jam. Bila belum sembuh diulangi setelah seminggu. Tidak dilanjutkan pada bayi di bawah umur 12 bulan.
2.1.10. Prognosis
Dengan memperhatikan pemilihan dan cara pemakain obat, serta syarat pengobatan dapat menghilangkan faktor predisposisi, maka penyakit ini memberikan
prognosis yang baik Handoko, 2008.
2.2. Tinjauan Perihal Pengetahuan.
Menurut Notoatmodjo 2007, pengetahuan knowledge merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek
tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia
diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang overt behaviour.
2.2.1. Tingkat pengetahuan di dalam domain kognitif
Menurut Notoatmodjo 2007, pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu:
a. Tahu know
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali recall terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini
merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain, menyebutkan,
menguraikan, mendefenisikan, menyatakan, dan sebagainya. b.
Memahami Comprehension Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar
tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara
Universitas Sumatera Utara
benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya
terhadap objek yang dipelajari. Misalnya dapat menjelaskan mengapa harus makan makanan bergizi.
c. Aplikasi Application
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakn materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan
penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya dapat menggunakan rumus statistik
dalam perhitungan-perhitungan hasil penelitian, dapat menggunakan prinsip- prinsip siklus pemecahan masalah problem solving cycle di dalam pemecahan
masalah kesehatan dari kasus yang diberikan. d.
Analisis Analysis Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis
ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja yaitu dapat menggambarkan membuat bagan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan
sebagainya. e.
Sintesis Synthesis Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis itu merupakan suatu kemampuan untuk menyusun
formulasi-formulasi yang ada. Misalnya dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori
atau rumusan- rumusan yang telah ada. f.
Evaluasi Evaluation Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penelitian terhadap suatu materi atau objek. Penelitian-penelitian ini berdasarkan
Universitas Sumatera Utara
suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Misalnya, dapat membandingkan antara anak-anak yang cukup gizi,
dapat menanggapi terjadinya wabah diare di suatu tempat, dapat menafsirkan sebab-sebab ibu-ibu tidak mau ikut KB Keluarga Berencana, dan sebagainya.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau
responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan di atas.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep Penelitian
3.2. Definisi Operasional
3.2.1. Santri
Santri adalah siswa yang menghuni atau bertempat tinggal di pesantren Darularafah Raya.
3.2.2. Pengetahuan santri
Segala sesuatu yang diketahui santri mengenai penyakit skabies. Cara ukur : wawancara
Alat ukur : kuesioner Skala ukur : Ordinal
Hasil ukur : pertanyaan terdiri dari 12 nomor dengan skor tertinggi 30. Masing- masing nomor memiliki skor yg berbeda. Berikut perinciannya:
1. Pengenalan penyakit
Nomor 1 dan 2 merupakan pertanyaan berupa pengenalan penyakit. Dimana pada nomor ini tidak diberi skor.
2. Pengetahuan penyakit
2.1. Nomor 3 dan 4, untuk pilihan a diberi skor 1 dan pilihan b diberi skor 0.
2.2. Nomor 5, 6, dan 7. Jawaban benar diberi skor 2, jawaban salah diberi skor 1,
dan jawaban tidak tahu diberi skor 0. Skabies
Pengetahuan Santri
Universitas Sumatera Utara