Pemanfaatan Modal Sosial Dalam Upaya Peningkatan Penghasilan Pengusaha Online (Studi Deskriptif Pada Pengusaha Toko Online di Instagram yang berdomisili di Kota Medan)

(1)

PEMANFAATAN MODAL SOSIAL DALAM UPAYA

PENINGKATAN PENGHASILAN PENGUSAHA ONLINE

(Studi Deskriptif Pada Pengusaha Toko Online di Instagram yang Berdomisili

di Kota Medan)

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sosial

Disusun Oleh

R A T I H D I N A 0 8 0 9 0 1 0 3 2

DEPARTEMEN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N 2 0 1 4


(2)

ABSTRAK

Penelitian ini menyajikan tentang : Pemanfaatan Modal Sosial dalam Upaya Peningkatan Penghasilan Pengusaha Online (Studi Deskriptif pada pengusaha online di Instagram yang berdomisili di Kota Medan). Penelitian ini membahas bagaimana modal sosial yang ada di dalam usaha online dapat meningkatkan penghasilan pengusaha online.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah elemen-elemen modal sosial seperti jaringan, trust dan nilai atau norma yang ada pada pada usaha online dapat menaikkan omset dan pendapatan dari toko online yang mengakibatkan meningkatnya penghasilan pengusaha online. untuk mencapai tujuan tersebut tulisan ini menggunakan teori modal sosial yang dikemukakan oleh sosiolog Coleman, Fukuyama, Putnam, Hasbullah dan Lawang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi partisipasi dan dokumentasi.

Hasil deskripsi dan interpretasi data berupa penggambaran atau penuturan dalam bentuk kalimat menjelaskan bahwa elemen modal sosial seperti jaringan, trust, nilai dan norma dapat mendukung meningkatnya penjualan pada toko online yang berakibat meningkatnya penghasilan pengusaha online. Jaringan yang dibangun pada toko online dapat meningkatkan penjualan, trust atau kepercayaan yang dijalin di antara penjual dan pembeli dapat meningkatkan rasa kepercayaan dan kepuasan dari pembeli serta nilai dan norma yang menjadi batasan dan aturan dalam toko online membuat toko online tetap berada pada jalur dan pembeli dapat mentaati segala aturan yang ada. Para pengusaha online yakin apabila elemen modal sosial yang ada dikembangkan dan dijaga dengan baik akan dapat membuat toko online mereka berkembang dengan pesat.


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya, skripsi saya yang berjudul “Pemanfaatan Modal Sosial Dalam Upaya Peningkatan Penghasilan Pengusaha Online (Studi Deskriptif Pada Pengusaha Toko Online di Instagram yang berdomisili di Kota Medan)” ini dapat selesai sesuai dengan harapan. Senantiasa saya ucapkan rasa syukur yang teramat dalam kepada Allah SWT, beserta keluarga atas dukungannya selama ini terhadap saya. Penulisan skripsi ini merupakan bagian kerja dan prosedur yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar kesarjanaan dalam bidang sosiologi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

Dalam hal ini saya sebagai bagian dari mahluk sosial yang tidak lepas dari bantuan serta pertolongan orang lain, ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh jajaran civitas akademika USU, khususnya pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang kiranya telah banyak memberikan kontribusi secara langsung maupun tidak langsung kepada saya, sehingga pada saat ini saya bisa merasakan buah kebaikan tersebut di akhir penghujung masa studi saya di kampus Universitas Sumatera Utara tercinta khususnya di Departemen Sosiologi. Petunjuk dan bimbingan yang telah diberikan oleh Bapak dan Ibu dosen FISIP USU terutama departemen Sosiologi merupakan pembelajaran dan kenangan yang tidak akan pernah dapat saya lupakan.


(4)

Dalam penyelesaian skripsi ini dari awal hingga selesai, saya telah melibatkan berbagai pihak. Untuk itu saya ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya dan setulus-tulusnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang telah memberikan andil selama saya mengikuti perkuliahan dan berbagai kebijaksanaan untuk mempermudah skripsi ini, sekaligus selaku dosen pembimbing saya yang sudah bersedia memberikan waktu, tenaga, pengetahuan kepada saya selama dalam penulisan skripsi ini.

2. Ibu Dra. Lina Sudarwati, M.Si, selaku Ketua Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dalam perkuliahan sekaligus sebagai ketua penguji yang memberikan arahan dan masukan untuk skripsi ini.

3. Bapak Drs. Junjungan SBP. S, M.Si, selaku dosen penguji yang telah memberikan arahan dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Hendri Sitorus. M.Si, selaku dosen wali yang telah meluangkan waktunya untuk memberi arahan dalam perkuliahan.

5. Para Dosen-dosen di Departemen Sosiologi yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu-persatu yang telah memberikan ilmu, mengarahkan dan membimbing saya selama mengikuti perkuliahan di Departemen Sosiologi sehingga selesainya skripsi ini.


(5)

6. Kak Feny, Kak Ade, Kak Betty dan Syarifah di jurusan Sosiologi atas bantuan dan semangatnya serta seluruh staf yang berada di FISIP USU yang telah memberikan kemudahan dalam mengurus segala administrasi dalam penyusunan skripsi ini.

7. Teruntuk kedua orang tua saya yang amat sangat saya cintai dalam hidup ini. Papa saya H. Junaidi SE, M.Hum dan Mama saya Hj. Herlina Indrawaty S.Pd, M.Pd. Terimakasih atas cinta dan kasih sayang serta support yang tak pernah putus untuk ananda. Kalian adalah anugrah terindah dari Allah SWT.

8. To my dearest Muhammad Khudri, thank you for always being there. To listen and to care, to love me and to share.

9. Kepada seluruh owner online shop yang sudah mau meluangkan waktunya menjadi informan skripsi ini : Adin, Mirna, Uci, Sarah, Zi dan Lea, Windi, Febri, Tiwi, Novi dan Lia. Terima kasih untuk wawancara yang seru. 10.Buat teman-teman seperjuangan di Sosiologi 08 khususnya Rudi, Reza,

Iyuth, Fitri, Lia, Pupud, Sri Ramadhani, Mitha, Sahrul, Okta, Andri, Dicky, Heberlin, Arman, Hendra, Okta Virna, Desi, Vani, Dian, Poibe serta semua teman-teman Sosiologi lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Terima kasih untuk dukungan dan semangatnya selama ini. Akhirnya kita bisa mencapai kelulusan ini bersama-sama. Semoga pertemanan ini terjalin selama-lamanya. Amin.


(6)

11.Terima kasih untuk Ananda James Samuel Sosiologi 09 yang banyak membantu selama proses pembuatan skripsi ini.

12.Abang dan Kakak Senior beserta Adek-adek Junior di Departemen Sosiologi yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu. Terima kasih buat saran, semangat dan doa-doanya.

Penulis menyadari sepenuhnya kekurangan dan keterbatasan yang ada pada diri penulis bahwa masih terdapatnya kekurangan di dalam penulisan dan pembuatan skripsi ini, namun demikian adanya, penulis berharap agar isi dan penjelasan yang tertulis dalam skripsi ini dapat menjadi sumbangan yang berarti bagi ilmu sosiologi terutama sosiologi ekonomi. Selain itu penulis juga berharap agar penelitian ini ada yang mau melanjutkannya ke tahap yang lebih dalam lagi dan mengembangkan kedepannya agar dapat memperluas cakrawala pengetahuan dibidang penelitian ini dan juga dapat memanfaatkannya sebagai bahan bacaan untuk menulis skripsi dalam isu penelitian yang sama. Akhir kata terima kasih atas segala perhatian dan semoga bermanfaat.

Wassalam

Medan, Agustus 2014

Ratih Dina NIM 080901032


(7)

DAFTAR ISI

Hal. LEMBAR PERSETUJUAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

1.4.1 Manfaat Teoristis ... 8

1.4.2 Manfaat Praktis ... 9

1.5 Defenisi Konsep ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bisnis Online dan Peningkatan Penghasilan ... 6

2.2 Modal Sosial ... 7

2.2.1 Trust ... 8

2.2.2 Jaringan ... 9

2.2.3 Nilai dan Norma ... 8

2.3 Bisnis Online ... 8

2.4 E-Commerce ... 10


(8)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ... 14

3.2 Lokasi Penelitian ... 15

3.3 Unit Analisis dan Informan ... 16

3.3.1 Unit Analisis ... 17

3.3.2 Informan ... 18

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 21

3.4.1 Data Primer ... 22

3.4.2 Data Skunder ... 23

3.5 Interpretasi Data ... 24

3.6 Jadwal Kegiatan ... 25

3.7 Keterbatasan Penelitian ... 26

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN DAN INTERPRETASI DATA 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 36

4.1.1 Demografi Penduduk ... 38

4.1.2 Profil Informan ... 40

4.2 Struktur Pemerintahan Kota Medan ... 56

4.2.1 Sejarah Kota Medan ... 57

4.2.2 Pemerintah Kota ... 58

4.3 Sejarah Singkat Instagram ... 60

4.3.1 Keberadaan Toko Online di Instagram ... 63

4.4 Peningkatan Penghasilan Pengusaha Online ... 67

4.4.1 Latar Belakang Pengusaha Online ... 69

4.4.2 Bisnis Online Sebagai Sumber Mata Pencaharian ... 71

4.5 Modal Sosial Pada Bisnis Online ... 74

4.5.1 Jaringan Sosial Dalam Bisnis Online ... 77

4.5.2 Trust Dalam Bisnis Online ... 79


(9)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ... 85 5.2 Saran ... 87

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(10)

DAFTAR TABEL

TABEL Hal.

1. Batas Wilayah Medan Secara Administratif ... 2. Presentase Luas Wilayah Kota Medan ... 3. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin ...


(11)

ABSTRAK

Penelitian ini menyajikan tentang : Pemanfaatan Modal Sosial dalam Upaya Peningkatan Penghasilan Pengusaha Online (Studi Deskriptif pada pengusaha online di Instagram yang berdomisili di Kota Medan). Penelitian ini membahas bagaimana modal sosial yang ada di dalam usaha online dapat meningkatkan penghasilan pengusaha online.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah elemen-elemen modal sosial seperti jaringan, trust dan nilai atau norma yang ada pada pada usaha online dapat menaikkan omset dan pendapatan dari toko online yang mengakibatkan meningkatnya penghasilan pengusaha online. untuk mencapai tujuan tersebut tulisan ini menggunakan teori modal sosial yang dikemukakan oleh sosiolog Coleman, Fukuyama, Putnam, Hasbullah dan Lawang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi partisipasi dan dokumentasi.

Hasil deskripsi dan interpretasi data berupa penggambaran atau penuturan dalam bentuk kalimat menjelaskan bahwa elemen modal sosial seperti jaringan, trust, nilai dan norma dapat mendukung meningkatnya penjualan pada toko online yang berakibat meningkatnya penghasilan pengusaha online. Jaringan yang dibangun pada toko online dapat meningkatkan penjualan, trust atau kepercayaan yang dijalin di antara penjual dan pembeli dapat meningkatkan rasa kepercayaan dan kepuasan dari pembeli serta nilai dan norma yang menjadi batasan dan aturan dalam toko online membuat toko online tetap berada pada jalur dan pembeli dapat mentaati segala aturan yang ada. Para pengusaha online yakin apabila elemen modal sosial yang ada dikembangkan dan dijaga dengan baik akan dapat membuat toko online mereka berkembang dengan pesat.


