5.2. Pembahasan 5.2.1. Pemakaian telepon cerdas di kalangan siswa SMA
Berdasarkan data statistik ITU International Telecommunication Union ,2009 penggunaan telepon seluler telah mencapai 159 juta orang. Hal ini tergambar pada
penelitian ini dimana dari 116 responden, hanya dua orang yang menjawab tidak memiliki telepon seluler.
Penggunaan fitur chatting dari telepon cerdas sangat mencolok pada siswa SMA, dimana 70 siswa menjawab sering chatting pada telepon cerdas. Hal ini
serupa dengan temuan di Amerika Serikat, dimana 68 responden menjawab sering chatting. Pada penelitian tersebut juga ditemukan bahwa 72 responden
sering mengakses situs jejaring sosial Pierce, 2008. Hal tersebut juga tergambar pada penelitian ini dimana sebagian besar siswa SMA sering mengakses jejaring
sosial dari telepon cerdas. Walaupun penggunaan chatting yang dominan pada siswa SMA,
tampaknya hal ini tidak mempengaruhi prestasi akademis mereka. Temuan ini berbeda dengan sebuah penelitian di China, dimana siswa yang sering chatting,
memiliki prestasi akademis yang lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak chatting. Huang H.Y., 2009
Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa hanya sedikit siswa yang merasa prestasinya turun setelah menggunakan telepon cerdas. Hal ini mungkin
disebabkan siswa jarang menggunakan telepon cerdas saat proses belajar mengajar di dalam kelas. Selain itu, banyak responden menjawab sering mencari
referensi untuk tugas sekolah dari telepon cerdas mereka.
5.2.2. Pikiran Teralihkan Akibat Pemakaian Telepon Cerdas
Menurut Ahmadi 1998, terdapat 2 jenis faktor yang dapat mempengaruhi prestasi akademik seseorang iaitu faktor internal dan faktor eksternal. Di sini,
faktor internal mempunyai lebih kaitan antara pikiran dan pretasi akademik. Faktor internal terbagi kepada 2 lagi iaitu faktor fisik dan non-fisik. Faktor non-
fisik tersebut, berupa motivasi atau fokusnya siswa pada pelajaran mereka.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Pada penelitian ini didapatkan banyak siswa SMA yang merasa terganggu setelah menggunakan telepon cerdas. Pada penelitian ini juga didapatkan siswa
sering menggunakan telepon cerdas mereka saat sedang mengerjakan pekerjaan rumah. Pierce 2008 mengatakan penggunaan internet, jejaring sosial, dan
chatting, merupakan fenomena umum pada remaja masa kini dan menarik jutaan remaja untuk berbicara dengan teman mereka atau mencari teman baru. Dengan
popularitasnya yang luar biasa, banyak sekali remaja yang melaporkan menghabiskan banyak sekali waktu untuk mengakses jejaring sosialnya, dan pada
akhirnya menyebabkan prestasi mereka turun.
5.2.3. Penggunaan Telepon Cerdas dan Adiksi
Roos 2001 mengatakan ada tiga karakteristik adiksi telepon seluler. Pertama, orang-orang yang kecanduan telepon seluler selalu menghidupkan telepon seluler
mereka. Kedua, mereka cenderung menggunakan telepon seluler walaupun ada telepon biasa. Terakhir, mereka lebih sering mengalami kesulitan secara finansial
dan kesulitan sosial akibat penggunaan telepon seluler yang berlebihan. Walaupun penelitian ini tidak secara khusus meneliti tentang kecanduan
telepon cerdas, tetapi didapatkan banyak sekali siswa yang menggunakan telepon cerdas mereka pada saat sedang beraktivitas lain, bahkan pada saat proses belajar-
mengajar di kelas. Pada penelitian ini juga didapatkan banyak sekali siswa SMA yang menggunakan telepon cerdas mereka sampai larut malam. Hal ini mungkin
merupakan tanda-tanda awal kegagalan pengendalian impuls untuk menggunakan telepon cerdas mereka, yang pada akhirnya bisa menjurus kepada kecanduan
penggunaan telepon cerdas. Park 2005 mengatakan banyak siswa Korea yang merasa cemas dan
mudah marah apabila tidak bisa menggunakan telepon seluler mereka ketika mereka mau menggunakannya. Data ini menunjukkan ada tanda-tanda
mencemaskan dari kecanduan pemakaian telepon seluler diantara siswa Korea.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
5.2.4. Hubungan Pemakaian Telepon Cerdas dengan Prestasi Akademis