Deskripsi PT Inalum OUTSOURCING DI PT INALUM

21

BAB V OUTSOURCING DI PT INALUM

5.1 Deskripsi PT Inalum

PT Indonesia Asahan Aluminium didirikan pada 6 Januari 1976. Jenis perusahaan adalah penanaman modal asing PMA dalam bentuk Joint Venture antara Permerintah Indonesia dan konsorsium perusahaan Jepang dengan PT Inalum memiliki 2 dua bisnis yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA dan Pabrik Peleburan Aluminium dengan kapasitas desain 225.000 Tontahun. Produk yang dihasilkan adalah aluminium ingot batangan dengan penjualan ekspor ke Jepang dan penjualan dalam negeri sesuai komposisi saham.

5.1.1 Riwayat singkat

 Tahun 1908 : Gagasan untuk mengolah tenaga air sungai Asahan sebagai Pembangkit Tenaga Listrik  Tahun 1919 : Pemerintah Hindia Belanda mengadakan studi kelaikan proyek atas gagasan tersebut  Tahun 1939 : MEWA Perusahaan Belanda memulai pembangunan PLTA Sigura-gura, namun sehubungan dengan pecah Perang Dunia II, proyek ini tidak dapat diteruskan.  Tahun 1962 : Pemerintah RI dan Rusia USSR menandatangani Perjanjian Kerjasama untuk mengadakan studi kelaikan tentang pembangunan Proyek Asahan.  Tahun 1968 : Nippon Koei Perusahaan Konsultan Jepang menyerahkan laporan  Tahun 1970 : Penandatanganan perjanjian antara Departemen Pekerjaan Umum Tenaga Listrik PUTL, dengan Nippon Koei tentang perencanaan dan penelitian. Universitas Sumatera Utara 22  7 Juli 1975 : Pemerintah RI dan para Penanam Modal Jepang menandatangani Perjanjian Induk untuk membangun PLTA dan pabrik Peleburan Aluminium Asahan.  6 Jan 1976 : PT. Indonesia Asahan Aluminium Inalum didirikan di Jakarta yang merupakan perusahaan patungan antara pemerintah RI dengan 12 perusahaan Penanaman Modal Jepang yaitu Nippon Asahan Aluminium NAA Co. Ltd untuk melaksanakan pembangunan dan pengoperasian PLTA dan Pabrik Peleburan Aluminium.  20 Jan 1982 : Presiden Suharto meresmikan operasi tahap pertama Pabrik Peleburan Aluminium PT Inalum Kuala Tanjung, dan menyebut proyek ini sebagai “Impian yang menjadi kenyataan”  14 Okt 1982 : Expor perdana produksi PT. Indonesia Asahan Aluminium ke Jepang

5.1.2 Jenis usaha

1. Pembangkit listrik tenaga air PLTA  Lokasi : Paritohan, Pintu Pohan Meranti, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara  Kapasitas : Sungai Asahan dengan panjang 150 km memiliki potensi debit pada musim kemarau 60 m 3 detik dan pada musim hujan lebih dari 100 m 3 detik. Potensi tersebut dimanfaatkan untuk menggerakkan 2 dua stasiun PLTA yaitu PLTA di Sigura-gura dan PLTA Tangga dengan kapasitas total : - Kapasitas terpasang : 603 MW - Output tetap : 426 MW - Output puncak : 513 MW  PLTA Sigura-gura : berada 200 m di dalam perut bumi dengan 4 generator masing- masing berkapasitas 71,5 MW dan merupakan PLTA bawah tanah pertama di Indonesia. Universitas Sumatera Utara 23  PLTA Tangga : dari Bendungan Tangga, air disalurkan melalui sebuah terowongan bawah tanah yang panjangnya 3.150 m. Terpasang 4 unit generator masing-masing berkapasitas 79,2 MW dan berada di atas permukaan tanah.  Jaringan transmisi : tenaga listrik yang dihasilkan PLTA Sigura-gura dan Tangga disalurkan melalui jaringan transmisi ke Pabrik Peleburan Aluminium Kuala Tanjung Batubara. - Panjang jaringan : 120 km - Jumlah menara : 271 unit - Tegangan : 275 KV 2. Pabrik peleburan aluminium Pabrik peleburan aluminium merupakan bagian utama dari PT Inalum dibangun di atas areal seluas 200 ha berlokasi di Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batubara, Propinsi Sumatera Utara sekitar 117 km dari kota Medan. Terdiri dari 3 tiga pabrik utama, yaitu : a. Pabrik Karbon Carbon Plant : tempat memproduksi balok-balok anoda karbon yang akan digunakan pada tungku-tungku reduksi. Pabrik karbon terdiri dari 3 tiga bagian yaitu : 1. Pabrik karbon mentah Green Plant 2. Pabrik pemanggangan Baking Plant 3. Pabrik penangkaian Rodding Plant b. Pabrik Reduksi Reduction Plant : tempat peleburan alumina menjadi aluminium cair. Universitas Sumatera Utara 24 - Terdiri dari 3 tiga gedung utama, masing-masing gedung terpasang 170 unit tungku tipe anoda prapanggang dengan desain 170 KA dan telah dikembangkan menjadi 190 KA. - Kapasitas produksi 225.000 tontahun dari 510 unit tungku reduksi. Kapasitas tersebut telah dikembangkan sampai 260.000 tontahun Pada tungku reduksi bahan baku alumina Al 2 O 3 dilebur dengan proses elektrolisa menjadi cairan aluminium. c. Pabrik Penuangan Casting Plant : tempat pencetakan aluminium cair menjadi aluminium batangan. Aluminium cair dari tungku reduksi diangkut ke bagian penuangan, setelah dimurnikan lebih lanjut dalam tungkui-tungku penampung dibentuk menjadi aluminium batangan ingot yang beratnya masing-masing 50 pon ± 22,7 kg dan merupakan produk akhir PT Inalum. Di gedung ini terdapat 10 buah tungku penampung masing-masing berkapasitas 30 ton dan 7 unit mesin cetak ingot.

5.1.3 Struktur Organisasi

PT Inalum memiliki enam divisi. BagianDepartemen Pemeliharaan maintenance berada dibawah divisi Produksi. Seksi service workshop bertugas mengelola proses outsourcing di departemen maintenance. Nama divisi, departemen dan seksi biasanya disingkat dengan 3 hurup. Hurup pertama I berarti Inalum merupakan divisi, hurup S berarti Smelter merupakan singkatan untuk departemen seksi yang berlokasi di smelter site Kuala Tanjung dan P berari Power merupakan singkatan untuk departemenseksi yang berlokasi di power site Paritohan. Sebagai contoh divisi produksi disingkat IPD, departemen maintenance disingkat SGM dan Universitas Sumatera Utara 25 seksi service workshop disingkat SSW. Struktur organisasi PT Inalum ditunjukkan pada Gambar 5.1. Gambar 5.1 Struktur Organisasi PT Inalum Untuk singkatan lokasi kantor masing-masing IHO Inalum Head Office, Jakarta, IMO Inalum Medan Office, Medan. ISP Inalum Smelting Plant, Kuala Tanjung dan IPP Inalum Power Plant, Kuala Tanjung. Singkatan tersebut untuk menyederhanakan sistem administrasi dan dokumentasi. Universitas Sumatera Utara 26

5.2 Pelaksanaan Outsourcing di PT Inalum