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Sebagai negara berkembang yang sering diguncang berbagai masalah internal maupun eksternal, Indonesia memiliki sistem perekonomian yang tidak stabil dan rawan ‘terserang’ krisis. Krisis ekonomi tergenting yang pernah dialami Indonesia terjadi pada tahun 1998 dimana inflasi mencapai 58%. Inflasi yang sangat tinggi pada masa itu telah membawa dampak yang cukup besar bagi perekonomian Indonesia, seperti pengangguran akibat PHK dan kurangnya lapangan kerja serta meningkatnya angka kemiskinan. Disamping itu dampak tingginya laju inflasi telah menyebabkan laju pertumbuhan di Indonesia merosot tajam di tahun 1998 yaitu anjlok menjadi -13% dari sebesar 4% di tahun 1997, walaupun mulai membaik menjadi 0,79% di tahun 1999 (Rio dalam Birgitta, 2013:2).

Krisis ekonomi secara tidak langsung memaksa masyarakat untuk mencari lahan pekerjaan lain di sektor informal. Minimnya lapangan pekerjaan membuat masyarakat Indonesia harus mampu menjadi manusia yang mandiri dan kreatif, salah satunya adalah dengan berbisnis. Bisnis yang umumnya digeluti adalah seperti membuka toko dan menjual barang-barang maupun berjualan makanan dan jasa. Namun tidak semua masyarakat, khususnya masyarakat kelas menengah ke bawah


(13)

memiliki modal yang kuat untuk berbisnis. Biaya sewa toko, memasok barang dagangan, dan menggaji pegawai serta biaya operasional memerlukan biaya yang tidak sedikit. Modal merupakan kendala besar dalam berbisnis.

Saat ini ada alternatif berbisnis yang cukup diminati dan tidak memerlukan biaya yang terlalu besar bahkan bisa dengan tidak memakai modal sama sekali. Namanya bisnis online, dan pelaku usahanya disebut pengusaha online. Bisnis online merupakan sebuah terobosan baru dalam berbisnis. Bisnis ini sebenarnya sama saja dengan bisnis pada umumnya. Hanya medianya saja yang berbeda. Apabila toko pada umumnya memiliki bentuk fisik seperti bangunan dan papan nama, maka toko online berbentuk akun dari sebuah jejaring sosial dimana berjualan online tidak dengan saling bertatap muka atau berinteraksi secara langsung seperti pelanggan datang ke toko. Toko online menjalankan operasional bisnisnya melalui komputer, handphone atau smartphone seperti Blackberry, Iphone maupun smartphone berbasis Android seperti Samsung. Pengusaha online cukup mengunggah foto barang yang akan dijual ke akun jejaring sosial , memberi label harga dan keterangan tentang detail barang serta mencantumkan nomor telepon atau ID Chat yang bisa dihubungi. Setelah terjadi kesepakatan barulah nomor rekening diberikan dan terjadilah transaksi. Disinilah peran modal sosial diperlukan. Menurut Robert D. Putnam, modal sosial mengacu pada organisasi sosial yang dapat menjembatani terciptanya kerjasama dalam komunitas sehingga terjalin kerjasama yang saling menguntungkan (Putnam, 1995:2).


(14)

Di dalam berbisnis online kepercayaan adalah modal yang paling penting dimana kepercayaan merupakan salah satu dari unsur modal sosial. Tanpa kepercayaan bisnis online tidak akan berjalan dengan baik. Begitu pula dengan jaringan yang juga merupakan penentu keberhasilan dalam bisnis online. Apabila jaringan dalam bisnis online dapat terjalin dengan baik dan kuat maka akan memberikan dampak pesatnya penjualan yang berimbas pada meningkatnya penghasilan.

Modal sosial memegang peranan penting dalam keberhasilan bisnis online. Tanpa adanya modal sosial yang kuat antara pengusaha dan konsumen, bisnis yang dijalankan tidak dapat berkembang dengan baik. Modal sosial berperan sebagai perekat yang mengikat semua orang dalam masyarakat. Agar modal sosial tumbuh baik dibutuhkan adanya saling berbagi (share values) serta pengorganisasian peran (rules) yang diekspresikan dalam hubungan personal (personal relationships), kepercayaan (trust) dan common sense tentang tanggung jawab bersama, sehingga masyarakat menjadi lebih dari sekedar kumpulan individu belaka. Modal sosial tersebut mengacu pada aspek-aspek utama organisasi sosial seperti kepercayaan (trust), norma-norma (norms), jejaring (networks), yang mampu menggerakkan partisipasi anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama. (Ichsan, 2013:4).


(15)

Bisnis online merupakan salah satu bisnis yang sedang menjamur pada saat ini. Bahkan orang Eropa pun sedang keranjingan berbelanja online. Dikutip dari Antara news, hampir 60 persen pengguna internet di Uni Eropa memiliki pengalaman belanja "online" atau Daring selama satu tahun belakangan. Data Eurostat menyebutkan sebanyak sepertiga pengguna Internet di Uni Eropa berbelanja pakaian dan peralatan olah raga di toko-toko secara Daring. Mereka juga memesan tiket perjalanan serta akomodasi liburan. Angka ini melonjak tajam karena pada tahun 2008 baru sekitar 20 persen yang meminati belanja Daring. Satu dari empat pengguna Internet berbelanja buku, majalah dan alat-alat elektronik secara Daring, naik 19 persen dari jumlahnya pada 2008. Di antara negara anggota Uni Eropa, Inggris memiliki angka tertinggi orang belanja Daring, yaitu 82 persen dari total pengguna Internet, sedangkan Romania memiliki angka paling rendah yakni 11 persen.

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) memperkirakan pengguna internet dalam negeri akan mengalami peningkatan menjadi 82 juta orang atau tumbuh 30 persen. Berdasarkan survei APJII pada 2013, pengguna internet di tahun ini sudah mencapai 62 juta orang atau 24,23 persen dari total populasi Indonesia. Gaya hidup masyarakat dianggap semakin familiar dengan dunia maya. Salah satu penyebabnya adalah bertambahnya pengguna media sosial seperti Facebook dan Twitter. Belum lagi ditambah dengan semakin menjamurnya bisnis jual beli online ataupun e-commerce.


(16)

Aktivitas perdagangan melalui internet disebut dengan electronic commerce (e-commerce). E-commerce merupakan suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan get and deliver. Commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya – biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan) (Radityo, 2013: 8).

Fenomena bisnis online tersebut ternyata juga sedang digandrungi oleh anak muda di Kota Medan. Kebanyakan Online shop di Medan berjualan di media sosial seperti Instagram. Aturan yang diterapkan tidak jauh beda dengan toko konvensional. Calon pembeli masuk ke akun tersebut, melihat-lihat barang dagangan yang ada, setelah memesan dan terjadi kesepakatan lalu langkah selanjutnya melakukan transaksi pembayaran. Yang membedakan adalah apabila di toko konvensional kita langsung membayar dan bisa langsung membawa pulang barangnya, untuk transaksi pada toko online peraturannya adalah si pembeli harus mentransfer dulu sejumlah uang sesuai nominal transaksinya ke rekening sang pengusaha lalu setelah dicek dan dinyatakan ada sejumlah transferan yang masuk barulah proses pengiriman dilakukan. Adanya aturan yang diterapkan dalam proses jual beli online yang berbeda dengan transaksi di toko biasa telah memunculkan nilai-nilai baru yang disepakati. Fukuyama menunjuk pada serangkaian nilai atau norma informal yang


(17)

dimiliki bersama diantara para anggota suatu kelompok memungkinkan terjadinya kerjasama diantara mereka (Lawang, 2004:180).

Pada awal mendirikan bisnis online tentu saja toko tersebut belum memiliki jaringan yang kuat dan belum bisa dipastikan kredibilitasnya. Untuk itu biasanya pengusaha gencar melakukan promosi kepada teman –teman terdekat agar mereka membeli dagangan si pengusaha tersebut. Lalu meminta si teman dan relasi memberikan testimoni atas kepuasan berbelanja di toko online miliknya. Testimoni tersebut dipakai untuk meyakinkan calon pembeli baru yang masih awam bahwasannya toko online tersebut dapat dipercaya atau dalam istilah onlinenya“Trusted Seller”. Hal ini dikarenakan toko online rawan penipuan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Menurut Fukuyama, trust (kepercayaan) merupakan dasar yang paling dalam dari sebuah tatanan sosial. Trust merupakan salah satu unsur modal sosial yang merupakan perekat bagi langgengnya hubungan dalam kelompok masyarakat. Dengan menjaga suatu kepercayaan orang-orang bisa bekerjasama secara efektif (Field, 2005:91).

Adalah Windi Septia Dewi seorang Pengusaha “Teri Bajak” yang memulai bisnisnya dari berjualan online. Dikutip dari wawancaranya dengan koran Sindo, Windi mengatakan bahwa saat ini ia dikenal oleh orang sebagai pengusaha online. Usahanya ini dipromosikan melalui sosial media, seperti di Twitter @teribajakmedan; Line, teribajak; di Instagram, teribajakmedan; dan di Facebook, teri bajak medan. dia


(18)

sukses menjajal bisnisnya dalam waktu singkat. Usaha Teri Bajak boleh dibilang baru seumur jagung. Windi memulainya baru sejak 17 Juni 2013 lalu. Namun, perkembangannya luar biasa. Walaupun pada bulan pertama Windi hanya mampu menjual sebanyak 21 bungkus dengan kemasan 150 gram, tetapi dalam hitungan empat bulan, dia sudah mampu menjual hingga 350 bungkus. “Alhamdulillah, September lalu saya sudah menjual sebanyak 350 bungkus. Pembelinya ada yang dari Medan, Pekanbaru, Jakarta, Bandung, hingga Yogyakarta,” ujar anak pertama dari dua bersaudara ini. Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Sumatara Utara (USU) ini memang awalnya tak menyangka usaha yang dirintisnya bakal secepat ini diterima pasar.

(http://www.koran-sindo.com/Kiprah-Windi-Septia-Dewi-Pemilik-Teri-Bajak-Medan-Berkat Sosial-Media-Sukses-Dalam-Waktu-Singkat).

Geliat pengusaha Online di Kota Medan ini sudah semakin banyak dan terus meningkat jumlahnya. Ada yang berjualan baju-baju impor dari Bangkok, ada yang berjualan makanan seperti oleh-oleh khas Medan yaitu Sambal Teri, ada yang berjualan jilbab dan ada pula yang berjualan sepatu produksi buatan sendiri. Beberapa diantara mereka ada yang sudah bertahun-tahun merintis usaha tersebut, seperti Febri yang memulai usaha online pertamanya dengan berjualan sepatu handmade produksi bengkel miliknya di rumah dengan merk Fourgirls. Febri lalu memasarkan produknya melalui toko online di Facebook dan sudah berjualan dari tahun 2008 sampai sekarang. Merintis usaha dari sepatu sampai sekarang ia mampu melebarkan usahanya dengan berjualan baju impor dari Bangkok dan sekarang ia juga membuka


(19)

toko permanen di salah satu pasar di kota Medan.Rata-rata pengusaha online di kota Medan telah memiliki merek dagang sendiri.

