Pendapatan Proyek Tahunan Pengeluaran Proyek Tahunan

commit to user b. Biaya tak terduga = 4 dari besarnya biaya langsung = 4 x Rp 149.700.000.000,00 = Rp 5.988.000.000,00 = Rp10.479.000.000,00 c. Bunga modal = [Rp 149.700.000.000,00 + Rp10.479.000.000,005] x [FA,12,5 – 5] = [Rp 160.179.000.000,005] x 6,353 – 5 = Rp32.035.800.000,00 x 1,353 = Rp 43.344.437.400,00- Total biaya tak langsung = biaya teknik + biaya tak terduga + bunga modal = Rp 4.491.000.000 + Rp 5.988.000.000 + Rp 43.344.437.400 = Rp 53.823.437.400,00 Total biaya investasi = biaya langsung + biaya tidak langsung = Rp 149.700.000.000 + Rp 53.823.437.400 = Rp 203.523.437.400,00- Pembagian saham untuk: - Modal sendiri = 25 x Rp 203.523.437.400 = Rp 50.880.859.350,00- - Modal pinjaman = 75 x Rp 203.523.437.400 = Rp 152.642.578.050,00-

4.3.2 Analisis Kelayakan Investasi pada Koefisien = 1

4.3.2.1 Pendapatan Proyek Tahunan

Pendapatan proyek diperoleh dari total sewa pelayanan jasa untuk tiap GT kapal yang berlabuh. Perhitungan pendapatan proyek adalah sebagai berikut: Sewa labuh kapal = Rp t GTtahun Total kunjungan kapal = 8.000.000 Unit GT T pendapatan proyek dari sewa jasa labuh = Rp t x 8.000.000 = Rp 8.000.000 t tahun commit to user

4.3.2.2 Pengeluaran Proyek Tahunan

Proyek menghabiskan biaya Rp 203.523.437.400,00. Biaya ini disuplai dari modal sendiri 25 yakni sebesar Rp50.880.859.350,00 dan modal pinjaman 75 yakni sebesar Rp152.642.578.050,00. Pengeluaran proyek terdiri dari biaya operasional dan pemeliharaan, biaya beban bunga modal baik modal sendiri maupun modal pinjaman, biaya depresiasi, biaya amortalisasi pengembalian modal pokok modal sendiri maupun pinjaman, biaya lain-lain jika ada dan pajak perseroan. Gambar 4.22 Aliran Biaya Tahunan 1. Biaya operasional dan pemeliharaan Besarnya operasional dan pemeliharaan untuk proyek pelabuhan khususnya pelayanan jasa labuh diambil sebesar 20 dari biaya kapital. BOP = 20 x biaya kapital = 20 x Rp 203.523.437.400,00 = Rp 40.704.687.480,00tahun 2. Biaya bunga Tingkat suku bunga selama umur proyek berbeda dengan bunga selama waktu dari ide sampai pelaksanaan fisik selesai. Bunga = 13 x biaya kapital = 13 x Rp 203.523.437.400,00 = Rp26.458.046.860,00 Biaya Modal i = 13 Umur proyek 25 tahun BOP Bunga Amortisasi Depresiasi Pajak Pendapatan commit to user • Untuk biaya bunga modal sendiri = 25 x Rp26.458.046.860,00 = Rp6.614.511.715,00 • Untuk biaya bunga modal pinjaman = 75 x Rp26.458.046.860,00 = Rp19.843.535.150,00 3. Pengembalian modal Amortisasi a. Pengembalian modal sendiri = Modal sendiri AF,i,n = Rp50.880.859.350,00 AF,13,10 = Rp50.880.859.350,00 x 0,05429 = Rp2.762.321.854,00 b. Pengembalian modal pinjaman = Modal pinjaman AF,i,n = Rp152.642.578.050,00 AF,13,10 = Rp152.642.578.050,00 x 0,05429 = Rp8.286.965.560,00 4. Depresiasi penyusutan bangunan = Biaya konstruksi AF,i,n = Rp 69.700.000.000,00 AF,13,25 = Rp 69.700.000.000,00 x 0,00643 = Rp448.171.000,00- 5. Pajak Perseroan Besarnya didapat dari prosentase laba kena pajak. a. Selama pelunasan kredit n = 1 sd n = 10 =15 x pendapatan kotor tahunan – biaya operasional – amortisasi – biaya bunga modal pinjaman =15 x [Rp8.000.000 t – Rp40.704.687.480,00 – Rp2.762.321.854,00 + Rp8.286.965.560,00 – Rp19.843.535.150,00] = Rp1.200.000 t – Rp10.739.626.510,00 b. Selama umur ekonomis n = 11 sd n = 25 =15 x pendapatan kotor tahunan – biaya operasional – depresiasi commit to user =15 x [Rp8.000.000 t – Rp40.704.687.480,00 – Rp448.171.000,00] = Rp1.200.000 t – Rp6.172.928.772,00 Total pengeluaran tahunan : = biaya operasional dan pemeliharaan + biaya bunga modal + amortisasi + depresiasi + pajak perseroan = Rp 40.704.687.480,00 + Rp26.458.046.860,00 + Rp2.762.321.854,00 + Rp8.286.965.560,00 + Rp448.171.000 + Rp1.200.000 t – Rp10.739.626.510,00 = Rp1.200.000 t + Rp67.920.566.240,00

4.3.2.3 Perhitungan Nilai Sewa Minimal