Berdasarkan hasil uji Durbin-Watson sebesar 1,702, sedangkan dalam tabel DW untuk ”k” = 3 dan N = 60 besar DW-tabel: dl batas luar
= 1,48 dan du batas dalam = 1.69; 4 - du =2,31 dan. Oleh karena nilai DW 1,702 lebih besar dari batas du 1,69 dan DW kurang dari 4 – 1,69,
maka dapat disimpulkan bahwa DW-test tidak dapat menolak Ho yang menyatakan bahwa tidak ada autokorelasi positif atau negatif atau dapat
disimpulkan tidak terdapat autokorelasi.
4.3.5 Analisis Regresi Berganda
Analisis pengaruh HCE, SCE, CEE terhadap ROA pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia BEI dapat dilihat dari hasil analisis
regresi berganda. Pengujian koefisien regresi bertujuan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel independen X dengan variabel
dependen Y baik secara bersama-sama dengan uji F maupun secara individual dengan uji t serta dengan uji koefisien determinasi. Dalam
penelitian ini uji hipotesis yang digunakan meliputi; uji parsial t-test, uji pengaruh simultan F-test, uji koefisien determinasi R
2
.
4.4 Uji Hipotesis
4.4.1 Uji t Uji pengaruh secara parsial
Berdasarkanhasil output SPSS nampak bahwa pengaruh secara parsial tiga variabel independen tersebut HCE, SCE, dan CEE terhadap
ROA seperti ditunjukkan pada tabel 4.6 sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6 Uji t Uji Pengaruh Secara Parsial
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1 Constant
HCE SCE
CEE -.013
.004 -3.303
.002 -.002
.002 -.237
-.872 .387
.101 9.974
.039 .015
.692 2.569
.013 .102
9.830 .034
.005 .600
6.728 .000
.928 1.078
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2011 Dari hasil analisis regresi linier berganda dengan program SPSS
seperti terlihat pada tabel 4.6 persamaan regresi linier yang terbentuk adalah:
ROA = -0,013 - 0,002HCE + 0,039SCE + 0,034CEE + e
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa variabel HCE memiliki koefisien dengan tanda negatif sedangkan SCE, dan CEE memiliki tanda
koefisien positif. Hal ini berarti bahwa perusahaan dengan Human Capital Efficiency HCE yang besar akan menurunkan ROA, sedangkan
Structural Capital Efficiency SCE dan Capital Employed Efficiency CEE yang besar akan meningkatkan ROA.
Hasil pengujian signifikansi variabel independen secara individual sebagaimana pada pembahasan sebagai berikut:
1 Variabel Human Capital Efficiency HCE
Pengujian hipotesis mengenai pengaruh variabel HCE terhadap ROA menunjukkan nilai t hitung sebesar 0,872 dengan signifikan sebesar
Universitas Sumatera Utara
0,387 p0,05. Hal ini berarti bahwa HCE tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA. Dengan demikian hipotesis 1 ditolak.
2 Variabel Structural Capital Efficiency SCE
Pengujian hipotesis mengenai pengaruh variabel SCE terhadap ROA menunjukkan nilai t hitung sebesar 2,569 dengan signifikan sebesar 0,013
p0,05. Hal ini berarti bahwa SCE memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA. Arah koefisien regresi sesuai dengan yang dihipotesiskan
yaitu arah positif. Dengan demikian hipotesis 2 diterima. 3
Variabel Capital Employed Efficiency CEE Pengujian hipotesis mengenai pengaruh variabel CEE terhadap ROA
menunjukkan nilai t hitung sebesar 6,728 dengan signifikan sebesar 0,000 p0,05. Hal ini berarti bahwa CEE memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap ROA. Arah koefisien regresi sesuai dengan yang dipotesiskan yaitu arah positif. Dengan demikian hipotesis 3 diterima.
4.4.2 Uji F Uji pengaruh secara simultan