Objek Penelitian Metode Penelitian Operasional Variabel

Aris Kusuma Wijaya, 2012 Pengaruh Skala Usaha dan Perilaku Kewirausahaan terhadap Pendapat Usaha Produsen Pakaian di Cigondewah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan adalah meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha produsen pakaian jadi di Cigondewah. Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah terdiri dari dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Yang menjadi variabel bebas diantaranya skala usaha X1 dan perilaku kewirausahaan X2, sedangkan variabel terikatnya adalah pendapatan Y. Objek dalam penelitian ini adalah para pengusahaprodusen pakaian jadi yang ada di Cigondewah.

3.2 Metode Penelitian

Metode merupakan cara yang dilakukan atau yang diambil oleh peneliti untuk mengkaji masalah-masalah yang dihadapi. ”Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu”Suharsimi Arikunto 2002:136 ”Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.” Untuk itu peneliti harus memilih salah satu metode penelitian yang sesuai agar masalah yang ada dapat dipecahkan dengan tepat. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey eksplanatory atau penjelasan. ”Metode survey eksplanatory yaitu suatu metode penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat Aris Kusuma Wijaya, 2012 Pengaruh Skala Usaha dan Perilaku Kewirausahaan terhadap Pendapat Usaha Produsen Pakaian di Cigondewah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu pengumpulan data yang pokok dan menjelaskan hubungan kausal antara variabel- variabel melalui pengujian hipotesis.” Masri Singarimbun, 1995:5

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi merupakan keseluruhan dari subjek penelitian. Suharsimi Arikunto 2003: 130-131 mengemukakan bahwa ”Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian atau totalitas kelompok subjek, baik manusia, gejala, nilai, benda- benda atau peristiwa yang menjadi sumber data untuk suatu penelitian.” Sedangkan menurut Sugiyono 2006: 51 ”Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Berdasarkan definisi tersebut, dan berdasarkan masalah yang hendak diteliti maka yang menjadi ukuran populasi dalam penelitian ini adalah seluruh produsen pakaian jadi di Cigondewah yang berjumlah 125 produsen pakaian jadi yang tersebar di daerah Cigondewah, data ini didapat dari hasil survey secara acak yang dilakukan oleh penulis. Sebanyak 26 produsen tercatat sebagai produsen skala besar dan 99 produsen skala kecil menengah dilihat dari besaran pendapatan yang didapatkannya secara objektif. Penulis memilih sumber penelitian pakaian jadi di Cigondewah karena besaran pengusaha yang mengalami penurunan pendapatan hampir seluruh responden yang didapat dari hasil survey pra penelitian. Aris Kusuma Wijaya, 2012 Pengaruh Skala Usaha dan Perilaku Kewirausahaan terhadap Pendapat Usaha Produsen Pakaian di Cigondewah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.3.2 Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto 2003: 117 “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.” Sedangkan menurut Sugiyono 2006: 56 “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Karena penelitian ini tidak mungkin dilakukan pada semua produsen, mengingat jumlah populasinya yang cukup besar, dan juga tidak semua data dan informasi akan diproses dan tidak semua orang atau benda akan diteliti melainkan cukup dengan menggunakan sampel yang mewakilinya. Masih diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto 2002: 112, untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjek kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10 - 15 atau 20-25 atau lebih tergantung setidak-tidaknya dari : a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti Selain itu, kriteria pengambilan sampel harus memenuhi beberapa syarat, yaitu sampel yang diambil harus dapat memberikan gambaran yang bisa dipercaya mengenai populasi secara keseluruhan, dapat menentukan presisi yaitu tingkat ketetapan yang ditentukan oleh perbedaan hasil yang diperoleh dari catatan lengkap, dengan syarat bahwa keadaan dimana kedua metode dilakukan sama, Aris Kusuma Wijaya, 2012 Pengaruh Skala Usaha dan Perilaku Kewirausahaan terhadap Pendapat Usaha Produsen Pakaian di Cigondewah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu sederhana sehingga mudah dilaksanakan, dapat memberikan hasil yang maksimal dengan resiko biaya minimal. Mengacu pada pendapat para ahli di atas dan karena keterbatasan akan waktu dan biaya yang dimiliki penulis, maka teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik proportional random sampling seperti yang dikatakan Kartono Skripsi Noria Mardiyani, 2010 : 67 yang dimaksud proportional random sampling, yaitu sampel yang terdiri atas sub sampel yang besarnya sesuai dengan sub populasi yang diambil secara random atau acak dengan pengambilan sampel secara proporsional. . Dalam penentuan jumlah sampel produsen pakaian di Cigondewah, dilakukan melalui perhitungan dengan menggunakan rumus slovin sebagai berikut: � = � 1 + � 2 Riduwan, 2004: 65 Keterangan: n = Ukuran sampel keseluruhan N = Ukuran populasi e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan Dengan menggunakan rumus di atas didapat sampel pengusaha tekstil Cigondewah sebagai berikut: � = � 1 + � 2 = 125 1 + 125 0.05 2 = 95.238 95 Aris Kusuma Wijaya, 2012 Pengaruh Skala Usaha dan Perilaku Kewirausahaan terhadap Pendapat Usaha Produsen Pakaian di Cigondewah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Dari perhitungan di atas, maka ukuran sampel minimal dalam penelitian ini adalah 95 produsen pakaian jadi di Cigondewah

