Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembinaan olahraga merupakan suatu proses yang harus dipahami sebagai sebuah sistem yang kompleks, sehingga masalah yang ada di dalamnya perlu ditelaah dari sudut pandang yang luas. Gejala yang ada dalam kegiatan olahraga tidak semata-mata dipandang dari aspek sosial-budaya. Dalam proses latihan pada sebuah klub olahraga, kegiatan olahraga dipandang sebagai alat untuk pencapaian prestasi yang diinginkan, sehingga latihan dituntut seoptimal mungkin sehingga mencapai hasil yang baik. Melalui kegiatan olahraga diharapkan dapat merangsang perkembangan dan pertumbuhan jasmani anak, merangsang perkembangan sikap, mental, sosial, emosi yang seimbang serta keterampilan gerak anak. Pentingnya olahraga pada anak maka harus diajarkan secara baik dan benar. Bolavoli adalah olahraga yang dimainkan oleh dua team dalam satu lapangan yang dipisahkan oleh sebuah net. Tujuan dari permainan adalah melewatkan bola diatas net agar dapat jatuh menyentuh lantai lapangan lawan dan untuk mencegah usaha yang sama dari lawan. Setiap tim dapat memainkan tiga pantulan untuk mengembalikan bola sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dalam permainan bolavoli, tim yang memenangkan sebuah reli memperoleh satu angka. Apabila tim yang sedang menerima service memenangkan reli, akan memperoleh satu angka dan berhak untuk melakukan service berikutnya, serta para pemainnya melakukan pergeseran satu posisi searah jarum jam. Keberhasilan suatu ciri memenangkan suatu pertandingan, tidak tercapai dari penguasaan terhadap teknik dalam permainan bolavoli yaitu servis, passing, umpan, bendungan block dan smash. Servis juga merupakan serangan awal dalam permainan bolavoli. Menurut M. Yunus 1992: 68 bahwa “ketrampilan teknik dalam permainan bolavoli meliputi: service, passing, umpan set up, smash spike, bendungan block”. Dalam permainan bolavoli, salah satu unsur commit to user utama yang penting adalah service, karena service merupakan awal serangan. Tanpa didahului service dengan mematuhi segala peraturan yang berlaku, maka permainan tidak dapat dimulai. Demikian halnya menurut pendapat M. Yunus 1992: 137 yang menyatakan bahwa: Service merupakan pukulan permulaan untuk memulai suatu permainan, namun jika ditinjau dari taktik, service merupakan serangan yang diharapkan dapat langsung menghasilkan nilai atau setidak-tidaknya membuat tekanan terhadap pertahanan lawan dan lawan tidak dapat dengan mudah melakukan serangan. Kesempatan sebagai server haruslah digunakan sebaik-baiknya untuk melakukan serangan karena bola yang akan dipukul sepenuhnya dibawah kendali server itu sendiri. Kemana saja service itu diarahkan dan seberapa keras pukulan yang diinginkan tergantung pada server itu sendiri tanpa dapat dipengaruhi secara langsung oleh lawan. Sejalan dengan kemajuan dan perkembangan permainan bolavoli maka arti service dalam permainan bolavoli juga mengalami perubahan. Pada zaman sekarang ini hendaknya para pembaca mengartikan service ini tidak lagi sebagai tanda saat dimulainya permainan ataupun sekedar menyajikan bola, tetapi hendaknya diartikan sebagai suatu serangan yang pertama kali bagi regu yang melakukan service. Untuk menguasai teknik yang sempurna sangat dibutuhkan proses latihan. Latihan yang baik adalah latihan yang menyenangkan dan memiliki daya kreatifitas yang tinggi untuk menciptakan variasi bentuk latihan. Latihan adalah suatu proses mempersiapkan fisik dan mental anak latih secara sistematis untuk mencapai mutu prestasi terarah, meningkat dan berulang-ulang waktunya. Dengan latihan yang rutin dan terarah diharapkan dapat meningkatkan mutu dan kualitas atlet. Pelatih yang tidak kreatif dan monoton dalam menyampaikan materi latihan, hanya menerapkan model latihan konvensional yang mengakibatkan atlet tidak dapat berprestasi secara maksimal dan latihan cenderung membosankan, maka kegiatan latihan pada klub olahraga dan kesehatan selalu terkait dengan tujuan yang jelas agar tercapai prestasi yang memuaskan. Bila proses latihan tidak commit to user begitu bermakna dan tidak mempunyai tujuan yang jelas maka isi latihan berikut metode latihan tidak mengandung makna apa-apa. Oleh karena itu seorang pelatih harus menyadari keterkaitan antara tujuan, metode latihan, serta cara mengukur perubahan dan kemajuan yang dicapai. Guna mencapai tujuan yang diinginkan dalam proses latihan, maka pelatih harus mampu menerapkan metode latihan yang cocok untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Seorang pelatih harus memiliki ide dengan menerapkan model latihan yang tepat dan sesuai dengan kondisi yang ada, agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik. Model latihan yang diterapkan selama ini, dalam latihan bolavoli adalah latihan konvensional yang hanya memfokuskan pada komunikasai verbal, demonstrasi, sentralisasi pelatih, dan pelatih yang otoriter, yaitu pelatihlah yang berhak menentukan apa yang akan dilatihkan kepada atlet. Latihan inovatif sebenarnya merupakan pemaknaan terhadap proses latihan yang berkaitan dengan berbagai teori latihan yang modern yang berkaitan pada inovasi latihan. Latihan inovatif bersifat menyenangkan dan membutuhkan kreatifitas pelatih dalam proses latihan untuk dapat membuat atlet selama latihan untuk bersifat aktif dan mandiri sehingga lebih efektif dalam pencapaian tujuan. Saat ini dalam permainan bolavoli, banyak pemain yang melakukan jumping service , karena service jenis ini akan menghasilkan pukulan service yang menukik dengan tajam dan keras sehingga dapat menimbulkan kesulitan bagi tim lawan penerima service. Untuk melakukan jumping service, posisi awalan bervariasi tergantung pada pemain tetapi menurut M. Yunus 1992: 71 “awalan jumping service dilakukan sekitar 3 meter”. Awalan ini berguna sekali untuk memperoleh posisi awal yang mantap untuk melakukan lompatan sehingga memperoleh lompatan yang tinggi, dengan waktu atau saat yang tepat berguna untuk memukul bola dengan keras dan dengan waktu yang tepat. Menurut M. Yunus 1992: 71 “jumping service adalah teknik service yang dilakukan dengan melompat seperti gerakan smash”. Hasil pukulan ini akan menghasilkan pukulan top spin. Jumping service merupakan teknik service baru commit to user yang perlu dilatihkan dan dapat digunakan untuk memulai serangan dalam permainan bolavoli. Di sini atlet atau anak banyak mengalami kesulitan dalam melakukan jumping service , terbukti disetiap pertandingan banyak pemain yang gagal dalam melakukan jumping service. Dikarenakan dalam latihan, bola yang digunakan terlalu berat dan terlalu besar ukurannya dan juga faktor-faktor lain yang mempengaruhinya, disini pelatih mencari cara atau metode yang baru yaitu menggunanakan metode latihan inovatif. Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti membandingkan model latihan inovatif dan konvensional. Dari kedua model latihan jumping service tersebut akan dibandingkan manakah yang lebih baik pengaruhnya terhadap peningkatan hasil latihan jumping service bolavoli. Untuk mengetahui hal tersebut, maka perlu di kaji dan di teliti melalui penelitian eksperimen. Disinilah pentingnya jumping service dalam permainan bolavoli. Dengan jumping service yang baik dan benar, atlet dapat dengan mudah memperoleh point tanpa mengeluarkan tenaga bagi tim untuk melakukan suatu rally. Untuk itu jumping service sangat penting untuk dilatih agar mendapatkan hasil yang maksimal. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi atlet dalam berlatih jumping service bolavoli di klub putra POPSI Sragen menuntut pelatih untuk berkreativitas menerapkan model latihan yang tepat. Model latihan yang dicontohkan akan dapat meningkatkan motivasi atlet dalam berlatih, karena cara berlatih yang dilakukan lebih mudah, ringan dan menyenangkan, sehingga akan diperoleh hasil latihan yang lebih optimal. Berdasarkan situasi di atas, timbul pertanyaan tentang pengaruh yang diberikan dari kedua model latihan tersebut jika masing-masing model latihan diterapkan secara utuh tanpa dipadukan dalam latihan teknik dasar permainan bolavoli, khususnya untuk teknik dasar jumping service. Dari uraian di atas, maka peneliti bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “Perbedaan Pengaruh Latihan Inovatif dan Konvensional terhadap Kemampuan Jumping Service dalam Permainan Bolavoli Pada Klub Bolavoli Putra POPSI Kabupaten Sragen Tahun 2010”. commit to user

