33
BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat deskriptif yang dimaksudkan untuk mengetahui gambaran motif social Need for
Achievement, Need for Affiliation, dan Need for Power pada mahasiswa suku Simalungun yang berdomisili di kota Medan. Penelitian deskriptif bertujuan untuk
menggambarkan secara sistematik dan akurat, fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu Azwar, 2010.
Penelitian deskriptif kebanyakan menggunakan teknik pengumpulan data berupa survei atau penelitian lapangan. Dalam penelitian ini, data yang
dikumpulkan semata-mata bersifat deskriptif, sehingga tidak bermaksud mencari penjelasan, menguji hipotesa, membuat prediksi maupun mempelajari implikasi
Azwar, 2010.
A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN
Variabel diartikan sebagai sesuatu atribut atau sifat yang terdapat pada subjek penelitian yang dapat bervariasi secara kuantitatif atau kualitatif Azwar,
2010. Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah Need for Achievement, Need for Affiliation, dan Need for Power pada suku Simalungun.
B. DEFENISI OPERASIONAL PENELITIAN
Definisi operasional merupakan suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat
diamati Azwar, 2010. Definisi operasional dari penelitian perlu dijabarkan untuk
Universitas Sumatera Utara
34 menghindari perbedaan dalam menginterpretasi masing-masing variabel
penelitian Azwar, 2010. Motif sosial merupakan salah satu topik pembahasan dalam Psikologi
Sosial. Motif sosial yang dimaksud dalam penelitian ini adalah motif atau dorongan yang timbul untuk memenuhi kebutuhan individu untuk berinteraksi
dengan orang lain dan dalam hubungannya dengan lingkungan sosialnya. McClelland 1987 mengemukakan konsep motif sosial untuk mengidentifikasi
tiga kebutuhan pada manusia yaitu Need for Achievement, Need for Affiliation dan Need for Power sebagai titik pendekatan terhadap motif.
Need for Achievement adalah suatu kebutuhan dalam diri individu untuk berprestasi sehubungan dengan adanya pengharapan bahwa tindakan yang
dilakukan merupakan alat untuk mencapai hasil yang lebih baik dari yang telah dicapai sebelumnya. Memiliki karakteristik membutuhkan adanya variasi
tantangan, memiliki kemauan yang kuat persistance, bertanggungjawab terhadap kinerja, dan membutuhkan umpan balik dari orang lain.
Tingkat Need for Achievement dapat dilihat dari skor yang diperoleh individu dari skala yang disusun berdasarkan karakteristik dari Need for
Achievement yang dinyatakan oleh McClelland 1987. Jika semakin tinggi skor skala Need for Achievement yang diperoleh, maka semakin tinggi tingkat Need for
Achievement yang dimiliki oleh mahasiswa suku Simalungun yang berdomisili di kota Medan. Demikian sebaliknya, jika semakin rendah skor skala Need for
Achievement yang diperoleh, maka semakin rendah tingkat Need for Achievement yang dimiliki oleh mahasiswa suku Simalungun yang berdomisili di kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
35 Need for Affiliation adalah kebutuhan untuk mengenal orang lain, untuk
berinteraksi dengan orang lain dan berada bersama orang lain dengan saling setia dan menghargai. Memiliki karakteristik yaitu memperlihatkan kinerja yang baik
ketika diberi insentif yang bersifat afiliatif, menjaga hubungan interpersonal, conform terhadap harapan dan norma individu lain, takut berkonflik dan ditolak.
Tingkat Need for Affiliation dapat dilihat dari skor yang diperoleh individu
dari skala yang disusun berdasarkan karakteristik dari Need for Affiliation yang
dinyatakan oleh McClelland 1987. Jika semakin tinggi skor skala Need for Affiliation yang diperoleh, maka semakin tinggi tingkat Need for Affiliation yang
dimiliki oleh mahasiswa suku Simalungun yang berdomisili di kota Medan. Demikian sebaliknya, jika semakin rendah skor skala Need for Affiliation yang
diperoleh, maka semakin rendah tingkat Need for Affiliation yang dimiliki oleh mahasiswa suku Simalungun yang berdomisili di kota Medan.
