Landasan Teori PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN SERTA DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN (Pada Pengguna Sepeda Motor Bebek merek Honda Di Surabaya).

keramik Platinum sudah puas dengan harga, kualitas, warna, dan ukuran, serta kemudahanmendapatkan produk keramik Platinum, namun mereka belum puas dengan kesediaan karyawan dalam menangani keluhan konsumen. Perbedaan penelitian yang dilakukan Prasetyohadi dengan penelitian saat ini adalah obyek penelitian yang berbeda, dan penelitian tersebut hanya mengukur pengaruh kepuasan terhadap loyalitas saja tanpa mengukur pengaruh variabel-variabel yang berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiata-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan keuntungan. Menurut Kotler dan Amstrong 2001 : 6, pemasaran adalah suatu proses sosial dan manjerial dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain. Menurut AMA American Marketing Association yang dikutip oleh Alma 2004 : 3, pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penentuan harga, promosi, pendistribusian barang, jasa dan ide, yang dapat memuaskan pelanggan dan tujuan perusahaan. Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu interaksi yang berusaha menciptakan hubungan pertukaran untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen maupun produsen.

2.2.2 Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran terjadi bilamana setidak-tidaknya salah satu pihak dalam pertukaran potensial mempertimbangkan sasaran dan sarana untuk memperoleh tanggapan yang diinginkan dari pihak lain. Menurut Kotler dan Amstrong 2001 : 14 manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran yang bertujuan untuk mencapai sasaran organisasi. Sedangkan menurut Ben M. Enis yang dikutip oleh Alma 2004 : 130 manajemen pemasaran adalah proses untuk meningkatkan efisien dan efektivitas dari kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh individu atau oleh perusahaan. Dari definisi tersebut mengandung arti bahwa manajemen pemasaran sebagai suatu proses yang meningkatkan efisiensi pengeluaran atau biaya yang digunakan bertujuan untuk menghasilkan kepuasn bagi pihak-pihak yang terlibat.

2.2.3 Pengertian Konsep Pemasaran

Menurut Kotler 1996:15 konsep pemasaran adalah falsafah manajemen pemasaran yang menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan perusahaan adalah menentukan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberi kepuasan secara lebih efisien dan efektif daripada yang di berikan oleh pesaing. Menurut Alma 2004 : 14 menyebutkan bahwa faktor yang mendasari konsep pemasaran ini adalah : a. Konsumen selalu memilih barang yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginannya. b. Konsumen dapat dikelompokkan berdasarkan tingkat kebutuhan dan keinginannya c. Tugas organisasi adalah meneliti dan menetapkan segmentasi dan memilih pasar serta mengembangkan program pemasaran efektif. Sekarang, konsep pemasaran ini sudah mengalami perkembangan bersamaan dengan semakin majunya masyarakat dan teknologi.apabila perusahaan ingin berhasil atau bahkan dapat hidup terus, maka perusahaan harus dapat menanggapi cara-cara atau kebiasaan para konsumen. 2.2.4 Produk 2.2.4.1 Pengertian Produk Definisi produk Kotler dan Amstrong, 2001 : 7 adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk mendapatkan perhatian, untuk dimiliki, ataupun dikonsumsi untuk memenuhi suatu kebutuhan atau keinginan. Sedangkan menurut Stanton yang dikutip oleh Alma 2004 : 139 produk adalah atribut baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk didalamnya masalah warna, harga, nama baik pabrik, nama baik took yang menjual pengecer, dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer yang diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya. Jadi, produk itu bukan hanya berbentuk sesuatu yang berwujud seperti makanan, pakaian, dan sebagainnya. Akan tetapi juga meliputi segala sesuatu yang tidak berwujud seperti produk jasa. Semua ini diperuntukkan bagi pemuas kebutuhan dan keinginan konsumen.