Berjualan Online saat ini tidak dapat lagi dipandang sebelah mata atau hanya dianggap sebagai bisnis sampingan. Karena sudah banyak pengusaha online yang menggantungkan hidupnya dari usaha ini. Selain tidak memerlukan ijazah ataupun keahlian khusus, di tengah sulitnya mencari pekerjaan yang layak, berjualan online adalah alternatif yang cukup efektif untuk meningkatkan kehidupan ekonomi seseorang . Dengan memaksimalkan modal sosial yang ada dan disertai dengan ketekunan bukan hal yang mustahil seseorang bisa sukses dari berjualan online. Hal inilah yang menjadi dasar ketertarikan peneliti untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang peningkatan penghasilan pengusaha dari berjualan online, dengan mengangkat tema “Pemanfaatan Modal Sosial Dalam Upaya Peningkatan Penghasilan Pengusaha Online”

1.2. Perumusan Masalah

Dalam suatu penelitian, yang sangat signifikan untuk dapat memulai penelitian adalah adanya masalah yang akan diteliti. Menurut Arikunto, agar dapat dilaksanakan penelitian dengan sebaik-baiknya maka peneliti haruslah merumuskan masalah dengan jelas, sehingga akan jelas dimana harus dimulai, kemana harus pergi dan dengan apa (Arikunto,1996:19).


(20)

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pengusaha online memanfaatkan modal sosial (membangun kepercayaan) dalam meningkatkan penghasilan mereka melalui layanan E-commerce di Instagram ?

2. Bagaimana pengusaha online memanfaatkan modal sosial ( memperluas jaringan) dalam meningkatkan penjualan melalui layanan E-commerce di Instagram ?

3. Apakah nilai atau norma yang diterapkan dalam bisnis online di Instagram dapat menjadi faktor penentu keberhasilan bisnis online tersebut ?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan yang diharapkan dan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah :

1.Untuk mengetahui apakah dengan memanfaatkan modal sosial yang ada seperti jaringan dapat meningkatkan penghasilan pengusaha online di Instagram 2.Untuk mengetahui apakah dengan menjaga kepercayaan antara pengusaha dan

konsumen dapat meningkatkan penghasilan pengusaha online di Instagram 3.Untuk mengetahui apakah nilai-nilai yang dibangun dalam bisnis online dapat


(21)

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1.4.1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi dan sumber informasi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu sosiologi seperti kajian sosiologi ekonomi dan bagi peneliti serta semua pihak berkaitan dengan kajian peningkatan penghasilan pengusaha online melalui pemanfaatan modal sosial. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menambah referensi hasil penelitian yang juga dijadikan sebagai bahan rujukan untuk penelitian bagi mahasiswa sosiologi selanjutnya, serta diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan memperluas cakrawala pengetahuan.

1.4.2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan penulis mengenai permasalahan yang diteliti dan kemampuan untuk membuat karya tulis ilmiah. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran terhadap pemerintah, mengenai informasi peningkatan penghasilan pengusaha online di Instagram melalui pemanfaatan modal sosial yang membantu dalam membuat kebijakan-kebijakan yang berhubungan di dalamnya.


(22)

Defenisi Konsep disini adalah perumusan yang singkat, padat dan jelas tentang makna dan pengertian yang terkandung dalam penelitian ini. Sebagaimana defenisi konsep di bawah ini :

Modal Sosial

Modal Sosial adalah sumber daya sosial yang dimiliki oleh masyarakat. Sebagai sumber daya,modal sosial memberi kekuatan atau daya dalam beberapa kondisi-kondisi sosial dalam masyarakat. Modal sosial tersebut mengacu pada aspek-aspek utama dari organisasi sosial, seperti kepercayaan (trust), norma-norma (norms) dan jaringan (network) yang dapat meningkatkan efisiensi dalam suatu masyarakat. Modal sosial dalam bisnis online terdiri dari jaringan yaitu pengusaha online dan konsumen yang berbelanja online, norma yaitu aturan yang mengikat kedua belah pihak dan trust yaitu kepercayaan yang terjalin antara pengusaha dan pembeli online.

Jaringan Sosial

Jaringan Sosial adalah hubungan-hubungan yang tercipta antara banyak individu dalam suatu kelompok ataupun antar suatu kelompok dengan kelompok lainnya. Jaringan sosial adalah sebuah ikatan yang menghubungkan banyak simpul. Dalam hal ini pengusaha online dan pembeli online.


(23)

Norma adalah seperangkat aturan yang berisikan nilai-nilai, harapan-harapan dan tujuan

yang diyakini dan dijalankan bersama. Dalam hal ini peraturan yang ditetapkan oleh pengusaha online kepada pembeli online.

Trust

Trust (kepercayaan) merupakan hubungan antara dua belah pihak atau lebih yang mengandung harapan yang menguntungkan salah satu belah pihak melalui interaksi sosial. Dalam hal ini kepercayaan antara pengusaha online dan pembeli online.

Peningkatan Penghasilan

Upaya meningkatkan seluruh uang yang diterima oleh seseorang atau rumah tangga selama jangka waktu pada suatu kegiatan ekonomi dan berusaha untuk memperoleh pendapatan dengan jumlah yang maksimal agar bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, maupun rumah tangganya, agar kehidupan yang sejahtera dapat tercapai.

E-Commerce

E-Commerce adalah suatu proses membeli dan menjual produk-produk secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan komputer sebagai perantara transaksi bisnis.


(24)

Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto,menerapkan filter digital,dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial,termasuk milik Instagram sendiri. Aplikasi ini dapat digunakan di smartphone berbasis Ios dan Android seperti Iphone, Ipad dan smartphone Samsung.

Toko Online

Toko Online adalah toko yang aktivitas perdagangannya dilakukan di Internet dan hanya berupa sebuah akun sosial media. Toko online tidak memerlukan tempat atau lapak untuk berjualan karena bisa dilakukan dimana saja.

Pengusaha Online

Pengusaha Online adalah orang yang menjalankan bisnis dari media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Twitter. Aktivitas pengusaha online dilakukan dari rumah dan menggunakan internet sebagai media jualannya.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA


(25)

Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto,menerapkan filter digital,dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial,termasuk milik Instagram sendiri. Aplikasi ini dapat digunakan di smartphone berbasis Ios dan Android seperti Iphone, Ipad dan smartphone Samsung.

Toko Online

Toko Online adalah toko yang aktivitas perdagangannya dilakukan di Internet dan hanya berupa sebuah akun sosial media. Toko online tidak memerlukan tempat atau lapak untuk berjualan karena bisa dilakukan dimana saja.

Pengusaha Online

Pengusaha Online adalah orang yang menjalankan bisnis dari media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Twitter. Aktivitas pengusaha online dilakukan dari rumah dan menggunakan internet sebagai media jualannya.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA


(26)

Salah satu indikator kebahagiaan dalam hidup adalah kesejahteraan keluarga dan tercukupinya segala kebutuhan. Untuk mencapai kesejahteraan yang diinginkan tentulah kita sebagai manusia yang memiliki daya kreatifitas dan kemampuan untuk berkreasi harus melakukan sesuatu untuk meningkatkan penghasilan yang kita miliki. Peningkatan kesejahteraan adalah suatu perubahan jenjang atau kondisi dari perekonomian yang lebih baik atau mengalami kemajuan dari sebelumnya (Wardatul, 2007:30).

Banyak cara untuk bisa meningkatkan penghasilan. Bisa dengan mencari pekerjaan tambahan ataupun berjualan. Salah satu usaha yang saat ini sedang diminati dan memiliki perkembangan yang cukup pesat serta tidak memerlukan modal yang begitu besar adalah menjalankan bisnis online. Bisnis online bisa berupa apa saja. Seperti berjualan baju, makanan, sepatu, sampai berjualan jasa. Bisnis online tidak dapat dipandang sebelah mata sebagai bisnis yang tidak menghasilkan. Bila pada awal-awal banyak orang yang menjadikan bisnis online sebagai bisnis sampingan untuk menambah penghasilan, saat ini bisnis online merupakan lahan pekerjaan yang sangat diminati, bahkan ada yang sampai memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan utamanya demi membesarkan bisnis online yang digelutinya.

Seperti yang dituturkan Riana kepada Harian Medan Bisnis. Berawal dari hobi belanja Riana Bismarak akhirnya memilih terjun ke dunia E-commerce melalui BelowCepek.com, situs belanja online yang berdiri sejak 2011. Keputusan ini luar


(27)

biasa, sebab sebelumnya ia sudah menjabat direktur di satu perusahaan wisata di Indonesia. “Saya memutuskan mengejar passion, karena saya suka shopping dan makan,” kata Riana, seperti dikutip dari situs suara pengusaha, kemarin. Dia pun sempat bertanya-tanya dalam hati. “ Lalu terpikir kenapa saya tidak buka usaha belanja online yang menjual baju-baju buatan Indonesia?”. Sejak saat memutuskan membuka situs belanja online, wanita kelahiran 5 Juli 1976 ini, mulai mengetes pasar. Dia menjajal berjualan di Facebook, Multiply, dan pameran. “Ini adalah strategi awal yang saya lakukan,” katanya. Dengan minat yang luar biasa, Riana pun akhirnya membuat situs belanja online BelowCepek.com. Disitu tersebut Riana memasarkan berbagai produk asli buatan Indonesia seperti baju, sepatu, dan tas. Harganya pun sangat terjangkau, cuma Rp 19ribu – Rp 99ribu.

Bisnis online juga dapat meningkatkan taraf ekonomi seseorang seiring dengan meningkatnya penghasilan yang didapat dari berjualan online. Di zaman serba sibuk dan praktis dimana orang-orangnya sangat menghargai waktu dan mengutamakan segala sesuatu dapat dilakukan tanpa harus bepergian kesana kemari, bisnis online menjadi lahan yang menjanjikan bak jamur yang tumbuh di musim hujan. Kebanyakan pelaku bisnis online adalah perempuan, khususnya ibu-ibu rumah tangga yang tidak bekerja dan ibu-ibu yang terpaksa berhenti bekerja demi mengurus anak. Namun banyak juga pengusaha online yang berasal dari kalangan mahasiswa. Alasannya ingin mencari penghasilan tambahan karena belum bisa bekerja. Dari sisi


(28)

finansial bisnis online teramat sangat menjanjikan. Chitra pemilik salah satu toko di Multiply yang bisa diakses melalui http://littleeight.multiply.com menyebutkan bahwa “Hasil berjualan online juga lumayan untuk menabung, tiap bulan, saya bisa dapat sekitar Rp 25 juta”.

(http://female.kompas.com/read/2011/12/13/18014276/Belanja-Online-Indonesia-Rp-2-triliun-Peluang-Masih-Besar).

Dalam mengukur kondisi ekonomi salah satu konsep pokok yang paling sering digunakan yaitu melalui tingkat pendapatan. Pendapatan menunjukkan seluruh uang yang diterima oleh seseorang atau rumah tangga selama jangka waktu pada suatu kegiatan ekonomi. Setiap orang yang berusaha untuk memperoleh pendapatan dengan jumlah yang maksimal agar bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, maupun rumah tangganya, maka kehidupan yang sejahtera akan tercapai. Pendapatan itu sendiri terdiri dari upah, atau penerimaan tenaga kerja, pendapatan dari kekayaan seperti sewa, bunga dan dividen, serta pembayaran transfer atau penerimaan dari pemerintah seperti tunjangan sosial atau asuransi pengangguran/pensiun. (Adven, 2000:16-17).