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN FLOATING SERVICE POSISI SATU KAKI DI DEPAN DAN POSISI KAKI SEJAJAR TERHADAP KEMAMPUAN FLOATING SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA KLUB PUTRA JAPOT KABUPATEN

0 7 88

PENGARUH LATIHAN PASSING ATAS 3 METER DAN PASSING ATAS 2 METER TERHADAP KEMAMPUAN PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA PEMAIN BOLAVOLI KLUB PATRIOT SEMARANG TAHUN 2011

0 8 108

Pengaruh Metode Latihan Quick Smash Dengan Awalan Dan Tanpa Awalan Terhadap Hasil Quick Smash Dalam Permainan Bolavoli Pada Atlet Putra Klub PORVIT Kabupaten Kudus Tahun 2010

0 11 110

SURVEY KEMAMPUAN SMASH PULL (QUICK) PADA ATLET BOLAVOLI PUTRA KLUB IVOKAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

1 32 85

PENGARUH LATIHAN PASSING ATAS 3 METER DAN PASSING ATAS 2 METER TERHADAP KEMAMPUAN PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA PEMAIN BOLAVOLI KLUB PATRIOT SEMARANG TAHUN 2011.

0 0 2

PENGARUH LATIHAN JUMP SERVICE DENGAN MENGGUNAKAN AWALAN TANPA AWALAN TERHADAP KEMAMPUAN JUMPSERVICE DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA KLUB PUTRA DIA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2007.

0 3 84

FAKTOR ANTROPOMETRI DAN KONDISI FISIK DOMINAN PENENTU KEMAMPUAN JUMP SERVICE BOLAVOLI (Analisis Faktor Penentu Kemampuan Jump Service Bolavoli Putra PBVSI Kabupaten Magetan).

0 0 15

KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI, KELENTUKAN TOGOK, DAN POWER OTOT LENGAN TERHADAP JUMPING SERVICE DALAM PERMAINAN BOLAVOLI KLUB BOLAVOLI PUTRA PRAYOGA WONOGIRI TAHUN 2012.

1 1 18

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI, POWER OTOT LENGAN DAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN JUMPING SERVICE DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA ATLET PUTRA KLUB IVOKAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013

0 0 38

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

1 3 8