Melalui Kegiatan Ekstrakulikuler Upaya Guru PAI dalam Pembinaan Mental Peserta Didik

3. Melalui Bimbingan dan Penyuluhan

Kegiatan bimbingan atau penyuluhan yang dapat dilakukan dalam hal pembinaan mental peserta didik tidak lain adalah sebuah upaya untuk membentuk karakter peserta didik. Menurut Abdul Mujib, realisasi metode Islam dapat membentuk karakter kepribadian muslim Syakhhsiyah al-muslim yang mendorong seseorang untuk hidup bersih, suci dan dapat menyesuaikan diri dalam setiap kondisi. Kondisi seperti itu merupakan syarat mutlak bagi terciptanya kesehatan mental. Kepribadian muslim menimbulkan lima karakter ideal yaitu sebagai berikut: 61 a. Syahadatain Yaitu karakter yang mampu membebaskan atau menghilangkan diri dari segala belenggu atau dominasi tuhan-tuhan temporal dan relatif seperti materi dan hawa nafsu.           Artinya : “Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya. Maka Apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?,”Q.S. Al-Furqan : 43 Kepribadian syahadatain juga menghendaki adanya karakter yang selalu cinta dan mematuhi perintah Rasulullah dan menjahui larangnnya, serta berusaha mentauladani tingkah laku-Nya yang mulia. 61 Ramayulis, Psikologi Agama, Jakarta: Kalam Mulia, 2011 h.181-182 b. Mushalli Karakter Mushalli yaitu karakter yang mampu berkomunikasi dengan Allah SWT dan dengan sesama manusia. Komunikasi Ilahiah ditandai dengan takbir, sedangkan komunikasi insaniah ditandai dengan salam. Karakter mushalli juga ditandai dengan adanya keberhasilan dan kesucian lahir dan batin. c. Muzakki Yaitu karakter berani mengorbankan hartanya untuk kebersihan dan kesucian jiwa, serta untuk pemertaan kesejahteraan umat pada umumnya. Karakter muzakki menghendaki adanya pencarian harta secara halal dan mendistribusikannya dengan cara yang halal pula. Menuntut adanya kreativitas dan produktifitas.

BAB III METODE PENELITIAN

Kedudukan metode penelitian dalam suatu penelitian ilmiah sangat penting, karena akan mempermudah penyajian masalah yang dihadapi. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dikemukakan bahwa, metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapakan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah-masalah dalam bidang pendidikan 61 . Metode berasal dari bahasa latin Methods yang berarti strategi, cara, taktik, siasat, sehubungan dengan upaya ilmiah. menurut Koentjoroningrat metode adalah cara kerja untuk memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Sedangkan penelitian adalah suatau kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu untuk mendapatkan fakta-fakta atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan menaikkan tingkat ilmu serta teknologi 62 . 61 Sugiyono, metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan RD, bandung : Alvabeta Cv, 2010 cet. 10, h. 6 62 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Reneka Cipta, 1993, h. 23 53