Persiapan Bahan Penelitian Persiapan Hewan Uji dan Tempat Penelitian Penimbangan Berat Badan Mencit Perlakuan

commit to user

I. Cara Kerja 1. Pembuatan dan Dosis Ekstrak Kunyit Kuning

Ekstrak dibuat dengan metoda maserasi rimpang segar kunyit dengan alkohol 76. Maserat diuapkan dengan alat destilasi vakum, kemudian dikentalkan dengan rotary evaporator, hingga diperoleh ekstrak kental dengan bobot tetap. Simplisia dan ekstrak rimpang C.longa diperoleh dari BPTO. Pembuatan suspensi ekstrak rimpang C.longa dosis 0,14 mg20 gram BB Mencithari dan 0,28 mg20 gram BB Mencithari dilakukan dengan cara memasukkan 2,8 mg dan 5,6 mg ekstrak rimpang C.longa ke dalam masing- masing labu ukur 100 ml. Setelah itu, akuades ditambahkan ke dalam masing- masing labu ukur 100 ml tersebut sampai tanda batas. Larutan tersebut kemudian dihomogenkan dengan menggunakan magnetic stirrer tanpa pemanasan selama 10 menit sampai terbentuk suspensi. Jadi dosis ekstrak kunyit kuning yang dipakai nantinya dalam penelitian adalah: Dosis I : 0,25 cc suspensi ekstrak kunyit kuning yang mengandung ekstrak rimpang C.longa 0,14 mg 20 gr BB mencit hari. Dosis II : 0,5 cc suspensi ekstrak kunyit kuning yang mengandung ekstrak rimpang C.longa 0.28 mg 20 gr BB mencit hari.

2. Persiapan Bahan Penelitian

Sebelum melakukan penelitian bahan yang akan digunakan yaitu ekstrak kunyit kuning dan Alkohol 15 , 20 , 25 , 30 disiapkan di laboratorium. Begit.1u juga makanan hewan uji. commit to user

3. Persiapan Hewan Uji dan Tempat Penelitian

Subyek penelitian adalah 28 ekor Mencit Mus musculus jantan berumur 3 bulan dengan berat badan rata-rata 20 gram. Sebelum perlakuan, Mencit diadaptasikan terhadap lingkungan laboratorium selama 7 hari serta diberi makan dan minum secara ad libitum. Sampel dibagi menjadi 4 kelompok secara acak sehingga tiap kelompok terdiri dari 7 ekor Mencit.

4. Penimbangan Berat Badan Mencit

Pada hari ke delapan dilakukan penimbangan berat badan dan penandaan untuk menentukan dosis.

5. Perlakuan

Setelah penimbangan dan penentuan dosis selesai kemudian pada hari ke Sembilan ditetapkan sebagai hari pertama perlakuan perlakuan terhadap subjek penelitian dimulai. Kontrol dan perlakuan dilakukan selama 9 hari. a. Kelompok kontrol diberi Akuades 1 ml per oral per Mencit. b. Kelompok perlakuan 1 diberi alkohol 15 pada hari pertama dan kedua, 20 pada hari ketiga dan keempat, 25 pada hari kelima dan keenam dan 30 pada hari ketujuh sampai hari kesembilan secara peroral dengan dosis 0.028 ml20 gr BB Mencithari. c. Kelompok perlakuan 2 diberi ekstrak kunyit kuning 0,14 mg20 gr selama 9 hari, ekstrak kunyit kuning diberikan 1 jam sebelum pemberian alkohol. Selanjutnya diberikan alkohol 15 pada hari pertama dan kedua, 20 pada hari ketiga dan keempat, 25 pada hari kelima dan keenam dan 30 pada commit to user hari ketujuh sampai hari kesembilan dengan dosis 0.028 ml20 gr BB Mencithari. d. Kelompok perlakuan 3 diberi ekstrak kunyit kuning 0,28 mg 20 g selama 9 hari, ekstrak kunyit kuning diberikan 1 jam sebelum pemberian alkohol. Selanjutnya diberikan alkohol 15 pada hari pertama dan kedua, 20 pada hari ketiga dan keempat, 25 pada hari kelima dan keenam dan 30 pada hari ketujuh sampai hari kesembilan dengan dosis 0.028 ml20 gr BB Mencithari. e. Diluar jadwal perlakuan mencit diberikan makan pellet dan air minum dari PAM secara ad libitum. f. Alasan perlakuan selama 9 hari karena dalam penelitian ini kita hanya akan melihat efek akutnya terhadap hepar sedangkan tujuan pemberian alkohol secara bertingkat adalah mengadaptasikan mencit terhadap pemberian alkohol tersebut dengan dimulai dengan dosis yang rendah sampai dengan dosis yang tinggi.

6. Pembuatan Preparat

Dokumen yang terkait

Efek Hipoglikemia Ekstrak Etanol Biji Mahoni (Swietenia mahogani Jack.) Dan Gambaran Mikrostruktur Limpa Pada Mencit (Mus musculus L.) Yang Telah Diinduksi Diabetes Dengan Aloksan

5 43 77

PENGARUH PEMBERIAN SARI KUNYIT KUNING (Curcuma longa) TERHADAP KERUSAKAN SEL HEPAR MENCIT YANG DIINDUKSI PARASETAMOL

0 2 56

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN KENIKIR (COSMOS CAUDATUS KUNTH.) TERHADAP KERUSAKAN STRUKTUR HISTOLOGIS HEPAR MENCIT (MUS MUSCULUS L.) YANG DIINDUKSI PARASETAMOL.

0 0 2

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BROKOLI (Brassica oleracea var. Italica) TERHADAP KERUSAKAN SEL HEPAR MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI PARASETAMOL.

0 2 12

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK MENIRAN (Phyllanthus niruri Linn.) TERHADAP KERUSAKAN STRUKTUR HISTOLOGIS HEPAR MENCIT (Mus musculus Linn.) YANG DIINDUKSI PARASETAMOL.

0 2 11

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L) TERHADAP KERUSAKAN SEL HEPAR MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI PARASETAMOL.

0 2 10

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Kenikir (Cosmos caudatus Kunth.) terhadap Kerusakan Struktur Histologis Hepar Mencit (Mus musculus L.) yang Diinduksi Parasetamol.

0 0 1

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BIT MERAH (Beta vulgaris L.) TERHADAP KERUSAKAN HISTOLOGIS SEL HEPAR MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI PARASETAMOL.

0 0 11

PENGARUH EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) TERHADAP KERUSAKAN STRUKTUR HISTOLOGIS HEPAR MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI PARASETAMOL.

0 0 13

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Pegagan (Centella Asiatica L.Urban) Dalam Mencegah Kerusakan Histologis Ginjal Mencit (Mus Musculus) Yang Diinduksi Parasetamol Dosis Toksik.

0 2 1