2.2.4.2 Klasifikasi produk

Menurut Kotler dan Amstrong 2001 : 350 dalam mengembangkan strategi pemasaran untuk produk dan jasa, pemasar mengembangkan beberapa klasifikasi produk, yaitu : 1. Produk Konsumen adalah barang yang dibeli konsumen akhir untuk konsumsi pribadi. Produk konsumen diklasifikasikan menjadi empat jenis : a. Produk Konveniens Barang konsumsi dan jasa yang biasanya sering kali dibeli pelanggan dengan segera dan dengan usaha pembandingan dan usaha pembelian yang minimum b. Produk Toko Barang konsumsi yang dalam proses seleksi dan pembelian, pelanggan biasanya membandingkan atas dasar seperti pantas- tidaknyakeserasian atau kecocokan, harga dan gaya. c. Produk Spesial Barang konsumsi yang memiliki karakteristik atau identifikasi merek yang unik yang karenanya sekelompok pembeli yang signifikan bersedia melakukan upaya khusus untuk membelinya. d. Produk yang tidak dicari Barang yang mungkin konsumen tidak tahu mengenai produk tersebut atau mereka mungkin tahu tetapi biasanya tidak pernah terpikirkan untuk membelinya 2. Produk Industri adalah barang yang dibeli oleh individu dan organisasi untuk diolah lebih lanjut atau digunakan dalam menjalankan suatu bisnis terdapat tiga kelompok produk industri, yaitu : a. Bahan baku dan suku cadang Barang industrial yang secara utuh masuk kedalam proses produksi b. Barang modal Barang industrial yang hanya sebagian secara tak langsung masuk menjadi barang jadi c. Suplais dan jasa Barang industrial yang sama sekali tidak masuk dalam barang jadi.

2.2.4.3 Kualitas Produk

Pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas dan sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Untuk mengetahui kualitas produk maka perlu dipahami terlebih dahulu pengertian tentang kualitas produk. Menurut Kotler dan Amstrong 2001 : 354 kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya. Dalam mengembangkan suatu produk, produsen awalnya harus memilih tingkat kualitas yang akan mendukung posisi produk dipasar sasaran, karena mutu merupakan salah satu cara penempatan suatu produk di benak konsumen. Pernyataan tersebut dikemukakan oleh kotler dan amstrong 2001 : 354 bahwa kualitas adalah salah satu alat utama untuk mendapatkan posisi bagi pemasar. Mutu mempunyai dua dimensi yaitu tingkat dan konsisten. Mutu produk berarti kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya, termasuk didalamnya keawetan, keandalan, ketepatan,, kemudahan dipergunakan dan diperbaiki serta atribut bernilai yang lain.

2.2.4.4 Dimensi Kualitas Produk

Garvin dalam Tjiptono 2003 : 27 mendefinisikan delapan dimensi yang dapat digunakan untuk menganalisis karekteristik kualitas produk, dimensi-dimensi tersebut adalah : 1. Kinerja Performance Karekteristik operasi pokok dari produk inti. 2. Ciri-ciri atau keistimewaantambahan Features Karakteristik sekunder atau pelengkap. 3. Kehandalan Reliability Kemungkinan tingkat kegagalan dalam pemakaian. 4. Kesesuaian dengan spesifikasi Conformance to specifications Sejauh mana karekteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yag telah ditetapkan sebelumnya. 5. Daya tahan Durability Berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat digunakan. 6. Serviceability Meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, kemudahan dalam pemeliharaan dan penanganan keluhan yang memuaskan. 7. Estetika Daya tarik produk terhadap panca indera. 8. Kualitas yang dipersiapkan Perceived quality Citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya Dalam penelitian kualitas produk, tidak semua atribut-atribut tersebut digunakan. Akan tetapi harus dipilih atribut yang sesuai dengan jenis produk. Adapun atribut dari kualitas produk yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Performance 2. Features 3. Conformance to specifications 4. Durability 5. Estetika 6. Serviceability