Need for Power adalah dorongan yang timbul dalam diri individu sehubungan dengan adanya pengharapan bahwa tindakan yang dilakukan
merupakan alat untuk mempengaruhi, menguasai, mengendalikan serta memanipulasi perilaku orang lain. Memiliki karakteristik yaitu cenderung terbuka,
suka mempengaruhi orang lain, suka mencari prestige, suka melakukan aktivitas yang membuat dirinya terpandang, dan dominan.
Tingkat Need for Power dapat dilihat dari skor yang diperoleh individu dari skala yang disusun berdasarkan karakteristik Need for Power berdasarkan
teori McClelland. Jika semakin tinggi skor skala Need for Power yang diperoleh, maka semakin tinggi tingkat Need for Power yang dimiliki oleh mahasiswa suku
Universitas Sumatera Utara
36 Simalungun yang berdomisili di kota Medan. Demikian sebaliknya, jika semakin
rendah skor skala Need for Power yang diperoleh, maka semakin rendah tingkat Need for Power yang dimiliki oleh mahasiswa suku Simalungun yang berdomisili
di kota Medan. C.
POPULASI, SAMPEL, DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL 1.
Populasi
Populasi merupakan kelompok subjek yang memiliki ciri-ciri atau karakteristik-karakteristik bersama yang membedakannya dari kelompok subjek
yang lain. Syarat utama agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan maka sebaiknya sampel penelitian harus benar-benar mencerminkan keadaan
populasinya atau dengan kata lain harus representatif Azwar, 2010. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa suku Simalungun
yang berdomisili di kota Medan.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi. Suatu sampel merupakan representasi yang baik bagi populasinya sangat tergantung pada sejauhmana
karakteristik sampel itu serupa dengan karakteristik populasinya Azwar, 2010. Peneliti mengambil sebagian dari mahasiswa suku Simalungun yang
berdomisili di kota Medan sebagai sampel dengan pertimbangan keterbatasan waktu dan keterbatasan peneliti dalam menjangkau seluruh mahasiswa tersebut.
Beberapa dari mahasiswa suku Simalungun yang berdomisili di kota Medan merupakan representasi dari populasi mahasiswa suku Simalungun yang
berdomisili di kota Medan dikarenakan homogenitas dari sampel. Menurut Azwar
Universitas Sumatera Utara
37 2010, semakin homogen sampel maka semakin sedikit jumlah sampel yang
diperlukan. Karakteristik subjek dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut :
a. Lahir dan bertumbuh di Kabupaten Simalungun b. Kedua orang tua merupakan suku Simalungun
3. Metode Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel atau sampling berarti mengambil suatu bagian dari populasi sebagai wakil representasi dari populasi itu. Sedangkan teknik
sampling adalah teknik yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu. Teknik sampling diperlukan agar
memperoleh sampel yang representatif bagi populasinya dikarenakan analisis penelitian didasarkan pada data sampel sedangkan kesimpulannya nanti akan
diterapkan pada populasi Azwar, 2010. Berdasarkan karakteristik yang telah ditetapkan oleh peneliti, maka
metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode non-probability sampling dengan teknik incidental sampling. Incidental sampling
diperoleh dari ketersediaan dan keadaan-keadaan incidental atau kebetulan, hal ini berlandaskan pada kemudahan mendapatkan sampel sesuai dengan karakteristik
tertentu Hadi, 2000. Alasan peneliti menggunakan teknik incidental sampling karena peneliti
tidak mengetahui jumlah populasi secara statistik, keterbatasan dana yang peneliti miliki untuk pengambilan data, kemudahan peneliti dalam memperoleh sampel
dan waktu yang dibutuhkan menjadi lebih efektif.
Universitas Sumatera Utara
38 Menurut Hadi 2000 teknik incidental sampling memiliki kelebihan dan
kelemahan di dalam membuat kesimpulan dari suatu penelitian. Kelebihan teknik ini adalah kemudahan dalam menemukan sampel, menghemat waktu, tenaga,
biaya, dan adanya keterandalan subjektifitas peneliti yaitu kemampuan peneliti untuk melihat bahwa subjek yang dipilih sudah sesuai dengan karakteristik subjek
penelitian yang telah ditetapkan. Kelemahan teknik ini adalah tidak dapat memberi taraf keyakinan yang tinggi sehingga sulit untuk menarik kesimpulan
ataupun mengeneralisasikannya ke populasi lain. Selain itu, keterandalan subjektifitas peneliti juga memiliki resiko kemungkinan terjadinya bias dalam
pemilihan sampel.