Windi Septia Dewi juga merupakan salah seorang pengusaha online yang sukses meningkatkan penghasilannya. Windi memulai bisnisnya dari berjualan teri sambal bikinan mamanya yang diberi nama “Teri Bajak”. Pada awal memulai bisnis, di bulan pertama ia hanya mampu menjual 21 bungkus saja. Namun lama kelamaan seiring meluasnya jaringan dan bertambahnya kepercayaan dari masyarakat dan teman-teman, pada saat usahanya memasuki bulan keempat ia dapat menjual hingga 350 bungkus dalam sebulan. Rata-rata pembelinya adalah teman-teman Windi yang


(29)

berdomisili di luar kota dan sedang berlibur di Medan namun bingung ingin membawa oleh apa sehingga tercetuslah ide membuat Teri Bajak sebagai oleh-oleh khas Kota Medan. Kini Windi yang awalnya dikenal sebagai penyiar radio dan presenter ini lebih dikenal sebagai pengusaha Teri Bajak. Bisnis yang dijalankannya perlahan mampu menaikkan sisi ekonomi dan pendapatannya sebagai pengusaha.

Francis Fukuyama menunjukkan hasil-hasil studi di berbagai negara bahwa modal sosial yang kuat akan merangsang pertumbuhan di berbagai sektor ekonomi, karena adanya tingkat rasa percaya yang tinggi dan keeratannya hubungan dalam jaringan yang luas tumbuh antar sesama pelaku ekonomi. Ia mendefinisikan modal sosial adalah segala sesuatu yang membuat masyarakat bersekutu untuk mencapai tujuan bersama atas dasar kebersamaan dan didalamnya diikat oleh nilai-nilai yang akan menjadi resep kunci bagi keberhasilan pembangunan di segala bidang ekonomi dan demokrasi (Hasbullah, 2006:8).

2.2. Modal Sosial (Social Capital)

Bisnis online memiliki kaitan yang erat terhadap modal sosial. Aspek –aspek utama dalam modal sosial yang mengacu pada trust (kepercayaan), norma-norma (norms), dan jaringan-jaringan (networks) juga merupakan komponen-komponen penting dalam usaha online.

James Coleman (dalam Fukuyama, 2002:12) mendefenisikan Social Capital yakni kemampuan masyarakat untuk bekerjasama demi mencapai tujuan bersama dalam berbagai kelompok dan organisasi. Teori tentang modal sosial menyatakan


(30)

bahwa jaringan hubungan merupakan sebuah sumber daya yang dapat digunakan untuk pelaksanaan kegiatan sehari-hari. Para anggota jaringan “modal”, misalnya dalam bentuk istimewa yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan,akses informasi, ketersediaan, peluang, dan status sosial.

Burt tahun 1992 (dalam Suparman 2012) mendefinisikan, modal sosial adalah kemampuan masyarakat untuk melakukan asosiasi (berhubungan) satu sama lain dan selanjutnya menjadi kekuatan yang sangat penting bukan hanya bagi kehidupan ekonomi akan tetapi juga setiap aspek eksistensi sosial yang lain. Adapun Putnam (2000) mendefinisikan, modal sosial adalah penampilan organisasi sosial seperti jaringan-jaringan dan kepercayaan yang memfasilitasi adanya koordinasi dan kerjasama bagi keuntungan bersama. Partha tahun 1999 (dalam Suparman 2012) mendefenisikan, modal sosial sebagai hubungan-hubungan yang tercipta dan norma-norma yang membentuk kualitas dan kuantitas hubungan sosial masyarakat dalam spektrum yang luas, yaitu sebagai perekat sosial (social glue) yang menjaga kesatuan anggota kelompok secara bersama-sama. Pada jalur yang sama Solow (1999) mendefenisikan, modal sosial sebagai serangkaian nilai-nilai atau norma-norma yang diwujudkan dalam perilaku yag dapat mendorong kemampuan dan kapabilitas untuk bekerjasama dan berkoordinasi untuk menghasilkan kontribusi besar terhadap keberlanjutan produktivitas.

Modal sosial pada pengusaha online adalah jaringan yang dibangun antara pengusaha dengan konsumen dan pengusaha dengan supplier, kepercayaan atau trust


(31)

dari konsumen dan adanya nilai-nilai yang menjadi dasar dan pegangan dalam menjalankan bisnis online.

Modal sosial adalah sumber daya yang berintikan elemen-elemen pokok yang mencakup :

a. Saling percaya (trust) adalah kecenderungan untuk menempati yang telah dikatakan baik secara lisan dikatakan baik secara lisan maupun tulisan. Adanya sifat kepercayaan ini merupakan landasan utama bagi seseorang untuk menyerahkan sesuatu kepada orang lain,dengan keyakinan bahwa yang bersangkutan akan menepati janji atau memenuhi kewajiban. Hal ini meliputi adanya kejujuran (honesty), kewajaran (fairness), sikap egaliter (egalitarisme), toleransi (tolerance) dan kemurahan hati (generosity).

b. Jaringan sosial (network),yang meliputi adanya partisipasi (participations), pertukaran timbal balik (reciprocity),solidaritas yaitu kesediaan untuk secara ikut menanggung suatu konsekuensi sebagai wujud adanya rasa kebersamaan dalam menghadapi suatu masalah,kerjasama (collaboration) dan keadilan (equity).

c. Pranata (institusion),yang meliputi nilai-nilai yang dimiliki bersama (shared value) toleransi,kesediaan untuk memberikan konsensi atau


(32)

kelonggaran,baik dalam bentuk materi maupun non-materi sepanjang tidak berkenaan dengan hal-hal yang bersifat prinsipil,norma-norma dan saksi saksi (norm and sanction) dan aturan aturan (rules) (Badaruddin, 2008:8).

Modal sosial bukan milik individual, melainkan sebagai hasil dari hubungan sosial antara individu. Jaringan sosial merupakan hubungan – hubungan yang tercipta antar banyak individu dalam suatu kelompok ataupun antar suatu kelompok dengan kelompok lainnya. Hubungan-hubungan yang terjadi bisa dalam bentuk formal maupun bentuk informal. Hubungan sosial adalah gambaran atau cerminan dari kerjasama dan koordinasi antar warga yang didasari oleh ikatan sosial yang aktif dan bersifat resiprokal. (Damsar, 2002:157).

Menurut John Field, yang menjadi inti dari teori modal sosial adalah dengan membangun hubungan dengan sesama, dan menjaganya agar terus berlangsung sepanjang waktu, orang mampu bekerja bersama-sama untuk mencapai berbagai hal yang tidak dapat mereka lakukan sendirian atau yang dapat mereka capai tapi dengan bersusah payah. Orang berhubungan melalui serangkaian jaringan dan mereka cenderung memiliki kesamaan nilai dengan anggota lain dalam jaringan tersebut menjadi sumber daya, dia dipandang sebagai modal (Field, 2010:1).


(33)

Defenisi kepercayaan (trust) dalam Oxford English Dictionary dijelaskan sebagai confidence in yang berarti yakin pada dan reliance on yang bermakna percaya atas beberapa kualitas atau atribut sesuatu atau seseorang, kebenaran suatu pernyataan (Damsar, 2009:185).

Kepercayaan pada dasarnya terikat, bukan kepada resiko, namun kepada berbagai kemungkinan. Kepercayaan selalu mengandung konotasi keyakinan ditengah-tengah berbagai akibat yang serba mungkin, apakah dia berhubungan dengan tindakan individu atau beroperasinya sistem. Menurut Zucker dalam Damsar (2009:18) memberikan batasan kepercayaan sebagai perangkat harapan yang dimiliki bersama-sama oleh semua yang berada dalam pertukaran. Kepercayaan memperbesar kemampuan manusia untuk bekerjasama. Kerjasama tidak mungkin terjalin kalau didasarkan atas adanya saling percaya diantara sesama pihak yang terlibat. Kepercayaan meningkatkan toleransi terhadap ketidakpastian. Ketika pesanan suatu barang misalnya, belum datang dari mitra dagang, maka kepercayaan yang dimiliki akan menetralisir ketidakpastian tersebut, yang mana pesanan selalu tepat waktu datangnya. Penetralan merupakan suatu bentuk toleransi yang dilakukan ketidakpastian.

Kepercayaan merupakan hubungan antara dua belah pihak atau lebih yang mengandung harapan yang menguntungkan salah satu belah pihak melalui interaksi sosial (Lawang, 2004:36).


(34)

1. Hubungan sosial antara dua orang atau lebih, termasuk dalam hubungan ini adalah institusi, yang dalam pengertian ini diwakili orang.

2. Harapan yang ada akan tergantung dalam hubungan itu, yang kalau direalisasikan tidak akan merugikan salah satu atau kedua belah pihak 3. Interaksi yang memungkinkan hubungan dan harapan itu berwujud.

(Damsar, 2009:186)

Menurut Gidden (2005) dalam masyarakat pramodern ditemukan empat lingkungan yang menumbuh kembangkan kepercayaan yaitu

1. Hubungan kekerabatan menyediakan suatu mata rantai hubungan sosial yang dapat diandalkan suatu mata rantai hubungan sosial yang dapat diandalkan yang secara prinsip dan umum dilakukan, membentuk media pengorganisasian relasi kepercayaan, seperti sistem kekerabatan matrilineal yang bermula dari hubungan semade, seperut, senenek, seninik, sekaum dan sesuku telah menjadi perekat hubungan sesama satu kerabat dan sebagai jembatan yang menghubungi dengan kelompok, terutama kelompok luar. Hubungan kekerabatan Minangkabau yang menjadi perekat dan jembatan relasional tersebut, pada gilirannya, menerbitkan bibit kepercayaan, baik antara sesama kerabat maupun dengan kelompok luar.

2. Komunitas masyarakat lokal memberikan lingkungan yang baik bagi tumbuh kembangnya kepercayaan di masyarakat pra-modern. Menurut


(35)

Gidden komunitas lokal tidak dikaitkan dengan romantisme budaya, tetapi lebih kepada arti penting dari relasi lokal yang diatur dalam konteks tempat, dimana tempat belum ditransformasikan oleh relasi ruang waktu yang berjarak.

3. Kosmologi religius merupakan bentuk kepercayaan dan praktik ritual yang menyediakan interpretasi providential atas kehidupan dan alam. Kosmologi religius menyediakan intepretasi moral dan praktik bagi kehidupan sosial dan kehidupan pribadi dan bagi dunia alam. Yang menginterpretasikan lingkungan yang aman bagi pemeluknya.

4. Tradisi juga dapat menjadi lingkungan bagi perkembangan kepercayaan masyarakat. Tradisi merupakan sarana untuk mengaitkan masa kini dengan masa depan, berorientasi kepada masa lalu dan waktu yang dapat berulang. Tradisi adalah rutinitas, namun dia adalah rutinitas yang penuh makna intrinsik, ketimbang hanya sekedar perilaku kosong yang hanya berorientasi kepada kebiasaan semata. Makna aktivitas rutin berada di dalam penghormatan atau pemujaan yang melekat dalam tradisi dan dalam kaitan antara tradisi dan ritual (Damsar, 2009:188-190)

2.2.2. Jaringan Sosial

Jaringan merupakan terjemahan dari network, yang berasal dari dua suku kata yaitu net dan work. Net diterjemahkan dalam bahasa sebagai jaring, yaitu tenunan seperti jala, terdiri dari banyak ikatan antar simpul yang saling terhubung satu sama


(36)

lain. Sedangkan kata work bermakna sebagai kerja. Gabungan kata net dan work, sehingga menjadi network, yang penekanannya terletak pada kerja bukan pada jaring, dimengerti sebagai kerja (bekerja) dalam hubungan antar simpul-simpul seperti halnya jaring (net). Berdasarkan pemikiran tersebut maka jaringan (network), menurut Lawang (2004: 50-51) dimengerti sebagai:

1. Ada ikatan antar simpul (orang atau kelompok) yang dihubungkan dengan media (hubungan sosial). Hubungan sosial ini diikat dengan kepercayaan. Kepercayaan ini dipertahankan oleh norma yang mengikat kedua belah pihak. 2. Ada kerja antar simpul (orang atau kelompok) yang melalui media hubungan

sosial menjadi satu kerjasama, bukan kerja bersama-sama.