2.2.5 Kepuasan Konsumen

Menurut Kotler dalam Prasetyohadi 2007:17 menyebutkan bahwa kepuasan adalah senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi kesannya terhadap hasil kinerja suatu produk dan harapan-harapannya Menurut Yamit 2004:93 bahwa memuaskan kebutuhan pelanggan adalah keinginan suatu perusahaan. Selain menjadi faktor penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, memuaskan kebutuhan pelanggan dapat meningkatkan keunggulan dalam persaingan. Menurut Tjiptono 1997:24 kepuasan atau ketidakpuasan adalah respon pelanggan terhadap evolusi ketidaksesuaian yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan bahwa pada persaingan yang semakin ketat ini, semakin banyak produsen yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga hal ini menyebabkan setiap badan uasaha harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama, antara lain dengan semakin banyaknya yang menyatakan komitmen terhadap kepuasan pelanggan dalam pernyataan misi pada saat promosi. Perusahaan dapat mengetahui kepuasan dari para konsumennya melalui umpan balik yang diberikan oleh konsumen kepada perusahaan, sehingga dapat menjadi masukan bagi keperluan pengembangan dan inovasi serta peningkatan kepuasan konsumen. Dari sini dapat diketahui pada saat pelanggan komplain. Hal ini merupakan peluang bagi perusahaan untuk dapat memperbaiki dan meningkatkan kinerja perusahaan. Biasanya konsumen mempunyai komitmen yang besar pada perusahaan yang menanggapi kompalain darinya. Berdasrkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kepuasn konsumen merupakan suatu tingkatan dimana kebutuhan, keinginan, dan harapan dari konsumen akan dapat terpenuhi atau terlampaui melalui suatu transaksi yang akan mengakibatkan terjadinya pembelian ulang atau kesetian yang terus berlanjut.

2.2.5.1 Atribut-atribut Pembentuk Kepuasan Pelanggan

Menurut Kawkins dan Lonney dalam Prasetyohadi 2007:17 dalam tingkat kepuasan konsumen, terdapat delapan faktor pembentuk kepuasan konsumen, yaitu : a. Value to Price Relationship Bahwa hubungan antara harga dan nilai produk ditentukan oleh perbedaan nilai yang diterima pelanggan terhadap suatu produk yang dihasilkan. b. Product Quality Merupakan mutu dari semua komponen yang membentuk produk sehinggan produk tersebut mempunyai nilai tambah. c. Product features Merupakan komponen-komponen atau karakteristik dari suatu produk. d. Reliability Merupakan gabungan dari kemampuan suatu produk yang dihasilkan yang dapat diandalkan, sehingga produk yang dihasilkan dapat sesuai dengan apa yang dijanjikan. e. Warranty Penawaran untuk pengembalian harga pembelian atau mengadakan perbaikan terhadap produk yang rusak dalam suatu kondisi dimana suatu produk mengalami kerusakan setelah pembelian. f. Resolution Problem Merupakan sikap dan karyawan di dalam memberikan tanggapan terhadap keluhan atau membantu pelanggan di dalam mengatasi masalah yang terjadi. g. Sales Experience Merupakan hubungan semua antar pribadi antar karyawan dengan pelanggan khususnya dalam hal komunikasi yang berhubungan dengan pembelian. h. Convenience of Acquisition Merupakan kemudahna yang diberikan badan usaha kepada pelanggan terhadap produk yang dihasilkan.. Dalam penelitian ini, tidak semua atribut-atribut diatas digunakan.Akan tetapi harus dipilh yang sesuai dengan jenis produk. Adapun atribut dari kepuasan konsumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Value to Price Relationship 2. Warranty 3. Reliability 4. Resolution Problem

2.2.6 Loyalitas Konsumen

Kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan mempunyai konsekuensi perilaku berupa kompalin atau loyal. Pengertian loyalitas telah banyak dikemukakan oleh para ahli pemasaran. Secara umum loyalitas diartikan sebagai pembelian ulang yang terus menerus pada merek yang sama, atau dengan kata lain adalah tindakan seseorang yang membeli merek, perhatiannya hanya pada merek tertentu. Pelanggan yang loyal atau setia adalah seorang yang melakukan pembelian ulang dari perusahaan yang sama dan memberitahukan ke konsumen potensial lain dari mulut ke mulut Evan dan Laskin dalam Sugiharto, 2007:54. Sedangkan menurut Engel dkk dalam sugiharto 2007:54 loyalitas adalah suatu perilaku pembelian pengulangan yang telah menjadi kebiasaan, yang telah ada keterkaitan dan keterlibatan tinggi pada pilihannya terhadap obyek tertentu, dan bercirikan dengan ketiadaan pencariaan informasi eksternal dan evaluasi alternatif. Menurut Setiadi dalam Prasetyohadi 2007:19 loyalitas merek adalah sikap menyenangi terhadap suatu merek yang diartikan dalam pembelian yang konsisiten terhadap merek sepanjang waktu. Dari definisi-definsi diatas dapat disimpulkan bahwa loyalitas sebagai kebijaksanaan seorang pelanggan yang menunjukkna sikap positif terhadap suatu merek, mempunyai komitmen pada merek tersebut dan bermaksud untuk terus menerus membelinya di masa depan.