D. Metode dan Alat pengumpulan Data
Alat ukur merupakan metode pengumpulan data dalam kegiatan penelitian yang mempunyai tujuan untuk mengungkap fakta mengenai variabel yang diteliti
Hadi, 2000. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode self-reports. Skala yang digunakan dalam penelitian ini berupa
skala motif sosial Need for Achievement, Need for Affiliation, dan Need for Power. Skala motif sosial terdiri dari aitem-aitem yang berupa 70 tujuh puluh
pernyataan yang disusun dari karakteristik orang dengan motif sosial yang dominan meliputi karakteristik orang dengan Need for Achievement yang
dominan, karakteristik orang dengan Need for Affiliation dominan, dan karakteristik orang dengan Need for Power dominan.
Variabel dalam skala motif sosial diukur dengan model skala yang dirancang sendiri oleh peneliti dengan menggunakan model skala Likert Variasi
Universitas Sumatera Utara
39 bentuk pilihan menunjukkan tingkat kesesuaian dengan responden. Dalam skala
ini ada enam pilihan respon, yaitu SS sangat sesuai, S sesuai, AS Agak Sesuai, ATS Agak Tidak Sesuai, TS Tidak Sesuai, dan STS Sangat Tidak
Sesuai. Setiap pilihan tersebut memiliki skor masing-masing tergantung dari jenis aitem, apakah favorable atau unfavorable. Untuk aitem favorable, SS diberi skor
enam, S diberi skor lima, AS diberi skor empat , ATS diberi skor tiga, TS diberi skor dua, dan STS diberi skor satu. Sedangkan untuk aitem yang unfavorable, SS
diberi skor satu, S diberi skor dua, AS diberi skor tiga, ATS diberi skor empat, TS diberi skor lima dan STS diberi skor enam.
Selain aitem-aitem tersebut, di dalam alat ukur juga tertera identitas diri yang harus diisi oleh subjek penelitian dan juga pertanyaan terbuka mengenai
kasus-kasus yang sehubungan dengan variabel penelitian. Jumlah aitem yang digunakan sebanyak 70 tujuh puluh aitem.
Tabel 1 : Blue Print Skala Need for Achievement, Need for Affiliation, dan
Need for Power
KOMPONEN Karakteristik
NO ITEM Item
Fav Item
Unf
Need for Achievement
Kebutuhan akan prestasi
a. Membutuhkan variasi tantangan tugas b. Memiliki kemauan yang kuat
persistance c. Bertanggungjawab terhadap pekerjaan
tugas 1,22,69,
52, 65
53, 38 62
59,33
2, 17
Universitas Sumatera Utara
40 d. Membutuhkan umpan balik dari
kinerja e. Inovatif
f. Kinerja semakin bagus di lingkungan dengan n Ach tinggi
g. cenderung mengembangkan cara tidak jujur licik
51, 27
54, 3 18, 23
55, 28 63, 34
45 9
46
Need for Affiliation
Kebutuhan akan afiliasi
a. menyukai insentif bersifat affiliatif b. suka menunda tugas lalu meminta
bantuan orang lain c. Cenderung menjaga hubungan
interpersonal yang terbentuk d. Conform dengan nilai, harapan dan
norma individu lain e. Memiliki ketakutan terhadap
penolakan 24, 8
13, 47
68, 39
10, 5
48, 15 4, 35
56
29, 64
30
42, 60
Need for Power Kebutuhan
akan Kekuasaan
a. Cenderung mengembangkan perilaku asertif yang impulsive agresuf
b. cenderung memiliki self image yang negatif
c. memilih jenis pekerjaan yang mampu mempengaruhi individu lain
25, 43
31, 16
70, 67 6, 19
36, 49
11, 7
Universitas Sumatera Utara
41 d. Memiliki keinginan untuk mencari
prestige e. melakukan aktivitas supaya dikenal
anggota kelompok,suka melakukan eksploitasi,cenderung memberi evaluasi
negatif f. mementingkan adanya hubungan yang
dibatasi oleh posisi atasan dan bawahan, mampu memimpin
g. komponen kecemasan yang relatif kuat, berani ambil resiko
40, 61
26,66
12, 41
58, 37 57, 20
14, 44, 32
50
21 Jumlah Aitem
70
Skor tinggi pada skala ini menunjukkan Need for Achievement, Need for Affiliation, dan Need for Power yang tinggi pada individu dan sebaliknya skor
rendah pada skala ini menunjukkan Need for Achievement, Need for Affiliation, dan Need for Power yang rendah.
E. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
1. Validitas Alat Ukur
Uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji coba alat ukur dalam menjalankan fungsinya. Tujuan pengukuran validitas adalah untuk mengetahui
sejauh mana alat ukur mengukur dengan tepat atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan tujuan ukur Azwar, 2009.
Universitas Sumatera Utara
42 Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi content
validity. Validitas isi menunjukkan sejauh mana aitem-aitem dalam skala telah komprehensif mencakup semua aspek dalam penelitian dan tingkat relevansinya.
Untuk menjaga validitas isi dari aitem-aitem di dalam alat ukur, peneliti akan menguji relevansi isi tes dengan analisis rasional kesesuaian dengan blueprint
yang telah disusun oleh peneliti dan meminta professional judgement dari dosen pembimbing peneliti Azwar, 2009.
Uji validitas juga dilakukan dengan menghitung daya diskriminasi aitem yaitu sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok
individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur Azwar, 2010. Pengujian daya diskriminasi aitem menghendaki dilakukannya komputasi
koefisien korelasi dimana komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem-total r
ix
. Koefisien korelasi aitem-total berkisar dari 0 nol sampai 1 satu dengan tanda positif atau negatif. Semakin baik daya diskriminasi aitem maka
koefisien korelasinya semakin mendekati angka 1.00. Koefisien yang mendekati angka 0 nol atau yang memiliki tanda negatif mengindikasikan daya
diskriminasi yang tidak baik. Sesuai dengan penilaian aitem pada level interval, maka pernyataan-pernyataan pada skala diuji daya diskriminasinya dengan
menggunakan Pearson Product Moment Azwar, 2010.
2. Reabilitas Alat Ukur
Reliabilitas alat ukur adalah sejauhmana hasil pengukuran dapat dipercaya, dimana dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap
kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama Azwar, 2009.
Universitas Sumatera Utara
43 Agar reliabilitas alat ukur tetap terjaga, peneliti akan menghitung koefisien
reliabilitas yang merupakan indikator konsistensi aitem-aitem tes dalam menjalankan fungsi ukurnya bersama-sama Azwar, 2009. Koefisien reliabilitas
r
xx’
berkisar mulai dari 0 nol sampai dengan 1 satu; dengan 1 satu merupakan konsistensi sempurna. Koefisien reliabilitas yang semakin mendekati
angka satu menandakan semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya, koefisien reliabilitas yang semakin mendekati angka nol menandakan semakin rendah
reliabilitasnya Azwar, 2009. Teknik estimasi reliabilitas yang digunakan adalah teknik koefisien alpha kronbach dengan menggunakan bantuan program SPSS
version 16.0 for Windows.
3. Uji Coba Alat Ukur
Tujuan dilakukannya uji coba alat ukur adalah untuk mengetahui sejauhmana alat ukur dapat mengungkap dengan tepat apa yang ingin diukur dan
seberapa jauh alat ukur menunjukkan kecermatan atau ketelitian pengukuran atau dengan kata lain dapat menunjukkan keadaan sebenarnya Azwar, 2005.
Uji coba skala motif sosial dilakukan pada tanggal 30 Juni 2012 terhadap 100 mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara dan tidak
diikutsertakan lagi pada pengambilan data penelitian. Data dari skala yang baik diolah dengan bantuan program SPSS version 16.0 for Windows.
Hasil uji coba alat ukur diperoleh reliabilitas untuk Need for Achievement sebesar 0.767 dan indeks daya beda aitem bergerak dari 0.382 sampai 0.545.