3. Seperti halnya sebuah jaring (yang tidak putus) kerja yang terjalin antar simpul itu pasti kuat menahan beban bersama dan malah dapat “menangkap ikan” lebih banyak.

4. Dalam kerja jaring itu ada ikatan (simpul) yang tidak dapat berdiri sendiri. Semua simpul menjadi satu kesatuan dan ikatan yang kuat.

5. Media (benang atau kawat) dan simpul tidak dapat dipisahkan,atau antara orang-orang dan hubungannya tidak dapat dipisahkan.

6. Ikatan atau pengikat (simpul) adalah norma yang mengatur dan menjaga bagaimana ikatan dan medianya itu dipelihara dan dipertahankan.


(37)

Sedangkan sosial dimengerti sebagai sesuatu yang dikaitkan atau dihubungkan dengan orang lain atau menunjuk pada makna subyektif yang mempertimbangkan perilaku atau tindakan orang lain yang berkaitan dengan pemaknaan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa studi jaringan sosial melihat hubungan antar individu yang memiliki makna subyektif yang berhubungan atau dikaitkan dengan sesuatu sebagai simpul dan ikatan. Simpul dilihat melalui aktor individu di dalam jaringan, sedangkan ikatan merupakan hubungan antara para aktor tersebut. Dalam kenyataan, dimungkinkan terdapat banyak jenis ikatan antar simpul.

Jaringan memiliki peran yang penting untuk keberhasilan bisnis. Tanpa adanya jaringan yang kuat bisnis online tidak akan dapat berjalan dengan baik. Untuk itu pengusaha haruslah memulai membangun jaringan dari orang-orang terdekat seperti teman dan keluarga. Hal ini penting karena nantinya teman dan keluarga terdekatlah yang akan menjadi sarana promosi paling efektif. Jaringan juga menentukan seberapa besar bisnis yang sedang kita jalankan. Sebagai contoh, apabila follower akun jualan kita di Instagram sudah mencapai ribuan itu artinya peluang untuk menjual produk lebih banyak lagi terbuka lebar. Apabila pelanggan merasa puas dengan pelayanan kita, secara otomatis dia akan mempromosikan toko online kita secara sukarela kepada orang-orang terdekatnya. Dalam hal ini pelanggan adalah simpul yang harus tetap diikat dalam jaringan yang telah kita buat. Entah itu dengan promo-promo yang menarik atau memberi diskon pada pembelian berikutnya.


(38)

2.2.3. Nilai dan Norma

Norma terdiri dari nilai-nilai, harapan-harapan dan tujuan yang diyakini dan dijalankan bersama (Ichsan, 2013:18). Di dalam menjalankan bisnis online, ada aturan dan nilai-nilai yang harus dipatuhi. Bila pada toko konvensional, pelanggan yang membeli bisa langsung membayar dan membawa barang yang diinginkan pulang, lain halnya dengan toko online. Aturan yang disepakati pada toko online adalah mentransfer dahulu sejumlah uang sesuai nilai transaksi barulah barang dikirim. Mengapa demikian? Mengapa tidak sebaliknya? Karena resiko pengusaha tertipu lebih besar daripada pembeli tertipu. Apabila ada istilah “ada uang ada barang” maka kira-kira seperti itu lah gambarannya. Jika barang dikirim duluan dan setelah itu si pembeli menghilang, maka yang mengalami kerugian adalah penjualnya. Lain cerita apabila mereka sudah saling kenal. Ada pula aturan-aturan seperti, tidak boleh cancel barang apabila sudah memesan. Hal ini dikarenakan toko online itu berbeda formatnya dengan toko konvensional pada umumnya.

Kebanyakan toko online tidak memiliki stok yang banyak dan harus memesan terlebih dahulu kepada supplier, sehingga apabila ada pelanggan yang memesan lalu membatalkan pesanannya akan mengakibatkan penjual mengalami kerugian karena pada akhirnya barang yang telah dikirim oleh supplier akan menumpuk di penjual. Ada lagi aturan “Blacklist” yaitu memblok atau memasukkan pembeli ke dalam daftar catatan hitam, dimana catatan hitam disini artinya memboikot orang tersebut


(39)

untuk berbelanja lagi di tempatnya Alasan toko online melakukan blacklist adalah karena orang tersebut menipu atau menjelek-jelekkan toko online tersebut.

Norma adalah aturan yang mengikat antara satu dan yang lain. Dalam hal ini penjual dan pembeli online. Norma-norma akan berperan dalam mengontrol bentuk hubungan antara individu pada suatu entitas sosial tertentu. Aturan-aturan tersebut biasanya tidak tertulis, namun demikian dipahami oleh setiap individu dalam konteks hubungan sosial ekonomi. Norma dan aturan yang terjaga dengan baik akan berdampak positif bagi kualitas hubungan yang terjalin serta merangsang berlangsungnya kohesifitas sosial yang hidup dan kuat (Hasbullah, 2006:13).

2.3. Bisnis Online

Pada era Globalisasi saat ini, internet merupakan sebuah kebutuhan pokok dan mendasar. Maka tak heran saat ini segala sesuatu dapat dikaitkan dengan Internet. Contohnya dalam hal berbelanja. Kalau dulu berbelanja merupakan kegiatan pergi ke mall atau pasar dan melihat-lihat ke dalam sebuah toko lalu membeli barang yang diinginkan, saat ini ada alternatif lain yang lebih efektif. Maka dari itu lahirlah sebuah penemuan baru dalam dunia bisnis yang memiliki efisiensi tinggi dalam hal waktu dan tenaga, yaitu bisnis online. Bisnis online adalah suatu terobosan baru dalam berbisnis yang mengutamakan keefisiensian dan kepraktisan dalam bertransaksi. Bisnis online berkembang cukup baik dari tahun ke tahun seiring meningkatnya pengguna internet dan semakin menjamurnya media sosial. Bisnis


(40)

online memiliki perbedaan dari toko konvensional seperti transaksi dengan tidak saling bertatap muka, mentransfer uang sebelum barang datang dan mengirim barang menggunakan Jasa Titipan Kilat seperti JNE atau Tiki.

Sistem belanja online pertama kali diperkenalkan oleh Michael Aldrich pada tahun 1979. Sejak itulah dunia perdagangan pun mengalami evolusi dan sistem belanja tradisional beralih ke metode pembelian dan penjualan melalui jaringan internet. Adalah Pizza Hut yang menawarkan pembelian online di webnya pada 1994, yang kemudian disusul Amazon yang mulai menjual buku online pada 1995. Setelah itu, sistem belanja online tak lagi mengalami evolusi, tetapi revolusi, karena demikian cepatnya belanja online, yang kini disebut E-commerce, itu menjadi alternatif masyarakat dunia untuk bertransaksi. Tentu saja hal itu didukung dengan jaringan internet dan penggunanya yang berkembang pesat di seluruh dunia.

Di Indonesia sendiri, saat ini termasuk dalam peringkat kelima negara pengakses internet terbesar di dunia. Hal ini secara langsung memicu tumbuhnya pelaku E-commerce di Tanah Air. Potensi belanja online akan terus tumbuh. Data yang ada menyebutkan jumlah konsumen online terhadap persentase penduduk di Asia Pasifik menunjukkan, Thailand merupakan konsumen online terbesar mencapai 80 persen. Sementara Indonesia juga tak kalah menggiurkan, yaitu sebesar 57 persen.

Fenomena belanja online tidak lepas dari animo masyarakat terhadap internet yang semakin meningkat. Adalah artikel yang ditulis oleh Anton William dalam situs


(41)

www.tempointeraktif.com, pada hari Jumat, 24 September 2010, yang mengemukakan fakta mengejutkan. Artikel ini mengulas tentang Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu yang mengeluarkan pernyataan bahwa pertumbuhan pesat pengguna media sosial yang aktif, khususnya Facebook dan Twitter, telah berhasil meningkatkan daya saing perekonomian Indonesia dari posisi ke-54 pada tahun lalu menjadi posisi ke-44. Hal ini dikarenakan masyarakat khususnya pebisnis sudah mulai aktif memanfaatkan media sosial sebagai wadah baru dalam berbisnis. Kehadiran internet sebagai sarana atau media informasi berbasis online ternyata memberikan manfaat yang sangat besar bagi setiap aspek kehidupan yang ada, baik dalam bidang pendidikan, sarana komunikasi tanpa batas, maupun dalam hal pengembangan usaha.

Perilaku pembelian online masyarakat Indonesia semakin tahun semakin mengalami peningkatan. Data menunjukkan bahwa nilai pembelanjaan online masyarakat Indonesia pada tahun 2012 mencapai 2,5 triliun rupiah. Pada tahun 2013 meningkat 79,7%, yaitu menjadi 4,5 triliun rupiah. Pada tahun 2014 diprediksikan mencapai 7,2 triliun rupiah. Jumlah tersebut diperoleh dari sekitar enam persen dari lima puluh juta pengguna internet di Indonesia yang melakukan aktivitas pembelian secara online.

(http://dailysocial.net/post/25-triliun-rupiah-nilai-transaksi-e-commerce-indonesia-tahun-2012)


(42)

Ada sisi positif maupun negatif dari berjualan online. Sisi positifnya pengusaha yang baru memulai bisnis tidak membutuhkan modal yang terlalu besar namun dapat meraup untung yang lumayan. Sementara dari sisi negatifnya, terkadang ada pelanggan yang tidak jujur dan bermain curang sehingga pengusaha tertipu. Seperti contohnya mengirim bukti transfer palsu dan hilang setelah memesan barang sehingga mengakibatkan pengusaha rugi karena telah memesan barang sebelumnya kepada supplier atau pemasok.

Berjualan online juga memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan dengan berjualan secara konvensional seperti membuka toko. Cukup dengan menggunakan internet dan media sosial sebagai lapak maka pengusaha tidak perlu membayar sewa toko, bermodalkan smartphone seperti Blackberry atau Android dan pulsa pengusaha sudah memiliki modal untuk berjualan. Pengusaha dapat online 24 jam dimana saja dan dapat berinteraksi dengan pelanggan di jam berapa pun, karena toko online tidak memiliki jam operasional seperti toko. Jaringan pertemanan yang kuat juga diperlukan untuk dapat memasarkan produk dengan mudah, karena salah satu trik pemasaran yang cukup efektif adalah melalui mulut ke mulut. Biasanya apabila seseorang merasa puas maka ia akan dengan otomatis merekomendasikan toko online tersebut kepada orang lain, dalam hal ini teman atau keluarga terdekat. Untuk itu penting bagi pengusaha online menjalin hubungan baik kepada buyer atau pembeli. Tidak hanya sebagai konsumen tapi juga sebagai teman.