3.4 Operasional Variabel

Operasionalisasi variabel dilakukan untuk menghindari kekeliruan dalam penafsiran masalah sehingga harus diberi batasan secara operasional. Operasionalisasi variabel yang akan di teliti di kelompokkan ke dalam tiga konsep yaitu, konsep teoritis, konsep empiris dan konsep analisis. Konsep teoritis yaitu mendefinisikan konstruk dengan konstruk lain. Kemudian konsep empiris adalah mendefinisikan konstruk atau variabel penelitian menurut dimensi dan atau indikator yang dapat diukur secara empiris, serta konsep analitis adalah menguraikan dari mana data diperoleh dan bagaimana format alat pengumpulan data akan disusun. Kusnendi, 2005: 60. Adapun bentuk operasionalisasinya pada tabel : Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala Pendapatan Y Jumlah hasil seluruh penerimaan yang diterima oleh pengusaha Jumlah pendapatan yang diterima oleh produsen pakaian jadi pada satu bulan terakhir dinyatakan dengan rupiah Data diperoleh dari jawaban responden yang diukur dari total penerimaan yang didapat TR= P.Q Dimana: P = harga unit Q = Kuantitas barang yang terjual Rasio Aris Kusuma Wijaya, 2012 Pengaruh Skala Usaha dan Perilaku Kewirausahaan terhadap Pendapat Usaha Produsen Pakaian di Cigondewah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu SkalaUsaha X1 Pengaruh peningkatan skala input terhadap kuantitas output yang diproduksi yang mencerminkan keresponsifan produk total bilamana semua input ditingkatkan secara proporsional Perbandingan sejauh mana output berubah akibat perubahan tertentu dalam kuantitas semua input yang dipakai dalam produksi Data diperoleh dari jawaban responden menurut Tingkat skala usaha diukur oleh elastisitas biaya dengan rumus Q TC c     James L Papas 1995:391 Keterangan:  c = elastisitas biaya  TC = selisih biaya produksi  Q = selisih produksi Q = jumlah produksi awal TC = jumlah biaya produksi awal Interval Perilaku Kewirausaha an X2 Proses pene- rapan kreativitas dan inovasi untuk meme- cahkan masalah dan menggali peluang yang dihadapi setiap orang dalam setiap hasil Perilaku kewirausahaan dilihat dari delapan karakteristik yan dikemukakan oleh Scarborough dan Thomas W. Zimmerer dalam Suryana, 2006:24 sebagai berikut :  Desire for responsibility data diperoleh dari jawaban responden yang diukur dari indikator perilaku kewirausahaan :  Memiliki tanggung jawab atas usaha : - siap ganti rugi - jaminan kesehatan pekerja Ordinal Aris Kusuma Wijaya, 2012 Pengaruh Skala Usaha dan Perilaku Kewirausahaan terhadap Pendapat Usaha Produsen Pakaian di Cigondewah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu  Preference for moderat risk  Confidence in their ability to success  Desire for immediate feedback  High level of energy  Future orientation  Skill at organizing  Tidak melakukan spekulasi - Menjanjikan sesuatu di luar batas kemampuan  Menunjukan kepercayaan diri yang besar - Memiliki cirri khas dari barang produksi  Melakukan antisipasi dari perubahan iklim usaha - Differensiasi produk - Update motif  Memiliki semangat tinggi - Ada target - Ada rancang waktu  Mengelola berdasarkan perencanaan masa depan. - Perbesar usaha - buka usaha di tempat lain -  Memiliki Keahlian dalam menangani usaha - Pengkoordi nasian usaha Aris Kusuma Wijaya, 2012 Pengaruh Skala Usaha dan Perilaku Kewirausahaan terhadap Pendapat Usaha Produsen Pakaian di Cigondewah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu  Value of achievement over money - Penghitung an manajemen usaha  Menilai uang sebagai sumber daya bukan tujuan akhir - Kegiatan sosial - Investasi lanjutan

3.5 Teknik Pengumpulan Data