Untuk Need for Affiliation sebesar 0.613 dan indeks daya beda aitem bergerak
Universitas Sumatera Utara
44 dari 0.255 sampai 0.545. Untuk Need for Power sebesar 0.731 dan indeks daya
beda aitem dari 0.268 sampai 0.514. Setelah melakukan uji coba diperoleh 44 aitem yang item yang dinyatakan
gugur dari 70 aitem keseluruhan yang memenuhi standar ukur. Kemudian, peneliti menambah aitem baru dengan proffesional judgement dan melakukan penomoran
aitem yang baru yaitu sebanyak 45 aitem untuk skala penelitian yang sebenarnya
sebagaimana tertera pada table 2. Tabel 2 Distribusi Aitem-aitem Skala Motif
Sosial Setelah Uji Coba
KOMPONEN Karakteristik
NO ITEM Item Fav
Item Unf
Need for Achievement
Kebutuhan akan prestasi
a. Membutuhkan variasi tantangan tugas
b. Memiliki kemauan yang kuat persistance
c. Bertanggungjawab terhadap pekerjaan tugas
d. Membutuhkan umpan balik dari kinerja
e. Inovatif f. Kinerja semakin bagus di
lingkungan dengan n Ach tinggi g. Cenderung mengembangkan cara
tidak jujur licik 1,5
2
36
10,12
22 33
39 8
4,7
13
14
29 35
44
Universitas Sumatera Utara
45 Need for
Affiliation Kebutuhan
akan afiliasi a. Menyukai insentif bersifat affiliatif
b. suka menunda tugas lalu meminta bantuan orang lain
c. Cenderung menjaga hubungan interpersonal yang terbentuk
d. Conform dengan nilai, harapan dan norma individu lain
e. Memiliki
ketakutan terhadap
penolakan 16,37
18
21,23
19,42
15 40
43
24
34
31
need for power Kebutuhan
akan Kekuasaan
a. Cenderung
mengembangkan perilaku
asertif yang
impulsive agresuf
b. cenderung memiliki self image yang negatif
c. memilih jenis pekerjaan yang mampu mempengaruhi individu lain
d. Memiliki keinginan untuk mencari prestige
e. melakukan aktivitas supaya dikenal anggota kelompok,suka melakukan
eksploitasi,cenderung memberi
evaluasi negatif f. mementingkan adanya hubungan
30
28
3,9
11
27
45 6,17
25
-
32
20
38
Universitas Sumatera Utara
46 yang dibatasi oleh posisi atasan dan
bawahan, mampu memimpin g. komponen kecemasan yang relatif
kuat, berani ambil resiko 41
26
Jumlah Aitem 45
. F.
Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari 3 tiga tahap. Ketiga tahap tersebut adalah tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengolahan data.
1.Tahap Persiapan Penelitian
Pada tahapan ini hal-hal yang dilakukan peneliti adalah : a. Rancangan alat dan instrumen penelitian
Pada tahapan ini maka peneliti mempersiapkan alat ukur sebanyak 70 aitem yang berupa skala Likert. Skor untuk masing-masing butir bergerak dari SS
sangat sesuai, S sesuai, AS agak sesuai, ATS agak tidak sesuai, TS tidak sesuai, dan STS sangat tidak sesuai. . Skala yang telah disusun akan diuji coba
validitas melalui professional judgement dosen pembimbing. Skala dibuat dalam bentuk buku dengan huruf Times New Roman ukuran 16 dimana di samping
pernyataan telah disediakan tempat untuk menjawab sehingga memudahkan subjek dalam memberikan jawaban.