(43)

Perbedaan lain toko online dibanding toko konvensional yaitu adanya sistem “PO” atau “Pre order”. Dimana barang yang diinginkan tidak tersedia langsung di stok barang yang ada namun harus memesan terlebih dahulu kepada Supplier, untuk itu dikenakan biaya pembayaran “DP” atau “Down Payment” sebagai tanda keseriusan membeli, setelah barang datang dan siap dikirim barulah seller meminta pembeli melunasi pembayaran barang tersebut. Di Kota Medan sendiri usaha online semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya toko online yang ada di Instagram berlokasi di Medan. Ini menandakan bahwasanya usaha online merupakan suatu jenis bidang usaha yang cukup diminati.

Pertumbuhan bisnis online diperkirakan akan terus meroket pada tahun 2014 ini. General Manager JogjaCamp, penggagas Jejualan.com, Herlin Dwi Yudiandari mengatakan peminat bisnis online semakin meningkat dari hari ke hari. Ramainya bisnis online ini lantaran bisnis tersebut gampang dijalankan. Dari 12 ribu pengguna jasa perusahaan rintisan asal kota Gudeg ini, menurutnya 80 persen diantaranya merupakan pebisnis dari luar DIY dan dari kota-kota besar seperti Medan, Jakarta, Surabaya dan Balikpapan. Dari riset yang dilakukan pelaku bisnis online mayoritas dari kalangan anak-anak muda dan sebagian lainnya ibu-ibu rumahtangga.


(44)

Modal utama dan pertumbuhan E-commerce di Indonesia ini tentu saja kepercayaan dan keamanan. Para pemilik produk dan penjualnya harus membuktikan dan menjaga kepercayaan konsumen. Bagaimana menjaga kualitas produk dan ketepatan pengiriman barang.

.

Diharapkan ke depannya bisnis online dapat bertahan menjadi bisnis yang menjanjikan. Agar pertumbuhan ekonomi dapat berlangsung secara merata. Tidak hanya bagi pengusaha yang memiliki modal dan kemampuan finansial namun juga bagi pengusaha online yang bersifat menengah dan masih merintis agar dapat meningkat penghasilannya sehingga meningkat pula kesejahteraan hidupnya dan mengurangi angka pengangguran di Indonesia.

2.4. E-Commerce

E-commerce merupakan suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan get and deliver. E-Commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan).

Defenisi E-commerce menurut Laudon & Laudon (1998), “E-Commerce adalah suatu proses membeli dan menjual produk-produk secara elektronik oleh konsumen


(45)

dan dari perusahaan ke perusahaan dengan komputer sebagai perantara transaksi bisnis.”

E-Commerce atau yang biasa disebut juga dengan istilah Ecom atau Emmerce atau EC merupakan pertukaran bisnis yang rutin dengan menggunakan transmisi Electronic Data Interchange (EDI),email,electronic bulletin boards,mesin faksimili,dan transaksi-transaksi belanja di Internet Shopping, Stock Online dan surat obligasi, download dan penjualan software, dokumen, grafik, musik dan lain-lainnya, serta transaksi Business to Business (B2B). (Radityo, 2013:1)

Perkembangan teknologi (tele)komunikasi dan Komputer menyebabkan terjadinya perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut “information age” ini, media

elektronik menjadi salah satu media andalan untuk melakukan komunikasi dan bisnis. E-commerce merupakan extension dari commerce dengan mengeksploitasi media elektronik.

Meskipun penggunaan media elektronik ini belum dimengerti, akan tetapi desakan bisnis menyebabkan para pelaku bisnis mau tidak mau harus menggunakan media elektronik ini.

Perkembangan teknologi internet juga tidak saja mampu menciptakan masyarakat dunia global, namun mampu menciptakan suatu transformasi dalam ruang gerak kehidupan baru bagi masyarakat, sehingga tanpa disadari manusia telah hidup dalam dua kehidupan yaitu kehidupan masyarakat nyata dan kehidupan masyarakat maya (cyber community). Melalui internet, memungkinkan seseorang melakukan


(46)

kontak atau hubungan secara tidak langsung dengan komunitas dunia maya lainnya (Roselin, 2010:4).

Dalam mengimplementasikan e-commerce tersedia suatu integrasi rantai nilai dari infrastrukturnya, yang terdiri dari tiga lapis. Pertama, Insfrastruktur sistem distribusi (flow of good), kedua, Insfrastruktur pembayaran (flow of money) dan Ketiga, Infrastruktur sistem informasi (flow of information). Dalam hal kesiapan infrastruktur e-commerce, logistics follow trade, yaitu semua transaksi akan diikuti oleh perpindahan barang dari sisi penjual kepada pembeli.

Agar dapat terintegrasinya sistem rantai suplai dari supplier, ke pabrik, ke gudang, distribusi, jasa transportasi, hingga ke customer maka diperlukan integrasi enterprise sistem untuk menciptakan supply chain visibility. Ada tiga faktor yang patut dicermati oleh kita jika ingin membangun toko e-commerce yaitu : Variability, Visibility, dan Velocity ( Radityo, 2013:4). Perubahan yang terjadi pada kegiatan jual beli secara online dapat dilihat sebagai perubahan yang berbentuk cultured-process.

Toko Online sebagai aktivitas jual beli yang terbentuk dari hasil interaksi yang berkembang sehari-hari di masyarakat telah terinternalisasi dan menjadi tradisi atau bagian dari kebudayaan masyarakat. Hal ini tidak terlepas dari keinginan manusia untuk memenuhi kebutuhannya secara mudah dan instant. Kemudahan yang ditawarkan oleh toko Online membuat manusia mulai meninggalkan model aktivitas jual beli secara langsung dan beralih ke aktivitas jual beli secara tidak langsung. Aktivitas jual beli yang dilakukan melalui media internet tersebut pada akhirnya


(47)

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan juga di share kepada masyarakat lainnya sehingga menjadi kultur dari masyarakat tersebut.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Metode penelitian kualitatif merupakan metode yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh objek peneliti. Penelitian kualitatif juga diartikan sebagai pendekatan yang dapat menghasilkan data, tulisan, dan tingkah laku yang didapat dari yang diamati (Meleong, 2006). Dengan menggunakan pendekatan kualitatif peneliti akan memperoleh informasi atau data yang lebih mendalam mengenai pemanfaatan modal sosial dalam upaya meningkatkan penghasilan pengusaha online di Kota Medan yang berjualan di Instagram. Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini untuk melihat apakah dengan modal sosial yang ada para pengusaha dapat menjalankan usahanya dengan sukses sehingga terjadi peningkatan penghasilan yang dapat mensejahterakan kehidupan ekonominya.


(48)

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan juga di share kepada masyarakat lainnya sehingga menjadi kultur dari masyarakat tersebut.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Metode penelitian kualitatif merupakan metode yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh objek peneliti. Penelitian kualitatif juga diartikan sebagai pendekatan yang dapat menghasilkan data, tulisan, dan tingkah laku yang didapat dari yang diamati (Meleong, 2006). Dengan menggunakan pendekatan kualitatif peneliti akan memperoleh informasi atau data yang lebih mendalam mengenai pemanfaatan modal sosial dalam upaya meningkatkan penghasilan pengusaha online di Kota Medan yang berjualan di Instagram. Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini untuk melihat apakah dengan modal sosial yang ada para pengusaha dapat menjalankan usahanya dengan sukses sehingga terjadi peningkatan penghasilan yang dapat mensejahterakan kehidupan ekonominya.


(49)

Pendekatan deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau menggambarkan kondisi nyata yang terdapat di lapangan dan menginterpretasikan sesuatu seperti kegiatan jual beli para pengusaha online shop sehari-hari, hubungan yang terjalin antara pengusaha dan pelanggan, cara pengusaha membangun kepercayaan pelanggan serta nilai dan norma yang dibangun untuk memajukan usaha online yang sedang mereka rintis.

3.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di rumah pengusaha online yang membuka toko online di Instagram. Adapun yang menjadi alasan peneliti memilih tempat penelitian ini adalah :

1.Para pengusaha online membuka usahanya di media sosial bernama Instagram dimana toko online tidak memiliki tempat khusus selain rumah atau tempat tinggal pengusaha tersebut.

2.Instagram merupakan sebuah media sosial yang lazim digunakan oleh pengusaha online untuk menjalankan aktivitas usahanya dan di dalam online shop terdapat tiga elemen yang juga terdapat di dalam modal sosial yaitu jaringan, kepercayaan, nilai dan norma.

3.3. Unit Analisis dan informan


(50)

Salah satu cara atau karakteristik dari penelitian sosial kualitatif adalah menggunakan apa yang disebut “Unit of Analysis”. Hal ini dimungkinkan karena setiap objek penelitian memiliki ciri dalam jumlah yang cukup luas seperti karakteristik individu tentunya meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, status sosial dan tingkat unit penghasilan. Unit analisis data adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian (Arikunto, 1996:2).

Adapun yang menjadi unit analisis atau objek kajian dalam penelitian ini adalah pengusaha online yang berlokasi di kota Medan dan berjualan di akun jejaring sosial bernama Instagram, serta beberapa konsumen yang biasa berbelanja secara online di toko online yang menjadi objek penelitian.

3.3.2. Informan

Informan adalah orang – orang yang menjadi sumber informasi dalam penelitian. Informan penelitian merupakan subjek yang memahami informasi objek penelitian sebagai pelaku maupun orang orang lain yang memahami objek penelitian (Bungin, 2007:76). Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah Adin Lubis dari Blooming Laden Shop, Uci Harahap dari Glamestore, Myrna dari Girlamours Shop, Lea dari FashionHouse10 Shop, Sarah Dinata dari Dinata Hijab, Febri Widya dari Fourgirls, Windy Septia Dewi dari Teri Bajak, Bya Nabila dari Orenslady, dan ada Fitri Aprillia, Frisillia Pardosi, dan Ardiyanti Pratiwi sebagai orang yang biasa berbelanja online di Instagram.


(51)

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data Primer

Teknik pengumpulan data primer adalah pengumpulan data yang diperoleh melalui kegiatan penelitian langsung ke lokasi penelitian (field research) untuk mencari data-data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara :

a. Wawancara Mendalam

Metode wawancara mendalam secara umum adalah memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan yang diwawancarai dengan menggunakan pedoman interview guide (Bungin, 2007:108).

Wawancara yang dilakukan yaitu dengan percakapan yang sifatnya terbuka dan tidak baku dan sifatnya melakukan pertemuan yang berulang kali secara langsung dengan informan dengan aspek-aspek yang berhubungan dengan bagaimana para pengusaha online tersebut dapat meningkatkan penghasilan mereka dari berjualan online di Instagram.


(52)

Observasi partisipasi adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan panca indra sebagai alat bantu utamanya. Observasi partisipasi yang dimaksud adalah pengumpulan data melalui observasi terhadap objek pengamatan dengan langsung hidup bersama merasakan serta berada dalam aktivitas kehidupan objek pengamatan. Dengan demikian pengamat betul-betul menyelami kehidupan objek pengamatan dan bahkan tidak jarang pengamat kemudian mengambil bagian dalam kehidupan budaya mereka (Bungin, 2007:115). Dengan teknik pengumpulam data observasi partisipasi, peneliti berinteraksi secara langsung dan

c. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu pengambilan data yang dilakukan dengan menggunakan kamera foto untuk mengabadikan hal-hal yang tidak terobservasi serta aktivitas masyarakat atau

3.4.2.Teknik Pengumpulan Data Sekunder

Teknik pengumpulan data sekunder adalah pengumpulan data yang dilakukan untuk mendukung data primer. Adapun bentuk pengumpulan data sekunder yang dilakukan adalah dengan penelitian kepustakaan yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku ilmiah, tulisan, karangan ilmiah, laporan penelitian yang berkaitan dengan topik penelitian.

