diselewengkan, sehingga banyak orang yang berusaha menyelewengkan kas dengan berbagai cara. Oleh karena itu, maka perlu adanya pengawasan intern yang efektif
terhadap kas. Apabila pengawasan intern terhadap kas dalam sebuah perusahaan berjalan dengan efektif maka penyalahgunaan kas dapat diketahui dengan mudah.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis memilih judul “ Sistem Pengawasan
Internal Kas Pada PT. PLN Persero Proyek Induk Pembangkit Jaringan Sumatera
Utara, Aceh, Riau Jl Dr. Cipto No 12 Medan.
B. Permasalahan
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu : 1.
Bagaimana sistem pengawasan internal kas pada PT PLN Persero Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Utara, Aceh, dan Riau,
2. Apakah pengawasan internal kas yang dilakukan PT PLN Persero Proyek
Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Utara Aceh dan Riau sudah efektif dan efisien.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana sistem pengawasan internal kas pada PT
PLN Persero Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Utara,Aceh dan Riau.
Universitas Sumatera Utara
2. Untuk mengetahui apakah pengawasan internal kas yang dilakukan PT. PLN Persero Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Utara,
Aceh dan Riau, telah dilakukan secara efektif dan efisien.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai penulis adalah: 1.
Bagi penulis, untuk menambah dan memperluas wawasan penulis mengenai pengawasan internal kas dan sebagai pembanding dengan teori
yang didapat dari perkuliahan, 2.
Bagi perusahaan, dapat digunakan sebagai masukan dalam melaksanakan pengawasan internal kas pada masa yang akan datang,
3. Bagi pembaca, dapat digunakan sebagai bahan penambah ilmu
pengetahuan.
D. Rencana Penulisan a. Jadwal Survei Observasi
Berikut adalah jadwal survei observasi selama penyusunan tugas akhir
Tabel I.1. Daftar Kegiatan Selama Penyusunan Tugas Akhir No Keterangan
Tanggal Survey
1 Mengurus SKS bersih
18 Maret 2009 2
Mengajukan surat permohonan judul 20 April 2009
3 Mengurus Surat Riset
30 April 2009 4 Mengajukan surat permohonan dosen
pembimbing 4 Mei 2009
Universitas Sumatera Utara
5 Mengantar surat izin riset ke perusahaan
8 Mei 2009 6
Mengambil surat balasan riset dari perusahaan 12 Mei 2009
7 Meminta data ke perusahaan mengenai sejarah
ringkas perusahaan, struktur organisasi, uraian tugas job description, dan kinerja usaha terkini
13 Mei 2009 8
Melakukan wawancara kepada staff perusahaan mengenai penerimaan dan pengeluaran kas serta
prosedur pengawasan internal kasnya 15, dan 22 Mei 2009
9 Melaksanakan bimbingan pertama tugas akhir
4 Juni 2009 10
Melaksanakan bimbingan kedua tugas akhir 8 Juni 2009
b. Rencana Isi
Penulis akan memberikan gambaran rencana isi yang membuat lebih terarahnya penulisan tugas akhir ini, maka dari itu penulis membagi ke dalam empat
bagian bab BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan tentang latar belakang, permasalahan, maksud dan tujuan penelitian, rencana penulisan yang mecakup jadwal survei dan rencana
isi. BAB II : PROFIL PERUSAHAAN
Dalam bab ini diuraikan tentang sejarah ringkas perusahaan, struktur organisasi dan personalia, job description, jaringan usaha kegiatan, kinerja
usaha terkini, dan rencana kegiatan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III : TOPIK PENELITIAN Pada bab ini penulis mencoba untuk menguraikan hasil penelitian sesuai
dengan yang dipilih bedasarkan bidang studi mahasiswa serta diuraikannya pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh manajer, kepala unit bagian bersama
dengan para karyawan ataupun pegawainya. BAB IV : PENUTUP
Hasil penelitian yang telah dikembangkan penulis, maka dalam bab ini penulis mencoba mengambil kesimpulan dan memberikan saran yang dapat
menunjang kemajuan perusahaan pada masa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
BAB II PROFIL PT PLN PERSERO PIKITRING SUAR MEDAN
A. Sejarah Ringkas Perusahaan
Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa Pemerintahan Hindia Belanda. Pada saat itu penyediaan tenaga listrik di negara kita
dikelola oleh beberapa perusahaan salah satunya adalah NV OGEM Overzeese Gase dan Electritiest Maathappy yang berpusat di negara Belanda, sedangkan di
Indonesia berpusat di Jakarta. Sejarah kelistrikan di Indonesia dimulai pada tahun 1893 di daerah Batavia
atau Jakarta sekarang. Tiga puluh tahun kemudian 1923 listrik mulai ada di Medan. Sentralnya dibangun di pertapakan kantor PLN cabang Medan yang sekarang di jalan
listrik no 12 Medan, dibangun oleh NV NIGEMOGEM, yaitu salah satu perusahaan swasta Belanda. Kemudian menyusul pembangunan listrik di tanjung Pura dan
Universitas Sumatera Utara
pangkalan brandan 1924, Tebing Tinggi 1927, Sibolga, Berastagi, dan Tarutung 1929, Tanjung Balai 1931, Labuhan Bilik 1936, dan Tanjung Tiram 1937.
Pada masa penjajahan Jepang, perusahaan listrik berada ditangan Jepang dengan mendatangkan tenaga ahli dari Jepang, tetapi Jepang hanya mengambil alih
pengelolaan listrik milik swasta Belanda tanpa mengadakan penambahan mesin dan perluasan jaringan. Daerah kerjanya dibagi menjadi Perusahaan Listrik Sumatera, dan
Perusahaan Listrik Jawa yang disesuaikan dengan struktur organisasi pemerintahan Jepang pada saat itu
Sejak proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945 dikumandangkan maka kesatuan aksi karyawan listrik di seluruh penjuru tanah air
mengambil alih Perusahaan Listrik swasta Belanda dari tangan tentara Jepang. Pengambilalihan itu selesai bulan oktober 1945 dan diserahkan pada pemerintah
Republik Indonesia dalam hal ini Departemen Pekerjaan Umum. Mengenang peristiwa ambil alih itu maka tanggal 27 oktober ditetapkan sebagai hari listrik
nasional. Sejak tahun 1955 di Medan berdiri perusahaan listrik distribusi cabang
Sumatera Utara yang mula-mula dikepalai oleh R. Sukarno merangkap Kepala di Aceh. Kantornya berlokasi di jalan Batu Gingging sekarang menjadi gudang PLN,
setelah BPU PLN berdiri dengan SK Menteri No. 16120 tanggal 20 Mei 1961, maka organisasi kelistrikan di rubah, Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, dan Riau
menjadi PLN Eksploitasi II dipimpin oleh Ir Dudung Yachyasumitra.
Universitas Sumatera Utara
Pada tahun 1965 BPU PLN dibubarkan dengan peraturan Menteri No. 1PRT65 ditetapkan daerah pembagian kerja PLN menjadi 15 kesatuan daerah
eksploitasi Sumatera Utara yang juga disebut daerah eksploitasi I yang dipimpin oleh Ir Dudung Yachyasumitra, Aceh menjadi eksploitasi XIII, Sumatera Barat dan Riau
menjadi eksploitasi XIV. Pada tanggal 12 April 1969 dengan SK Menteri PU T No. 57Kpts1969
dan No 193Kpts69 serta SK Dirjen GATRIK No 12K69 jabatan pemimpin Eksploitasi I diserah terimakan dari Ir Dudung Yachyasumitra kepada Ir Darmono
dan PLN waktu itu dibagi menjadi 14 Eksploitasi dan 4 PLN Pembangunan. Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1972 mempertegas kedudukan PLN
sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dengan hak dan wewenang dan tanggung jawab membangkitkan, menyalurkan, dan mendistribusikan tenaga listrik di seluruh
Indonesia, kemudian disusul dengan keputusan menteri PUTL No. 01PRT73 untuk menetapkan perubahan PLN dari Perusahaan Umum Listrik Negara sebagai satu-
satunya Perusahaan Negara yang dibentuk Pemerintah untuk membangkitkan, menyalurkan, dan mendistribusikan tenaga listrik di seluruh Indonesia, dalam SK
Menteri tersebut ditetapkan pula pembagian kerja PLN menjadi 14 Eksploitasi, 4 daerah distribusi dan 3 daerah pembangkitan dan sejak itu PLN Eksploitasi I
Sumatera Utara diganti menjadi PLN Eksploitasi Sumatera Utara. Menyusul Peraturan Menteri PUTL No. 013PRT75 yang merubah PLN
Eksploitasi PROLIS yang diasuh oleh Direksi, sementara Organisasi Direksi PLN pun mengalami perubahan pula. PLN Eksploitasi II menjadi PLN Wilayah II
Universitas Sumatera Utara
Sumatrera Utara, PLN Pembangunan VIII kemudian menjadi PLN Pembangunan I dan berubah menjadi Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Utara,
kemudian terjadi perubahan nama menjadi PT. PLN Persero Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Utara, Aceh dan Riau PIKITRING SUAR
sesuai dengan surat keputusan No. 032KDIR2006 tanggal 14 Februari 2006.
B. Struktur Organisasi