Kerangka Konsep Analisis Yuridis Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perusahaan (Corporate Social Responsibility – CSR) Berdasarkan Pasal 74 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (Studi Terhadap Putusan MK RI NO. 53/PUU-VI/2008)

sebagai penjaga malam harus mengawasi kegiatan setiap perusahaan yang melakukan CSRTJSL melalui sebuah lembaga hukum. Inilah yang belum dibentuk oleh Pemerintah. Lembaga-lembaga CSRTJSL yang ada masih melalui sektor swasta, sehingga penegakan hukum sama sekali tidak dilakukan oleh Pemerintah bagi Perusahaan yang tidak melakukan CSRTJSL.

2. Kerangka Konsep

Demi memudahkan pemahaman dan menghindari kesalahan penafsiran yang berbeda antara satu konsep dengan konsep lainnya maka digunakanlah kerangka konsep. Kerangka konsep berisikan tentang konsep-konsep operasional dari penelitian bukan konsep-konsep dari Undang-Undang. Namun, penggunaan Undang- Undang dimungkinkan apabila konsep sudah ada di dalamnya. 53 53 Perumusan konsep diserahkan kepada kebutuhan penelitian, yang dapat diperoleh dari semua sumber hukum yang dimiliki. Perumusan konsep dibutuhkan untuk memperoleh pemahaman inti dan dasar pijakan pada istilah yang akan dipergunakan dalam penelitian. Oleh karena itu, penelitian ini adalah penelitian hukum jadi konsep operasional berasal dari Undang-Undang. Sumber : Dian Puji N. Simatupang, “Penyusunan Proposal Penelitian”, Bahan Perkuliahan Metode Penelitian dan Penulisan Hukum, Depok : Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 27 Februari 2008, hal. 16. Lihat juga : Topo Santoso, “Penelitian Proposal Penelitian Hukum Normatif”, Pelatihan Penelitian Hukum, Depok : Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 25 April 2005, hal. 23. Mengatakan bahwa : “Kerangka konsepsional pada hakekatnya merupakan suatu pengarah, atau pedoman yang lebih konkret daripada kerangka teoritis yang sering kali bersifat abstrak kadangkala diperlukan definisi operasional. Dalam penelitian hukum, kerangka konsepsional dapat diambil dari peraturan perundang- undangan”. Jadi, tidak menutup kemungkinan dalam hal penggunaan Undang-Undang untuk memberikan definisi mengenai konsep yang dikemukakan. Dikarenakan penelitian hukum adalah penelitian normatif yang bersifat kualitatif maka tidak menutup kemungkinan dalam hal penggunaan semua Undang-Undang dan regulasi yang bersangkutan dengan Universitas Sumatera Utara judul dan permasalahan isu hukum yang sedang diteliti. 54 1. Penerapan Undang-Undang adalah proses atau cara untuk mempraktikkan hukum. Dalam menentukan konsep harus berurutan sesuai dengan judul dan rumusan masalah. Adapun konsep dimaksud dalam penelitian ini, antara lain : 55 2. Perseroan TerbatasPerusahaan adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang; Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan penerapan Undang- Undang adalah penerapan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas khususnya Pasal 74; 56 3. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan TJSL adalah kewajiban perusahaanperseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya; 57 4. Corporate Social Responsibility CSR adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang 54 Alvi Syahrin, “Pendekatan Dalam Penelitian Hukum”, Bahan Perkuliahan Metode Penelitian Hukum, Medan : Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2009, hal. 3. 55 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1986. 56 Pasal 1 angka 1., Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4756. 57 Alinea ke-10 Bagian Umum Penjelasan, Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Universitas Sumatera Utara berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbagnan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, sosial, dan lingkungan. 58 5. Putusan Mahkamah Konstitusi adalah putusan pengadilan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia dalam perkara No. 53PUU-VI2008; Dalam penelitian ini konsep CSR dipersamakan dengan konsep TJSL; 6. Kewajiban Hukum adalah suatu kewajiban yang diberikan dari luar diri manusia norma heteronom. Kewajiban hukum dan kewajiban moral dapat berpadu, dalam istilah Hegel, “Sittlicheit”. 59 Dalam tataran ini kewajiban- kewajiban hukum telah diterima sebagai kewajiban-kewajiban moral. Dalam pembahasan etika, Immanuel Kant menguraikan etika “imperatif kategoris” dimana tunduk kepada hukum merupakan suatu sikap yang tanpa pamrih, dan tidak perlu alasan apapun untuk tunduk kepada hukum. Untuk perbandingan adapula yang dinamakan imperatif hipotetis, dimana kewajiban dilaksanakan karena suatu alasan tertentu atau mengharapkan reward tertentu. 60 Kaitannya dengan penelitian ini adalah bahwa TJSLCSR dilakukan berdasarkan kewajiban hukum; 61 58 Philip Kotler dan Nancy Lee, Corporate Social Responsibility : Doing the Most Good for Your Company and Your Cause , Canada : John Wiley Sons, Inc., 2005, hal. 3. Mendefinisikan bahwa : “Corporate Social Responsibility is a commitment to improve community well-being through discretionary business practices and contribution of corporate resources ”. 59 Bryan Magee, The Story of Philosophy, diterjemahkan Marcus Widodo, Yogyakarta : Kanisius, 2008, hal. 158-160. 60 Immanuel Kant dalam Franz Magnis Suseno, Pijar-Pijar Filsafat, Yogyakarta : Kanisius, 2005, hal. 267-268. 61 Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan pada Pasal 74 ayat 1 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas mewajibkan pelaksanaan TJSLCSR kepada perusahaan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan dengan sumber daya alam. Sedangkan bagi perusahaan yang tidak menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan dengan Universitas Sumatera Utara 7. Dunia Usaha adalah suatu lingkup kegiatan dengan menggunakan modal tertentu untuk memperoleh laba. Seperti : industri, perdagangan, dan pengangkutan; 62 8. Pelaku Usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan usaha dalam berbagai bidang ekonomi; 63 9. Pengaturan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PerusahaanCSR adalah diatur dalam Pasal 74 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; 10. Pertimbangan Hukum adalah bagian dari putusan pengadilan Indonesia yang mempertimbangkan dasar hukum yang dipakai dalam memutuskan suatu perkara. Pertimbangan hukum dalam penelitian ini adalah pertimbangan hakim pada putusan Mahkamah Konstitusi No. 53PUU-VI2008. sumber daya alam, maka TJSLCSR dapat dilaksanakan sebagai komplimen, karena memang tujuannya adalah untuk kepentingan, kemaslahatan, dan kesinambungan perusahaan itu sendiri. Sumber : Gunawan Widjaja, Op.cit., hal. 96. 62 Ralona M., Kamus Istilah Ekonomi Populer, Jakarta : Gorga Media, 2006, hal. 57. 63 Pasal 1 angka 3., Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3821. Universitas Sumatera Utara

G. Metode Penelitian

Metode adalah cara kerja atau tata kerja untuk mendapatkan pemahaman mengenai objek yang menjadi sasaran dari ilmu pengetahuan yang bersangkutan. 64 Sedangkan penelitian merupakan suatu kerja ilmiah yang bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran secara sistematis, metodologis, dan konsisten. 65 Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari sesuatu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan cara menganalisanya. 66 Dengan demikian secara umum objek penelitiannya adalah norma hukum yang terwujud dalam kaidah-kaidah hukum dibuat dan diterapkan oleh Pemerintah dalam sejumlah peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang terkait secara langsung dengan kebijakan CSRTJSL perusahaan di Indonesia. Secara khusus, objek penelitiannya adalah Pasal 74 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan turunannya dalam bentuk Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia No. 53PUU-VI2008.

1. Jenis dan Sifat Penelitian

Dokumen yang terkait

Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Kegiatan Usaha Pertambangan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batu Bara

0 40 103

Penerapan Corporate Social Responsibility Terhadap Pemberdayaan Masyarakat (Studi Pada PT Tirta Investama)

4 73 131

Corporate Social Responsibility Menurut Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

0 48 152

Analisis Hukum Terhadap Pengaturan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

1 42 169

TINJAUAN YURIDIS CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG Tinjauan Yuridis Corporate Social Responsibility (CSR) Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (Studi Di PT Coca-Cola A

0 4 18

PELAKSANAAN CSR (Corporate Social Responsibility) SEBAGAI TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS (Studi Di PT. Air Mancur).

0 0 13

IMPLEMENTASI CSR (Corporate Social Responsibility) BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN Implementasi CSR (Corporate Social Responsibility) Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas Oleh PT. Telko

0 1 14

PENDAHULUAN Tinjauan Yuridis Penerapan Azas CSR ( Corporate Social Responsibility) Pada PT. Amalia Surya Cemerlang Klaten Sebagai Tanggung Jawab Perusahaan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.

0 0 16

UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

0 0 140

IMPLEMENTASI PASAL 74 UNDANG – UNDANG PERSEROAN TERBATAS (PT) NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) SEBAGAI MODAL SOSIAL Hasan Asy’ari

0 0 11