3.5. Interpretasi Data

Interpretasi data merupakan suatu tahap pengolahan data. Setelah data dan informasi yang dibutuhkan dan terkumpul dalam catatan lapangan, dokumen resmi,


(53)

gambar, foto, dan sebagainya. Maka akan dilakukan pengolahan, analisis, dan penafsiran. Data yang diperoleh dari lapangan tadi berupa hasil observasi dan wawancara. Kemudian peneliti akan menyederhanakan serta mengedit data tersebut agar lebih mudah dipahami. Data yang telah dikumpulkan kemudian akan disusun sedemikian rupa. Kemudian data tersebut akan diintepretasikan secara kualitatif.

Hal ini dilakukan agar peneliti dapat memperoleh makna yang lebih jelas, dan mendalam serta luas dan kritis sesuai dengan teori yang relevan. Pada akhirnya peneliti akan menyusunnya sebagai laporan akhir dari penelitian ini. Proses ini sudah dilakukan sejak proposal penelitian dibuat, hingga pada akhir penelitian ini, akan menjadi sebuah laporan yang memiliki ciri analisis kualitatif.

3.6. Jadwal Kegiatan

NO .

Kegiatan Bulan ke

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. Pra Observasi √

2. Acc Penelitian √

3. Penyusunan Proposal Penelitian √ √

4. Seminar Proposal Penelitian √

5. Revisi Proposal Penelitian √

6. Penelitian lapangan √ √ √ √

7. Pengumpulan data dan analisa data √ √ √

8. Bimbingan skripsi √ √ √ √

9. Penulisan laporan akhir √ √

10.


(54)

3.7. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini dimana masih kurangnya kemampuan baik teori dan praktek serta pengalaman yang dimiliki oleh peneliti untuk melakukan penelitian ilmiah. Keterbatasan yang lain adalah keterbatasan waktu saat melakukan wawancara dengan informan, hal ini disebabkan kegiatan informan yang penuh dengan kesibukan. Karena informan peneliti adalah pengusaha online yang cukup sibuk dalam melakukan aktivitas online shop yaitu menerima pesanan, packing dan mengirimkan paket ke jasa titipan kilat terdekat. Maka dalam hal ini peneliti harus mampu melihat waktu yang tepat atau waktu yang kosong untuk melakukan wawancara agar tidak terkesan mengganggu dan lebih santai dalam menjawab atau memberikan keterangan kepada peneliti.


(55)

BAB IV

DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN DAN INTERPRETASI DATA

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Kota Medan memiliki luas 26.510 hektare (265,10 km²) atau 3,6% dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan kota/kabupaten lainya, Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan jumlah penduduk yang relatif besar. Secara geografis kota Medan terletak pada 3° 30' – 3° 43' Lintang Utara dan 98° 35' - 98° 44' Bujur Timur. Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 - 37,5 meter di atas permukaan laut.

Sejak ta 1.853 ha menjadi 26.510 ha pada ta tahun setelah penyerahan kedaulatan, kota Medan telah bertambah luas hampir delapan belas kali lipat. Kota Medan dipimpin oleh seora jabatan wali kota Medan dijabat oleh kota dijabat ole dinonaktifkan dan Dzulmi Eldin dijadikan pelaksana tugas wali kota Medan.


(56)

Tabel 1

Batas Wilayah Medan Secara Administratif

Utara Selat Malaka

Selatan Kabupaten Deli Serdang Barat Kabupaten Deli Serdang Timur Kabupaten Deli Serdang

Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu daerah yang kaya dengan sumber daya alam (SDA), khususnya di bidang perkebunan dan kehutanan. Karena secara geografis Medan didukung oleh daerah-daerah yang kaya sumber daya alam, seperti Deli Serdang, Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai dan lain-lain. Kondisi ini menjadikan Kota Medan secara ekonomi mampu mengembangkan berbagai kerjasama dan kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan, saling memperkuat dengan daerah-daerah sekitarnya. Di samping itu sebagai daerah pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka, Medan memiliki posisi strategis sebagai gerbang (pintu masuk) kegiatan perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan domestik maupun luar negeri (ekspor-impor). Posisi geografis Medan ini telah mendorong perkembangan kota dalam dua kutub pertumbuhan secara fisik, yaitu daerah Belawan dan pusat Kota Medan saat ini.


(57)

Tabel 2

Presentase Luas Wilayah Kota Medan

Daerah Presentase

Pemukiman 36,3

Perkebunan 3,1

Lahan Jasa 1,9

Sawah 6,1

Perusahaan 4,2

Kebun Campuran 45,4

Industri 1,5

Hutan Rawa 1,8

Total 100,3

Sumber : Pemko Medan

4.1.1. Demografi Penduduk

Berdasarkan data kependudukan tahun 2005, penduduk Medan diperkirakan telah mencapai 2.036.018 jiwa, dengan jumlah wanita lebih besar dari pria, (1.010.174 jiwa > 995.968 jiwa). Jumlah penduduk tersebut diketahui merupakan penduduk tetap, sedangkan penduduk tidak tetap diperkirakan mencapai lebih dari 500.000 jiwa, yang merupakan penduduk komuter. Dengan demikian Medan merupakan salah satu kota dengan jumlah penduduk yang besar.


(58)

Berdasarkan 2.109.339 jiwa. Penduduk Medan terdiri atas 1.040.680 laki-laki dan 1.068.659 perempuan. Di siang hari, jumlah ini bisa meningkat hingga sekitar 2,5 juta jiwa dengan dihitungnya jumla berasal dari kelompok umur 0-19 dan 20-39 tahun (masing-masing 41% dan 37,8% dari total penduduk).

Dilihat dari struktur umur penduduk, Medan dihuni lebih kurang 1.377.751 jiwa berusia produktif, (15-59 tahun). Selanjutnya dilihat dari tingkat pendidikan, rata-rata lama sekolah penduduk telah mencapai 10,5 tahun. Dengan demikian, secara relatif tersedia tenaga kerja yang cukup, yang dapat bekerja pada berbagai jenis perusahaan, baik jasa, perdagangan, maupun industri manufaktur.

Laju pertumbuhan penduduk Medan periode tahun 2000-2004 cenderung mengalami peningkatan—tingkat pertumbuhan penduduk pada tahun 2000 adalah 0,09% dan menjadi 0,63% pada tahun 2004. Sedangkan tingkat kepadatan penduduk mengalami peningkatan dari 7.183 jiwa per km² pada tahun 2004. Jumlah penduduk paling banyak ada di Kecamatan Medan Deli, disusul Medan Helvetia dan Medan Tembung. Jumlah penduduk yang paling sedikit, terdapat di Kecamatan Medan Baru, Medan Maimun, dan Medan Polonia. Tingkat kepadatan Penduduk tertinggi ada di kecamatan Medan Perjuangan, Medan Area, dan Medan Timur. Pada ta


(59)

angka harapan hidup bagi laki-laki adalah 69 tahun sedangkan bagi wanita adalah 71 tahun.

Mayoritas penduduk kota Medan sekarang ialah Adapun etnis asli kota Medan adala keturunan populasi orang Tionghoa cukup banyak. Keanekaragaman etnis di Medan terlihat dari jumlah Daerah di sekitar Jl. Zainul Arifin dikenal sebagai daerah pemukiman orang keturunan India. Secara historis, pada tahun bahwa Medan dihuni 43.826 jiwa. Dari jumlah tersebut, 409 orang berketurunan lainnya berasal dari ras Timur lainnya.

Tabel 3

JUMLAH PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR DAN JENIS KELAMIN

TAHUN 2009

Golongan Umur Laki-laki Perempuan Jumlah

(1) (2) (3) (4)

0-4 85 479 92 031 177 510

5-9 92 938 95 831 188 769

10-14 93 816 101 718 195 534


(60)

20-24 118 376 123 835 242 211

25-29 101 077 105 293 206 370

30-34 85089 72 358 157 447

35-39 75 751 88 639 164 120

40-44 77 067 77 986 155 053

45-49 57 601 51 876 109 477

50-54 47 369 52 936 100 305

55-59 36 150 30 715 74 865

60-64 27 363 23 351 50 714

65-69 21 220 19 092 40 312

70-74 11 793 13 230 25 023

75+ 5 984 12 863 18 847

Jumlah / Total 1049 457 1071 596 2121 053

Sumber : Pemko Medan 4.1.2. Profil informan

Pengusaha online yang berjualan di Instagram yang terdapat di Kota Medan menjual berbagai macam barang seperti : baju, sepatu, makanan khas Kota Medan, jilbab dan masih banyak lagi. Ada yang berjualan dari tahun 2008, dan ada yang baru merintis kurang lebih satu tahun. Berikut nama-nama informan pengusaha online di Instagram di Kota Medan yang telah saya wawancarai.

4.1.21. Informan Pertama

Informan pertama bernama Adin Lubis, umur Adin 20 tahun dan jenis kelamin Adin adalah perempuan. Agama yang dianut Adin adalah Islam dan Adin


(61)

berasal dari suku Mandailing. Alamat Adin yaitu di STM Jalan Suka Aman no 15. Adin adalah mahasiswi semester 7 jurusan Komunikasi di FISIP USU. Adin adalah pemilik dari toko online bernama Blooming Laden yang ada di Instagram. Blooming Laden sudah berdiri kurang lebih selama 2 tahun. Blooming Laden adalah toko online yang menjual baju, celana dan sweater impor dari Bangkok. Alasan Adin berjualan online adalah karena ingin mandiri dan menambah pemasukannya. Selama ini ia hanya menerima uang saku saja dari orang tuanya sebesar kurang lebih Rp.500.000,- sebulan.

Awal mula Adin berjualan online adalah dengan menjadi reseller terlebih dahulu, setelah memiliki modal sendiri dan juga mendapat sokongan dana dari orang tuanya baru lah Adin membuka usaha online sendiri. Adin sendiri yang langsung berbelanja ke Bangkok ditemani oleh orang tuanya. Adin mengatakan bahwa peluang usaha online saat ini sedang bagus-bagusnya seiring dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap belanja online, namun Adin juga tidak memungkiri bahwa persaingan usaha online di Kota Medan ini juga semakin ketat karena semakin hari semakin banyak orang Medan yang memutuskan untuk berjualan online, khususnya berjualan Baju Bangkok. Dalam sehari Adin bisa menjual kurang lebih 5-10 item baju dan celana. Jumlah tersebut tidak dapat dipastikan karena biasanya barang akan terjual lebih banyak lagi ketika Adin baru saja berbelanja dari Bangkok. Dalam sebulan Adin bisa menjual kurang lebih 200 lebih item dengan omset 9 juta perbulan atau sekitar Rp.300.000,- per hari. Omset penjualan terus meningkat dari pertama kali


(62)

Adin berjualan. Keuntungan dari berjualan sebagian diputar kembali menjadi modal dan sebagian lagi ditabung.

Adin mengandalkan Jasa titipan kilat JNE untuk mengirimkan paket-paketnya. Pelanggan Adin sendiri selain dari Medan, juga berasal dari luar kota seperti Jogja, Jakarta dan masih banyak lagi. Adin juga memasarkan produknya melalui jaringan reseller yang salah satunya adalah sepupunya sendiri. Untuk meningkatkan penjualan Adin juga memberikan diskon untuk pelanggannya yang berbelanja banyak, biasanya sekitar 10%-20%. Adin berkata salah satu trik untuk membuat pelanggan datang lai berbelanja ke toko onlinenya adalah dengan tetap menjalin hubungan baik dengan pelanggan serta tidak lupa setiap ada barang baru, Adin biasanya langsung menghubungi pelanggan setianya agar tidak kehabisan barang. Adin juga kenal dan menjalin hubungan baik dengan sesama pengusaha online di Medan, dan beberapa dari mereka adalah teman Adin sendiri. Biasanya mereka suka bertemu secara tidak sengaja di Bangkok ketika sedang berbelanja.

