dengan bulan t-1 secara individu berpengaruh terhadap variabel harga riil kubis  di  Pasar  Cepogo  pada  bulan  t.  Koefisien  regresi  variabel  selisih
harga  riil  kubis  di  Pasar  Legi  antara  bulan  t  dengan  bulan  t-1  sebesar 0,510.  Tanda  koefisien  yang  positif  ini  memberi  petunjuk  adanya
hubungan searah antara selisih harga riil kubis di Pasar Legi antara bulan t dengan bulan t-1 dan harga riil kubis di Pasar Cepogo pada bulan t. Hal
ini  berarti  bahwa  apabila  ada  peningkatan  perubahan  selisih  harga  riil kubis  di  Pasar  Legi  antara  bulan  t  dengan  bulan  t-1  sebesar  Rp  1,-  per
kilogram  maka  harga  riil  kubis  di  Pasar  Cepogo  pada  bulan  t  akan  naik sebesar Rp 0,510  per kilogramnya.
Nilai  t  hitung  pada  variabel  harga  riil  kubis  di  Pasar  Legi  pada bulan t-1 yaitu sebesar 1,552 dengan t tabel
2 pada selang kepercayaan 95  persen  yaitu  2,033,  maka  t  hitung    t  tabel
2,  sehingga  variabel harga  riil  kubis  di  Pasar  Legi  pada  bulan  t-1  secara  individu  tidak
berpengaruh  terhadap  variabel  harga  riil  kubis  di  Pasar  Cepogo  pada bulan t.
3. Uji R
2
Uji  R
2
digunakan  sebagai  ukuran  ketepatankecocokan  suatu  garis regresi yang diterapkan terhadap suatu kelompok data observasi. Nilai R
2
menyatakan  berapa  besar    variasi  variabel  tak  bebas  bisa  dijelaskan oleh variabel-variabel bebas yang dimasukkan dalam model regresi. Nilai
R
2
Koefisien  Determinasi  yang  diperoleh  dari  hasil  analisis  regresi antara Pasar Cepogo dengan Pasar Legi yaitu sebesar 0,405 atau sebesar
40,5 persen. Hal ini berarti bahwa harga riil kubis di Pasar Cepogo pada bulan  t  dapat  dijelaskan  oleh  variabel  bebasnya  yaitu  harga  riil  kubis  di
Pasar Cepogo pada  bulan t-1, selisih  harga riil kubis  di Pasar  Legi  pada bulan t dengan bulan t-1, dan harga riil kubis di Pasar Legi pada bulan t-1
sebesar  40,5  persen  yang  dimasukkan  dalam  model,  sedangkan  sisanya yaitu  sebesar  59,5  persen  dijelaskan  oleh  variabel-variabel  lain  di  luar
model.  Variabel-variabel  lain  tersebut  antara  lain;  musim,  produksi,  dan
Indeks Harga Konsumen IHK yang berlaku di Kabupaten Boyolali dan Kota Surakarta.
Musim  merupakan  faktor  yang  berpengaruh  dalam  ketersediaan kubis.  Musim  di  sini  meliputi  musim  tanam  dan  juga  musim  panen.
Musim  tanam  kubis  biasanya  antara  bulan  Januari-April  hal  ini  akan berpengaruh  terhadap  menurunnya  stok  kubis  di  pasar  khususnya  Pasar
Cepogo. Musim panen juga memberikan pengaruh besar terhadap jumlah stok kubis di pasaran, karena pada saat produksi tinggi harga kubis akan
turun dan pada saat produksi rendah harga kubis akan meningkat. IHK  memegang  peranan  yang  sangat  penting  dalam  penentuan
harga  riil.  Pada  saat  penelitian digunakan  IHK dengan  tahun  dasar  yang berbeda  yaitu  tahun  dasar  2002  dan    tahun  dasar  2007  sehingga  terjadi
perbedaan  yang  cukup  signifikan  pada  besarnya  IHK kelompok  sayuran baik  di  Kabupaten  Boyolali  maupun  di  Kota  Surakarta.  Penggunaan
tahun  dasar  yang  berbeda  tersebut  karena  Biro  Pusat  Statistik  yang merupakan  institusi  yang  berwenang  dalam  menghitung  besarnya  IHK
dan  inflasi  telah  melakukan  survey  biaya  hidup  SBH  yang  menjadi dasar  dalam  menghitung  diagram  timbang  dasar.  Survey  biaya  hidup
untuk 2007 menunjukkan bahwa terjadi parubahan yang signifikan dalam pola  konsumsi  masyarakat  di  Kota  Surakarta.  Sehingga  dari  hasil
perhitungan  diagram  timbang  ditentukan  tahun  dasar  baru  untuk perhitungan  IHK  dengan  tahun  dasar  2007.  Perubahan  tahun  dasar
tersebut akan dipengaruhi oleh pola konsumsi masyarakat yang berbeda, perbedaan  jumlah  paket  komoditas  barang  yang  dikonsumsi,  perubahan
kualitas  dan  kuantitas  barang  yang  dikonsumsi,  serta  tren  yang  berlaku pada saat itu.
4. Uji Multikolinearitas
Untuk  mengetahui  ada  atau  tidaknya  multikolinearitas  digunakan matriks  korelasi  yaitu  hubungan  antara  berbagai  variabel  bebas  yang
dimasukkan dalam model. Jika nilai Pearson Correlation  0,8 dan nilai Eigenvalue  Colinearity  diagnostik  mendekati  nol  maka  model  yang