2.2.6.1 Atribut-atribut Pembentuk Loyalitas Pelanggan

Kesetiaan pelanggan dapat diukur dengan perilaku dan sikap Getty dan Thomson dalam sugiharto, 2007:54. Ukuran perilaku mengacu pada perilaku pelanggan pada pengulangan untuk memperoleh atau membeli kembali barangjasa yang pernah dinikmati. Sedangkan ukuran sikap mengacu pada sebuah intensitas pelanggan dalam memperoleh kembali dan merekomendasikan barang tersebut kepada orang lain. Dengan adanya pembahasan diatas dapat dikemukakan bahwa niat untuk melakukan pembelian ulang serta adanya kesediaan memberikan rekomendasi kepada calon pembeli potensial melalui mulut ke mulut secara positif merupakan atibut pembentuk loyalitas pelanggan. 2.2.6 Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen Kepuasan konsumen berkaitan erat dengan kualitas produk atau jasa. pada umumnya yang sering digunakan konsumen adalh aspek palayan untuk produk jasa dan aspek kualitas untuk produk barang. Menurut Tjiptono 1997:24 kunci utama untuk memenangkan pasar adalah memberikan nilai dan kepuasan konsumen melalui penyampaian produk atau jasa berkualitas dengan harga bersaing. Mengingat betapa pentingnya arti seorang pelanggan bagi kelangsungan perusahaan maka dalam bukunya yang berjudul Total Manufacturing Management, Giorgio Merly mengemukakan pokok-pokok tentang mutu yang ditentukan oleh pelanggan, dikutip oleh Kusumawati 2005:29 yaitu: 1. Pelanggan harus menjadi prioritas utama 2. Pelanggan yang dapat diandalkan adalah pelanggan yang paling penting 3. Kepuasan pelanggan itu dijamin dengan memproduksi produk-produk yang bermutu tinggi Seperti dikemukakan oleh Tjiptono dan Diana 2000:68 bahwa kualitas dan kepuasan pelanggan berkaitan sangat erat. Kualitas memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin hubungan yang kuat dengan perusahaan. Kepuasan berimplikasi pada perbaikan terus-menerus sehingga alam jangka panjang memungkinkan perusahaan untuk memhami dengan seksama harapan serta kebutuhan mereka. Oleh karena itu perusahaan bisa membuat produk yang bermutu karena telah mendapat masukan dari para pelanggannya. Dari pendapat yang disampaikan para ahli menyiratkan bahwa jika suatu perusahaan telah menyampaikan mutu produk atau jasanya sesuai atau melebihi kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen, maka perusahaan tersebut telah memuaskan konsumennya.

2.2.7 Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Loyalitas Pelanggan

Kepuasan konsumen meliputi penentuan keseluruhan mengenai produk atau jasa mampu menciptakan keinginan dan kiebutuhan pelanggan. Untuk itulah sangatlah penting bagi suatu perusahaan untuk menciptakan kepuasan pelanggannya, karena pelanggan yang puas akan menceritakan kepuasannya kepada konsumen lain yang potensial. Hal ini di dukung oleh Yamit dalam Prasetyohadi 2007:19 konsumen yang melakukan pembelian ulang produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan adalah pelanggan dalam arti yang sebenarnya.diperkuat oleh pernyataan Kotler dalam Prasetyohadi 2007:19 bahwa konsumen yang puas lebih sukar untuk mengubah merek pilihan ke merek lain. Kepuasan tinggi atau kesenangan menciptakan kelakuan emosional terhadap merek, bukan hanya preferensi rasional. Hasilnya adalah loyaliatas konsumen yang tinggi terhadap suatu produk. Menurut Band dalam Nasution 2005:49 menyatakan bahwa : Satisfaction is the state in which customer needs, wants and expectation, through the transaction cycle, are not or exceeded, resulting in repurchase and continuing loyalty. In other words, if customer satisfaction could be expressed as a ratio, it would look like this: customer satisfaction = perceived quality: needs, wants and expectations. Band menyatakan bahwa kepuasan pelanggan sebagai perbandingan antara kualitas dari barang atau jasa yang dirasakan dengan keinginan, kebutuhan, dan harapan. Lebih lanjut, Band mengemukakan, apabila telah tercapai kepuasan pelanggan, maka akan timbul pembelian ulang dan kesetian. Menurut Tjiptono dan Diana 2005:102 mengemukakan bahwa apa pun yang dilakukan perusahaan tidak akan ada gunanya bila akhirnya tidak menghasilkan peningkatan kepuasan pelanggan. Karena adanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya adalah: 1. Hubungan antara perusahaan dan pelanggannya menjadi semakin harmonis 2. Memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang 3. Dapat mendorong terciptanya loyalitas pelanggan 4. Membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut 5. Reputasi perusahaan menjadi baik di mata pelanggan 6. Laba yang diperoleh dapat meningkat Dari pengertian diatas maka pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas pelanggan sangat erat kaitannya dengan tercapainya kepuasan konsumen yang akan menciptakan loyalitas yang tinggi.

2.3 Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah dan landasan teori dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : 1. Diduga kualitas Produk berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen 2. Diduga kepuasan konsumen berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Untuk memperoleh gambaran yang jelas, serta lebih dapat memahami isi dan agar definisi yang digunakan di dalam penelitian ini dapat diukur serta menghilangkan dan menghindari adanya kesalahan dalam penafsiran, maka variabel – variabel yang berkaitan dengan penelitian yang akan dianalisis adalah sebagai berikut.

3.1.1 Kualitas Produk X

Yaitu kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya. Garvin dalam Tjiptono 2003 : 27 mendefinisikan dimensi yang dapat digunakan untuk menganalisis karekteristik kualitas produk, dimensi-dimensi tersebut adalah : 1. Kinerja Performance adalah karekteristik operasi pokok dari produk inti, meliputi: a. Sepeda motor bebek merek Honda sangat nyaman dikendarai b. Sepeda motor bebek merek Honda tarikan mesinnya halus 2. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan Features Adalah karakteristik sekunder atau pelengkap, meliputi: a. Sepeda motor bebek merek Honda mempunyai bagasi yang luas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Loyalitas Merek Pada Pengguna Kartu Pra-Bayar Simpati

5 53 123

Analisis Pengaruh Persepsi Kualitas Produk Sepeda Motor Honda Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU)

0 29 114

Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan Dan Ekuitas Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan Serta Dampaknya Pada Loyalitas Pelanggan Sepeda Motor Merek Vespa

1 14 192

PENGARUH HARGA, KEPUASAN KONSUMEN, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS MEREK Pengaruh Harga, Kepuasan Konsumen, Dan Kualitas Produk Terhadap Loyalitas Merek Sepeda Motor Honda (Studi Kasus Pada Masyarakat Di Surakarta).

0 2 16

PENGARUH HARGA, KEPUASAN KONSUMEN, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS MEREK SEPEDA MOTOR HONDA Pengaruh Harga, Kepuasan Konsumen, Dan Kualitas Produk Terhadap Loyalitas Merek Sepeda Motor Honda (Studi Kasus Pada Masyarakat Di Surakarta).

0 4 15

PENDAHULUAN PENGARUH MEREK PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PENGGUNA SEPEDA MOTOR HONDA.

0 0 6

PENGARUH MEREK PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PENGGUNA PENGARUH MEREK PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PENGGUNA SEPEDA MOTOR HONDA.

0 0 14

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PENGGUNA TELEPON SELULER MEREK BLACKBERRY ipi189924

0 0 20

PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS MEREK SEPEDA MOTOR MEREK HONDA

0 0 14

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN SERTA DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN (Studi Pada Pengguna Sepeda Motor Bebek Merek Honda Di Surabaya) SKRIPSI

0 0 21