Selama menjalankan bisnis online ini Adin juga pernah mengalami kesalahpahaman dengan pelanggannya, seperti pelanggan yang suka tiba-tiba membatalkan pesanan padahal barang sudah datang. Adin bersyukur belum pernah mengalami ditipu pelanggan seperti dikirimi bukti transfer palsu, dan berharap hal itu tidak sampai terjadi. Untuk itu Adin selalu menerapkan sistem transfer dahulu sebelum mengirim barang sekalipun orang tersebut sudah dikenal dan sudah beberapa kali berbelanja di online shopnya.


(63)

Salah satu cara Adin agar calon pembeli mau berbelanja dan percaya bahwa toko onlinenya dapat dipercaya atau dalam istilah online “trusted seller” adalah dengan meminta pelanggannya yang sudah berbelanja memberikan testimoni atas pelayanan dan kualitas barang yang dipakai serta kepuasan si pelanggan tersebut berbelanja di toko onlinenya, atau bisa juga dengan meminta pelanggan yang telah berbelanja memfoto dan menandai nama toko onlinenya ketika mereka mengunggah foto mereka di Instagram mereka sendiri disertai dengan testimoni atas barang yang dipakai. Setelah itu Adin akan menyimpan gambar tersebut dan mengunggahnya di Instagram Blooming Laden. Menurut Adin ia merasakan perubahan dalam hal finansial setelah berjualan online. Dari yang masih minta sama orang tua, hingga bisa membeli segala sesuatu yang diinginkannya dengan penghasilan yang di dapatnya dari berjualan online dan juga bisa menabung serta dapat memperbesar bisnisnya.

4.1.2.2. Informan Kedua

Informan kedua bernama Mirna Piay. Usia Mirna 22 tahun dan jenis kelamin Mirna adalah perempuan. Agama yang dianut Mirna yaitu Islam dan suku Mirna adalah suku jawa. Alamat Mirna di Jalan Kampung Baru gang Sentosa. Mirna adalah salah satu dari pemilik toko online Girlamours di Instagram. Alasan Mirna berjualan online adalah karena hobi. Mirna memiliki ketertarikan dalam hal berbisnis. Selain itu tentu saja karena ingin menambah penghasilannya. Mirna adalah Fresh Graduate


(64)

dari fakultas Ekonomi USU. Selama ini sumber keuangan Mirna berasal dari uang saku yang diberikan oleh orang tuanya sebesar Rp.600.000,-.

Girlamours adalah toko online yang menjual baju dan celana impor dari Bangkok sejak Desember 2012. Dalam sebulan Girlamours bisa menjual kurang lebih 500 potong dengan nilai omset 30 juta. Mirna sendiri yang langsung berbelanja ke Bangkok ditemani keluarga atau temannya. Mirna mempercayakan Jasa titipan kilat JNE untuk mengirimkan paket-paketnya. Setelah barang sampai ke tangan pelanggan, Mirna meminta kerelaan dari pelanggan untuk memberikan testimoni atas barang yang dipesan. Apabila responnya baik, Mirna akan mengunggah testimoni pelanggan tersebut sebagai bukti bahwa toko onlinenya dapat dipercaya. Pelanggan Girlamours sebagian besar berasal dari Kota Medan dan ada juga dari luar daerah yaitu dari Pulau Jawa hingga Sulawesi.

Untuk memperluas jaringan penjualannya dan dapat menjaring pelanggan lebih banyak lagi, Girlamours juga sesekali mengadakan Giveaway atau istilahnya bagi-bagi hadiah bersyarat yang bisa diikuti oleh siapa saja yang memiliki Instagram, dan juga ikut dalam program SFS (Shout for shout) yaitu promosi dari gabungan beberapa online shop yang dilakukan oleh sebuah online shop secara bergantian. Mirna juga memberlakukan sistem Pre Order di Girlamours. Biasanya untuk celana, karena celana harus dibeli sesuai permintaan pesanan saja untuk menghindari penumpukan barang.

Mirna mengatakan bahwa saat ini profesi pengusaha online tidak dapat dipandang sebelah mata karena sudah banyak orang yang maju dan mandiri terutama


(65)

dalam hal finansial dari berjualan online. Mirna juga mengatakan bahwa saat ini semakin ramai orang membuka bisnis online sehingga tidak menutup kemungkinan terjadinya persaingan yang ketat antara sesama pengusaha online di Kota Medan. Menurut Mirna pesatnya perkembangan bisnis online saat ini karena masyarakat sudah mulai ingin berbelanja dengan metode yang lebih praktis. Khususnya untuk orang yang tidak memiliki banyak waktu untuk berbelanja dan berkeliling di pusat perbelanjaan. Mirna mengatakan ada kenaikan dari segi finansal setelah ia berjualan online seperti dapat menabung, tidak bergantung dari uang saku yang diberikan orang tuanya lagi dan saat ini Mirna sudah melebarkan usahanya dengan membuka sebuah toko untuk mempermudah pelanggan toko onlinenya yang berasal dari Kota Medan untuk berbelanja.

4.1.2.3. Informan Ketiga

Informan ketiga bernama Suci Annisa Harahap. Usia Suci 21 tahun dan jenis kelamin Suci adalah perempuan. Agama yang dianut Suci adalah Islam dan suku Suci adalah Mandailing. Alamat Suci di Jalan Menteng VII. Suci adalah mahasiswi jurusan Administrasi Bisnis Fisip USU. Suci adalah pemilik toko online Glamestore di Instagram. Glamestore sendiri sudah berjalan selama 3 tahun, yaitu sejak tahun 2011. Glamestore adalah toko online yang menjual baju dan celana impor dari Bangkok. Glamestore juga menjadi supplier celana impor Bangkok.

Alasan Suci berjualan online adalah karena Suci hobi berbisnis dan juga ingin mandiri. Suci juga melihat adanya peluang yang bagus dalam usaha baju impor


(1)

Suparman. 2012. Modal Sosial Dalam Komunitas Nelayan. Disertasi (S3) Tidak Diterbitkan. Makassar: Program Pascasarjana Sosiologi Universitas Negeri Makassar.

Wardatul. 2007. Strategi Peningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Melalui Usaha Tambak Di Desa Babalan Kecamatan Wedung Kabupaten Demak Jawa Tengah. [Skripsi]. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. 54 hal.

Sumber Jurnal :

Badaruddin. 2008. Implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Masyarakat Melalui Pemanfaatan Potensi Modal Sosial. Medan: Universitas Sumatera Utara E-Repository.

Birgitta. 2013. Faktor-faktor yang mempengaruhi Inflasi di Indonesia. Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan Vol. 6. Inayah. 2012. Jurnal Pengembangan Humaniora Volume 12. Semarang: hal 46-47. Sumber Internet :

(http://www.antaranews.com/berita/408061/pengguna-internet-di-indonesia-capai-82-juta-orang)


(2)

(http://www.koran-sindo.com/Kiprah-Windi-Septia-Dewi-Pemilik-Teri-Bajak-Medan-Berkat Sosial-Media-Sukses-Dalam-Waktu-Singkat) (diakses pada hari senin 10 Februari 2014 pukul 11.00 wib).

(diakses 5 maret 2014. Pukul 10.00 wib).

(diakses 10 Februari 2014 pukul 12.00 wib).

(http://medanbisnisdaily.com/news/read/berhenti-jadi-direktur-demi-bisnis-online)(diakses tanggal 5 Maret 2014 pukul 11.00 wib).


(3)

Lampiran Pedoman Wawancara

INTERVIEW GUIDE

Nama :

Umur :

Alamat :

Usaha :

Peningkatan penghasilan Pengusaha Online :

1.Apakah ada peningkatan dari segi ekonomi setelah berjualan online?

2.Apakah ada peningkatan penghasilan dibandingkan ketika belum berjualan? 3.Apakah ada peningkatan taraf hidup setelah berjualan online?


(4)

4.Apakah jumlah omset anda terus meningkat setiap bulannya dari awal anda membuka online shop?

5.Apakah ada trik khusus dalam meningkatkan penjualan? Latar Belakang Pengusaha Online :

1.Apakah yang menjadi latar belakang anda menekuni profesi saudara saat ini sebagai pengusaha online?

2.Apakah profesi anda sebelum menjadi pengusaha online? 3.Sudah berapa lama anda menggeluti bisnis online?

4.Menurut anda apakah pekerjaan sebagai pengusaha online adalah pekerjaan yang menjanjikan?

5.Apakah anda memiliki pekerjaan lain selain berjualan online? 6.Apakah anda punya sumber pemasukan lain selain berjualan online?

7.Berapa penghasilan anda sebelum menggeluti bisnis online? (gaji, uang saku) Bisnis Online Sebagai Sumber Mata Pencaharian :

1.Sudah berapa lama bisnis online ini berdiri?

2.Apakah ada kendala yang besar maupun kecil yang pernah anda alami selama berjualan online?

3.Darimanakah modal anda berjualan online?

4.Apakah anda dibantu oleh orang lain dalam menjalankan bisnis online ini? 5.Berapa pemasukan yang bisa anda hasilkan dalam sehari?

6.Berapa pemasukan yang bisa anda hasilkan dalam sebulan?

7.Berapa banyak barang yang bisa terjual dalam sehari dan apa saja jenisnya? 8.Berapa banyak barang yang bisa terjual dalam sebulan ?

9.Bagaimana cara anda mengirimkan barang-barang tersebut?


(5)

Jaringan Sosial Pada Bisnis Online :

1.Apakah anda menjalin hubungan baik dengan pelanggan?

2.Apakah anda memiliki koneksi dengan pengusaha online lain di kota Medan? 3.Darimana saja kah pelanggan anda?

4.Menurut anda bagaimana perkembangan bisnis online di kota Medan? 5.Bagaimana cara anda menjalankan bisnis online hingga sekarang?

6.Apakah anda memiliki toko atau tempat usaha lain selain di rumah dan melalui Instagram?

7.Apakah setelah berjualan online jaringan pertemanan anda meningkat?

Trust Dalam Bisnis Online :

1.Apakah anda pernah ditipu oleh pelanggan?

2.Bagaimana cara mempercayai pelanggan yang ingin berbelanja di toko online anda?

3.Bagaimana cara anda mempromosikan akun instagram jualan anda agar orang percaya dan mau berbelanja di toko online anda?

4.Bagaimana cara anda menjaga hubungan baik kepada pelanggan agar mereka mau berbelanja kembali di toko anda?

5.Apakah selama menjalankan bisnis online pernah terjadi miskomunikasi atau kesalahpahaman kepada pelanggan?

Nilai dan Norma Pada Bisnis Online :

1.Apakah ada sistem “pre-order” di online shop anda?

2.Apakah anda menerapkan sistem “cancel=blacklist” pada online shop anda? 3.Adakah aturan khusus yang anda terapkan dalam menjalani bisnis online ini? 4.Apakah ada perlakuan khusus kepada pelanggan tetap?


(6)

5.Apakah anda menerima sistem pembayaran lain selain transfer?