Universitas Sumatera Utara
47
b. Uji coba alat ukur
Uji coba alat ukur dilakukan pada 30 Juni 2012 dengan memberikan skala Need for Achievement, Need for Affiliation, dan Need for Power pada 100 orang
mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. c. Revisi Alat Ukur
Setelah peneliti melakukan uji coba peneliti menguji validitas dan reliabilitas skala Need for Achievement, Need for Affiliation, dan Need for Power
menggunakan bantuan program SPSS version 16.0 for windows. Kemudian dilakukan analisa diskriminasi aitem dengan memilih aitem yang memiliki daya
diskriminasi ≥ 0.25 dan diketahui aitem-aitem mana saja yang memenuhi validitas dan reliabilitasnya, peneliti mengambil aitem-aitem tersebut untuk dijadikan skala
Need for Achievement, Need for Affiliation, dan Need for Power. Skala inilah yang digunakan peneliti dalam mengambil data untuk penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
Setelah diujicobakan, maka selanjutnya peneliti melakukan pengambilan data selama 1 minggu. Pelaksanaan penelitian berlangsung mulai tanggal 04 Juli 2012
hingga 10 Juli 2012 kepada 140 orang subjek penelitian dengan menggunakan skala Need for Achievement, Need for Affiliation, dan Need for Power. Peneliti
mendatangi subjek ke rumah-rumah, kos-kosan, gereja, kampus-kampus dan tempat lainnya dimana kemungkinan subjek dapat ditemukan dan meminta
kesediaan subjek penelitian untuk mengisi skala. Setelah peneliti mendapatkan kesediaan subjek, peneliti memberikan instruksi cara mengisi skala dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
48 Dari 140 skala yang diisi, hanya 92 skala yang datanya dapat diolah dalam
penelitian.
3. Tahap Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari skala yang telah diisi oleh sampel akan diolah dengan menggunakan program SPSS version 16.0 for Windows. Data yang ada
kemudian akan dikategorisasikan menjadi tiga rentang, yakni kategori tinggi, sedang, dan rendah melalui rumus yang tercantum dalam tabel 3 :
Tabel 3 Rumus Pengkategorisasian Need for Achievement, Need for
Affiliation, dan Need for Power
Keterangan tabel : X = Skor
σ = Standar deviasi µ = Mean
G. Metode Analisa Data
Analisa data bertujuan untuk memberikan deskripsi mengenai subjek penelitian berdasarkan data dari variabel yang diperoleh dari kelompok subjek
yang diteliti. Penyajian hasil deskripsi biasanya berupa frekuensi dan persentase serta berbagai bentuk grafik, chart pada data yang bersifat kategorikal, dan berupa
statistik kelompok Azwar, 2004. Data yang akan diolah yaitu skor minimun, skor maksimun, mean, dan
standar deviasi. Azwar 2001 menyatakan bahwa uraian kesimpulan dalam penelitian deskriptif didasari oleh angka yang diolah secara tidak terlalu
mendalam. Data yang diperoleh akan diolah dengan analisis statistik dengan menggunakan program SPSS version 16.0 for Windows.
Rentang Nilai Kategorisasi
X µ- 1,0σ
Rendah µ-
1,0σ ≤ X µ+1,0σ Sedang
X ≥ µ+1,0σ Tinggi
Universitas Sumatera Utara
49 Azwar 2010 menyatakan bahwa pengkategorisasian dilakukan atas dasar
skor mentah dari penjumlahan skor skala belum dapat bercerita banyak mengenai individu yang diukur. Untuk memberikan makna yang memiliki nilai diagnostik,
skor mentah diacukan pada suatu norma kategorisasi. Sebelum dilakukan pengkategorisasian, data penelitian harus memenuhi persyaratan bahwa data
terdistribusi secara normal dan pengujian normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov dimana jika nilai p.sig 0.05 maka data penelitian
terdistribusi secara normal. Setelah data terdistribusi secara normal, kemudian dilakukan klasifikasi nilai Need for Achievement, Need for Affiliation, dan Need
for Power berdasarkan nilai mean dan standar deviasi dengan acuan rumus pada tabel 4 :
Tabel 4. Rumus Pengkategorisasian Need for Achievement, Need for
Affiliation, dan Need for power
Kategori tinggi memiliki arti tingkat Need for Achievement, Need for Affiliation, dan Need for Power yang tinggi, kategori sedang memiliki arti tingkat Need for
Achievement, Need for Affiliation, dan Need for Power yang sedang, sedangkan kategori rendah memiliki arti Need for Achievement, Need for Affiliation, dan
Need for Power yang rendah. Rentang Nilai
Kategorisasi X µ-
1,0σ Rendah
µ- 1,0σ ≤ X µ+1,0σ
Sedang X ≥ µ+1,0σ
Tinggi
Universitas Sumatera Utara
50
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN