidak semata-
mata berupa perubahan nama, namun juga peningkatan kewenangan MKD. Tugas dan kewenangan MKD hampir sama dengan BK yaitu melakukan
penyelidikan dan verifikasi atas pengaduan terhadap anggota, namun MKD memiliki tujuan eksplisit untuk menjaga serta menegakkan kehormatan dan
keluhuran martabat DPR sebagai lembaga perwakilan rakyat,
7
juga untuk memperkuat suatu alat kelengkapan yang berfungsi dalam menyelesaikan
perkara etik.
B. Komposisi Pimpinan Mahkamah Kehormatan DPR RI
Berdasarkan ketentuan Tartib DPR pasal 80 ayat 1 dan 2, Pimpinan MKD merupakan satu kesatuan pimpinan yang bersifat kolektif dan kolegial.
Pimpinan MKD terdiri atas 1 satu orang ketua dan paling banyak 2 dua orang wakil ketua yang dipilih dari dan oleh anggota MKD dalam satu paket
yang bersifat tetap berdasarkan usulan Fraksi sesuai dengan prinsip musyawarah untuk mufakat. Berikut komposisi pimpinan MKD.
7
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Langkah DPR Menuju Parlemen Modern Dalam Demokrasi Indonesia Laporan Kinerja DPR 1 Oktober 2014
—13 Agustus 2015
, Jakarta, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, 2015, h. 64
1. Periode 2004-2009
Tabel 3.1 Komposisi Pimpinan MKD Periode 2004-2009
Jabatan Nama
Fraksi Masa Jabatan
Ketua Drs. H. Slamet
Yusuf Effendi, M.si
FPG Menjabat dari 29 Oktober 2004
sampai 23 Agustus 2007 Drs. H.M Irsyad
Sudiro M,Si FPG
Menjabat selama sisa periode Wakil
Ketua Drs. Soewarno
FPDIP Menjabat pada Tahun pertama
Ir. Soetjipto Alm FPDIP
Menjabat pada Tahun ketiga Permadi, SH
FPDIP Hanya Menjabat selama 3 Bulan pada tahun ke 3
Prof.Dr.T. Gayus Lumbuun, SH, MH
FPDIP Menjabat selama tahun ke 5
Wakil Ketua
Tiurlan Basaria Hutagoul, S.Th,
MA FPDS
Menjabat penuh selama periode. Tidak pernah
digantikan oleh Fraksi
2. Periode 2009-2014
Tabel 3.2 Komposisi Pimpinan MKD Periode 2009-2014
Jabatan Nama
Fraksi Masa Jabatan
Ketua Prof. Dr. T.
Gayus Lumbuun, SH, MH
FPDIP Menjabat selama 1 tahun.
Diberhentikan oleh Fraksi karena konflik Internal BK
DPR Tahun 2010 H.Tri Tamtomo,
SH FPDIP
Hanya menjabat selama tiga bulan lalu digantikan kembali
oleh Gayus Lumbuun Dr. M. Prakosa
FPDIP Menjabat selama 2 tahun
menggantikan Gayus Lumbuun dari Fraksi yang sama
Trimedya Panjaitan, Sh,
MH. FPDIP
Baru menjabat selama 4 bulan dari bulan Maret 2013
Wakil Ketua
H. Abdul Wahab Dalimuntthe, SH
F-PD Wakil ketua BK dari Fraksi
Demokrat yang tidak pernah digantikan oleh Fraksi.
Wakil Ketua..
Chairumman Harahap, SH, MH
F-PG Hanya menjabat pada tahun
pertama periode 2009-20014 Nudirman Munir,
SH, MH F-PG
Menjabat selama 2 Tahun 2010-2012
Dr.Hc Ir. Siswono Yudo
Husodo. F-PG
Menjabat dari tahun 2012-2014
3. Periode 2014-2019
Tabel 3.3 Komposisi Pimpinan MKD Periode 2014-2019
Jabatan Nama
Fraksi Masa Jabatan
Ketua Dr. K. H.
Surahman Hidayat, MA
FPKS Menjabat dari tahun 2014-
2016 Ir. Sufmi Dasco
Ahmad FPGerind
ra Mulai menjabat pada tahun
2016 Wakil
Ketua Dr. Ir. Lili
Asdjudiredja, SE, P.hd
FPGolkar Menjabat dari tahun 2014
hingga sekarang Dr. Junimart
Girsang, SH, MBA, MH
FPDIP Menjabat dari tahun 2014
hingga sekarang Ir. Sufmi Dasco
FPGerind Menjabat dari tahun 2014-
Ahmad ra
2016 Prof. Dr. H.
Hamka Haq, MA
FPDIP Baru menjabat pada tahun
2016 H. Sarifuddin
Sudding, SH, MH
FHanura Menjabat pada tahun 2016
C. Tugas dan Kewenangan Mahkamah Kehormatan Dewan Perwakilan
Rakyat RI
Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Tata Beracara Mahkamah Kehormatan Dewan Perwakilan
Rakyat Republik Indonesia Mahkamah Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat RI MKD RI memiliki tugas sebagai berikut:
1. Melakukan pemantauan dalam rangka fungsi pencegahan terhadap
perilaku anggota agar tidak melakukan pelanggaran atas kewajiban anggota sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur
mengenai Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah serta
peraturan DPR yang mengatur mengenai Tata Tertib dan Kode Etik.
2. Melakukan penyelidikan dan verifikasi atas pengaduan terhadap Anggota
karena: a.
Tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam undang- undang yang mengatur mengenai Majelis Permusyawaratan Rakyat,
Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
b. Tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan
tetap sebagai Anggota selama 3 tiga bulan berturut-turut tanpa keterangan yang sah.
c. Tidak lagi memenuhi syarat sebagai Anggota sebagaimana ketentuan
mengenai syarat calon Anggota yang diatur dalam undang –undang
mengenai pemilihan umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
d. Melanggar ketentuan larangan sebagaimana diatur dalam undang-
undang yang mengatur mengenai Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah.